Anda di halaman 1dari 6

NILAI EKONOMI WISATA GUNUNG SIBAYAK

BERDASARKAN METODE BIAYA PERJALANAN (Travel Cost Methode)


DI BERASTAGI SUMATERA UTARA

ECONOMIC VALUE OF SIBAYAK MOUNTAIN TOUR


BASED ON TRAVEL COST METHODE (TCM)
IN BERASTAGI NORTH SUMATERA

Dwi Damiaty Brahmi Putri Br Brahmana1, Defri Yoza2, Evi Sri Budiani2
Forestry Department, Agriculture Faculty, University of Riau
Address: Bina Widya, Pekanbaru, Riau
(dwibrahmana1234@gmail.com)

ABSTRACT

Natural tourism consists object and recreational tourism which related any
activities that explores the potential of natural resources and its ecosystems. One of the
places which required it is Berastagi, Tanah Karo in North Sumatera. The freshness and
coolness of Berastagi atmosphere attracts many tourists to visit it. One of the attraction
in Berastagi is the famous Mount Sibayak which is still developing until today. The
purpose of this research is find out the characteristic of visitors who came for recreation
to Sibayak Mountain, to know how much economic value tour of Sibayak Mountain per
year based on Travel Cost Methode (TCM), to find out the factors affecting of economic
value based on Travel Cost Methode (TCM). Materials and objects of this research is
questionnaire sheet. Data collected using SPSS 21 (Statistic Package For Social Science)
analyze. The results showed that Sibayak Mountain economic value based on Travel Cost
Methode (TCM) of Rp.3.926.520.145,6/ year, with average person of Rp. 103.438,36.

Keywords : Economic Value , Cost Travel, Sibayak Mountain

PENDAHULUAN
Wisata alam meliputi objek dan kebutuhan yang harus dipenuhi untuk
kegiatan yang berkaitan dengan rekreasi sejenak menenangkan pikiran.
dan pariwisata yang memanfaatkan Akibatnya tempat-tempat rekreasi di
potensi sumberdaya alam dan alam terbuka yang sifatnya masih alami
ekosistemnya baik dalam bentuk asli dapat memberikan rasa nyaman semakin
(alami) maupun perpaduan dengan hasil banyak dikunjungi oleh wisatawan
karya manusia. Dimana kegiatan wisata (Handayawati dkk, 2010).
alam dilakukan manusia dikarenakan Salah satu kota yang memiliki
manusia sudah mulai jenuh dengan cukup banyak objek wisata dan kegiatan
kehidupan perkotaan yang sibuk oleh wisata yang dapat dikunjungi yaitu Kota
berbagai kegiatan industri, bisingnya Berastagi Kabupaten Karo Sumatera
kota dan polusi udara dimana- Utara. Kota Berastagi dikunjungi oleh
mana.Lahan bervegetasi yang semakin banyak wisatawan dikarenakan udara di
berkurang mendorong masyarakat kota Berastagi yang sejuk dan memiliki
perkotaan pergi keluar kota mencari suhu yang dingin. Salah satu dari objek
daerah hijau yang masih tersisa. wisata yang telah dikelola dan
Persaingan hidup yang semakin tinggi dikembangkan adalah Gunung Sibayak
membuat kebutuhan rekreasi menjadi yang terletak di Kecamatan Berastagi

1) Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau 1


2) Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau

JOM Faperta UR Vol 4 No 2 Oktober 2017


Kabupaten Karo Sumatera Utara. Objek Bahan dan objek penelitian ini
wisata tersebut merupakan salah satu adalah lembar kuesioner dan wawancara
objek wisata unggulan di Berastagi yang langsung terhadap para pengunjung
banyak diminati oleh pengunjung baik yang datang berkunjung ke lokasi
pengunjung dari dalam negeri maupun Gunung Sibayak di Berastagi. Alat yang
mancanegara. digunakan pada penelitian ini adalah
Berdasarkan keadaan tersebut alat tulis, kamera, perangkat komputer
diperlukan adanya suatu penilaian dan SPSS (Statistic Package For Social
ekonomi wisata Gunung Sibayak di Science) 21.
Berastagi, supaya dapat diketahui Arikunto (2006) dalam Dewanto
seberapa besar manfaat ekonomi yang (2016) menyatakan apabila subjeknya
diperoleh melalui keberadaan kurang dari 100 orang lebih baik diambil
pengunjung Gunung Sibayak di semua sehingga penelitiannya
Berastagi, khususnya manfaat ekonomi merupakan penelitian populasi. Jika
dari pemanfaatan lingkungan dan jumlahnya lebih besar dari 100 orang
fasilitas pendukung yang tersedia pada maka diambil antara 10-15% atau 20-
Gunung Sibayak di Berastagi. 25%. Karena tidak adanya data yang
Berdasarkan pertimbangan tersebut, pasti mengenai jumlah pengunjung
diperlukan suatu studi dan kajian untuk Gunung Sibayak di Berastagi per
mengetahui nilai ekonomi wisata tahunnya, maka untuk penarikan subjek
Gunung Sibayak di Berastagi. Penilaian dilakukan pengamatan langsung ke
ekonomi sangat penting dilakukan lapangan dan wawancara dengan
karena dengan adanya penilaian pengelola Gunung Sibayak, sehingga
ekonomi wisata terhadap Gunung diperoleh angka dari jumlah pengunjung
Sibayak di Berastagi, kesalahan- Gunung Sibayak perminggu sekitar 730
kesalahan di dalam membuat orang, jadi dilakukan penarikan sampel
perencanaan pengalokasian sumberdaya sebesar 10% yaitu 73 orang responden
dan fasilitas pendukung lainnya serta selama satu minggu (senin-minggu).
perencanaan pengembangan di masa Dimana dari hari Senin-Kamis diambil 3
yang akan datang dapat dihindarkan. orang responden per harinya, dari hari
Penelitian ini bertujuan untuk 1. Jumat-Sabtu diambil 20 orang
Mengetahui karakteristik pengunjung responden per harinya dan pada hari
yang datang berekreasi ke Gunung Minggu diambil 21 orang responden.
Sibayak di Berastagi, 2. Mengetahui Data yang dikumpulkan dibedakan
berapa besar nilai ekonomi wisata menjadi dua yaitu data primer dan data
Gunung Sibayak di Berastagi per tahun sekunder.
berdasarkan metode biaya perjalanan Data Karakteristik responden
(travel cost methode), 3. Mengetahui yang diambil seperti jenis kelamin,
faktor yang mempengaruhi nilai umur, pendidikan, pekerjaan,
ekonomi Gunung Sibayak di Berastagi penghasilan, dll yang kemudian
berdasarkan metode biaya perjalanan disajikan dalam bentuk tabel dan akan
(travel cost method). dijelaskan secara deskriptif. Pendugaan
nilai ekonomi Gunung Sibayak di
METODE PENELITIAN Berastagi berdasarkan metode biaya
Penelitian ini dilaksanakan pada perjalanan yaitu menggunakan rumus :
Kawasan Gunung Sibayak di Berastagi BP = BKR - BKH +BTR + BD + BL
Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Dimana :
Utara. Waktu penelitian selama 2 bulan BP = Biaya perjalanan rata-rata
yang dimulai dari bulan Oktober– (Rp/orang)
Desember 2016.

1) Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau 2


2) Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau

JOM Faperta UR Vol 4 No 2 Oktober 2017


BKR = Biaya konsumsi selama menempuh melalui 3 jalur yaitu jalur 54,
melakukan wisata (Rp/orang) jalur Desa Raja Berneh dan Desa
BKH = Biaya konsumsi harian Jaranguda.
(Rp/orang)
BTR = Biaya transportasi rekreasi 2. Karakteristik Pengunjung
(Rp/orang) Pembagian karakteristik
BD = Biaya dokumentasi (Rp/orang) pengunjung dapat dilihat pada tabel di
BL = Biaya lain-lain (Rp/orang) bawah ini:
Pendugaan faktor yang a. Jenis Kelamin.
mempengaruhi Gunung Sibayak di Tabel 1. Jenis kelamin
Berastagi berdasarkan metode biaya No Jenis Jumlah Persentas
Kelamin Respond e (%)
perjalanan; 1. Mengetahui faktor-faktor
en
yang mempengaruhi nilai ekonomi 1 Laki-laki 43 58.9
Gunung Sibayak di Berastagi digunakan 2 Perempuan 30 41.1
dengan pengukuran Likert. Rensis Likert
Total 73 100
mengembangkan sebuah skala untuk Sumber : Hasil olahan data, 2016
mengukur sikap masyarakat, yang Dapat dilihat bahwa salah satu
sekarang dikenal dengan nama Skala penyebab wisatawan lebih banyak laki-
Likert; 2. Analisis regresi berganda laki adalah kegiatan mendaki gunung
menggunakan persamaan : merupakan kegiatan outdoor yang
Y = A +B1 X1+ B2 X2+ B3 X3 banyak disukai kaum laki-laki. Hal
Dimana : tersebut dapat terjadi karena laki-laki
Y = Biaya perjalanan (variabel terikat) cenderung lebih senang melakukan
X1= Kondisi tempat perjalanan wisata ke wisata alam
X2= Jarak dibandingkan dengan perempuan.
X3= Fasilitas b. Tingkat Umur
A,B1,B2dan B3 = Koefisien regresi Tabel 2. Tingkat umur
Hipotesis yang diperlukan sebagai No Tingkat Jumlah Persentase
berikut : Umur Responden (%)
Ho : variabel bebas tidak berpengaruh (Tahun)
nyata terhadap biaya perjalanan 1 15-25 71 97.26
H1 : variabel bebas berpengaruh nyata 2 26-35 2 2.74
terhadap biaya perjalan 3 >35 0 0
Uji t, digunakan untuk menguji tingkat Total 73 100
signifikasi parsial, dimana : Sumber : Hasil olahan data, 2016
Jika t hit > t tabel maka Ho ditolak dan Smith (1996) dalam Susilowati
H1 diterima (2009) menyatakan bahwa para pemuda
Jika t hit < t tabel maka Ho diterima dan mempunyai karakteristik ingin selalu
H1 ditolak mencari sesuatu yang baru, berpetualang
menghadapi tantangan dan berkelana
HASIL DAN PEMBAHASAN mengarungi alam. Dari data sebaran
1. Kondisi Gunung Sibayak kelompok umur, terlihat bahwa objek
Gunung Sibayak terletak di wisata Gunung Sibayak cenderung lebih
Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo menarik untuk dikunjungi oleh
yang memiliki ketinggian 2212 mdpl. pengunjung usia remaja dibandingkan
Gunung Sibayak merupakan Objek dengan pengunjung usia diatas 25 tahun.
Wisata yang mudah dikunjungi oleh c. Tingkat Pendapatan
masyarakat yang ingin menikmati
pemandangan alam. Untuk sampai ke
Gunung Sibayak, para pendaki dapat

1) Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau 3


2) Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau

JOM Faperta UR Vol 4 No 2 Oktober 2017


Tabel 3. Tingkat pendapatan manfaat
N Tingkat Jumlah Persentas yang
o Pendapata Responde e (%) dirasakan
n (Rp/bln) n Total 73 100
1 <500.000 5 6.85 Sumber : Hasil olahan data, 2016
2 500.000– 28 38.36 Tabel 4 menunjukkan bahwa manfaat
1.000.000 yang dirasakan responden selama
3 1.000.001– 22 30.13 berkunjung mayoritas merupakan
1.500.000 sebagai tempat rekreasi atau refreshing.
4 1.500.001– 1 1.37 Kegiatan wisata seperti yang dilakukan
2.000.000 responden di objek wisata ini untuk
5 >2.000.00 17 23.29 kebutuhan pemulihan kondisi fisik dan
0
mental seseorang.
Total 73 100
Sumber : Hasil olahan data, 2016 3. Nilai Ekonomi Taman Kota
Sebagian besar tingkat pendapatan Pekanbaru berdasarkan Metode
responden berada pada tingkat Biaya Perjalanan (Travel Cost
pendapatan Rp.500.000,00 - Methode)
Rp.1.000.000,00 per bulan yang Hasil analisis terhadap 73 orang
merupakan didominasi oleh pelajar atau responden pengunjung Gunung Sibayak
mahasiswa. Hal ini disebabkan karena di Berastagi diperoleh besarnya nilai
pelajar lebih memiliki minat yang tinggi ekonomi wisata Gunung Sibayak
terhadap objek wisata Gunung Sibayak. berdasarkan metode biaya perjalanan
Kondisi ini tidak sesuai menurut adalah sebesar Rp.7.551.000,00,
Damanik dan Weber (2006) dalam sehingga nilai rata-rata biaya per orang
Nazhar (2013) yang mengatakan bahwa yaitu Rp.7.551.000,00 dibagi 73 orang
pendapatan yang lebih merata dan adalah sebesar Rp.103.438,36 per orang.
penghasilan yang meningkat akan Jadi, nilai ekonomi wisata Gunung
mendorong semakin banyaknya Sibayak di Berastagi berdasarkan
permintaan perjalanan wisata. Faktor metode biaya perjalanan per tahun
pendapatan dapat mempengaruhi adalah sebesar Rp. 3.926.520.145,6.
kegiatan wisata dimana kebutuhan
wisata merupakan kebutuhan tersier. 4. Faktor yang Mempengaruhi Nilai
Oleh karena itu, konsumen akan Ekonomi Gunung Sibayak di
mengutamakan kebutuhan primer dan Berastagi Berdasarkan Metode
sekundernya terlebih dahulu sebelum Biaya Perjalanan
memutuskan untuk berwisata. Hasil analisis regresi linear
d. Manfaat Berkunjung berganda menunjukkan bahwa
Tabel 4. Manfaat berkunjung responden persamaan analisis biaya perjalanan ke
N Manfaat Jumlah Persentas Taman kota mengikuti persamaan
o Berkunjung Responde e (%) sebagai berikut :
n Y= 363372,146 + 1832,875 (kondisi
1 Tempat 66 90.41 tempat) – 11916,482 (fasilitas) –
rekreasi 2703,257 (jarak).
/refreshing
2 Sebagai 6 8.22 Berdasarkan uji t variabel kondisi
tempat tempat tidak signifikan artinya variabel
memperluas kondisi tempat tidak memiliki pengaruh
pengetahuan nyata terhadap nilai ekonomi Gunung
3 Mengenal 1 1.37 Sibayak di Berastagi berdasarkan
alam metode biaya perjalaan. Variabel kondisi
4 Tidak ada 0 0 tempat ini juga dikaitkan dengan
1) Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau 4
2) Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau

JOM Faperta UR Vol 4 No 2 Oktober 2017


keindahan, kenyamanan, keamanan, pengunjung yang belum menikah,
kebersihan serta tata ruang yang baik. serta berasal dari luar Kecamatan
Berdasarkan uji t untuk variabel Berastagi, rata-rata berumur 15-25
fasilitas tidak signifikan. Kesimpulannya tahun dan merupakan pelajar.
variabel fasilitas tidak berpengaruh Pengunjung Gunung Sibayak sengaja
nyata terhadap nilai ekonomi Gunung datang bersama kelompok ataupun
Sibayak di Berastagi berdasarkan teman dengan intensitas kunjungan
metode biaya perjalanan. Hal ini 0-5 kali dalam sebulan.
dikarenakan fasilitas-fasilitas yang ada 2. Nilai ekonomi Gunung Sibayak di
di Gunung Sibayak tidak berhubungan Berastagi berdasarkan metode biaya
dengan daya tarik terhadap pengunjung. perjalanan (travel cost methode)
Fasilitas yang terdapat di Gunung adalah sebesar Rp.
Sibayak berupa fasilitas umum seperti 3.926.520.145,6/tahun, dengan rata-
tersedianya toilet, mushola, tempat rata per orangnya Rp.103.438,36.
sampah, lampu jalan dan alat berkemah. 3. Berdasarkan hasil penelitian dari
Fasilitas ini bukanlah hal utama yang ketiga variabel yang diduga, tidak
mempengaruhi para pengunjung mau terdapat faktor yang mempengaruhi
datang ke Gunung Sibayak. nilai ekonomi Gunung Sibayak di
Hasil uji t untuk variabel jarak Berastagi berdasarkan metode biaya
diperoleh hasil Ho diterima, artinya perjalanan.
koefesien regresi pada variabel jarak
tidak signifikan. Kesimpulannya Saran
1. Untuk meningkatkan nilai ekonomi
variabel jarak berpengaruh tidak nyata
wisata diperlukan pengelolaan
terhadap nilai ekonomi berdasarkan
kawasan wisata yang lebih baik,
metode biaya perjalanan. Berdasarkan
antara lain menjaga kebersihan
hasil penelitian sebagian besar
Gunung Sibayak dan melakukan
pengunjung berasal dari luar Kecamatan
upaya peningkatan/penambahan
Berastagi.
fasilitas guna menarik minat
Berdasarkan hasil perhitungan
pengunjung untuk berkunjung ke
regresi linier berganda, nilai koefisien
objek wisata ini.
determinasi (R square) adalah 0,020.
2. perlu dilakukan penelitian lebih
Hasil ini berarti bahwa variabel kondisi
lanjut yang melibatkan beberapa
tempat, fasilitas dan jarak
variabel bebas lainnya sebagai factor
mempengaruhi nilai ekonomi Gunung
penduga yang mempengaruhi
Sibayak di Berastagi berdasarkan
intensitas kunjungan Objek Wisata
metode biaya perjalanan sebesar 2%
Gunung Sibayak di Berastagi.
sedangkan sisanya 98% dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak DAFTAR PUSTAKA
dimasukkan kedalam model estimasi Dewanto B. 2016. Nilai Ekonomi
tersebut. Wisata Taman Kota
Berdasarkan Metode Biaya
KESIMPULAN DAN SARAN Perjalanan (Travel Cost
Kesimpulan Methode) di pekanbaru. Skripsi
1. Pengunjung yang datang ke Objek Fakultas Pertanian Universitas
Wisata Gunung Sibayak di Berastagi Riau. Pekanbaru.
tidak berbeda jauh antara laki-laki
dan perempuan, didominasi oleh

1) Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau 5


2) Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau

JOM Faperta UR Vol 4 No 2 Oktober 2017


Handayawati. H. S., Budiono dan
Soemarno. 2010. Potensi Wisata
Alam Pantai
Bahari.http://marno.lecture.ub.a
c.id.pdf.
Diakses pada tanggal 29 April
2016.

Nazhar N. 2013. Analisis Valuasi


Ekonomi Menggunakan Travel
Cost Methode pada Obyek
Wisata Pantai Akkarena Kota
Makassar. Skripsi Jurusan
Perikanan Fakultas Ilmu
Kelautan dan Perikanan
Universitas Hasanuddin.
Makassar.

Susilowati M.I. 2009. Valuasi Ekonomi


Manfaat Rekreasi Taman Hutan
raya Ir. H. Djuanda dengan
Menggunakan Pendekatan
Travel Cost Methode. Skripsi
Departemen Ekonomi
Sumberdaya dan Lingkungan
Fakultas Ekonomi dan
manajemen Institut Pertanian
Bogor. Bogor.

1) Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau 6


2) Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau

JOM Faperta UR Vol 4 No 2 Oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai