Anda di halaman 1dari 7

1.

Tugas Pokok dan Fungsi ( Tupoksi ) Kepala Sekolah :


a. Kepala Sekolah sebagai Pendidik ( Educator ) adalah menjalankan fungsi untuk
memberikan pendidikan kepada siswa secara efisien dan efektif.

b. Kepala Sekolah sebagai Manajer ( Manager ) adalah Mengorganisasikan seluruh


kegiatan, Mengarahkan berbagai kegiatan, Menyusun dan melaksanakan pengawasan
Menentukan beberapa kebijaksanaan, Memiliki hak mengambil keputusan dan
mengatur sistem pembelajaran, Mengatur berbagai tugas dari setiap aspek sekolah
dan Mengatur hubungan sekolah dengan pihak luar.

c. Kepala Sekolah sebagai Pengelola Administrasi ( Administrator ) adalah


menyelenggarakan administrasi yang berkaitan dengan perencanaan, kesiswaan,
pengawasan, kurikulum, bimbingan konseling dan penataan ruang.

d. Kepala Sekolah sebagai Penyelia ( Supervisor ) adalah menyelenggarakan supervisi


dalam hal Kegiatan pembelajaran, Bimbingan dan konseling, Kegiatan
ekstrakurikuler, Urusan tata usaha dan Kegiatan kemasyarakatan yang menyangkut
sekolah.

e. Kepala Sekolah sebagai Pemimpin ( Leader) adalah Memiliki tanggung jawab


dengan tugas dan dapat dipercaya, Memahami kondisi dari guru, staff dan murid
didiknya, Mempunyai visi dan misi untuk sekolahnya, Memiliki hak mengambil
keputusan baik intern mapun ekstern dan Memiliki gagasan baru

f. Kepala Sekolah sebagai Pembaharu ( Inovator) adalah Melaksanakan pembinaan


baik guru maupun karyawan yang ada di sekolah, Melaksanakan pembaharuan untuk
menggali sumber daya yang ada di Komite Sekolah maupun di masyarakat dan
Melakukan pembaharuan dalam kurikulum dan KBM

g. Kepala Sekolah sebagai Pendorong ( Motivator) adalah Mengatur lokasi kantor


sekolah agar lebih kondusif, Mengatur berbgai ruangan yang berhubungan dengan
kegiatan belajar mengajar, Mengatur tata letak lingkungan sekolah agar nyaman bagi
siswa dan guru, Menjaga hubungan yang harmonis dengan guru dan karyawan,
Menjaga sekolah dengan lingkungan sekitarnya, Menerapkan sistem penghargaan dan
sistem hukuman.

CATATAN : Tugas diatas sesuai dengan peraturan pemerintah No. 74 tahun 2008

2. Standar Kepala Sekolah/Madrasash diatur dalam Peraturan Menteri 13 Tahun 2017


3. Menurut peraturan menteri tersebut syarat kepala sekolah SMP/MTS adalah
Kualifikasi Umum :
a. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat (DIV) kependidikan
atau nonkependidikan pada perguruan tinggi yang terakreditasi;
b. Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi-tingginya 56 tahun;
c. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun menurut jenjang
sekolah masing-masing, kecuali di Taman Kanakkanak /Raudhatul Athfal (TK/RA)
memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di TK/RA; dan
d. Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan bagi
non-PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau
lembaga yang berwenang.
Kualifikasi Khusus :
a. Berstatus sebagai guru SMP/MTs;
b. Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMP/MTs; dan
c. Memiliki sertifikat kepala SMP/MTs yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan
Pemerintah.

4. Menurut Peraturan tersebut Kepala Sekolah harus memiliki Kompetensi :


1) Kepribadian
a. Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan menjadi
teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah/madrasah.
b. Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.
c. Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala
sekolah/madrasah.
d. Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.
e. Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala
sekolah/madrasah.
f. Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.

2) Manajerial
a. Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan.
b. Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan.
c. Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah/
madrasah secara optimal.
d. Mengelola perubahan dan pengembangansekolah/madrasah menuju organisasi
pembelajar yang efektif.
e. Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan inovatif bagi
pembelajaran peserta didik.
f. Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia
secara optimal.
g. Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan
secara optimal.
h. Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka pencarian
dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/madrasah.
i. Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, dan
penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik.
j. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
arah dan tujuan pendidikan nasional.
k. Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang
akuntabel, transparan, dan efisien.
l. Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung pencapaian tujuan
sekolah/ madrasah.
m. Mengelola unit layanan khusus sekolah/madrasah dalam mendukung kegiatan
pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah.
n. Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung penyusunan
program dan pengambilan keputusan.
o. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan
manajemen sekolah/madrasah.
p. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan
sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak
lanjutnya.

3) Kewirausahaan
a. Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/madrasah.
b. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi
pembelajar yang efektif.
c. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah.
d. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala
yang dihadapi sekolah/madrasah.
e. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa
sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik.

4) Supervisi
a. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru.
b. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan
pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
c. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru.

5) Sosial
a. Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah/madrasah
b. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
c. Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain

5. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di


seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

6. Standar Pengelolaan Pendidikan untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah


adalah Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota,
propinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pendidikan.

7. Standar Kompetensi Lulusan adalah Standar nasional pendidikan yang berkaitan


dengan pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik menggunakan
Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Hal-hal yang
diatur dalam Standar Kompetensi Lulusan (SKL) mencakup standar kompetensi lulusan
minimal satuan pendidikan dasar dan menengah, standar kompetensi lulusan minimal
kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi lulusan minimal mata pelajaran.

8. Standar Isi adalah Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan materi minimal
dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal untuk jenis
dan jenjang pendidikan tertentu. Di dalam Standar Isi terdapat kerangka dasar dan
struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender
pendidikan.

9. Standar Proses adalah Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satuan pendidikan dilaksanakan secara interaktif, inspiratif,
menantang, dan memotivasi peserta didik untuk aktif berpartisipasi. Proses belajar-
mengajar ini juga memberikan ruang bagi kreativitas, prakarsa, dan kemandirian sesuai
dengan minat, bakat, dan perkembangan psikologis/ fisik para peserta didik.

10. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah Standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan para pendidik dan tenaga kependidikan. Kriteria pendidikan prajabatan
dan kelayakan fisik dan mental, serta pendidikan dalam jabatan. Kualifikasi akademik S1
dan 4 macam kompetensi yang wajib dikuasai guru adalah beberapa poin yang mungkin
sudah anda kenal terkait dengan standar nasional ini.

11. Standar Sarana dan Prasarana adalah Standar nasional pendidikan yang berkaitan
kriteria minimal sarana dan media yang menyokong pembelajaran, misalnya ruang
belajar, tempat berolahraga, tampat melaksanakan ibadah, perpustakaan, laboratorium,
sarana bermain, dan sebagainya. Semua satuan pendidikan harus dilengkapi dengan
sarana pendidikan seperti media pendidikan, peralatan pendidikan, buku dan sumber
belajar lainnya, perabot, dan perlengkapan lainnya dan semua satuan pendidikan harus
dilengkapi dengan prasarana pendidikan seperti lahan, ruang kelas, ruang pendidik, ruang
pimpinan satuan pendidikan, ruang perpustakaan, dan prasarana pendukung lainnya.

12. Standar Pembiayaan adalah Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan Biaya
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pendidikan yang perlu diatur berdasarkan standar
tertentu. Standar Pembiayaan merupakan aturan yang merinci komponen dan besarnya
biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku dalam kurun satu tahun. Standar biaya
tersebut terbagi menjadi biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal.

13. Standar Penilaian Pendidikan adalah Standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan segala macam mekanisme, prosedur, instrumen penilaian untuk mengetahui hasil
belajar peserta didik. Pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, penilaian pendidikan
terdiri dari: penilaian hasil belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan
pendidikan (sekolah), dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah.

14. RKT adalah rencana kerja yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan
sekolah selama 1 tahun. RKT penting dimiliki untuk memberi arah dan bimbingan para
pelaku sekolah dalam rangka menuju perubahan atau tujuan sekolah yang lebih baik
(peningkatan, pengembangan) dengan resiko yang kecil dan untuk mengurangi
ketidakpastian masa depan.

15. Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat
untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan
teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. (UU No.20 THN
2003)

16. Pendidik adalah merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. (UU No.20 THN 2003)

17. Komite Sekolah/Madrasah adalah lembaga mandiri dibentuk dan berperan dalam
peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan
tenaga, sarana prasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan
(UUSPN No 20 tahun 2003 pasal 56 ayat 3).

18. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun
oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.

19. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat,
prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang
digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan
dasar dan pendidikan menengah.

20. Penilaian Pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik

21. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian Kompetensi Peserta
Didik secara berkelanjutan dalam proses Pembelajaran untuk memantau kemajuan dan
perbaikan hasil belajar Peserta Didik

22. Ulangan Harian adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan
pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi kelulusan, dengan
mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi
satuan pendidikan.

23. Ulangan Tengah Semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu
kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.

24. Cakupan Ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada
periode tersebut.

25. Ulangan Akhir Semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi
seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.

26. Ulangan Kenaikan Kelas adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir semester genap
dengan materi semua KD pada semester genap.

27. Ujian Sekolah/Madrasah adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari
suatu satuan pendidikan.

28. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan Penilaian hasil belajar oleh
Pemerintah yang digunakan sebagai pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan,
pertimbangan seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya; dan pembinaan dan
pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu
pendidikan.

29. Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) adalah kriteria ketuntasan belajar yang
ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi kelulusan,
dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan
kondisi satuan pendidikan

Anda mungkin juga menyukai