Anda di halaman 1dari 12

A.

APLIKASI RADIOAKTIF DI BERBAGAI BIDANG


1. Aplikasi di bidang kimia
Teknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme berbagai reaksi kimia
esterifikasi, fotosintesis dan kesetimbangan dinamis.
Reaksi Esterifikasi.
Reaksi esterifikasi yaitu reaksi pembentukan suatu ester yang dapat dibentuk dengan
reaksi langsung antara suatu asam karboksilat dan suatu alkohol. Esterifikasi berkataliskan asam
dan merupakan reaksi yang reversibel. Asam karboksilat bereaksi dengan alkohol membentuk
ester dan air. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa pada reaksi esterifikasi, atom O yang
membentuk senyawa H2O berasal dari asam karboksilat. Adapun atom O yang membentuk
senyawa ester berasal dari alcohol.
Kesetimbangan Dinamis.
Kesetimbangan dinamis kimia bersifat dinamis artinya bahwa dalam keadaan setimbang
reaksi tetap berlangsung dengan laju yang sama pada kedua arah. Hal itu dapat dibuktikan
sebagai berikut. Perhatikan kesetimbangan PbI2 (timbal (II) klorida) padat dan larutan jenuhnya
yang mengandung Pb2+(aq) dan I-(aq) persamaannya:
PbI2(s) → Pb2+(aq) + 2I-(aq)
Ke dalam tabung yang berisi PbI2 padat non radioaktif tambahkan larutan yang berisi ion iodida
radioaktif (131I) hingga jenuh, kocok campuran dan biarkan beberapa lama. Saring campuran dan
keringkan endapan tersaring. Jika dianalisis maka dalam padatan PbI2 akan terdapat PbI2 yang
radioaktif. Hal ini menunjukan bahwa dalam larutan jenuh tedapat keadaan setimbang dinamis
antara padatan dan ion-ionnya.
2. Aplikasi di bidang kimia analitik
Analisis/Titrasi Radiometri
Analisis radiometri adalah cara analisis kimia untuk unsur atau zat tak radioaktif dengan
jalan penambahan zat radioaktif dan Analisis radiometri ini digunakan untuk menentukan kadar
zat yang sangat rendah dalam suatu campuran. Penentuan kadar Ag+ ataupun Cl- dapat
menggunakan radioisotop. Jika yang ingin ditentukan kadar Cl- maka yang digunakan adalah Ag
dalam bentuk radioisotop (110Ag+) dan jika yang ingin ditentukan kadar Ag maka yang
digunakan ion radioklor.
Pada titrasi radiometri, isotop dapat digunakan sebagai petunjuk akhir titrasi. Misalnya
pada titrasi penentuan ion Cl- dan ion Ag+ membentuk endapan AgCl. Baik titran maupun
cuplikan dapat mengandung komponen radioaktif.
Analisis pengenceran isotop. Analisis pengenceran isotop untuk menentukan kadar suatu zat
dengan cara menambahkan zat radioaktif yang sudah diencerkan ke dalam zat yang akan
ditentukan kadarnya.
Pengenceran isotop adalah pengenceran bahan target yang dilakukan dengan
menambahkan isotopnya. Pengenceran isotop digunakan untuk mengurangi cacat radiasi dan
analisis yang memanfaatkan perubahan rasio isotop. Pada analisis pengenceran isotop, kedalam
suatu larutan yang akan dianalisis ditambahkan suatu larutan yang mengandung suatu spesi
radioaktif yang diketahui jumlahnya dan zat yang tidak diketahui. Kemudian zat tersebut di
pisahkan, lalu keradioaktifannya ditentukan.
Analisis pengaktifan neutron
Analisis pengaktifan neutron adalah analisis unsur-unsur dalam sampel yang didasarkan
pada pengubahan isotop stabil oleh isotop radioaktif melalui pemboman sampel oleh neutron
atau proses pengaktifan neutron dapat diartikan juga sebagai proses reaksi inti dimana unsur-
unsur yang semula tidak radioaktif berubah sifat fisikanya menjadi radioaktif sehingga dapat
memancarkan radiasi. Proses aktivasi yang paling umum disebabkan oleh penyerapan neutron
oleh inti atom suatu unsur, dan unsur yang teraktivasi akan menjadi radioaktif yang dapat
memancarkan radiasi, umumnya adalah radiasi gamma. Reaksi pengaktifan jenis ini juga sering
disebut sebagai reaksi neutron-gamma, karena penyerapan neutron oleh unsur akan diikuti oleh
pemancaran radiasi gamma dari unsur tersebut.
3. Aplikasi di bidang arkeologi
Di bidang arkeologi, radioisotop memiliki peran yang masih sulit digantikan oleh metode
lain. Radioisotop berperan dalam menentukan usia sebuah fosil. Usia sebuah fosil dapat
diketahui dari jejak radioisotop karbon-14. Ketika makhluk hidup masih hidup, kandungan
radioisotop karbon-14 dalam keadaan konstan, sama dengan kandungan di atmosfer bumi yang
terjaga konstan karena pengaruh sinar kosmis pada sekitar 14 dpm ( disintegrations per minute)
dalam 1 gram karbon. Hal ini dikarenakan makhluk hidup tersebut masih terlibat dalam siklus
karbon di alam. Namun, sejak makhluk hidup itu mati, dia tidak terlibat lagi ke dalam siklus
karbon di alam. Sebagai akibatnya, radioisotop karbon-14 yang memiliki waktu paro 5730 tahun
mengalami peluruhan terus menerus. Usia sebuah fosil dapat diketahui dari kandungan karbon-
14 di dalamnya. Jika kandungan tinggal separonya, maka dapat diketahui dia telah berusia 5730
tahun.
4. Aplikasi di bidang kedokteran
Perunut juga digunakan untuk diagnosis dalam kedokteran. Natrium-24 (pemancar β
dengan waktu paruh 14,8 jam) yang disuntikkan ke dalam aliran darah sebagai larutan garam
dapat dipantau untuk merunut aliran darah dan mendeteksi kemungkinan penyumbatan atau
penyempitan dalam system peredaran. Iodin-131 (pemancar β dengan waktu paruh 8 hari) telah
digunakan untuk menguji aktivitas kelenjar tiroid.
Teknetium ialah salah satu unsur yang paling bermanfaat dalam pengobatan nuklir.
Walaupun teknetium merupakan logam transisi, semua isotopnya radioaktif.
Natrium-24 (Na-24) digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan peredaran darah.
Larutan NaCl yang tersusun atas Na-24 dan Cl yang stabil disuntikkan ke dalam darah dan aliran
darah dapat diikuti dengan mendeteksi sinar yang dipancarkan, sehingga dapat diketahui jika
terjadi penyumbatan aliran darah. Xenon-133 (Xe-133) digunakan untuk mendeteksi penyakit
paru-paru. Phospor-32 (P-32) digunakan untuk mendeteksi penyakit mata, tumor, dan lain-lain.
Serta dapat pula mengobati penyakit polycythemia rubavera, yaitu pembentukan sel darah merah
yang berlebihan. Dalam penggunaanya isotop P-32 disuntikkan ke dalam tubuh sehingga
radiasinya yang memancarkan sinar beta dapat menghambat pembentujan sel darah merah pada
sum-sum tulang belakang.
Sr-85 untuk mendeteksi penyakit pada tulang. Se-75 untuk mendeteksi penyakit pankreas.
Kobalt-60 (Co-60) sumber radiasi gamma untuk terapi tumor dan kanker. Karena sel kanker
lebih sensitif (lebih mudah rusak) terhadap radiasi radioisotop daripada sel normal, maka
penggunakan radioisotop untuk membunuh sel kanker dengan mengatur arah dan dosis radiasi.
Kobalt-60 (Co-60) dan Skandium-137 (Cs-137), radiasinya digunakan untuk sterilisasi alat-alat
medis.
Ferum-59 (Fe-59) dapat digunakan untuk mempelajari dan mengukur laju pembentukan sel
darah merah dalam tubuh dan untuk menentukan apakah zat besi dalam makanan dapat
digunakan dengan baik oleh tubuh.
5. Aplikasi di bidang pertanian
Dalam bidang pemuliaan tanaman pembentukan bibit unggul dapat dilakukan dengan
menggunakan radiasi. Misalnya, pemuliaan padi, bibit padi diberi radiasi dengan dosis yang
bervariasi, dari dosis terkecil yang tidak membawa pengaruh hingga dosis terbesar yang
mematikan, (Biji tumbuh). Biji yang sudah diradiasi itu kemudian disemaikan dan ditanam
berkelompok menurut ukuran dosis radiasinya. Selanjutnya akan dipilh varietas yang
dikehendaki, misalnya yang tahan hama, berbulir banyak dan berumur pendek. Dalam bidang
pertanian, radiasi yang dihasilkan juga digunakan untuk pemberantasan hama dan pemulihan
tanaman.
Pembentukan Bibit Unggul
Dalam bidang pertanian, radiasi gamma dapat digunakan untuk memperoleh bibit unggul.
Sinar gamma menyebabkan perubahan dalam struktur dan sifat kromosom sehingga
memungkinkan menghasilkan generasi yang lebih baik, misalnya gandum dengan yang umur
lebih pendek.
Pemupukan dan Pemberantasan Hama dengan Serangga Mandul
Radioisotop fosfor dapat dipakai untuk mempelajari pemakaian pupuk oleh tanaman. Ada
jenis tanaman yang mengambil fosfor sebagian dari tanah dan sebagian dari pupuk. Berdasarkan
hal inilah digunakan fosfor radioaktif untuk mengetahui pola penyebaran pupuk dan efesiensi
pengambilan fosfor dari pupuk oleh tanaman. Teknik radiasi juga dapat digunakan untuk
memberantas hama dengan menjadikan serangga mandul.
Pengawetan Makanan
Pada musim panen, hasil produksi pertanian melimpah. Beberapa dari hasil pertanian itu
mudah busuk atau bahkan dapat tumbuh tunas, contohnya kentang. Oleh karena itu diperlukan
teknologi untuk mengawetkan bahan pangan tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan
adalah dengan irradiasi sinar radioaktif. Radiasi ini juga dapat mencegah pertumbuhan bakteri
dan jamur.
6. Prospeksi sumber daya alam.
Karena sejumlah besar elemen dapat diaktifkan oleh neutron dan dalam proses itu mereka
memancarkan radiasi yang energinya karakteristik dari elemen, teknik identitying beberapa
unsur dan senyawa mereka dengan neutron probe dikembangkan dengan baik.
a. Prospeksi Air dan Minyak
Sebuah pengeboran dibuat di medan untuk diperiksa dan neutron probe, biasanya (Po +
Be) sumber fluks sekitar 107 n / s. Sebagai probe diturunkan untuk kedalaman yang berbeda,
neutron menginduksi radioaktivitas dalam elemen hadir dalam berbagai lapisan bumi dan dalam
proses aktivasi setiap elemen memancarkan sinar gamma karakteristik. Dengan collimation yang
tepat, foton gamma mencapai detektor sintilasi ditempatkan di probe dan baik terlindung oleh
mengarah untuk memotong radiasi tersesat. Sinyal setelah amplifikasi dianalisis dengan
spektrometer sinar gamma dan dicatat. Dari enrgy dari foton, sifat dari unsur-unsur yang hadir
pada kedalaman tertentu diketahui.
b. Beberapa Elemen Lainnya
Beberapa elemen lainnya memancarkan radiasi gamma karakteristik pada aktivasi
neutron magnesium: 1,37 MeV; kalium: 1,53 MeV; klorin: 2,15 MeV; kalsium: 3,73 MeV dan
belerang: 2,25 MeV.
c. Berlian dan Beryl
Umumnya berlian yang hadir dalam pipa atau pembuluh darah umberlite, sebuah batu
basaltik radioaktivitas alami yang sangat lemah dan pipa-pipa ini umumnya dikelilingi oleh
granit kuarsa kaya dan yang alami radioaktivitas jauh lebih tinggi. Jadi sementara charting
formasi batuan dengan probe yang terdiri dari sebuah counter GM sensitif, penurunan tajam
dalam kegiatan dan kebangkitannya kembali secara umum menunjukkan pipa dari basal dan ada
kemungkinan ini mengandung berlian.
Beryl adalah mineral alami yang mengandung Beo dalam bentuk kristal transparan
menyenangkan hijau heksagonal, dalam kolom besar kadang-kadang. Ini adalah salah satu batu
mulia, dan sementara calon salah satu harus menghindari kerusakan tersebut. Keuntungan
diambil dari penampang besar untuk reaksi
9
Be (γ,n) 2α
124 140
dalam prospekting untuk beril. Sebuah sumber energi gamma tinggi sebagai Sb atau La
10
ditempatkan di prllium adalah uniquelobe dengan detektor neutron dengan BF3. Dengan ini
124
berilium teknik unik terdeteksi. Bahkan, sumber neutron laboratorium umum dari Sb+, jadi
melibatkan reaksi di atas.
d. Uranium dan Torium
Menjadi alami radioaktif, mineral bantalan uranium dan/atau thorium yang mudah
terdeteksi dengan counter GM sensitif. Fakta bahwa batuan granit mengandung biasanya 4 g U
dan sekitar 13 g Th per ton batu harus diingat sebagai pembentuk latar belakang. Hanya ketika
detektor register aktivitas jauh melebihi dari latar belakang bahwa bahan dapat dianggap sebagai
sumber yang berguna dari unsur-unsur.
7. Aplikasi industri.
a. Untuk mendeteksi kebocoran pipa
Radioisotop digunakan untuk mendeteksi kebocoran pipa yang ditanam di dalam tanah
atau dalam beton dengan memasukannya ke dalam aliran pipa kebocoran pipa sehingga dapat
dideteksi tanpa penggalian tanah atau pembongkaran beton.
b. Untuk menentukan kehausan atau keroposan yang terjadi pada bagian pengelasan atau logam
Jika bagian pengelasan atau logam ini disinari dengan sinar gamma dan dibalik bahan itu
diletakkan film foto maka pada bagian yang terdapat kehausan atau kekeroposan akan
memberikan gambar yang tidak merata.
c. Untuk mengetahui adanya cacad pada material
Pada bidang industri aplikasi baja perlu dianggap bahwa semua bahan selalu
mengandung cacad. Cacad dapat berupa cacad bawaan dan cacad yang terjadi akibat penanganan
yang tidak benar. Cacad pada material merupakan sumber kegagalan dalam industri baja.
Penyebab timbulnya cacad pada material, meliputi desain yang tidak tepat, proses
fabrikasi dan pengaruh lingkungan. Desain yang tidak tepat meliputi pemilihan bahan, metode
pengerjaan panas yang tidak tepat dan tidak dilakukannya uji mekanik. Proses fabrikasi meliputi
keretakan karena penggrindaan, cacad proses fabrikasi dan cacad pengelasan. Kondisi operasi
lingkungan meliputi korosi. Untuk mengetahui adanya cacad pada material maka digunakan
suatu pengujian material tak merusak yang salah satunya adalah dengan metode radiografi sinar
gamma.
Teknik radiografi merupakan salah satu metode pengujian material tak-merusak yang
selama ini sering digunakan oleh industri baja untuk menentukan jaminan kualitas dari produk
yang dihasilkan. Teknik ini adalah pemeriksaan dengan menggunakan sumber radiasi (sinar-x
atau sinar gamma) sebagai media pemeriksa dan film sebagai perekam gambar yang dihasilkan.
Radiasi melewati benda uji dan terjadi atenuasi dalam benda uji. Sinar yang akan diatenuasi
tersebut akan direkam oleh film yang diletakkan pada bagian belakang dari benda uji. Setelah
film tersebut diproses dalam kamar gelap maka film tersebut dapat dievaluasi. Bila terdapat
cacad pada benda uji maka akan diamati pada film radiografi dengan melihat perbedaan
kehitaman atau densitas.
Pemilihan sumber radiasi berdasarkan pada ketebalan benda yang diperlukan karena daya
tembus sinar gamma terhadap material berbeda. Pada sumber pemancar sinar gamma tergantung
besar aktivitas sumber. Sedangkan pemilihan tipe film sangat mempengaruhi pemeriksaan
kualitas material. Film digunakan untuk merekam gambar material yang diperiksa. Pemilihan
tipe film yang benar akan menghasilkan kualitas hasil radiografi yang sangat baik. Pada
umumnya kita mengenal dua macam jenis film, yaitu film cepat dan film lambat.
Pada film cepat butir-butirannya besar, kekontrasan dan definisinya kurang baik.
Sedangkan pada film lambat butir-butirannya kecil, kekontrasan dan definisinya lebih baik.
Penentuan jarak sumber ke film (SFD) juga mempengaruhi hasil kualitas film radiografi.
Penghitungan SFD yang tidak benar mempengaruhi tingkat kehitaman atau density hasil film
radiografi sehingga akan mempengaruhi tingkat sensitivitas atau tingkat ketelitian.
d. Digunakan dalam pengujian kualitas las pada waktu pemasangan pipa minyak/gas serta instalasi
kilang minyak
Teknik radiografi merupakan teknik yang sering dipakai terutama pada tahap-tahap
konstruksi. Pada sektor industri minyak bumi, teknik ini digunakan dalam pengujian kualitas las
pada waktu pemasangan pipa minyak/gas serta instalasi kilang minyak. Selain bagianbagian
konstruksi besi yang dianggap kritis, Teknik ini digunakan juga pada uji kualitas las dari ketel
uap tekanan tinggi serta uji terhadap kekerasan dan keretakan pada konstruksi beton. Radioisotop
yang sering digunakan adalah kobal-60 (60Co). Dalam bidang industri, radioisotop digunakan
juga sebagai perunut misalnya untuk menguji kebocoran cairan/gas dalam pipa serta
membersihkan pipa, yang dapat dilakukan dengan menggunakan radioisotop iodium-131.
Radioisotop seng-65 (65Zn) dan fosfor-32 merupakan perunut yang sering digunakan dalam
penentuan efisiensi proses industri, yang meliputi pengujian homogenitas pencampuran serta
residence time distribution (RTD). Sedangkan untuk kalibrasi alat misalnya flow meter,
menentukan volume bejana tak beraturan serta pengukuran tebal material, rapat jenis dan
penangkal petir dapat digunakan radioisotop kobal-60, amerisium-241 (241Am) dancesium-137
(137Cs).
e. Pemeriksaan tanpa merusak
Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam atau
sambungan las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut. Tehnik ini berdasarkan sifat bahwa
semakin tebal bahan yang dilalui radiasi, maka intensitas radiasi yang diteruskan makin
berkurang, jadi dari gambar yang dibuat dapat terlihat apakah logam merata atau ada bagian-
bagian yang berongga didalamnya. Pada bagian yang berongga itu film akan lebih hitam.
f. Mengontrol ketebalan bahan
Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau lempeng logam dapat
dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa intensitas radiasi yang diteruskan
bergantung pada ketebalan bahan yang dilalui. Detektor radiasi dihubungkan dengan alat
penekan. Jika lembaran menjadi lebih tebal, maka intensitas radiasi yang diterima detektor akan
berkurang dan mekanisme alat akan mengatur penekanan lebih kuat sehingga ketebalan dapat
dipertahankan.
g. Pengawetan bahan
Radiasi juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan seperti kayu, barang-
barang seni dan lain-lain. Radiasi juga dapat menningkatkan mutu tekstil karena mengubah
struktur serat sehingga lebih kuat atau lebih baik mutu penyerapan warnanya. Berbagai jenis
makanan juga dapat diawetkan dengan dosis yang aman sehingga dapat disimpan lebih lama.

B. PENERAPAN TEKNOLOGI PENGENDALI BERBASIS DIGITAL


Prinsip dan Cara Kerja Kamera Digital
Kamera digital menggunakan proses elektronik dan menyimpan gambar hasil pemotretan
pada sebuah kartu (memory card). Hasil foto bisa dilihat secara langsung secara digital tanpa
harus melalui proses pencetakkan terlebih dahulu. Sampai sekarang cara kerja kamera modern
masih dikembangkan oleh setiap produsen kamera.
1. Kamera Saku (Point and Shoot Camera)
Kamera Point and Shoot Camera paling banyak digunakan orang karena mudah
pemakaiannya dan relatif murah. Kamera ini dirancang untuk mereka yang kurang menyukai
kontrol manual atau kata lain serba otomatis. Kamera ini mempunyai fasilitas yang menarik
antara lain :
a. Optical zoom
Yaitu fasilitas pembesaran gambar yang dilakukan dengan kombinasi reposisi lensa.
b. Digital zoom
Yaitu failitas pembesaran gambar yang dilakukan secara digital. Proses ini sebenarnya hanya
berupa proses crooping dan pembesaran menggunakan software internal kamera. Zoom ini
mengakibatkan gambar menjadi kabur (blur).
c. Resolusi sampai dengan 3,1 mega piksel
Media bidik bisa berupa lensa konvensional. LCD, atau merupakan kombinasi keduanya
2. Kamera Digital SLR (Single Lens Reflex)
Resolusi terendah yang dimiliki kamera digital SLR (Single Lens Reflex) adalah 5,1
megapiksel. Seperti halnya pada kamera SLR analog, kamera digital SLR juga memiliki kualitas
gambar terbaik karena menggunakan lensa optik dan sistem kendali manual. Selain kendali yang
diberikan secara manual, kamera ini juga memiliki sistem kendali otomatis yang dibantu oleh
mikro prosesor yang cukup canggih.
Kamera digital bertipe SLR ini, seperti halnya kamera SLR analog, juga menggunakan
lensa yang bisa dilepas dan diganti dengan lensa berdiameter lebih besar atau lebih kecil sesuai
kebutuhan. Selain itu, penempatan tombol dan fungsi dasar kedua kamera digital ini tidak
banyak berbeda. Komponen dasar kamera ini bisa dilihat pada gambar. Ada 2 hal yang harus
diperhatikan dalam menggunakan kamera digital SLR, yaitu lensa dan blitz.
KOMPONEN KAMERA:
a. LENSA
Lensa adalah media penyaring pertama pada saat kita memindai gambar untuk disimpan.
Karena itu pengetahuan dasar tentang lensa kamera digital sangat perlu. Lensa kamera saat ini
didiesain menggunakan komputer untuk meningkatkan akurasi. Untuk menambah ketajaman
lensa, pada lensa ini dilapisi cairan kimia tertentu.
Berikut ini beberapa jenis lensa yang digunakan pada kamera digital SLR:
1) Lensa Standar
2) Lensa Wide Angle (sudut Lebar)
3) Lensa Tele
4) Lensa Zoom
5) Lensa Makro
b. PEMBIDIK KAMERA
Perangkat pembidik kamera adalah jendela kecil untuk melihat komposisi gambar yang akan
dipotret untuk melihat komposisi gambar yang akan dipotret. Satu hal yang penting dalam
perangkat pembidik ini, yaitu akurasi. Setiap jenis perangkat pembidik mempunyai kelebihan
dan kekurangan. Pada kamera digital, ada tiga jenis perangkat pembidik yaitu :
1) Pembidik Optik Paralel
2) Pembidik LCD (Liquid Crystal Display)
3) Pembidik Optik TTI
Dalam Media Penyimpanan Foto, Kamera analog (kamera biasa) menggunakan lensa
untuk mentransfer hasil foto ke dalam negative film dari cahaya yang ditangkap.Negative film
ini merupakan media penyimpannya, dan sangat sensitif terhadap cahaya. Sedangkan pada
kamera digital perekam gambar menggunakan sensor CCD(Charge Coupled Device) atau CMOS
(Complemetary Metal Oxidane Silicon) yang kemudian hasilnya direkam dalam format digital
ke dalam media penyimpanan digital semacam Compact Flash, Secure Digital, Memory Stick,
dsb. Karena hasil disimpan dalam format digital akan memudahkan untuk ditransfer ke pengolah
foto digital semacam komputer, untuk keperluan editing berupa perubahan pada warna,
ketajaman, kecerahan dan latar belakang objek.
Cara Kerja Kamera Digital
Pada saat kita menekan tombol shutter, maka di dalam kamera terjadi tahapan-tahapan
untuk memproses gambar.
Berikut adalah gambaran tentang proses tersebut :
1. Lensa menangkap gambar, lalu diteruskan ke bagian panel penangkap gambar. Penangkap
gambar atau biasa disebut sensor yang berfungsi sebagai view finder, mengirimkan gambar ke
LCD. Sementara pada kamera DSLR, gambar juga dilewatkan ke cermin pantul yang
merefleksikan gambar ke jendela intip (eye finder)
2. Gambar yang ditangkap oleh lensa, dilewatkan pada filter warna yang kemudian akan ditangkap
oleh sensor gambar. Jarak antara lensa dan sensor ini dikenal dengan istilah focal length, jarak
ini pula yang akan menjadi faktor penggali pada lensa.
3. Tugas Sensor adalah merubah sinyal analog (gambar yang ditangkap oleh lensa) menjadi sinyal
listrik. Pada Sensor ini terdapat jutaan titik sensor yang dikenal dengan pixel. Jadi istilah pixel
atau megapixel pada kamera digital sebenarnya mengacu pada jumlah titik pada sensor ini.
Semakin banyak titik sensornya, maka akan semakin halus dan semakin tinggi resolusi gambar
yang dihasilkan.
4. Gambar yang ditangkap oleh sensor diteruskan ke bagian pemrosesan gambar yang tugasnya
memproses semua data dari sensor menjadi data digital berupa file format gambar, serta
melakukan proses kompresi sesuai format gambar yang dipilih (RAW, JPEG dan sebagainya). Di
bagian ini selain chipset yang berperan, software (firmware) dari kamera yang bersangkutan juga
menentukan hasil akhir gambar. Kedua bagian inilah yang akan menentukan karakter dari
kamera digital tersebut. Itulah sebabnya, setiap merek kamera memiliki software dan chipset
sendiri-sendiri pada kamera mereka.
5. Proses yang terakhir adalah mengirimkan hasil file gambar dalam format yangdipilih ke bagian
penyimpanan (storage) atau memory card. Biasanya, memory card berupa SD, CF dan
sebagainya.
Tahapan selanjutnya adalah proses yang dilakukan di luar kamera. Namun pada kamera digital
moderen, masih menyediakan opsi pencetakan langsung yang disebut PictBridge, ExifPrint dan

 Contoh penerapan Teknologi berbasis digital


Bisa kita lihat dari Komputer digital,Komputer digital adalah mesin komputer yang diciptakan
untuk mengolah data yang bersifat kuantitatif dalam bentuk angka, huruf, tanda baca dan lain-
lain.Yang pemrosesnya dilaksanakan berdasarkan teknologi yang mengubah sinyal menjadi
kombinasi bilangan 0 dan 1.
Merupakan hasil teknologi yang mengubah sinyal menjadi kombinasi urutan bilangan 0 dan 1
(disebut juga dengan biner) untuk proses informasi yang mudah, cepat dan akurat. Sinyal
tersebut disebut sebuah bit. Pada prinsipnya, komputer hanya mengenal dua arus, yaitu on atau
off, atau istilah dalam angkanya sering juga dikenal dengan 1 (satu) atau 0 (nol).

Keuntungan dan kerugian menggunakan teknologi berbasis digital:


Keuntungan
* Memberikan kemudahan dalam penggunaan
* Error selalu dapat di koreksi
* Memproduksi data terbatas
Kerugian
*Malas berfikir
*Tidak tahan lama
C. SUMBER ENERGI YANG DAPAT DIPERBAHARUI DAN TIDAK DAPAT DIPERBAHARUI
sumber energi yang tidak dapat diperbaharui , yaitu sumber energi yang berasal dari dalam
bumi seperti: minyak bumi , batu bara, tembaga , emas , matahari.

jika sumber energi yang tidak dapat diperbaharui itu habis maka tidak akan ada lagi (punah).
sumber energi yang dapat diperbaharui adalah sumber energi yang walaupun sudah habis tapi
masih bisa menggunakan sumber energi yang lain.

Sumber energi yang dpt diperbaharui :

 Matahari, Tanah, Air, Udara, hutan

Sumber energi yang tdk dpt diperbaharui :

 Emas, tembaga, batu bara, minyak bumi

Anda mungkin juga menyukai