Anda di halaman 1dari 5

Nama : Colinda Cahaya Rahayu Ningtyas

Nim : 201912078

Tugas : Resume Materi Atropologi Kesehatan

Antropologi kesehatan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia melalui
adat istiadat, perilaku, dan keanekaragaman, maka dari itu dalam ilmu ini sangat
berhubungan dengan sosiologi tetapi dalam ranah kesehatan maka dalam bab ini kita akan
mempelajari mengenai “Sosiologi Kesehatan”.

Dalam sosiologi dapat kita temui pokok bahasan diantaranya adalah fakta sosial yaitu
suatu sistem yang dapat mempengaruhi pikiran dan tingkah laku seseorang. Komponen ini
biasa berbentuk peraturan tertulis maupun tidak, kedua adalah tindakan sosial yaitu tindakan
yang dilakukan seseorang dengan mempertimbangkan keberadaan orang lain. Tindakan yang
dilakukan adalah tindakan yang bersifat positif, ketiga adalah khayalan sosiologi yaitu
tindakan mencari tahu apa yang terjadi dalam masyarakat dan tiap individu dengan begitu
kita dapat mengetahui sejarah mayarakat dan riwayat hidup tiap individu, keempat adalah
realitas sosial yaitu tindakan mengungkap fakta dalam suatu isu atau pendapat.

Perkembangan Sosiologi Dari Masa ke Masa

1. Perkembangan pada abad pencerahan pada masa ini para ilmuan beranggapan apa
yang terjadi pada masyarakat tidak dapat dicegah dan perubahan dalam masyaraka
berpedoman pada akal budi manusia.
2. Pengaruh perubahan di abad pencerahan adalah struktur masyarakat lama berganti
dengan struktur yang lebih baru. Hal ini terlihat dalam revolusi Amerika, revolusi
industri, dan revolusi Perancis. revolusi ini memberi dampak dalam lingkup seluruh
dunia yaitu orang kaya akan semakin kaya, orang miskin semakin miskin dan raja
yang diktakor, Oleh karena itu Para ahli mulai menganalisis perubahan dalam
masyarakat dan didapat kesimpulan bahwa perubahan dalam masyarakat dapat
diketahui penyebab dan akibatnya dengan begitu perubahan masyarakat dapat
diantisipasi
3. Berkembangnya sosiologi modern berawal dari adanya gelombang besar imigran ke
benua Amerika, imingran membawa perubahan masyarakat yaitu pesatnya
pertumbuhan penduduk, munculnya kota-kota industri baru, dan bertambahnya
kriminalitas. Perubahan ini menyadarkan para ilmuan bahwa metode pendekatan lama
ala Eropa tidak lagi efektif, maka lahirlah sosiologi modern yaitu mendapat sebuah
solusi dengan mengumpulkan fakta-fakta dalam masyarakat dalam skala kecil lalu
disusun menjadi satu dan disimpulkan.

Sosiologi kesehatan dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Sosiologi mengenai bidang medis adalah kajian yang berkenaan dengan bidang medis
untuk menguji dan mengembangkan suatu teori sosiologi.
2. Sosiologi dalam bidang medis adalah penelitian dan pengajaran yang melibatkan
konsep, tekhnik, dan personalia.

Ruang lingkup kajian sosiologi kesehatan antara lain :

a. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai penyakit menular dan cara
penyebarannya.
b. Aspek-aspek medis dari sistem-sistem sosial adalah pembahasan persepsi
mengenai sakit sebagai sanksi sosial yang utama.
c. Etologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai sebab atau asal usul penyakit
serta pengaruhnya dalam masyarakat.

Pandangan Sosiologi Mengenai Kesehatan dan Penyakit

1. Blum mengemukakan bahwa kesehatan manusia terdiri atas 3 unsur, yaitu :


1. Kesehatan somatik adalah kesehatan dalam segi fisik atau tubuh
2. Kesehatan psikis adalah kesehatan dalam segi jiwa
3. Kesehatan sosial adalah kesehatan dalam segi lingkunganya
2. Wolinsky mengemukakan 8 macam keadaan sehat yaitu ;
1. Sehat normal 6. Martir
2. Pesimis
7. Optimis
3. Sakit sosial
8. Sakit serius.
4. Hipokondrik

5. Sakit medis
Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan dibagi menjadi 2 yaitu secara umum
dan khusus, pertama secara umum adalah melakukan tindakan agar dapat mencapai hidup
sehat bersifat umum dan untuk semua masyarakat contohnya melakukan kerja sama dan
menerapkan program terpadu di antara masyarakat dan institusi pemerintah serta lembaga
non pemerintah dalam menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular, kedua secara
khusus adalah melakukan tindakan agar dapat mencapai hidup sehat bersifat khusus pada
kelompok masyarakat tertentu contohnya kontrol terhadap warga di dekat pemukiman pabrik
dan kotrol pada petugas radiologi.

Kesehatan dan penyakit dalam sudut pandang sosiolog. Kesehatan dikenal perbedaan
antara konsep disease (menderita penyakit) dan illness (penyakit). Menurut Conread dan
Kern disease merupakan gejala fisiologi yang mempengaruhi tubuh. Dan Penyakit
merupakan suatu produk budaya karena banyak penyakit dengan banyak definisi dan karakter
di setiap daerah. Menurut Geest, dalam masyarakat berbeda penyakit dinyatakan secara
berbeda, dijelaskan secara berbeda dan dikonstruksikan secara berbeda pula. Sejumlah
pengamat masalah kesehatan mengemukakan bahwa penyakit merupakan konstruksi social,
Contohnya perempuan sebagai makluk lemah dan tidak rasional yang terkungkung oleh
faktor khas keperempuannya seperti organ reproduktif dan keadaan jiwa mereka, dan
kecenderungan untuk mengkonstruksikan sindrom pramenstruasi dan monopouse sebagai
gangguan kesehatan yang memerlukan terapi khusus.

Hubungan kesehatan dengan kelas sosial seperti gaya hidup dan jenis kelamin, yaitu
perbedaan kebutuhan dan tingkat sehat yang berbeda antara laki-laki dan perempuan,
hubungan kesehatan dengan usaha dan etnisitas yaitu usaha mencapai target sehat dalam
suatu suku atau kelompok masyarakat. Dalam hal ini petugas kesehatan adalah dokter
melakukan pendekatan teoritis dan kajian empiris pasien.

Upaya kesehatan melalui Pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang
sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Fasilitas
pelayanan kesehatan dan jejaringnya adalah yaitu :

1. Seorang ibu mempunyai peran besar dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan
anak.
2. Pelayanan antenatal (K1 dan K4) Pelayanan Antenatal merupakan pelayanan
kesehatan oleh tenaga kesehatan professional seperti dokter. Cakupan K1 untuk
mengukur akses pelayanan ibu hamil yang melakukan kunjungan pertama ke fasilitas
kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Cakupan K4 adalah besaran ibu
hamil yang telah mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar, minimal 4 kali
kunjungan selama masa kehamilannya.
3. Pertolongan Persalinan
a. Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir sebagian besar
terjadi pada masa disekitar persalinan.
b. Palayanan Nifas dalam masa nifas, ibu seharusnya memperoleh pelayanan
kesehatan yang meliputi pemeriksaan kondisi umum, payudara, dinding perut,
perineum, kandung kemih dan organ kandungan.
4. Kunjungan Neonatus (KN2) adalah bayi usia 0 – 28 hari yang kontak dengan tenaga
kesehatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan minimal 3 kali yaitu dua kali pada
umur 0 – 7 hari dan satu kali pada umur 8 – 28 hari. Pelayanan kesehatan yang
diberikan adalah pelayanan kesehatan neonatal dasar yang meliputi :
a. Tindakan resusitasi
b. Pencegahan hipotermia xxx
c. Pemberian ASI dini dan ekslusif
d. Pencegahan infeksi
e. Pemberian vitamin

5. Pelayanan kesehatan pada kelompok anak balita.


6. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
7. Pelayanan kesehatan pra usia (45 – 59 tahun) dan usia ( >60 tahun)

Dalam garis besar usaha kesehatan dapat dibagi dalam 3 (tiga) golongan yaitu ;

1. Usaha pencegahan (usaha preventif) adalah sebuah usaha yang dilakukan individu
dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Contohnya pemeriksaan
kesehatan secara berkala dan pemberian vitamin melalui posyandu, puskesmas,
maupun dirumah.
2. Usaha Pengobatan (Usaha Kuratif) bertujuan untuk mengobati kelompok yang
menderita penyakit atau masalah kesehatan. Usaha yang dilakukan adalah memberi
dukungan mental dan perawatan orang sakit.
3. Usaha Rehabilitasi adalah upaya pemulihan kesehatan terhadap kelompok menderita
penyakit. Usaha yang dilakukan adalah latihan fisik dan terapi.
PENERAPAN MEDIS MODERN

1. Polindes adalah salah satu program pembangu nan oleh pemerintah RI bidang kesehatan
yang berangkat dari persoalan tingginya angka kesakitan dan kematian ibu karena hamil
dan bersalin.Tiga tujuan utama program polindes adalah sebagai tempat pelayanan
kesehatan ibu, anak, dan KB, sebagai tempat konsultasi penyuluhan dan pendidikan
kesehatan bagi masyarakat, dukun bayi dan kader kesehatan.
2. Holistik Modern merupakan sebuah sebutan terhadap satu sistem pelayanan “terpadu”
dalam memenuhi berbagai kebutuhan untuk pemeliharaan dan perbaikan tingkat
kesehatan yang mungkin sudah rusak yang disebut sakit-sakitan. Layanan kesehatan
“holistik modern” meliputi layanan pemeriksaan kesehatan fisik dan kejiwaan.

PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL

Pengobatan tradisional adalah cara pengobatan atau perawatan yang diselengarakan


dengan cara lain di luar ilmu kedokteran atau llmu keperawatan yang lazim dikenal mengacu
kepada pengetahuan pengalaman dan keterampilan yang diperoleh secara turun temurun
dalam masyarakat.

Sekalipun pelayanan kesehatan modern telah berkembang di Indonesia, namun jumlah


masyarakat yang memanfaatkan pengobatan tradisional tetap tinggi. Menurut survei Sosial
Ekonomi Nasional 2001 ditemukan sekitar 57 % penduduk Indonesia melakukan pengobatan
sendiri, sekitar 31 % mengunakan obat tradisional, serta 9,8 % menggunakan cara
pengobatan. Faktor yang pengobatan tradisional masih tinggi di Indonesia diantaranya ;

1. Pengobatan tradisonal merupakan bagian dari sosial budaya masyarakat.


2. Tingkat pendidikan keadaan sosial ekonomi dan latar belakang budaya masyarakat.
3. Terbatasnya akses dan keterjangkauan pelayanan kesehatan modern.
4. Meningkatnya minat masyarakat dan profesi kesehatan terhadap pemanfaatan bahan-
bahan yang berasal dari alam.

Pengobatan tradisional sekarang sudah banyak diakui oleh pemerintah. Pengobatan


alternatif yang berlatar belakang akar budaya tradisi suku dan agama. Pengobatan maupun
diagnosa yang dilakukan tabib atau dukun selalu dengan campur tangan kekuatan gaib. Salah
satu ciri pengobatan alternatif adalah penggunaan doa ataupun bacaan-bacaan dan pantangan-
pantangan.

Anda mungkin juga menyukai