Anda di halaman 1dari 2

Asimilasi dalam Kebudayaan Masyarakat

Perkembangan kebudayaan terhadap dinamika kehidupan seseorang atau masyarakat


bersifat kompleks, memiliki eksistensi, berkesinambungan dan juga menjadi warisan sosial. Suatu
kebudayaan yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat pasti akan mendapat pengaruh dari
kelompok-kelompok lain dan dalam hal ini kebudayaan tidak serta merta disebarkan dengan cara
difusi, melainkan ada mekanisme percampuran antara masyarakat asli dengan masyarakat
pendatang, dimana suatu kelompok sosial akan mengadopsi suatu kebudayaan tertentu bilamana
kebudayaan tersebut berguna untuk mengatasi atau memenuhi tuntutan yang dihadapinya. Dalam
kajian Sosiologi, perpaduan kebudayaan tersebut disebut dengan asmliasi.

Istilah asimilasi berasal dari kata Latin, assimilare yang berarti “menjadi sama”. Kata
tersebut dalam bahasa Inggris adalah assimilation (sedangkan dalam bahasa Indonesia menjadi
asimilasi). Dalam bahasa Indonesia, sinonim kata asimilasi adalah pembauran. Asimilasi dapat
didefinisikan sebagai suatu proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi
perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia.
Menurut Setyadi dan Elly M, 2011. Dalam hal ini proses asimilasi dapat timbul jika :

a. Proses asimilasi timbul bila ada kelompok- kelompok manusia yang beda kebudayaan.
b. Proses asimilasi timbul bila ada orang perorangan sebagai warga kelompok tadi saling
bergaul secara langsung dan intensif untuk waktu yang lama sehingga kebudayaan-
kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut masing-masing berubah dan saling
menyesuaikan diri.

Sebagai contoh, asimilasi yang terjadi pada masyarakat Indonesia yang tinggal di negara,
seperti Amerika, Jepang, atau Jerman, dan negara maju lainnya, dalam jangka waktu yang lama
akhirnya melupakan kebudayaan asli Indonesia karena menerima kebudayaan negara setempat
yang dipandang lebih sesuai.

Terdapat beragam faktor- faktor yang mempengaruhi terjadinya proses asimiliasi budaya
dalam kehidupan masyarakat. Faktor- faktor tersebut tebagi menjadi faktor penghambat dan faktor
pendukung, dimana faktor penghambat dapat berupa kurangnya pengetahuan terhadap unsur
kebudayaan yang dihadapi (dapat) bersumber dari pendatang ataupun penduduk asli, sifat takut
terhadap kebudayaan yang dihadapi, dan perasaan ego dan superioritas yang ada pada individu-
individu dari suatu kebudayaan terhadap kelompok lain. Sementara faktor pendukung proses
asimilasi ialah sikap toleransi, kemanfaatan timbal balik, simpati, dan perkawinan.

Selain itu, terdapat pula jenis-jenis asimilasi yang terjadi dalam kebudayaan suatu
masyarakat, seperti :

a. Asimilasi budaya : yaitu proses mengadopsi nilai, kepercayaan, dogma, ideologi,


bahasa dan sistem simbol dari suatu kelompok etnik atau beragam
b. Asimilasi struktural : yaitu proses penetrasi kebudayaan dari satu kelompok etnik ke
dalam kebudayaan etnik lain dengan melakukan pembauran
c. Asimilasi perkawinan atau asimilasi fisik : terjadi karena perkawinan antar etnik atau
antar ras untuk melahirkan etnik atau ras baru.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa suatu kelompok masyarakat dapat terpengaruh dari
kelompok-kelompok masyarakat lain hingga terbentuk asimilasi, yang merupakan proses
meleburnya dua kebudayaan yang berbeda, Jika terdapat kebudayaan baru bertemu dengan
kebudayaan masyarakat lokal, dan masyarakat berkebudayaan lokal menerima kebudayaan yang
baru (melalui proses yang panjang), maka terjadilah proses asimilasi, selain itu terdapat faktor
hambatan dan pendukung dalam asimilasi juga jenis-jenis asimilasi dalam kebudayaan
masyarakat.

Daftar Pustaka :

1. Syafii, RA. (2017). ASIMILASI BUDAYA MELAYU TERHADAP BUDAYA PENDATANG DI


KECAMATAN SENAPELAN KOTA PEKANBARU. JOM FISIP, [online] 4(2), pp.1-3. Available at:
https://media.neliti.com/media/publications/117461-ID-asimilasi-budaya-melayu-terhadap-budaya.pdf
[Accessed 23 Oct. 2019].
2. Romli, H. (2015). AKULTURASI DAN ASIMILASI DALAM KONTEKS INTERAKSI ANTAR
ETNIK. Ijtimaiyya, [online] 8(1), pp.2-4. Available at: https://media.neliti.com/media/publications/62927-
ID-akulturasi-dan-asimilasi-dalam-konteks-i.pdf [Accessed 22 Oct. 2019].
3. Tim Revisi (2017). Buku ajar MPKT A. Depok: Universitas Indonesia, pp.169.

Anda mungkin juga menyukai