Pertambangan adalah kegiatan yang dilakuan untuk mendapatkan mineral berharga yang
terdapat dipermukaan bumi, yang dimulai dengan prospeksi, ekplorasi, study kelayakan,
penambangan/pengangkutan, pengolahan bahan galian, metalurgi, ektraksi, pemurnian
penjualan.
Penambangan adalah kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan penggalian mineral-mineral
berhaga yang terdapat dialam yang dilakukan dengan pembongkaran , pemuatan,
pengangkutan material/bahan galian.
Tambang adalah suat tempat atau lokasi dimana aktifitas kegiatan penambangan
berlangsung.
Ekplorasi adalah suatu kegiatan dalam rangka mendapat cadangan suatu deposit, atau
pekerjaan selanjutnya setelah ditemukan endapan mineral berharga yang meliputi pekerjaan-
pekerjaan dan mendapatkan ukuran, bentuk, posisi, kadar rata-rata dan cadangan dari
endapat tersebut.
Mineralogy adalah ilmu yang mempelajari mineral.
Mineral adalah suatu istilah umum untuk semua benda padat yang terbentuk dialam,
mempunyai komposisi kimia tertentu dan sifat fisik yang tertentu pula/tetap.
Batuan adalah sekumpulan mineral yang terdiri dari zat-zat anorganik yang terbentuk dialam.
Sumberdaya adalah longgokan alamiah dari zat padat, zat cair atau gas yang terdapat
dialam, mengandung satu jenis atau lebih komuditas, diharapkan untuk bernilai ekonomis
untuk ditambang.
Cadangan adalah volume cebakan bahan galian yang mempunyai nilai ekonomis, setelah
dihitung berdasarkan metode-metode tertentu.
Bijih adalah endapan dari kumpulan mineral-mineral yang dari padanya yang dapat diambil
satu atau lebih logamnya dengan menguntungkan berdasarkan keadaan teknologi dan
ekonomi pada saat itu.
Cadangan bijih adalah jumlah cebakan bijih yang mempunyai nilai ekonomis untuk
ditambang.
Sedangkan untuk membedakan antara jumlah cadangan yang dihitung dari hasil kegiatan
ekplorasi dengan cadangan layak tambang, maka perlu diketahui dahulu miniable reserves.
Miniable reserves adalah bagian cadangan bahan galian yang layak tambang dengan
teknologi penambangan pada saat itu.
Cut of grade adalah kadar terendah dari suatu endapan bijih yang dapat memberikan
keuntungan apabila timabang.
Tonnage = luas x kedalaman x density insitu = jumlah tonnage.
Tonnage x kadar = jumlah cadangan
Sweel faktor adalah perbandingan antara volume insitu dengan volume loose dikali 100%
Persen sweel (penyusutan) = volume loose / volume insitu – 1 x 100%
Effisiensi kerja adalah perbandingan antara volume material yang akan digali oleh suatu alat
dengan dengan volume buket dari alat tersebut.
Arti kadar 2.1 % Ni adalah 100 ton bijih Ni terdapat 2.1 ton logam nikel.
Berat jenis adalah perbandingan berat suatu material dan berat air pada volume yang sama.
Bobot isi atau Density adalah perbandingan antara berat dengan satuan isi (ton/m 3).
MF = faktor yang menunjukan sejauh mana ketersedian kerja alat yang berlainan
Curah hujan mempunyai satuan mm, sebab dalam luar 1 m 2 dapat diperoleh air setinggi X
mm.
Misal : 10 mm terdapat 10 ltr air dalam luas 1 m2
Dimana : 10 dm3/1 m2 = 0.01 m = 100 mm ------ 0.01/1000 = 10 mm
Atau 10 mm/24 jam artinya dalam 24 jam tertampung sejumlah air sebanyak 10 liter dalam
luas 1 m2.
Dibuktikan : 1 liter = 1 dm3
10 liter = 0.01 m3
10ltr/m2 = 0.01 m3/ m2
= 0.01 m = 10 mm
Penyelidikan umum adalah pencarian indikasi dan lokasi cadangan mineral. Dalam hal ini
terlibat keilmuan geologi, geofisika dan geokimia.
Study kelayakan adalah pengambilan keputusan untuk membatalkan atau menerukan ke
tahap penambangan. Dalam tahap ini digunakan indikator stripping ratio untuk menentukan
metode penambangan terbuka yang akan digukan.
Kontruksi adalah pembutan sarana dan prasara utama dan penujang kegiatan penambangan.
Ekploitasi adalah pengoperasian peralatan tambang untuk melakukan penggalian,
pengankutan, pengaliran, dalam memindahkan mineral dari bawah kepermukaan bumi,
selanjutnya lebih dikenal dengan produksi.
Ekploitasi juga merupakan kegiatan didalam pertambangan yang bertujuan untuk mengambil
atau melepas mineral-mineral berharga dari batuan induknya untuk kemudian dibawah
kepermuakaan.
Prospeksi adalah kegiatan penyelidikan, pencarian dan atau penemuan endapan-andapan
mineral berharga.
Tahapan – tahapan eksplorasi khususnya eksplorasi nikel yang diterapkan di
daerah blok A Mornopo terdiri dari : Perencenaan Eksplorasi, Eksplorasi Regional,
Eksplorasi Semi Detail, Eksplorasi Detail.
Perencenaan Eksplorasi
Pada tahapan ini kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
Studi Literatur
Studi literatur bertujuan untuk mempelajari hasil penelitian yang pernah dilakukan
oleh para ahli geologi di daerah halmahera khususnya di halmahera timur dan mengetahui
di mana keterdapatan batuan induk dari suatu bijih mineral serta mempelajari karakteristik
suatu endapan bijih mineral di daerah yang diteliti.
Interpretasi Lansat
Interpretasi lansat ini biasanya dilakukan pada tahap awal dari kegiatan eksplorasi
yang sangat bermanfaat untuk orientasi daerah penyelidikan, disamping sebagai peta dasar
juga sebagai peta untuk perencanaan eksplorasi.
Eksplorasi Regional
Kegiatan eksplorasi regional ini bertujuan untuk melokalisir sebaran laterit secara
horizontal. Adapun kegiatan pada tahap ini sebagai berikut :
Pemetaan Regional
Pemetaan regional sebagai salah satu tindak lanjut dari hasil interpretasi lansat dan
Peta Topografi yaitu dengan melihat langsung ke lapangan sehingga dapat dilokalisir wilayah
atau sebaran batuan ultrabasa sebagai batuan induk bijih nikel begitu halnya dengan sebaran
laterit.
Pada kegitan ini dilakukan pengambilan conto batiuan dan laterit secara random
dengan spasi 500 meter, khusus untuk pengambilan conto laterit, biasanya dilakukan
pengambilan conto bawah permukaan dengan membuat beberapa sumur uji. skala yang
biasanya digunakan pada kegiatan ini adalah skala 1 : 50.000 atau skala 1 : 25.000.
Resistivity
Penyelidikan ini pada prinsipnya menggunakan sifat fisika dari endapan bahan galian
yang akan dicari terutama yang berada di bawah permukanaan. Untuk suatu endapan yang
tersingkap di atas permukaan cara ini tetap diperlukan untuk mengetahui bentuk geometri
endapan bahan galian tersebut secara keseluruhan. Mengingat tidak semua endapan
mempunyai singkapan di permukaan, maka untuk cara penyelidikan geofisika menjadi sangat
penting.
Dari hasil pengukuran gaofisika maka dilakukan pemboran inti dengan spasi diatas
500 meter. Tujuannya untuk membuktikan hasil pengukuran Geofisika. Jika hasil yang
menunjukan adanya anomali yang cukup menarik, maka kegitan eksplorasi dilanjutkan
ketahap lebih detail.
Pengukuran Lintasan
Pengukuran lintasan dilakukan untuk menentukan titik – titik bor pada lokasi yang
sudah dipetakan sebaran lateritnya. Pengukuran lintasan ini dengan sistem grid dengan spasi
200 x 200 meter dan spasi 100 x 100 meter.
Eksplorasi Detail
Tahapan ini merupakan kelanjutan dari tahap eksplorasi semi detail dimana pada
tahapan ini bertujuan untuk mengetahui cadangan Bijih secara pasti sehingga dapat di desain
sistem penambangan yang nantinya akan digunakan. Adapun kegiatan yang dilaksanakan
pada tahap ini adalah sebagai berikut :
Cadangan (reserves) adalah bagian dari sumber daya teridentifikasi dari suatu
komoditas mineral yang ekonomi yang dapat diperoleh dan tidak bertentangan
dengan ketentuan hukum dan kebijaksanaan pada saat itu, atau volume cebakan
bahan galian yang mempunyai nilai ekonomis, setelah dihitung berdasarkan metode
tertentu.
Bijih (ore) adalah endapan dari kumpulan mineral yang dari padanya dapat diambil
atau diekstrak satu atau lebih logamnya dengan menguntungkan berdasarkan
keadaan teknologi dan ekonomi pada saat itu.
Cadangan Bijih (Ore Reserves) adalah jumlah cebakan bijih yang mempunyai nilai
ekonomis untuk ditambang.
- Open pit, open cut, open cast dan open mine adalah metode penambangan yang diterapkan
untuk bahan galian logam.
- Quarry adalah metode penambangan yang diterapkan untuk bahan galian non logam.
- Strip mine adalah metode penambangan yang diterapkan untuk endapan bahan galian yang
posisinya horisontal atau agak miring.
- Alluvial mine adalah metode penambangan yang diterapkan untuk endapan alluvial.