Tugas 3
Tugas 3
NIM: 018.01.3583
SEMESTER: II
TUGAS 2
3. Menentukan fungsi ventrikel kiri Pada orang-orang yang tidak menderita gangguan
jantung, CVP berhubungan dengan tekanan diastolik akhir ventrikel kiri dan merupakan
sarana untuk mengevaluasi fungsi ventrikel kiri.
5. Memberikan cairan, obat obatan, nutrisi parenteral Pemberian cairan hipertonik seperti
KCL lebih dari 40 mEq/L melalui vena perifer dapat menyebabkan iritasi vena, nyeri, dan
phlebitis. Hal ini disebabkan kecepatan aliran vena perifer relatif lambat dan sebagai
akibatnya penundaan pengenceran cairan IV. Akan tetapi, aliran darah pada vena besar
cepat dan mengencerkan segera cairan IV masuk ke sirkulasi. CVC dapat digunakan
untuk memberikan obat vasoaktif maupun cairan elektrolit berkonsentrasi tinggi.
6. CVC dapat digunakan sebagai rute emergensi insersi pacemaker
7. Terdapat beberapa kontra indikasi pemasangan CVC, antara lain adalah infeksi pada
tempat insersi, renal cell tumor yang menyebar ke atrium kanan, dan large tricuspid
valve vegetatious (sangat jarang).
Adapun persiapan alat untuk pemasangan CVC adalah sistem flushing; monitoring kit;
manometer line; tranduser; monitor; 3 way; instrumen CVP set (pinset anatomi dan
cirurghis, naufooder, duk lubang, gunting); benang Mersilk 338; bistur; CVP set (1 – 5
lumen); sarung tangan steril, tutup kepala, dan masker; gaun steril; kassa; betadhine;
alcohol; lidokain; spuit 5 cc dan spuit 10 cc.
Lokasi CVC dapat melalui vena jugularis interna, vena subklavia, vena jugularis eksternal,
dan vena femoralis. Pada umumnya pemantauan dilakukan melalui vena subklavia.
Gelombang atrial biasanya beramplitudo rendah sesuai dengan tekanan rendah yang
dihasilkan atrium. Rata rata RAP berkisar 0-10 mmHg, dan LAP kira kira 3-15 mmHg.
Tekanan jantung kiri biasanya melampaui tekanan jantung kanan karena terdapat
perbedaan resistensi antara sirkulasi sistemik dengan sirkulasi paru. Pengukuran secara
langsung tekanan atrium kiri biasanya hanya dilakukan di ICU setelah operasi jantung.
Gelombang CVP normal yang tertangkap pada monitor merupakan refleksi dari setiap
peristiwa kontraksi jantung. CVC menunjukkan variasi tekanan yang terjadi selama siklus
jantung dan ditransmisi sebagai bentuk gelombang yang karakteristik. Pada gelombang
CVP terdapat tiga gelombang positif (a, c, dan v) yang berkaitan dengan tiga peristiwa
dalam siklus mekanis yang meningkatkan tekanan atrium dan dua gelombang (x dan y)
yang dihubungkan dengan berbagai fase yang berbeda dari siklus jantung dan sesuai
dengan gambaran EKG normal.
Gambar . CVP tracing
Gelombang a diakibatkan oleh peningkatan tekanan atrium pada saat kontraksi atrium
kanan dan dikorelasikan dengan gelombang P pada EKG.
Gelombang c timbul akibat penonjolan katup atrioventrikuler ke dalam atrium pada awal
kontraksi ventrikel isovolumetrik dan dikorelasikan dengan akhir gelombang QRS
segmen pada EKG.
Gelombang v timbul akibat pengisisan atrium selama injeksi ventrikel (selama fase ini
katup AV normal tetap tertutup) digambarkan pada akhir gelombang T pada EKG.
Cuci tangan dan akinkan kateter tidak tertekuk/ jika ada cairan yang mengalir, stop
sementara.
Atur posisi tidur yang nyaman bagi pasien (supine – semi fowler
Lakukan kalibrasi.
Perhatikan pada monitor morfologi gelombang hingga nilai tekanan vena sentral keluar.
Perhatikan klinis, nilai tekanan sebelumnya, dan nilai yang ada saat itu
Komplikasi
Beberapa komplikasi pada pemasangan CVC antara lain adalah perdarahan, erosi (pengikisan)
vaskuler (terjadi 1-7 hari setelah insersi kateter), cairan IV atau darah terakumulasi di
mediastinum atau rongga pleura, aritmia ventrikel atau supraventrikel, infeksi lokal atau sistemik
(kontaminasi mikrooorganisme seperti S. avirus, S. epidermidis, gram negatif–positif basil, dan
Intrococcus), overload cairan, dan pneumothoraks.
DAFTAR PUSTAKA
Adler, Adam C., dkk. Hemodynamic Assesment and Monitoring in the ICU: an Overview.
Philadelphia: Journal of Anesthesiology and Critical Medicine; 2014, vol. 1 (4): 1-13
Marino, Paul L. Marino’s The ICU Book: Haemodynamic Monitoring. Edisi ke-4. Philadelpia:
Wolters Kluwer Health/ Lippincott Williams & Wilkins; 2014: 70-74.