Anda di halaman 1dari 17

ANALISA SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN

CV. MADINAH TOSERBA

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


Diajukan untuk memenuhi mata kuliah PKL

pada program Diploma Tiga (D.III)

Eko Baskoro 12172771

Matius Heri. P 12175333

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Bina Sarana Informatika

Jakarta

2019
ii

PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN KULIAH KERJA PRAKTEK

Kuliah Kerja Praktek ini telah disetujui dan disahkan serta diizinkan untuk dinilai

pada periode : Tahun Akademik 2018/2019 di semester empat.

DOSEN PEMBIMBING AKADEMI

Kelas 12.4D.27

Deni Gunawan, M.Kom


iii

PENILAIAN LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK

Kuliah Kerja Praktek ini telah dimulai pada tanggal……………………………….

PENILAI

(………………………………..)

Saran – saran dari penilai :

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………
iv

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha ESA yang telah
memberi rahmat nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) yang berjudul “ANALISA SISTEM PENGGAJIAN DI CV.
MADINAH TOSERBA“ yang merupakan salah satu syarat kelulusan mata kuliah
Praktik Kerja Lapangan (PKL), sebagai bahan penulisan di ambil dari hasil penelitian,
observasi, dan beberapa sumber yang mendukung penulisan ini.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada ppihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan (PKL), Diantara
lain :
1. Direktur Universitas Bina Sarana Informatika.
2. Ketua program studi Fakultas Sistem Informasi Universitas Bina Sarana
Informatika.
3. Bapak Deni Gunawan, M.Kom selaku Dosen pembimbing Universitas Bina
Sarana Informatika yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam
penyelesaian laporan ini.
4. Terima kasih juga untuk pimpinan dan Staf Karyawan CV.Madinah
Toserba yang telah membantu dalam menyelesaikan Praktek Kerja
Lapangan (PKL).

Dalam menyusun laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini, penulis sadar
masih banyak kekurangan, dan penulis mengharapkan kritik dan saran untuk
membangun kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi pembaca umum nya
dan terkhusus bagi penulis nya.

Tangerang Selatan, November 2019

Penulis
v

DAFTAR ISI

Lembar Judul Laporan Penelitian…………………………………………. ii


Lembar Persetujuan Laporan PKL………………………………………... iii
Kata Pengantar……………………………………………………………... iv
Daftar Isi…………………………………………………………………… v
Daftar Simbol……………………………………………………………... vii
Daftar Gambar……………………………………………………………... viii
Daftar Tabel……………………………………………………………... ix
Daftar Lampiran……………………………………………………………. x

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………… 1
1.2 Maksud dan Tujuan……………………………………... 2
1.3 Metode Penelitian……………………………………….. 2
1.4 Ruang Lingkup………………………………………….. 3

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Konsep Dasar Sistem…………………………………… 4
2.1.1 Pengertian Sistem……………………………….. 4
2.1.2 Karakteristik Sistem…………………………….. 5
2.1.3 Klasifikasi Sistem………………………………. 7
2.1.4 Pengertian Sistem Informasi……………………. 8
2.2 Peralatan Pendukung (Tools System)………………….... 9
2.2.1 UML (Unified Modeling Language)……………. 9
2.2.3 Activity Diagram………………….……………. 12

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN


3.1 Tinjauan Perusahaan……………………………………. 13
3.1.1 Sejarah Perusahan……………………………..... 13
3.1.2 Struktur Organisasi dan Fungsi………………..... 14
3.2 Prosedur Sistem Berjalan……………………………….. 15
3.3 Activity Diagram………………………………………... 16
vi

3.4 Spesifikasi Sistem Berjalan……………………………... 16


` 3.4.1 Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan………… 16
3.4.2 Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran……….... 17
3.5 Permasalahan Pokok…………………………………….. 17
3.6 Pemecahan Masalah…………………………………...... 18

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan…………………………………………....... 21
4.2 Saran…………………………………………………...... 21

Daftar Pustaka
Daftar Riwayat Hhidup
Surat Keterangan PKL
Nilai Kuliah Kerja Praktik
Lampiran-Lampiran
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Masuknya sistem teknologi informasi di indonesia merupakan

era baru dalam dunia komputerisasi. Seiring dengan kemajuan dan

perkembangan teknologi, sistem komputerisasi tidak dapat

dihindarkan lagi. Penggunaan komputer dapat di artikan dalam

berbagai askep kehidupan, baik dalam dunia bisnis maupun dunia

pendidikan dan didalam penggunaan komputer dapat meningkatkan

produktifitas dalam waktu dan tenaga kerja.

Perkembangan era komputer di jaman sekarang banyak kita

rasakan manfaat dan keuntungan nya, karena kecanggihan komputer

dalam menghitung khususnya untuk memprores data yang sangat

banyak dan rumit. Manfaatkan komputer sudah tidak bisa diragukan

lagi karena dengan adanya komputer kita dapat melakukan perkerjaan

dengaan mudah dan cepat. Namun di dalam perkembangan dan

kemajuan komputer pasti ada dampak positif dan dampak negatif pada

dunia informasi. Dampak positif dari adanya komputer adalah proses

data dan informasi menjadi tulang punggung dan dapat dilakukan

dengan cepat, akurat dan tepat waktu, sedangkan dampak negatif nya

1
2

adalah timbulnya kejahatan dan penyelewengan dari pengguna

komputer tersebut. Terlepas dari itu semua bahwa kemajuan teknologi

dapat mendukung pengolahan informasi menjadi alat pemicu

persaingan dunia bisnis dan ekonomi yang semakin baik.

CV. Madinah Toserba adalah perusahaan yang bergerak

dibidang Minimarket atau jual beli produk-produk tertentu dan juga

cukup banyak memperkerjakaan karyawan, sedangkan sistem

penggajian karyawan yang digunakan masih secara manual. Dalam

bidang keuangan suatu sistem yang digunakan haruslah tepat karena

guna menghindari kesalahan pencatatan atau merekap gaji. Maka dari

itu memerlukan suatu sistem yang terkomputerisasi dalam rangka

memberikan informasi kepada para karyawan dan pihak lainnya

secara tepat cepat dan akurat. Untuk itu penulis tertarik menganalisis

Sistem Penggajian pada CV.Madinah Toserba Sehubungan dengan itu

maka penulis akan mengambil judul “Analisa sistem Informasi

penggajian karyawan pada CV. Madinah Toserba”.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud penulis membuat tugas kuliah Kerja Praktek Lapangan

ini adalah :
3

1. mengimplementasikan ilmu yang penulis peroleh selama mengikuti

kuliah yang dipraktekan di Kuliah Kerja Praktek (PKL).

2. Mengetahui cara kerja sistem penggajjian karyawan CV. Madinah

Toserba.

3. Merancang dan menerapkan sistem penggajian yang

terkomputerisasi sebagai solusi terhadap masalah yang dihadapi

oleh CV. Madinah Toserba.

4. Membantu meningkatkan efisiensi dan efektifitas sistem kerja yang

baik pada perusahaan.

Sedangakan tujuaan penulis dalam membuat tugas kuliah Kerja

Praktek Lapangan ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat tugas

kuliah Diploma Tiga (D III) dengan jurusan Sistem Informasi.

1.3 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan hal yang paling penting dalam

penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) Dalam kegiatan

penelitian penulis mengumpulkan data dengan cara beberapa metode,

diantara nya adalah :

1. Wawancara (Interview)
4

Secara langsung berinteraksi dan melakukan tanya jawab dengan

pihak-pihak CV. Madinah Toserba yang berhubugan langsung

dengan masalah yang di teliti.

2. Metode Pengamatan (Observation)

Penulis mengamati secara langsung terhadap kegiatan-kegiatan

yang dilakukan di CV. Madinah Toserba agar dapat mengetahui

setiap proses yang dikerjakan oleh para karyawan.

3. Studi Pustaka (Library Research)

Selain melakukan kegiatan di atas penulis juga melakukan studi

kepustakaan melaluli referensi referensi yang ada di perpustakaan

Universitas Bina Sarana Informatika maupun perpustakaan lain

nya.

1.4 Ruang Lingkup

Di dalam penulisan laporan PKL ini, penulis membahas tentang

sistem penggajian di CV. Madinah Toserba. Mengingat pembahasan

cukup luas dan agar laporan PKL ini mencapai kesempurnaan maka

ruang lingkup pembahasan akan menjelaskan sistem penggajian

karyawan
5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Konsep Dasar Sistem terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan

sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau

elemennya. Menurut (Abdullah, 2015) “Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih

komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu

tujuan.Sebagian besar sistem terdiridari subsistem yang lebih kecil yang mendukung

sistem yang lebih besar”.

Maka dapat disimpulkan bahwa konsep dasar system adalah suatu elemen yang

terorganisir berdasarkan fungsi fungsi komponen.

2.1.1. Pengertian Sistem

Sistem merupakan unsur penting pada suatu perusahaan. Dengan adanya sistem maka

lebih memperrmudah dalam melakukan suatu pekerjaan. Secara umum suatu sistem dapat

diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen yang terorganisir, saling

berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lain dan terpadu untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut (Djahir & Pratita, 2014) mengemukakan bahwa“sistem adalah kumpulan/grup

dari subsistem/bagian/komponen apapun, baik fisikataupun nonfisik yang saling

berhubungansatu sama lain dan bekerja sama secaraharmonis untuk mencapai satu

tujuan tertentu”.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai ciri-ciri karakteristik yang terdapat pada sekumpulan elemen

yang harus dipahami dalam megidentifikasi pembuatan sistem. Adapun karakteristik sistem

(Hutahaean, 2015) yang dimaksud adalah sebagai berikut:


6

1. Komponen Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi

dan bekerjasama untuk membentuk satu kesatuan. Komponen sistem dapat

berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan sistem (boundary) Daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luar dinamakan dengan

batasan sistem. Batasan sistem ini memungkinkan sistem dipandang sebagai

satu kesatuan dan juga menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem

tersebut.

3. Lingkungan luar sistem (environment) Apapun yang berada di luar batas dari

sistem dan mempengaruhi system tersebut dinamakan dengan lingkungan

luar sistem. Lingkungan luar yang bersifat menguntungkan wajib dipelihara

dan yang merugikan harus dikendalikan agar tidak mengganggu

kelangsungan sistem.

4. Penghubung sistem (interface) Media penghubung diperlukan untuk

mengalirkan sumber-sumber daya dari sub sistem ke sub sistem lainnya

dinamakan dengan penghubung sistem.

5. Masukkan sistem (input) Energi yang dimasukkan ke dalam sistem

dinamakan dengan masukan system (input) dapat berupa perawatan dan

masukan sinyal. Perawatan ini berfungsi agar sistem dapat beroperasi dan

masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk menghasilkan keluaran

(output).

6. Keluaran sistem (output) Hasil dari energi yang telah diolah dan

diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dinamakan dengan keluaran

sistem (output). Informasi merupakan contoh keluaran sistem.


7

7. Pengolah system Untuk mengolah masukan menjadi keluaran diperlukan

suatu pengolah yangdinamakan dengan pengolah sistem.

8. Sasaran system Sistem pasti memiliki tujuan atau sasaran yang sangat

menentukan input yang dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang

dihasilkan.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen

dankomponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap

kasusyang terjadi di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu

sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun klasifikasi

sistem menurut (Hutahaean, 2015) diuraikan sebagai berikut:

1. Sistem Abstrak dan Sistem FisikSistem abstrak merupakan sistem yang berupa

pemikiran atau ide-ide yangtidak tampak secara fisik, misalnya sistem

telogi. Sedangkan sistem fisik diartikan sebagai sistem yang nampak

secara fisik sehingga setiap mahluk dapat melihatnya, misalnya sistem komputer.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia Sistem alamiah merupakan sistem

yang terjadi melalui prosesalam, tidakdibuat oleh manusia, misalnya

sistem tata surya, sistem galaksi, sistem reproduksi dan lain-lain. Sedangkan

sistem buatan manusia merupakan system yang dirancang oleh manusia.

Sistem buatan yang melibatkan interaksi manusia, misalnya sistem akuntansi,

sistem informasi, dan lain-lain.

3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik Sistem deterministik merupakan

sistem yang beroperasi dengan tingkah lakuyang sudah dapat

diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga

keluaran dari sistem dapat diramalkan, misalnya system komputer, adalah contoh

sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan


8

program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistemrobabilistik

merupakan sistem yang kondisi masa depanya tidak dapat diprediksi

karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem manusia.

4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup Sistem terbuka merupakan sistem yang

berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Lebih sepesifik dikenal

juga yang disebut dengan system terotomasi, yang merupakan bagian dari sistem

buatan manusia dan beriteraksi dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai

bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat modern. Sistem ini

menerima masukan danmenghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya, misalnya

sistem kebudayaan manusia. Sedangkan sistem tertutup merupakan

sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Sistem inibekerja secara otomatis tanpa danya campur tangan dari pihak

luar. Secarateoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada

sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed

system (secara relative tertutup, tidak benar-benar tertutup).

2.1.4. Pengertian Sistem Informasi

Dalam proses pengembang==an sistem informasi, diperlukan adanya pemahaman

mengenai konsep konsep dasar dari sistem informasi tersebut.

Menurut (Romney & Steinbart, 2015) informasi adalah data yang telah dikelola dan di proses

untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan.

2.1.5. UML (Unifed Modeling Language)

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2015), berpendapat bahwa UML (Unified Modeling

Language) adalah “Salah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk

mendefinisikan requerement, membuat analisa & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam

pemrograman berorintasi objek”. Sedangkan (Pahlevi et al, 2018) mengatakan UML (Unified
9

Modeling Language) adalah “Sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan

bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem”.

Dari beberapa penjelasan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa UML (Unified

Modeling Language) adalah bahasa yang sering digunakan untuk membangun sebuah sistem

perangkat lunak dengan melakukan penganalisaan desain dan spesifikasi dalam

pemrograman berorintasi objek. UML (Unified Modeling Language) memiliki diagram-diagram

yang digunakan dalam pembuatan aplikasi berorintasi objek, diantaranya (Sukamto &

Shalahuddin, 2015) :

A. Jenis-jenis diagram UML (Unified Modeling Language)

Berikut ini adalah definisi mengenai 9 diagram UML:

1. Class Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan

kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, drts relasi-relasi.

2. Package Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan

kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

3. Use Case Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpnan

use-case dan aktor- aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

4. Sequence Diagram : Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram

interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.

5. Communication Diagram : Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti

diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari

objek- objek yang menerima serta mengirim pesan.

6. State Chart Diagram : Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan

keadaan- keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta

aktifitas.

7. Activity Diagram : Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus


10

dari diagram status yang memeperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke

aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

8. Component Diagram : Bersifat statis. Diagram komponen ini

memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem/perangkat lunak pada

komponen- komponen yang telah ada sebelumnya.

9. Deployment Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan

konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).

2.1.6. Activity Diagram

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2015) diagram aktivitas atau activity diagram

menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau

menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram

aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang

dapat dilakukan oleh sistem. Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan

hal-hal berikut:

a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan

proses bisnis sistem yang didefinisikan.

b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem / user interface dimana setiap aktivitas

dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan.

c. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang

perlu didefinisikan kasus ujinya.

d. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak.


11

DAFTAR PUSTAKA

Romney, Marshall B dan Paul John Steinbart. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta:

Salemba Empat.

Yulia Djahir dan S. M. Dewi Pratita, 2015. bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen, Yogyakarta:

Deepublish,

Hutahaean, 2015. Konsep Sistem Informasi,

Yogyakarta: Deepublish,

A.S Rosa, dan M.Shalahuddin. 2014. Rekayasa Perangkat Lunak Struktur dan Berorientasi

Objek.Bandung : Informatika.

A.C. Prof. Dr. Sri Mulyani. 2016. Metode Analisis dan Perancangan Sistem.Bandung: Abdi Siste

Matika.

Sukamto,R.A., dan Shalahudin, M. 2014, Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur Dan Berorientasi

Objek. Bandung: Informatika Bandung.

Anda mungkin juga menyukai