Anda di halaman 1dari 5

LOGIKA INFORMATIKA

Tony Darmanto,ST / Smt III –TI / STMIK WIDYA DHARMA/ Hal 21

5. TAUTOLOGI
A. Pendahuluan
Mengubah suatu argumen atau pernyataan menjadi suatu ekspresi logika,
tentunya harus mengenali subekspresi-subekspresinya. Salah satu cara yang
telah diperkenalkan adalah teknik Parsing.
Membuktikan validitas ekspresi-ekspresi logika dari suatu argumen dapat
dilakukan dengan menggunakan tabel kebenaran.

B. Mengevaluasi Validitas Argumen


Tabel kebenaran memiliki aturan-aturan untuk setiap perangkai dengan setiap
pasangan nilai variabel proposisional yang dimungkinkan. Sebelum
mengevaluasi validitas suatu argumen, sebaiknya pernyataan-pernyataan
dibentuk menjadi ekspresi logika dahulu.

Contoh 5-1:
Jika Anda mengambil mata kuliah logika informatika, dan jika Anda tidak
memahami tautologi, maka Anda tidak lulus mata kuliah tersebut.

Untuk membuktikan validitasnya, berilah variabel proposisional yang relevan,


misalnya:
A = Anda mengambil kuliah logika informatika
B = Anda memahami tautologi
C = Anda lulus mata kuliah

Maka bentuk ekspresi logikanya berupa proposisi majemuk seperti berikut :


(A ∧ ¬ B) → ¬ C

Kemudian buatlah tabel kebenarannya dengan semua pasangan nilai A, B, dan


C yang dimungkinkan.
A B C ¬B ¬ C A ∧ ¬ B (A ∧ ¬ B) → ¬ C
F F F
F F T
F T F
F T T
T F F
T F T
T T F
T T T

Contoh 5-2
Tidak belajar, tidak lulus
Kalimat tersebut dalam logika proposisional, harus dibaca lengkap, yakni :
Jika Anda tidak belajar, maka Anda tidak lulus
Maka bentuknya sekarang menjadi “jika..maka..”, lalu proposisi diubah menjadi
variabel proposisional:
A = Anda belajar
B = Anda lulus
LOGIKA INFORMATIKA
Tony Darmanto,ST / Smt III –TI / STMIK WIDYA DHARMA/ Hal 22

Sehingga akan menjadi :


¬A → ¬B

Contoh 5-3:
Barang-barang yang dibeli di toko ini dapat dikembalikan, hanya jika berada
dalam kondisi yang baik, dan hanya jika pembeli membawa bukti pembelian.

Pernyataan tersebut dapat diubah menjadi variabel proposisional :

A = Barang-barang dapat dikembalikan


B = Barang-barang dalam kondisi baik
C = Pembeli membawa bukti pembelian

dan ekspresi logikanya :


A → (B ∧ C)

Jadi, suatu pernyataan dan nantinya juga pernyataan-pernyataan dalam suatu


argumen, dapat diubah menjadi ekspresi logika.

Untuk membantu hal ini, dapat digunakan heuristik berikut :

1. Ambil pernyataan-pernyataan yang pendek, tanpa kata ‘dan’, ‘atau’,


‘jika..maka..’, ‘jika dan hanya jika’. Pada pernyataan tersebut yang bisa
dijawab benar atau salah.
2. Ubahlah pernyataan-pernyataan yang pendek tesebut dengan variabel-
variabel proposisional
3. Rangkailah variabel-variabel proposisional dengan perangkai yang relevan
4. Bentuklah menjadi proposisi majemuk jika memungkinkan dengan memberi
tanda kurung biasa yang tepat.

Contoh 5-4
Jika Badu rajin belajar dan sehat, maka Badu lulus ujian, atau jika Badu tidak
rajin belajar dan tidak sehat, maka Badu tidak lulus ujian.

Langkah 1:
Menentukan proposisi-propsisi yang tepat :
• Badu rajin belajar
• Badu sehat
• Badu lulus ujian

Langkah 2:
Mengganti proposisi dengan variabel proposisi
A = Badu rajin belajar
B = Badu sehat
C = Badu lulus ujian

Langkah 3:
Perangkai yang relevan adalah implikasi (→ ), negasi (¬ ), atau (∨) serta dan (∧)
LOGIKA INFORMATIKA
Tony Darmanto,ST / Smt III –TI / STMIK WIDYA DHARMA/ Hal 23
Langkah 4:
Mengubahnya menjadi ekspresi logika berupa proposisi majemuk :
((A ∧ B) → C) ∨ ((¬ A ∧ ¬ B) → ¬ C)

Heuristik merupakan semacam pedoman yang disarankan untuk mengerjakan


sesuatu, tetapi tidak selalu harus diikuti. Dalam bahasa Inggris heuristik disebut
rule of thumb.

Jika suatu argumen terdiri dari banyak pernyataan dan diikuti satu pernyataan
berupa kesimpulan, maka validitasnya ditentukan dari hasil tabel kebenaran.

C. TAUTOLOGI
Argumen yang validitasnya dibuktikan dengan tabel kebenaran harus
menunjukkan nilai benar. Jika hasilnya benar maka argumen tersebut valid, jika
tidak maka sebaliknya. Jika pada tabel kebenaran untuk semua pasangan nilai
variabel-variabel proposisional yang ada bernilai benar atau T, maka disebut
Tautologi.

Contoh 5-5
Perhatikan ekspresi logika berikut ini :
(A ∧ B) → (C ∨ (¬ B → ¬ C))

A B C ¬ B ¬ C A∧B ¬ B¬ → C C∨(¬ B¬ → C) (A ∧B)→ (C∨(¬ B¬ → C))


F F F
F F T
F T F
F T T
T F F
T F T
T T F
T T T

Contoh 5-6

Jika Tono pergi kuliah, maka Tini juga pergi kuliah. Jika Siska tidur, maka Tini
pergi kuliah. Dengan demikian, jika Tono pergi kuliah atau Siska tidur, maka Tini
pergi kuliah.

Tuliskan ekspresi logikanya dan tentukan apakah Tautologi atau bukan !

Peny:
Ubah ke Variabel Proposisional:
A = Tono pergi kuliah
B = Tini pergi kuliah
C = Siska tidur

Ubah lagi menjadi ekspresi logika yang terdiri dari premis-premis dan
kesimpulan.
LOGIKA INFORMATIKA
Tony Darmanto,ST / Smt III –TI / STMIK WIDYA DHARMA/ Hal 24
(1) A → B (premis)
(2) C → B (premis)
(3) (A ?aC) → B (kesimpulan)

Maka sekarang dapat ditulis :


((A → B)?$(C → B)) → ((A ?$C) → B)
Kemudian buatlah tabel kebenaran dari ekspresi logika tersebut untuk
membuktikan apakah tautologi atau bukan.

D. KONTRADIKSI
Kontradiksi adalah suatu ekspresi logika yang selalu bernilai salah di dalam tabel
kebenarannya, tanpa mempedulikan nilai kebenaran dan proposisi-proposisi
yang berada di dalamnya.

Contoh 5-7:
Lihat pada ekspresi logika berikut :
A ∧ ?QA
A ¬A ¬A
A ?%
F T
T F

Contoh 5-8:
Lihat pada ekspresi logika berikut :
((A ?nB) ?n?nA) ?n?nB
A B ¬A ¬B (A?R
B) ((A ?RB) ?R?R
A) A) ?R?R
((A ?RB) ?R?R B
F F
F T
T F
T T

E. CONTINGENT
Contingent adalah suatu ekspresi logika yang mempunyai nilai benar dan salah
di dalam tabel kebenarannya, tanpa mempedulikan nilai kebenaran dari
proposisi-proposisi yang berada di dalamnya.
Contoh 5-9:
Lihat pada ekspresi logika berikut :
((A ?|B) → C) → A
A B C (A ? B) (A ? B) → C ((A ? B) → C) → A
F F F
F F T
F T F
F T T
T F F
T F T
T T F
T T T
LOGIKA INFORMATIKA
Tony Darmanto,ST / Smt III –TI / STMIK WIDYA DHARMA/ Hal 25
Contoh 5-10:
Lihat pada ekspresi logika berikut :
((A → B) ∧ (¬ B → C)) → (¬ C→ A)

A B C A → B ¬ B ¬ B → C (A → B) ∧ (¬ B → C) ¬ C ¬ C→ A ((A → B) ∧ (¬ B → C)) → (¬ C→ A)
F F F
F F T
F T F
F T T
T F F
T F T
T T F
T T T

SOAL-SOAL LATIHAN
Tentukan apakah dari ekspresi-ekspresi logika berikut termasuk tautologi,
kontradiksi atau contigent !
1. (¬ A → ¬ B) → (B → A)
2. (A → (B → C)) → ((A → B) → (A → C))
3. (A → B) ↔ (¬ A ?wB)
4. ((A → B) ?˜(B → C)) → (A → C)
5. (A ↔ B) ↔ ((A ?¾B) ?¾ (¬ A ?¾¬ B))
6. ((¬ A → ¬ B) ?߬ ( ¬ A → ¬ B)) → B

Tentukan apakah hukum-hukum logika berikut termasuk tautologi !


1. Hypothetical Syllogism
2. Disjunctive Syllogism
3. Modus Ponens
4. Modus Tollens

Anda mungkin juga menyukai