Anda di halaman 1dari 1

Penjelasan mold

Dimulai dari project atau produk drawing dari costumer berupa 3 dimensi, kemudian design atau model tersebut di
ubah menjadi 2 dimensi.
Clamping Force digunakan untuk memilih mesin injection yang memenuhi kriteria dan sesuai pada proses molding,
dimana Clamping force adalah gaya yang dibutuhkan mesin untuk menahan kedua bagian cetakan agar
tidak membuka pada saat pembentukan. Besarnya gaya pembentukan yang terjadi sangat dipengaruhi
tekanan spesifik material, tebal dinding produk dan proyeksi isiian (produk + tunner + sprue + gate) dan
posisi gate terhadap sisi terjauh aliran yang dicapai dalam pembentukan produk.

Setelah melakukan pemilihan terhadap mesin injeksi, dapan menetukan shrinkage factor yang dipakai
serta membuat layout peletakan cavity dengan menetukan jarak cavity satu dan lainnya dengan
mempertimbangkan perkiraan besarnya dimensi mold supaya bias masuk dalam tiebar mesin dan
memenuhi maksimum serta minimum thickness yang disyaratkan oleh mesin. Lalu juga melakukan
pemilihan jenis plastic yang akan digunakan.

Siklus injection molding sendiri terdiri dari


1. Mold Filling, setelah mold menutup, aliran plastik leleh dari injection unit dari
mesin masuk ke mold yang relatif lebih dingin melalui sprue, runner, gate, dan
masuk ke cavity.
2. Holding, plastik leleh ditahan di dalam mold di bawah tekanan tertentu untuk
mengkompensasi shrinkage yang terjadi selama pendinginan berlangsung. Tekanan
holding biasanya diberikan sampai gate telah membeku. Pemadatan yang terjadi dalam
rongga cetak, terbentuk karena adanya tekanan tambahan (holding pressure) setelah
pengisian. Penekanan saat pemadatan dilakukan secara bertahap, umumnya terdiri dari 4
tahap dengan perbedaan tekanan tiap tahap sebesar 5-10 bar. Setelah plastik di daerah
gate membeku, produk dapat langsung dikeluarkan dari cavity.
3. Venting adalah proses pengeluaran udara atau gas saat plastic diinjeksikan ke dalam
ruang cavity
4. Cooling, plastik leleh itu kemudian mengalami pendinginan dan membeku
5. Part Ejection, mold membuka dan produk yang telah membeku tadi dikeluarkan dari
cavity menggunakan sistem ejector mekanis

Quality Control adalah proses untuk mengecek kembali barand yang dihasilkan dari meisn molding, dapayt berupa
berat, diameter dll, PT KMK sendiri melakukan tes pengukuran menggunakan mesin CNN

Proses Injection
Sistem Control Extruder
Extruder controller dapat digunakan untuk mengontrol tugas berat mesin ekstrusi. Peralatan ekstrusi digunakan
untuk membuat berbagai jenis objek dengan mendorong bahan melalui pre-set mati dengan pengaturan Cross-
sectional tetap. Beberapa peralatan ekstrusi dapat mencair, menekan dan menghomogenkan bahan plastik.

Anda mungkin juga menyukai