Laprak Pertama Fix
Laprak Pertama Fix
Oleh:
Letakkan setiap benih (utuh dan yang sudah terpotong) ke cawan petri
Jagung
Kacang Merah
1 Monokotil Hipogeal
2 Dikotil Epigeal
4.3 Pembahasan Umum
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui perbedaan morfologi
ataupun struktur dari kedua sampel biji monokotil dan dikotil yaitu jagung dan
kacang merah. Pada biji kacang merah terlihat jelas selaput pelindung biji berwarna
kecoklatan, begitu pula dengan plumula yang akan menjadi bakal daun serta
radikula yang akan menjadi akar. Selain itu, kotiledon juga terlihat menjadi bagian
paling banyak dalam struktur biji. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kartasapoetra
(2013), bahwa struktur benih kacang merah terdiri dari bagian kulit benih (seed
coattesta) sebagai pelindung benih dari pengaruh buruk lingkungan, gangguan
mekanis ataupun sebagai pelindung benih dari pengaruh buruk lingkungan,
gangguan mekanis, ataupun serangan dari OPT. Kotiledon sebagai jaringan
cadangan makanan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan benih, plumula
sebagai pucuk lembaga yang berperan menjadi titik tumbuh, hipokotil sebagai calon
batang utama, epikotil sebagai bagian di antara hipokotil dan plumulae, serta
radikula sebagai calon akar yang akan menjadi radix primaria.
Pada biji jagung, bagian yang paling jelas teramati yaitu kulit biji (aleuron),
endosperm, serta embrio. Menurut Suarni (2018), secara struktural biji jagung yang
telah matang terdiri dari empat bagian utama, yaitu pericarp, lembaga, edosperm,
dan tip kap. Pericarp merupakan lapisan pembungkus biji yang berubah cepat
selama pertumbuhan biji. Pada penampang pelintang benih jagung, terlihat bagian
endosperm yang berwarna putih memiliki bagian paling luas, bagian dalam
berwarna oranye yang bernama pericarp. Bagian kecil berwarna coklat kehitaman
yaitu radikula yang merupakan calon tumbuhnya akar, kemudian bagian bawah
endosperm yang merupakan kotiledon. Hal ini sesuai dengan pernyataan Belfield
dan Brown (2018), yang menyatakan bahwa biji tanaman jagung dikenal sebagai
kernel yang terdiri dari tiga bagian utama, yaitu dinding sel, endosperma, dan
embrio.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Biji adalah suatu hal yang penting untuk kegiatan budidaya. Struktur dan
bentuk biji setiap tanaman memiliki perbedaan sesuai dengan morfologi tanaman.
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
struktur biji monokotil dan dikotil memiliki perbedaan. Pada benih monokotil
hanya terdapat satu keping biji, sedangkan pada benih dikotil terdapat dua keping
biji. Selain itu, perbedaan dari struktur biji monokotil dan dikotil adalah pada
cadangan makanan. Cadangan makanan pada biji monokotil berupa endosperm,
sedangkan cadangan makanan pada biji monokotil berupa kotiledon.
5.2 Saran
Praktikum sudah berjalan dengan baik. Diharapkan agar asisten praktikum
ketika menyampaikan materi lebih baik lagi agar materi yang disampaikan dapat
diterima dengan baik oleh praktikan.
DAFTAR PUSTAKA
Aryuliana, L., 2014. Teknologi Benih. Rajawali, Jakarta.
Atinirmala,. 2006. Bilologi Praktis,.Yogyakarta : Kreasi Wacana.
Belfield, Stephanie and Christine Brown. 2018. Field Crop Manual: Maize (Guide
to Upland Production in Cambodia). Canberra.
Berkeley. 2013. Bulbs, Tubers, Corms, and Rhizomes. Naturally History.
Fahn, A. 2012. Anatomi Tumbuhan Edisi ke 3. UGM Press. Yogyakarta
Gardner, J. F. 2011. Seed Storage Longevity. Kozlowski Ed. Seed Biology: 145-
246, Vol. 111.
Hidayat, E.B., 2010. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Institut Teknologi Bandung,
Bandung.
Kartasapoetra, Ance G. 2013. Teknologi Benih. Jakarta: Rineka Cipta
Pengembangan Pascapanen Pertanian Press, Yogyakarta.
Lakitan, Benyamin. 2015. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Rajawali
press.
Natasyatria, G. 2017. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University
Suarni dan S. Widowati. 2018. Struktur, Komposisi, dan Nutrisi Jagung. Balai
Penelitian Tanaman Serelia, Maros. Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan.
Sumardi, Pudjoarinto, 2010. Morfologi Biji. Jakarta. Rajawali Press, Yogyakarta.
Woelaningsih, E. 2011. Pola Perkecambahan Tanaman Semusim dan Tahunan.
Berita Biologi Edisi 8.