Anda di halaman 1dari 2

KEUTAMAAN DZIKIR KEPADA ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA

Dzikir merupakan amalan yang agung dan bermanfaat untuk mendekatkan diri kepada
Allah ta’ala. Allah telah memerintahkan kita untuk senantiasa banyak berdzikir kepada-
Nya, “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah dengan menyebut nama Allah dengan dzikir
yang sebanyak-banyaknya. dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang.” (QS.
Al-Ahzab: 41-42)

Hati orang-orang yang mencintai Allâh Azza wa Jalla tidak akan tenang kecuali dengan dzikir
kepada-Nya. Allâh Azza wa Jalla memerintahkan untuk berdzikir kepada-Nya dalam setiap
keadaan dan memuji orang-orang yang berdzikir. Allâh Azza wa Jalla berfirman yang artinya,
“(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allâh sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan
berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), ‘Ya
Rabb kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia, Maha Suci Engkau, lindungilah
kami dari adzab neraka.’” [Ali ‘Imrân/3:191]

Dzikir-dzikir dilakukan dengan hati dan lisan. Hati mengagungkan Allâh Azza wa Jalla dan lisan
melafadzkan dzikir-dzikir tersebut, dan anggota tubuh melaksanakan ketaatan kepada Allâh
Azza wa Jalla dan menahan diri dari perbuatan dosa dan maksiat.

KEUTAMAAN DZIKIR

Dengan dzikir, hati akan menjadi tenang. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka
menjadi tentram dengan mengingat Allâh. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allâh hati menjadi
tentram. [ar-Ra’d/13:28]

MANFAAT DZIKIR (MENGINGAT ALLAH AZZA WA JALLA)

Manfaat dzikir kepada Allâh Azza wa Jalla banyak sekali, di antaranya yaitu:

1. Mengusir setan, menundukkan dan mengenyahkannya. Dzikir itu dapat membentengi kita
dari setan. Sebaliknya, barangsiapa yang tidak pernah berdzikir, maka setan akan
senantiasa mengikutinya sebagaimana seseorang diikuti oleh bayangannya
sendiri. “Barangsiapa yang berpaling dari mengingat Rabb yang Maha Pemurah, Kami
adakan baginya setan yang menyesatkan, maka setan itu menjadi teman yang selalu
menyertainya.” (QS. Az-Zukhruf: 36). Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu berkata: “Setan itu
mendekam di dalam hati manusia, bila ia lupa dan lalai dari berdzikir kepada Allah.
Maka setan akan membisikan kejahatan. Tapi jika berdzikir kepada Allah, setan akan
tertahan dan bersembunyi.” Seorang hamba tidak akan bisa melindungi dirinya dari setan,
kecuali dengan berdzikir kepada Allah ta’ala.
2. Menghilangkan kesedihan dan kemuraman dari hati.
3. Mendatangkan kegembiraan dan kesenangan dalam hati. Di tengah kehidupan dunia yang
penuh kesibukan dan kesusahan, siapakah yang hatinya tidak ingin merasa bahagia dan
tentram? Semua pasti ingin merasakannya. Berdzikirlah,ingatlah Allah dalam setiap
keadaan. Baik dalam keadaan berjalan, berdiri, duduk, maupun berbaring. Orang yang
berdzikir kepada Allah hatinya akan merasakan ketenangan dan ketentraman, pikiran juga
akan tenang dan nyaman. Semua rasa gelisah dan kegoncangan dalam hati akan hilang
karena ia mengingat Rabb-nya dengan lisan yang senantiasa berdzikir.
4. Melapangkan rizki dan mendatangkan barakah.
5. Membuahkan ketundukan, yaitu berupa kepasrahan diri kepada Allâh dan kembali kepada-
Nya. Selagi dia lebih banyak kembali kepada Allâh dengan cara berdzikir, maka dalam
keadaan seperti apapun dia akan kembali kepada Allâh dengan hatinya, sehingga Allâh
menjadi tempat mengadu dan tempat kembali, kebahagiaan dan kesenangannya, tempat
bergantung tatkala mendapat bencana dan musibah.
6. Membuahkan kedekatan kepada Allâh Azza wa Jalla . Seberapa jauh dia melakukan dzikir
kepada Allâh, maka sejauh itu pula kedekatannya kepada Allâh, dan seberapa jauh ia lalai
melakukan dzikir, maka sejauh itu pula jarak yang memisahkannya dari Allâh.
7. Membuat hati menjadi hidup. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah t berkata, “Dzikir bagi hati
sama dengan air bagi ikan, maka bagaimana keadaan yang akan terjadi pada ikan seandainya
berpisah dengan air ??? ”
8. Membersihkan hati dari karatnya, karena segala sesuatu ada karatnya dan karat hati adalah
lalai dan hawa nafsu. Sedang untuk membersihkan karat ini adalah dengan taubat dan
istighfar.
9. Hamba yang mengenal Allâh, dengan cara berdo’adan berdzikir saat lapang, maka Allâh
akan mengenalnya disaat ia menghadapi kesulitan.
10. Menyelamatkannya dari adzab Allâh sebagaimana yang dikatakan Mu’adz bin Jabal
Radhiyallahu anhu dan dia memarfu’kannya ” Tidak ada amal yang dilakukan anak Adam
yang lebih menyelamatkannya dari adzab Allâh, selain dari dzikir kepada Allâh Azza wa
Jalla “[20]. Saudariku, kita tahu bahwa adzab Allah adalah suatu penderitaan yang sangat
menyakitkan, orang yang berakal tentu ingin dijauhkan darinya. Maka berdzikirlah, Allah
akan menyelamatkan kita dari adzab-Nya. Seperti yang disebutkan dalam firman-
Nya, “Tiadalah suatu amalan yang dilakukan oleh seorang hamba yang lebih
menyelamatnya dari adzab Allah dari pada berdzikir kepada Allah.” (Musnad Ahmad,
Shahih)
11. Menyebabkan turunnya ketenangan, datangnya rahmat dan para Malaikat mengelilingi orang
yang berdzikir, sebagaimana yang disabdakan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
12. Menyibukkan lisan dari melakukan ghibah, adu domba, dusta, kekejian dan kebathilan.
Sudah selayaknya bagi seorang hamba untuk berbicara yang baik, jika bicaranya bukan
dzikir kepada Allâh, tetapi berupa hal-hal yang diharamkan ini, maka tidak ada yang bisa
menyelamatkannya kecuali dengan dzikir kepada Allâh. Cukup banyak pengalaman dan
kejadian yang membuktikan hal ini. Siapa yang membiasakan lidahnya untuk berdzikir,
maka lidahnya lebih terjaga dari kebathilan dan perkataan yang sia-sia. Namun siapa yang
lidahnya tidak pernah mengenal dzikir, maka kebathilan dan kekejian banyak terucap dari
lidahnya.
13. Dzikir memberikan rasa aman dari penyesalan di hari kiamat. Karena majlis yang
didalamnya tidak ada dzikir kepada Allâh, maka akan menjadi penyesalan bagi pelakunya
pada hari kiamat.
14. Dzikir merupakan ibadah yang paling mudah, tapi berat di timbangan. Sebab gerakan lidah
merupakan gerakan anggota tubuh yang paling ringan dan paling mudah. Andaikan ada
anggota tubuh lain yang harus bergerak, seperti gerakan lidah selama sehari semalam, tentu
ia akan kesulitan melaksanakannya dan bahkan tidak mungkin.[21] Orang yang berdzikir
akan mendapatkan pahala dan karunia dari Allah yang tidak pernah didatangkan dari
amalan lainnya. Padahal, berdzikir merupakan ibadah yang paling ringan di lisan, yang
gerakannya lebih ringan daripada anggota tubuh lainnya. Jika anggota badan melakukan
ibadah sehari semalam seperti geraknya lisan, niscaya akan sangat berat baginya.

Mudah-mudahan Allâh Azza wa Jalla menjadikan kita termasuk dari hamba-hamba yang ikhlas
dan banyak berdzikir yang sesuai dengan sunnah Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam .

Anda mungkin juga menyukai