Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu kita panjatkan kehadirat Illahi Rabbana Atas rahmat dan
inayahnya, sehingga saya bisa menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang
bertemakan pentingnya pendidikan pancasila bagi mahasiswa.
Shalawat serta salam senantiasa tercurahlimpahkan kepada jungjunan kita,
Pemimpin Umat utusan ALLAH SWT, yakni Nabi Muhammad SAW yang telah
menjadikan Islam sebagai agama kita hingga saat ini.
Adanya pembuatan tugas ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Pancasila. Dengan kemampuan yang minimal, kami berusaha
semaksimal mungkin dalam pembuatannya.
Meskipun tugas ini sudah terselesaikan, tidak sepenuhnya sempurna.
Tetapi saya berharap tugas ini dapat berguna bagi kita semua sekarang atau di masa
depan dan menjadi pengalaman yang berharga bagi kami semua dalam proses
pembuatannya. Kritik dan saran yang dapat membangun sangat saya harapkan.

Palembang, Agustus 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Di Era Reformasi ini Nasionalisme bangsa Indonesia mulai
mengalami penurunan. Mulai dari kurangnya kepeduliaan bangsa terhadap
kebudayaan di tiap daerah atau kurangnya minat rakyat Indonesia terhadap produk
dalam negeri. Sehingga, banyak kebudayaan Indonesia yang diklaim bangsa lain
dan masuknya produk asing secara bebas hingga mengalahkan distribusi produk
dalam negeri.Hal ini bukan merupakan hal yang sepele, ini patut untuk
diperrhatikan dan dicari solusinya untuk peningkatan rasa Nasionalisme bangsa ini.
Peningkatan rasa Nasionalisme bangsa ini patut diupayakan mulai dari usia
dini. Mulai dari Pendidikan Dasar, Menengah, hingga Perguruan Tinggi. Kenapa
Pendidikan setingkat Perguruan Tinggi masih perlu diterapkan Pendidikan
Pancasia pula? Karena Pendidikan Pancasila yang diterapkan pada tingkat itu lebih
terarah untuk pengamalan ilmu yang dimiliki tiap-tiap mahasiswa agar terorientasi
dari Nasionlitas bangsa dan kepeduliaan terhadap kemajuan bangsa
B.Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah lahirnya Pancasila dan perumusannya ?
2. Apakah nilai-nilai yang terkandung didalam pancasila ?
3. Apakah pentingnya pendidikan pancasila bagi mahasiswa ?
4. Bagaimana Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa indonesia ?
C.Tujuan dan Manfaat
1. Untuk Mengetahui pentingnya pendidikan pancasila bagi mahasiswa
2. Untuk dapat mengetahui dan mengimplementasikan nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Lahirnya Pancasila

Sejarah lahirnya Pancasila diawali dengan janji dari pemerintah


Jepang untuk memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Peristiwa
ini terjadi pada tanggal 7 September 1944. Dalam sidang parlemen waktu
itu, di bawah pimpinan perdana menteri Jepang, Kuniaki Koiso,
menyatakan bahwa Jepang berjanji akan memberikan hadiah kemerdekaan
untuk Indonesia.

Badan yang dibentuk Jepang adalah Badan Penyelidik Usaha-


usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang didirikan
pada tanggal 29 April 1945. Dalam Bahasa Jepang disebut sebagai
Dokuritsu Junbi Cosakai. Dari badan inilah kemudian akan dimulai sejarah
lahirnya pancasila.

BPUPKI terdiri atas sebuah panitia kecil yang terdiri atas 9 orang.
Sehingga, kepanitiaan ini sering disebut dengan Panitia Sembilan.
Kesembilan panitia tersebut adalah
Ketua BPUPKI adalah Dr. Radjiman Widyodiningrat. Untuk
pertamakalinya, organisasi ini mengadakan sidang pada 29 Mei sampai dengan 1
Juni 1945. Topik pembahasan dalam sidang ini adalah tentang dasar negara
Indonesia. Ada 3 (tiga) tokoh yang menyampaikan gagasan tentang dasar negara
Indonesia, yaitu Muhammad Yamin, Soepomo, dan Ir. Soekarno.

Konsep Dasar Negara oleh Muhammad Yamin

Gagasan pertama mengenai konsep dasar negara yang disampaikan oleh


Muhammad Yamin terdiri atas 5 (lima) pokok penting. Konsep dasar negara oleh
Muhammad Yamin disampaikan pada tanggal 29 Mei 1945. Muhammad Yamin
menyampaikan gagasannya melalui dua cara, yaitu secara lisan dan tulisan. Berikut
ini adalah kelima dasar negara yang disampaikan Muhammad Yamin.

Konsep dasar negara oleh Muhammad Yamin yang disampikan secara lisan.

1. Peri Kebangsaan
2. Peri Ketuhanan
3. Peri Kerakyatan
4. Kesejahteraan Rakyat

Konsep dasar negara oleh Muhammad Yamin yang disampikan secara tertulis.

1. Ketuhanan yang Maha Esa


2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Konsep Dasar Negara oleh Soepomo

Konsep dasar negara yang disampaikan Soepomo diusulkan pada tanggal 31 Mei
1945. Berikut ini adalah konsep dasar negara Indonesia yang disampaikan
Soepomo, simak kelima dasar negara tersebut pada daftar di bawah.

1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan Lahir dan Batin
4. Musyawarah
5. Keadilan Rakyat

Konsep Dasar Negara oleh Ir. Soekarno

1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan
3. Mufakat dan Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan

Konsep dasar negara yang telah disampaikan di atas merupakan hasil sidang
pertama BPUPKI. Sedangkan sidang ke dua BPUPKI memutuksan hasil berikut.

1. Pernyataan Indonesia merdeka


2. Pembukaan Undang-Undang Dasar
3. Undang-Undang Dasar itu sendiri dan Batang Tubuh

Berakhirnya sidang BPUPKI, yaitu tanggal 1 Juni 1945, menjadi hari lahirnya
pancasila. Tanggal yang sama selalu diperingati setiap tanggal 1 Juni, sebagai hari
lahirnya pancasila.

Rumusan Versi Piagam Djakarta (Jakarta Charter):

1. Ketoehanan, dengan kewadjiban mendjalankan sjari’at Islam bagi


pemeloek2-nja
2. Kemanoesiaan jang adil dan beradab
3. Persatoean Indonesia
4. Kerakjatan jang dipimpin oleh hikmat, kebidjaksanaan dalam
permoesjarawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seloeroeh Rakjat Indonesia.

Melihat rumusan pancasila versi Piagam Jakarta, khususnya sila pertama,


dianggap terlalu memihak salah satu agama. Oleh karenanya, sila pertama diubah
menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa. Sehingga menjadi pancasila yang menjadi
dasar negara seperti yang kita tahu sekarang, yaitu:

Pancasila:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat, kebijaksanaan dalam
permoesyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.

B. Nilai – Nilai yang Terkandung Dalam Pancasila

1. Sila Pertama Pancasila (Nilai Ketuhanan).


Sila ke 1 pancasila yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung
nilai Ketuhanan yang artinya Bangsa Indonesia memberikan kebebasan pada
rakyat untuk menganut menjalankan sekaligus mengamalkan ibadah
berdasarkan agama masing masing individu tersebut. Nilai nilai yang
terkandung dalam sila pertama pancasila adalah sebagai berikut:

 Sebuah keyakinan bahwa Tuhan itu ada dan memiliki sifat yang sempurna.
 Memiliki ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa dengan cara melakukan
semua perintahNya dan menjauhi laranganNya.
 Saling hormat menghormati antar umat beragama.
 Adanya bentuk kebebasan untuk menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran
agama masing masing.

2. Sila Kedua Pancasila (Nilai kemanusiaan)


Didalam pancasila sila kedua memiliki arti yakni segenap bangsa dan rakyat
Indonesia diakui serta diperlakukan sebagaimana mestinya sesuai harkat serta
martabatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Nilai nilai pancasila ini dilandasi pada
pernyataan bahwa semua manusia memiliki derajat, martabat, hak dan kewajiban
yang sama. Nilai nilai yang terkandung dalam pancasila sila kedua antara lain
adalah:

 Manusia memiliki hak dan martabat yang sama dan sejajar.


 Timbulnya pengakuan bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang
paling sempurna.
 Dengan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan akan mendapat perlakuan adil
dari dan kepada manusia lain.
 Setiap manusia memiliki rasa solidaritas dan tenggang rasa yang tinggi
sehingga mereka tidak bisa bertindak seenaknya sendiri.

3. Sila Ketiga Pancasila (Nilai persatuan)


Makna yang terkandung dalam pancasila sila ketiga merupakan wujud berupa
tekat kuat dan utuh yang berasal dari berbagai aspek kehidupan yang memiliki satu
tujuan dan tergabung menjadi satu yakni Indonesia. Sebagaimana makna yang
terkadung dalam sila ketiga pancasila yang berbunyi "Persatuan Indonesia"
memiliki makna dan nilai persatuan. Adapun makna dan nilai sila ketiga pancasila
yang lainnya adalah sebagai berikut:

 Menempatkan kepentingan, keselamatan, persatuan dan kesatuan bangsa


diatas kepentingan diri sendiri dan golongan.
 Mempunyai rasa cinta tanah air, bangsa serta negara dengan cara rela
berkorban demi kepentingan bangsanya sendiri.
 Mengakui semua suku bangsa termasuk dengan keanekaragaman budaya
suku bangsa tersebut. Hal ini tentunya dapat mendorong bangsa Indonesia
menuju persatuan dan kesatuan.

4. Sila Keempat Pancasila (Nilai kerakyatan)


Pancasila sila keempat berbunyi "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan" makna sila keempat pancasila
menegaskan pada kita bahwa segala proses pengambilan keputusan harus
didasarkan pada asas musyawarah sehingga dapat menciptakan kesepakatan
bersama. Selain itu nilai pancasila sila keempat juga menegaskan bahwa
pemerintahan yang dilaksanakan berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Adapun makna dan nilai lain yang terkandung dalam sila keempat pancasila adalah
sebagai berikut:
 Rakyat Indonesia merupakan warga negara yang memiliki hak, kewajiban
dan kedudukan yang sama.
 Asas kekeluargaan digunakan untuk melakukan musyawarah serta mufakat.
 Mengutamakan segala kepentingan bersama dan kepentingan bangsa
melebihi kepentingan diri sendiri dan golongan.
 Melakukan musyawarah dalam mengambil keputusan yang menyangkut
banyak orang.

5. Sila Kelima Pancasila (Nilai keadilan)


Pancasila sila kelima berbunyi "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia"
nilai sila kelima pancasila ini menegaskan bahwa dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara harus tercipta keseimbangan yang sesuai antara hak dengan kewajiban.
Serta sebagai anggota masyarakat sebangsa setanah air kita harus menghormati hak
hak yang dimiliki orang lain, bersikap adil dan suka menolong sesama jika
diperlukan. Makna dan nilai lain yang terkandung dalam pancasila sila kelima
adalah:

 Semua manusia memiliki derajat yang sama di mata hukum.


 Mencintai segala jenis pembangunan demi kemajuan bangsa.
 Tidak membeda bedakan manusia berdasarkan derajat dan golongan.
 Adil dan bijaksana dalam segala tindakan.

C. Pentingnya Pancasila Bagi Mahasiswa

Dampak yang cukup serius dalam manipulasi Pancasila oleh para


penguasa pada masa lampau , sekarang ini banyak kalangan elit politik serta
sebagian masyarakat berangapan bahwa pancasila merupakan label politik Orde
Baru.

Pandangan yang sinis sera upaya melemahkan peranan ideologi Pancasila pada
era reformasi sekarang ini akan sangat berakibat fatal yaitu melemahnya
kepercayaan rakyat terhadap ideologi Negara yang mengancam persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia yang yang telah lama dibina, dipelihara serta
didambakan bangsa Indonesia sejak dahulu. Bukti yang secara objektif dapat
disaksikan adalah hasil reformasi yang telah berjalan , tapi belum juga
menunjukkan hasil yang dapat dinikmati oleh rakyat, nasionalisme bangsa rapuh,
martabat bangsa Indonesia dipandang rendah di masyarakat internasional

Dalam UU No. 2 Tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional dan juga
termuat dalam SK Dirjen Dikti. No.38/DIKTI/Kep/2003, dijelaskan bahwa tujuan
Pendidikan Pancasila mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan terwujud
dalam kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku yang memancarkan iman dan taqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai
golongan agama, kebudayaan, dan beraneka ragam kepentingan, perilaku yang
mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan perorangan dan golongan sehingga perbedaan pemikiran diarahkan
pada perilaku yang mendukung upaya terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.

Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menghasilkan peserta didik yang


beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, seperti sikap-sikap
dibawah ini, sehingga dapat diamalkan dikemudian hari:
1. Memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggungjawab sesuai
dengan hati nuraninya.
2. Memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta
cara-cara pemecahannya.
Dengan mengikuti mata kuliah Pendidikan Pancasila diharapkan dapat
mendapat pembelajaran tentang bagaimana menghadapi permasalahan dan
bagaimana mencari jalan keluar disetiap permasalahan.
3. Mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni.
4. Memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya
bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia.
Oleh karena itu kiranya merupakan tugas berat kalangan intelektual sebagai
generasi muda penerus bangsa untuk mengembalikan kepercayaan rakyat yang
keliru tersebut kearah cita-cita bersama bagi bangsa Indonesia dalam hidup
bernegara.
D. Falsafah Pendidikan Pancasila untuk Negara Indonesia

Falsafat Pancasila memiliki tiga fungsi pokok:

1. Falsafah Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa

Falsafah Pancasila digunakan sebagai pegangan, pedoman atau petunjuk oleh


bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila juga digunakan sebagai
pedoman dalam memecahkan masalah di dalam negeri seperti politik, ekonomi,
social dan budaya. Tanpa memiliki pandangan hidup maka bangsa Indonesia akan
terombang-ambing dalam menghadapi persoalan yang pasti akan timbul, baik
persoalan di dalam masyarakatnya sendiri, maupun persoalan dari bangsa-bangsa
di dunia.

2. Falsafah Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia

Pancasila sebagai dasar Negara harus kokoh dan kuat agar Indonesia tetap berdiri
tegak dan juga harus tahan uji terhadap serangan-serangan baik secara internal
maupun eksternal. Oleh karena itu seluruh peraturan perundang-undangan
Republik Indonesia harus sejiwa dan sejalan dengan Pancasila. Dan telah
ditegaskan bahwa Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum yang ada di
negara Republik Indonesia.
3. Falsafah Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia

Pancasila memberikan corak yang khas kepada bangsa Indonesia dan tak dapat
dipisahkan dari bangsa Indonesia, serta merupakan ciri khas yang dapat
membedakan bangsa Indonesia dari bangsa yang lain. Walaupun bangsa Indonesia
sejak dahulu bergaul dengan peradaban kebudayaan bangsa lain dan saat ini
dipengaruhi unsur-unsur asing, namun kepribadian Indonesia tetap hidup dalam
kepribadiannya sendiri. Dan kelima sila dari Pancasila merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan, yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Di Era Reformasi ini Nasionalisme bangsa Indonesia mulai


mengalami penurunan. Mulai dari kurangnya kepeduliaan bangsa terhadap
kebudayaan di tiap daerah atau kurangnya minat rakyat Indonesia terhadap produk
dalam negeri. Sehingga, banyak kebudayaan Indonesia yang diklaim bangsa lain
dan masuknya produk asing secara bebas hingga mengalahkan distribusi produk
dalam negeri.Peningkatan rasa Nasionalisme bangsa ini patut diupayakan mulai
dari usia dini. Mulai dari Pendidikan Dasar, Menengah, hingga Perguruan Tinggi.
Kenapa Pendidikan setingkat Perguruan Tinggi masih perlu diterapkan Pendidikan
Pancasia pula? Karena Pendidikan Pancasila yang diterapkan pada tingkat itu lebih
terarah untuk pengamalan ilmu yang dimiliki tiap-tiap mahasiswa agar terorientasi
dari Nasionlitas bangsa dan kepeduliaan terhadap kemajuan bangsa
Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/9555863/Pendidikan_Pancasila_bagi_Mahasiswa

https://idschool.net/umum/sejarah-lahirnya-pancasila/

http://blog.unnes.ac.id/daniellanatasha28/2017/10/23/pendidikan-pancasila-bagi-
mahasiswa/
https://dindhut.wordpress.com/2014/03/08/pancasila-sebagai-falsafah-hidup-bangsa/

Anda mungkin juga menyukai