BAB VI
DISAIN PENGELOLAAN SAMPAH GEDUNG GEOSTEK
82
Annual Report 2014
83
Annual Report 2014
smpah kantin dan sampah dari taman dan halaman Gedung Geostek, dan sampah
anorganik sebesar 67,08% yang terdiri dari sampah kertas/kardusas keras 3,02%,
sampah aluminium foil 0,16%; Kertas HVS 1,55%; Tissue 4,05%; Kertas Duplek 2,99%;
Kertas Boncos sebesar 11,99%; Mainan 1,13%; Sampah kertas ini merupakan jumlah
sampah yang terbanyak dari sampah yang diproduksi di Geostek. Kemudian sampah
plastic yang terdiri dari aqua gelas 0,88%; Botol aqua sebesar 3,84%; Plastik mika
sebesar 3,49% dari total sampah anorganik; Plastik yang berupa lembaran kresek
sebesar 3,30%; Plastik lembaran bening 5,52%; Plastik kemasan 0,76%; sampah kayu
sebesar 0,16%; sampah kain/sampah tekstil 0,14%; sedangkan sampah karet 1,03%;
sampah logam yang berupa zeng sebesar 0,21%; Sampah yang berupa logam
aluminium sebesar 0,15%; sampah beling bening 0,73% dari sampah anorganik;
sampah yang mengandung B3 yang berupa kemasan sebesar 0,32%; sampah
Styrofoam sebesar 1,62%; sedangkan sisanya yang berupa residu seperti, tanah, pasir,
kerikil sebesar 20,95% plastic sebesar 8,60%, sampah karet 0,07%, sampah logam
0,35%, sampah kaca 0,29%, sampah Styrofoam sebesar 0,42%, sampah tissue o,63%,
sampah lainnya sebesar 1,23%. (Tabel 6.1. Grafik 6.1.).
84
Annual Report 2014
Kayu 0.16
Kain 0.14
Karet 1.03
Seng 0.21
Aluminium 0.15
Beling bening 0.73
Sampah Khusus Beracun (B3) 0.32
Styrofoam 1.62
residu 20.95
Jumlah 100.00
Sumber: Sumber: Penelitian Team Sampah PTL-BPPT
85
Annual Report 2014
yang berasal dari sumber belum dilakukan pemilahan, atau sampah dari sumber sudah
dilakukan pemilahan tetapi belum sempurna.
Selain kegiatan pemilahan sampah di Tempat penampungan sampah sementara
(TPS), dapat dilakukan pengolahan sampah (intermediate treatment) dengan
melakukan program pengomposan untuk sampah organic, dan kegiatan daur ulang
sampah anorganik (BANK Sampah) seperti kertas, plastic, besi, aluminium, karton,
bulky waste, sampah elektronik/e-Waste dll. Jadi dengan adanya pemilihan dan
pengolahan yang ada di setiap sumber sampah sampah yang akan diangkut ke TPA
akan berkurang semaksimal mungkin; demikian pula proses pengolahan dengan daur
ulang kompos dan sampah organic akan menjadi lebih optimal.
Dari hasil penelitian dari sumber sampah kemudian sampah dipilahkan menjadi
sampah anorganik (30%) dan sampah organic (70%). Kompos yang diperoleh sebesar
25% dari total sampah organik atau 7,5% dari total sumber sampah. Dan residu yang
diperoleh hanya 3% dari total sumber sampah atau 10% dari sampah organik, sisanya
menguap dan berupa air yang mengalir/meresap ke tanah sebesar 65% dari total
jumlah sumber sampah.
Sedangkan untuk sampah yang dipilahkan menjadi sampah anorganik sejumlah
70%. Dan apabila dilakukan kegiatan daur ulang, sampah yang diperoleh dari hasil
daur ulang sebesar: 28% dari total sampah, atau sebesar 40% dari total sampah
anorganik. Sedangkan residu yang diperoleh dari kegiatan daur ulang sampah
anorganik sebesar 42% dari total sumber sampah atau sebesar 60% dari total
sampah anorganik. (lihat Gambar sketsa TPS untuk sampah domestik perkantoran dan
sampah laboratorium yang ber B-3).
86
Annual Report 2014
87
Annual Report 2014
88
Annual Report 2014
89
Annual Report 2014
90
Annual Report 2014
91
Annual Report 2014
92
Annual Report 2014
93
Annual Report 2014
94
Annual Report 2014
95
Annual Report 2014
96
Annual Report 2014
97
Annual Report 2014
98
Annual Report 2014
99
Annual Report 2014
6.4.2. Saran
Perlu dilakukan penyusunan Standard Operation Procedure [SOP] untuk proses
pengolahan sampah dari setiap sumber di TPS-3R, yang menyangkut tentang:
teknologi dan system yang digunakan dlam upaya pengurangan jumlah sampah baik
volume maupun beratnya serta pengurangan jumlah pencemaran yang ditimbulkannya.
Untuk sampah organic digunakan dengan proses composting, biogas, dan
mempergunakan Bank sampah untuk sampah anorganik. Waktu proses dilakukan,
frekwensi, petugas, job discribtion, job specification, lokasi/wilayah kerja, peralatan dan
fasilitas yang dibutuhkan, pengawasan, manajemen produksi, pemasaran, permodalan,
dan bussines plan, serta lainnya.
100
Annual Report 2014
Daftar Pustaka
1. Japan International Coopertion Agency, Tokyo, Training and Course Integrated
Solid Waste Management and Night Soil Treatment, 1987.
2. KLH, Jakarta, Rangkuman Isian Kuesioner Adipura tahun 2009/2010.
3. BPPT, P3TL, Penelitian Produksi, Komposisi, dan Karakteristik Sampah di DKI
Jakarta, 2010.
4. BPPT, PTL, Penelitian Sistem Pengelolaan Sampah Perkantoran Terpadu dan
Produksi, Komposisi, serta Karakteristik Sampah Perkantoran di Gedung BPPT
Thamrin, 2013.
5. McDougall, F., Thomas, B. and Dryer, A. (2012) Life Cycle Assessment for
sustainable solid waste management -an introduction. Wastes Management, May
2012, pp. 43-45.
6. Philip B. Shepherd , (2003), Integrated Solid Waste Management in Japan and
Waste Management Resources, 2003, Boston, Massachusatts.
7. BPPT, PTL, Penelitian Produksi, Komposisi, dan Karakteristik Sampah di Gedung
Geostech, 820, Puspitek, Serpong Tangerang Selatan, Banten, 2013.
101