Anda di halaman 1dari 1

Pemeriksaan penunjang laboratorium untuk penderita gagal jantung dalam PERKI (2015) yaitu bnp,

kolesterol, elektrolit, Bun, kreatinin serum, darah lengkap, urinalisis, fungsi hati. Dalam nur Arif dan
Kusuma (2015) yaitu analisa gas darahnya. Pemeriksaan albumin dalam kasein 2016 dan dalam
Oktavianus dan sari (2015) pemeriksaan enzim jantung. Pemeriksaan lab yang dilakukan antara lain :
kolesterol, elektrolit, kreatinin, serum, fungsi hati, Agd. Yang ada dalam teori namun tidak ada di Ny.M
yaitu pemeriksaan Bnp dan Bun. Sedangkan terdapat pemeriksaan pada klien yang tidak terdapat diteori
yaitu gds, ureum. Analisa : diagnosis gagal jantung utama didasarkan pada gejala yaitu ortopnea, sesak
nafas dalam beraktifitas dan tanda-tanda misalnya edema dan suara bising pernapasan. Yang kedua
:pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi perfusi sistemik. Lalu pengujian laboratorium, X-ray, EKG, dan
Echokardiogram semuanya penting untuk pemeriksaan penunjang, salah satu alat diagnosis yang cepat
dan potensial adalah mengukur nilai brain natriuretik peptide (Bnp) menurut perki (2015). Namun pada
Ny. m telah dilakukan enzim jantung, untuk mendiagnosis serangan jantung.

Penatalaksanaan medis untuk gagal jantung menurut karson (2016) yaitu pemberian oksigen, tirah
baring, diet pembatasan natrium (<4 gr perhari), pemberian cairan (1,2 - 1,5 l per hari), pemberian
diuretik, ACE inhibitor, digitalis, vasodilator, Ca blocker, B- Blocker, serta pendidikan kesehatan. Pada
Ny.M saat ini telah dilakukan pemberian oksigen 5 l permenit melalui nasal Kamil, tirah baring,
pembatasan cairan, pemberian furosemid 3 mg/jam, pemberian digoksin 0,125 gr, spironolakton 25mg,
SIMARC 25 mg, lisinopril 5mg, Alopurinol 100 mg, Atrovalstatin 20 mg. Analisa : pada kasus Ny. M
penatalaksanaan yang tidak dilakukan berdasarkan teori adalah pemberian diet, pembatasan natrium.
Sedangkan terdapat penatalaksanaan pada klien yang tidak terdapat di teori yaitu pemberian
Atrovalstatin 20mg , diberikan untuk menjaga kadar kolesterol klien agar tetap normal. SIMARC 1 x 2 mg
diberikan agar tidak terbentuk trombus.

Faktor pendukung : pada pengakajian ini yaitu RSUPF yaitu adalah rumah sakit pendidikan tipe A
sehingga penulis dapat banyak belajar, mengenai pasien CHF. Selain itu pasien ny. M mendapatkan
penanganan dari dokter spesialis jantung dan segera dipindahkan ke ICCU.

Faktor Penghambat : pada pengkajian yaitu penulis kesulitan memperoleh data pengkajian, dikarena
meluapnya pasien di IGD dan cepatnya penanganan terhadap pasien jantung menyebabkan penulis
kekurangan waktu untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap Ny.M .

Anda mungkin juga menyukai