Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sylvia Eka Pramesti

Kelas : XII IPS 3

Konflik Pakistan-India: Sejarah yang Berawal dari Perebutan 1 Wilayah


Dua negara tetangga di Asia Selatan, Pakistan dan India, mengalami situasi yang
memanas dalam dua pekan terakhir. Penyebabnya adalah serangan bunuh diri yang
menimpa konvoi pasukan paramiliter India di Kashmir pada 14 Februari lalu. Serangan
tersebut menewaskan 40 orang anggota paramiliter, dengan kelompok Jaish-e-
Mohammed (JeM) mengklaim bertanggung jawab.
Namun dalam pernyataan resminya sehari setelah insiden, Perdana Menteri India
Narendra Modi menjanjikan "balasan terkuat" kepada Pakistan. Konflik pun memanas
dengan India mengutus jet tempurnya membombardir markas JeM yang berada di
wilayah Kashmir milik Pakistan. Islamabad pun bereaksi dengan mengaklaim telah
menembak dua jet tempur India, dengan salah satunya jatuh di Kashmir Pakistan. Pilot
yang diketahui bernama Komandan Abhinandan Vatharman itu sempat dihajar warga
Pakistan sebelum dibebaskan dan diserahkan di perbatasan Wagah, Jumat (1/3/2019).
Penangkapan Abhinandan merupakan seklumit kisah dari perseteruan kedua negara yang
sudah berlangsung selama tujuh dekade itu.
Konflik itu bermuara pada satu tempat: Kashmir. Sebuah wilayah di Himalaya di mana
Pakistan dan India saling mengklaim penuh meski sudah mendapat setengah bagian.
Dilansir dari Sky News, berikut merupakan sejarah perseteruan kedua negara dalam
memperebutkan kawasan tersebut.
1. Pemisahan dan Konflik Pertama: 1947-1948
Pertumpahan darah terjadi setelah Kerajaan Inggris pada 1947 memberikan
kemerdekaan kepada pembentukan dua wilayah, India dan Pakistan. Sekitar 500.000
penduduk tewas karena konflik dua negara tak lama setelah memperoleh
kemerdekaan, dengan jumlah yang sama dilaporkan mengungsi. Perang besar
Pakistan-India pertama untuk memperebutkan Kashmir terjadi pada Oktober 1947,
atau dua bulan setelah kedua negara berdiri. Hari Singh, maharaja terakhir Jammu-
Kashmir, meminta kepada India untuk memadamkan perlawanan Muslim di
wilayahnya sebagai ganti kesepakatan bergabung dengan New Delhi. Namun asal dari
perjanjian itu menjadi sumber sengketa dengan perang selama dua tahun dan beru
berakhir melalui gencatan senjata pada 1 Januari 1949.
2. Perang Indo-Pakistan Kedua: 1965
Konflik kedua terjadi pada April 1965 ketika India dan Pakistan mempersoalkan batas
Kashmir sebelum Islamabad mengklaim kemenangan. Baku tembak kemudian
meletus lagi ketika Pakistan melancarkan serangan rahasia melintasi garis gencatan
senjata ke wilayah Kashmir pada Agustus 1965. India membalas dengan
menyeberangi perbatasan internasional di Lahore sebelum keduanya sepakat berhenti
atas perundingan yang dimediasi PBB.
3. Kelahiran Bangladesh: 1971 Enam tahun kemudian, kedua negara kembali angkat
senjata setelah Pakistan Timur, yang berlokasi di sebelah India, meminta
kemerdekaan dari Islamabad. Setelah konflik mengalami eskalasi menjadi perang
sipil, 10 juta orang melarikan diri ke India, memberi alasan Delhi melakukan
intervensi. Militer Pakistan kemudian menyerah dalam pertemuan di Dhaka dan
sebanyak 90.000 tentara menjadi tahanan perang India. Pakistan Timur pun berubah
nama menjadi Bangladesh setelah deklarasi kemerdekaan pada 6 Desember 1971,
dengan Pakistan mengakuinya tiga tahun kemudian. Namun, akibat ketegangan di
wilayah Kashmir, bioskop-bioskop besar di Pakistan memboikot pemutaran film-film
India.(Chrispy Bollywood/BBC)
4. Kedatangan Pejuang Muslim: 1989
Tumbuhnya kebencian Muslim terhadap pemerintahan, ditambah masuknya milisi di
Kashmir pasca-keluarnya Uni Soviet dari Afghanistan membuat konflik kembali
pecah di 1989. Pakistan memberi dukungan "diplomatik dan moral" terhadap
pergerakan itu. Namun Delhi menuduh tetangganya sedang melatih dan menyediakan
senjata kepada kelompok separatis. Selama bertahun-tahun kemudian, sentimen anti-
India di Kashmir berubah jadi pergerakan nasionalis menjadi keagamaan.
5. Perseteruan Kargil: 1999
Lagi-lagi kontak senjata dua tetangga kembali pecah setelah India melancarkan
serangan udara melawan milisi yang disokong Pakistan setelah memasuki Kargil yang
dikuasai India di 1999. Serangan itu kemudian berubah menjadi perang kedua negara
dengan puluhan ribu orang mengungsi dari garis perbatasan. Setelah itu masih di
tahun yang sama, Jenderal Pervez Musharraf melancarkan kudeta yang
menggulingkan PM Nawaz Sharif.
6. Serangan Berdarah ke Politisi: 2001
Sebanyak 38 orang diberitakan terbunuh dalam serangan mematikan di Dewan
Srinagara, wilayah Kashmir India, pada Oktober 2001. Satu bulan berselang, 14 orang
tewas dalam baku tembak yang terjadi di gedung Parlemen India di New Delhi. India
pun menyalahkan Pakistan. Secara dramatis, India meningkatkan keberadaan
militernya di perbatasan Kashmir, dan membuat Musharraf bereaksi. Pada Januari
2002, dia menjanjikan Pakistan tidak akan membiarkan teroris beroperasi di Pakistan
dan meminta Delhi menyelesaikan sengketa terhadap Kashmir melalui dialog.
Hingga saat ini, ketegangan pun terus membara dengan isu yang bergulir adalah masalah
Kashmir serta tuduhan Pakistan mendukung kelompok teror.

Anda mungkin juga menyukai