TINGKAT : 1B SEMESTER II
NIM : 18334039
UJIAN : PAI
D III KEPERAWATAN
Surah al-baqarahayat208 :
Penjelasan : Allah menjadikan manusia dari segumpal darah itu lah kejadian manusia dan
kemudian Allah mengajarkan manusia yang belum mengetahui apa-apa .Dengan adanya
agama manusia memiliki pedoman dan mengetahui untuk apa dia di jadikan dan tujuannya
setelah hidup di dunia,supaya manusia tidak salah dan mengikuti langkah-langkah syaitan untuk
menjerumuskan manusia supaya memiliki teman di dalam neraka,untuk itulah Allah menjadikan
Agama supaya kita sebagaimana manusia memiliki pedoman dan tidak terombang ambing oleh
hasutan syaitan, sungguh syaitan adalah musuh yang nyata
2. Sakit dalam perspektif islam beserta dalil al-quran
Surah asyu’araayat 80 :
-Setiap penyakit pasti ada obatnya, apabil aobatnya itu digunakan untuk mengobatinya, maka
dapat memperoleh kesembuhan atas ijin Allah swt (HR. Muslim).
Penjelasan :kedudukan orang yang menderita sakit bukanlah orang yang hina, malah memiliki
kedudukan yang mulia. Maka sabar dan berikhtiarlah dalam menghadapinya.sesungguhnya
Allah memberikan kita penyakit beserta penawarnya, untuk itu kita harus berusaha untuk
menyembuhkan penyakit tersebut dengan cara berobat kedokter atau dengan obat-obat
tradisional apabila kita sembuh sesungguhnya atas izin Allah SWT, karena manusia hanyalah
perantara yang menyembuhkannya adalah Allah swt.
hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari “Tidakada yang yang menimpa seorang muslim
kepenatan, sakit yang berkesinambungan (kronis), kebimbangan, kesedihan, penderitaan,
kesusahan, sampai pun duri yang iatertusukkarenanya, kecualidenganitu Allah
menghapusdosanya.”
Allah pun menghapus dosa orang yang sakit, betapa mulianya orang yang sakit kenapa kita
masih mengeluh, untuk itu kita harus sabar dan berikhtiar supaya mendapat keridhaan Allah swt.
Dengan cara bersabar, berikhtiar dan selalu mengingat bahwa apa-apa yang kita miliki sekarang
merupakan pemberian dari Allah dan akan kembali kepadanya. Berusaha memperbaiki diri dan
mendekatkan diri kepada Allah dan menyadari dosa-dosa yang telah diperbuat.
Kata-kata hebat yang harus selalu kita ingat “gunakanlah waktu sehat sebelum dating waktu
sakit”. Gunakan sebaik mungkin waktu sehat kita unuk hidup sehat dan menjaga hubungan kita
dengan Allah (beribadah).
3. Adab merawat orang sakit dalam Islam
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa
batas“. (Surat Az Zumar : 10).
”Manusia pada hari kiamat menginginkan kulitnya dipotong-potong dengan gunting ketika di
dunia, karena mereka melihat betapa besarnya pahala orang-orang yang tertimpa cobaan di
dunia, ” (HR. Baihaqi).
“Tidak mengapa, semoga sakitmu ini membuat dosamu bersih, insya Allah, ” (HR. Bukhari).
2. Banyak bersabar dan memohon agar diberikan kesabaran merawat orang sakit.
Memang menjaga dan menunggu orang sakit memang butuh kesabaran ekstra, melayaninya,
mengambilkan sesuatu, kurang tidur sampai mengurus ketika ia BAB dan BAK. Ini sangat
menguras tenaga dan banyak menghabiskan waktu. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa sallam
bersabda,
Tidaklah seseorang diberi pemberian yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran,” (HR.
Bukhari).
3. Hendaknya penunggu pasien juga memperhatikan waktu yang banyak ia habiskan dan
berusaha untuk “mencuri waktu” untuk ibadah dan ilmu.Rasulullah shallallahu ‘alaih wa
sallam bersabda,
“Dua kenikmatan yang sering dilalaikan oleh sebagian besar manusia yaitu nikmat sehat dan
nikmat waktu luang,” (HR. Bukhari).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,” Allah memberi petunjuk kepada satu orang
melalui perantaraanmu itu lebih baik daripada seekor unta merah,” (HR. Bukhari).
5. Hendaknya pula penunggu pasien membiasakan untuk berdzikir dan mengingatkan
pasien untuk berdizkir.
Allah Ta’ala berfirman,
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah.
Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Ar-Ra’d: 28)
Kemanapun kita berobat boleh-boleh saja asal kita mengetahui apakah tempat kita
berobat itu memakai syari’at islam atau tidak dan apakah ada persetujuan dari
ulama (MUI). Sebagai orang Islam yang berilmu pengetahuan kita harus
mengetahui sediikit banyaknya tentang bahan-bahan dari obat-obatan yang akan
digunakan, kalau kita tidak mengetahui di internet kita bias mengetahui apa-apa
saja yang akan kita cari,memang banyak hal negatifnya tapi itu kembali kepada
kita lagi.