PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengelolaan, prosedur kerja rekam medis dan sarana prasarana di
Unit Kerja Rekam Medis
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui proses pengelolaan rekam medis di Unit Kerja Rekam Medis
b. Mengetahui prosedur kerja rekam medis di Unit Kerja Rekam Medis
c. Mengetahuinya sarana dan prasarana di Unit Kerja Rekam Medis
C. Manfaat
1. Manfaat bagi mahasiswa
Menambah wawasan di samping teori yang dipelajari pada saat perkuliahan
serta menambah keterampilan di dunia kerja disiplin dan tanggung jawab
terhadap suatu pekerjaan, juga sebagai tolak ukur dalam memasuki dunia
kerja yang sesungguhnya.
2. Manfaat bagi STIKes Hang Tuah Pekanbaru
Sebagai bahan referensi serta masukan, Informasi serta panduan bagi
mahasiswa/i yang akan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di
masa yang akan datang serta bahan tambahan untuk melengkapi pustaka.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Rumah Sakit merupakan suatu tempat dan juga sebuah fasilitas, sebuah
institusi, sebuah organisasi yang menyediakan pelayanan pasien rawat inap,
ditambah dengan penjelasan lain rumah sakit juga merupakan suatu tempat
bekerja tenaga kesehatan yang berhubungan langsung dengan pasien dalam upaya
pelayanan kesehatan. Untuk itu rumah sakit dapat dipandang bertanggung gugat
atas kesalahan dan atau kelalaian tenaga kesehatan yang bekerja di dalamnya
(Aditama, 2002).
6) Instruksi dokter
7) Catatatan Perkembangan
8) Lembar konsultasi
9) Catatan Perawat
1) Pembatas masuk
4) Lembar obstetrik
5) Catatan persalinan
7) Instruksi dokter
8) Catatatan Perkembangan
9) Lembar konsultasi
17
2) Ringkasan masuk dan keluar
3) Riwayat kelahiran
4) Intruksi dokter
5) Catatan Perkembangan
6) Lembar konsultasi
7) Catatan perawat
8) Grafik bayi
9) Pengawasan khusus
2. Koding (Coding)
atau angka atau kombinasi huruf dalam angka yang mewakili komponen data.
Kegiatan dan tindakan serta diagnosis yang ada didalam rekam medis harus diberi
kesehatan.
Kode klasifikasi penyakit oleh WHO (World Health Organization)
bertujuan untuk menyeragamkan nama dan golongan penyakit, cedera, gejala dan
18
Ketepatan dan kecepatan koding dari suatu diagnosis sangat tergantung
tanggung jawab dokter (tenaga medis) yang terkait tidak boleh diubah oleh
karenanya harus diagnosis yang ada dalam rekam medis diisi dengan lengkap dan
jelas seusai dengan arahan yang ada pada buku ICD 10.
dan rawat inap atas kerjasama tenaga medis dan tenaga kesehatan lain yang ada
dimasing-masing unit kerja tersebut. Hal ini seperti dijelaskan pasal 3 dan 4
membuat koding sesuai dengan klasifikasi yang tepat. Disamping kode penyakit
berbagai tindakan lain juga harus dikoding sesuai dengan klasifikasi masing–
masing.
c) Koding Obat–obatan
d) Laboratorium
e) Radiologi
19
g) Ala–alat
h) dan lain–lain
3. Indeksing
Indeksing adalah membuat tabulasi sesuai dengan kode yang sudah dibuat
pasien.
a) Indeks pasien
c) Indeks obatan–obatan
d) Indeks dokter
e) Indeks kematian
Pengertian indeks pasien adalah satu kartu katalog yang berisi nama semua
Halaman depan
a) Nama lengkap
b) Kelamin
c) Umur
d) Alamat
f) Pekerjaan.
20
Halaman belakang :
a) Tanggal masuk
b) Tanggal keluar
c) Dokter
Pengertian indeks penyakit dan operasi adalah salah satu katalog yang
berisi kode penyakit dan kode operasi yang berobat di rumah sakit.
a) Nomor kode
c) Nomor penderita
d) Jenis kelamin
e) Umur
Untuk indeks operasi ditambah : Dokter bedah, dokter anaestesi, hari pre
21
3). Indeks Dokter
Pengertian indeks dokter adalah satu kartu katalog yang berisi nama dokter
a) Nama penderita
c) Jenis kelamin
d) Umur
g) Hari perawatan
h) Wilayah
untuk dapat menghasilkan laporan secara cepat, tepat dan akurat yang secara garis
sakit :
22
2) Pasien meninggal di rumah sakit diklasifikasikan menjadi pasien
DOA.
6) Kegiatan persalinan.
rumah sakit yang kegiatannya dihitung mulai jam 00.00 s/d 24.00 setiap harinya.
Kesehatan RI, Kanwil Depkes, Dinkes dati I. Pelaporan eksternal rumah sakit
(RL2a1)
4) Data keadaan morbiditas pasien rawat jalan (RL2b)
(RL2b1)
23
6) Data individual morbiditas pasien rawat inap terdiri dari :
d. Analisa
Agar diperoleh kulitas rekam medis yang optimal perlu dilakukan audit
dan analisis rekam medis dengan cara meneliti rekam medis yang dihasilkan oleh
staf medis dan para medis serta hasil–hasil pemeriksaan dari unit-unit penunjang
dipertanggung jawabkan. Selain rumah sakit staf medis dapat terhindar dari
24
apakah lembaran rekam medis yang seharusnya ada pada berkas seorang
b) Analisa kuantitatif adalah analisa yang ditujukan kepada mutu dan setiap
yang dirawat merupakan cerminan mutu rekam medis serta layanan yang
Sebelum menentukan suatu sistem yang akan dipakai perlu terlebih dahulu
medis.
yaitu :
1. Sentralilasi
25
selama pasien seorang pasien dirawat. Sistem ini disamping banyak kebaikannya
Kebaikannya :
ruangan.
distandarisasikan.
a) Petugas menjadi lebih sibuk, karena harus menangani unit rawat jalan
2. Desentralisasi
poliklinik dengan rekam medis penderita dirawat. Rekam medis disimpan disatu
pencatatan medis.
a) Efisiensi waktu, sehingga pasien mendapat pelayanan lebih cepat.
26
Kekurangannya :
3. Sistem penyimpanan
berbeda letaknya dengan sistem angka akhir. Dalam hal ini angka
27
pertama terletak ditengah–tengah menjadi angka pertama, angka
yang terletak paling kiri menjadi kedua dan angka paling kanan
Penyusutan rekam medis adalah suatu kegiatan pengurangan arsip dari rak
a) Memindahkan arsip rekam medis in aktif dari rak aktif ke rak in aktif
kunjungan.
yang berlaku.
28
d) Menyelamatkan arsip yang bernilai guna tinggi serta mengurangi yang
tidak bernilai guna / nilai guna rendah atau nilai gunanya telah
menurun.
Salah satu elemen yang diperlukan dalam penyusutan arsip adalah jadwal
retensi arsip (JRA). Jadwal retensi arsip merupakan daftar yang berisikan
kegunaannya yang wajib dimiliki oleh setiap badan pemerintah sebagai pedoman
kegunaan tersebut, sebaiknya JRA disusun oleh suatu kepanitiaan yang terdiri dari
unsur komite rekam medis dan unit rekam medis yang benar–benar memahami
adalah suatu proses kegiatan penghancuran secara fisik arsip rekam medis.
RI.
berorientasikan pada kebutuhan dan kepuasan pelanggan, dimana salah satu faktor
penunjangnya adalah ketersediaan sarana yang memadai pada setiap unit rumah
akurat bagi pelayanan kesehatan hendaknya didasarkan pada standar dan pedoman
Prosedur kerja disusun oleh para pelaksana pelayanan di rumah sakit yang
ditetapkan oleh keputusan direktur rumah sakit, karena prosedur kerja merupakan
satu atap.
penyalahgunaan.