Anda di halaman 1dari 14

BAB IV

PEMBUATAN

A. Daftar Bagian yang Dibuat dan Yang Dibeli Sudah Jadi


Untuk memudahkan dalam proses pembuatan maka hendaknya
disiapkan terlebih dahulu daftar bagian yang akan dibuat, karena bagian yang
dibuat terdiri dari beberapa bagian, dimana setiap bagiannya memiliki bahan
dan ukuran yang berbeda-beda. Berikut adalah tabel daftar bagian yang dibuat:

Tabel 4.1. Daftar Bagian yang Dibuat

No.
Nama Bagian Bahan Ukuran Jumlah
Bagian

Rol pemipih
Stainless
Ø168mm x 260mm 2 pcs
Steel

Ø100mm x 260mm,
Stainless tebal plat 3mm, tinggi
Rol pemotong 1 pcs
Steel 20mm, Ø pisau pencetak
20mm

Rol conveyor
Ø86mm x 260mm 2 pcs
depan

Rol conveyor
Ø30mm x 260mm 1 pcs
belakang

Plat siku 4 x 4mm,


Rangka mesin ST37 panjang 840mm, lebar 1 pcs
480mm, tinggi 602mm

Panjang 370mm, lebar


Dinding mesin ST37 2 pcs
300mm, tebal 10mm
Plat
Stainless Panjang 266mm, lebar 1 pcs
penghambat
Steel 78mm
adonan
Pengatur 2 pcs
ST37 M12
ketebalan

Untuk memudahkan dalam proses pembelian bagian yang dibeli


sudah jadi, maka hendaknya disiapkan terlebih dahulu daftar bagian yang akan
dibeli agar tidak terjadi kesalahan maupun lupa bagian mana yang hendak
dibeli. Berikut ini adalah daftar bagian yang dibeli sudah jadi :

Tabel 4.2. Daftar bagian yang dibeli sudah jadi

Nama
No. Bagian Bahan Ukuran Jumlah
Bagian

Bantalan - Standar 10 pcs

Roda gigi - Standar 4 pcs

Pegas - Standar 2 pcs

Pelat
- Standar 1 pcs
conveyor

Baut M12 - Standar 8 pcs

Reducer
- Rasio 1:50 1 pcs
beserta puli

Motor listrik - Standar


1 pcs

Mur M8 - Standar 3 pcs

Kopling - Standar 1 pcs

MCB
- Standar 1 pcs
beserta kabel

B. Proses Pembuatan Masing-Masing Bagian yang Dibuat


Setiap bagian mesin memiliki proses pembuatan yang berbeda-
beda tiap bagiannya. Berikut proses pembuatan tiap bagian yang dibuat :

1. Proses pembuatan rol pemipih


Berikut adalah proses pembuatan rol pemipih :
a) Sediakan pipa stailess steel berukuran diameter 6 ¾ inch dengan panjang
630 mm, poros dengan diameter 3 cm dengan panjang 1000 mm, dan plat
stailess steel dengan ukuran 330 x 330 mm.
b) Potong pipa dan poros menjadi dua bagian dengan ukuran yang sama
panjang. Selanjutnya gambar pola lingkaran pada pelat stainless steel,
pola lingkaran digambar menggunakan ukuran diameter dalam pipa
stainless steel, buat 4 pola lingkaran dengan ukuran tersebut. Gambar
juga 4 pola lingkaran dengan ukuran diameter luar poros, pola lingkaran
ini digambar sepusat dengan 4 lingkaran sebelumnya. Potong pelat
tersebut mengikuti ukuran yang telah dibuat.
c) Pasangkan 1 buah pelat yang telah dipotong tersebut menjadi tutup
lobang pipa, usahakan plat tersebut rata dengan ujung pipa,selanjutnya
las keliling plat tersebut agar menyatu dengan pipa. Kemudian masukkan
poros kedalam lingkaran tengah pelat tersebut hingga sisa 60 mm dari
tutup pipa yang telah dilas sebelumnya.
d) Masukkan pelat yang kedua keporos dan kedalam ujung pipa yang belum
memiliki tutup. Las kelilingnya agar menyatu dengan ujung pipa. Las
juga keliling lingkaran kecil agar menyatu dengan poros.
e) Lakukan hal yang sama dengan pipa yang satunya lagi. Agar permukaan
pipa halus.
f) Bubut kedua sisi poros dengan diameter 24mm sampai kedua sisi pipa
dan pada poros yang panjangnya 125mm lakukan pembubutan sebesar
22mm x 105mm sedangkan pada poros yang panjangnya 60mm lakukan
pembubutan sebesar 22mm x 40mm supaya suaiannya tepat dengan
diameter bantalan.

2. Proses pembuatan rol pencetak


Berikut proses pembuatan rol pemotong :
a) Sediakan pipa stailess steel berukuran diameter 4.5 inch dengan panjang
260mm, poros dengan diameter 30mm dengan panjang 373mm, dan plat
stainles steel dengan ukuran 109 x 330mm.
b) Lakukan proses pembuatan seperti pembuatan rol pemipih. ,buat 2 pola
lingkaran pada plat,digambar menggunakan ukuran diameter dalam pipa
stainless steel.Gambar juga 2 pola lingkaran dengan ukuran diameter luar
poros, pola lingkaran ini digambar sepusat dengan 2 lingkaran
sebelumnya. Potong pelat tersebut mengikuti ukuran yang telah dibuat.
c) Pasangkan 1 pelat yang telah dipotong tersebut menjadi tutup lobang
pipa, usahakan tepat di bagian ujung pipa, selanjutnya las keliling plat
tersebut agar menyatu dengan pipa. Kemudian masukkan poros kedalam
lingkaran tengah pelat tersebut hingga sisa 60mm dari tutup pipa yang
telah dilas.
d) Masukkan pelat yang kedua keporos dan kedalam ujung pipa yang belum
memiliki tutup. Las kelilingnya agar menyatu dengan ujung pipa. Las
juga keliling lingkaran kecil agar menyatu dengan poros.

e) Bubut kedua sisi poros dengan diameter 24mm sampai kedua sisi pipa
dan pada poros yang panjangnya 60mm lakukan pembubutan sebesar
22mm x 55mm sedangkan pada poros yang panjangnya 55mm lakukan
pembubutan sebesar 22mm x 50mm supaya suaiannya tepat dengan
diameter bantalan.
f) Gambar pola cetakan berbentuk lingkaran dikertas dengan diameter 22
cm. kemudian tempel kepipa dengan menggunakan lem agar menempel
ke pipa tersebut. Potong pelat berukuran 20mm x 140mm dan potong
sedalam 15mm dengan jarak dari potongan sebelumnya 20 mm.
g) Tempel pelat tersebut dengan cara dilas dengan kawat stainless steel, tek
pelat setiap setengah centimeter agar plat mudah dibengkokkan
mengikuti keliling pipa dan lingkaran.
h) Sesudah itu untuk mengetahui apakah plat yang ditempelkan sudah bulat,
maka letakkanlh rol pencetak pada tanah dan putarlah 360 derajat jika
belum bulat maka lakukan perbaikan pada plat yang sudah di tek.
i) Jika sudah bulat, lakukan pengelasan pada plat yang masih bercela dan
pada plat dan pipa.

3. Proses pembuatan rol conveyor


Berikut proses pembuatan rol conveyor :
a) Sediakan pipa besi dengan ukuran diameter 3.5 inchi dengan panjang
525mm, poros dengan ukuran diameter 30mm dengan panjang 865mm
dan pelat besi dengan ketebalan 3mm dengan ukuran 176 x 176mm.
b) Potong pipa dengan ukuran 86mm x 260mm sebanyak 2 buah dan poros
sebanyak 2 buah dengan ukuran 30 x 430mm.
c) Selanjutnya gambar pola lingkaran pada pelat , pola lingkaran digambar
menggunakan ukuran diameter dalam pipa, buat 4 pola lingkaran dengan
ukuran tersebut. Gambar juga 4 pola lingkaran dengan ukuran diameter
luar poros, pola lingkaran ini digambar sepusat dengan 4 lingkaran
sebelumnya. Potong pelat tersebut mengikuti ukuran yang telah dibuat.

d) Pasangkan satu pelat yang telah dipotong tersebut menjadi tutup lobang
pipa, usahakan rata dengan permukaan ujung pipa, selanjutnya las
keliling plat tersebut agar menyatu dengan pipa. Kemudian masukkan
poros kedalam lingkaran tengah pelat tersebut hingga sisa 45mm dari
tutup pipa yang telah dilas sebelumnya.
e) Masukkan pelat yang kedua keporos dan kedalam ujung pipa yang belum
memiliki tutup. Las kelilingnya agar menyatu dengan ujung pipa. Las
juga keliling lingkaran kecil agar menyatu dengan poros.
f) Lakukan hal yang sama dengan pipa yang satunya lagi. Agar permukaan
pipa halus bubut permukaannya dan bubut juga poros supaya suaiannya
tepat dengan diameter bantalan.

4. Proses pembuatan badan mesin


Berikut proses pembuatan badan mesin :
a) Sediakan pelat besi ketebalan 5mm dengan ukuran 745mm x 310mm
b) Potong pelat tersebut menjadi 2 bagian dengan ukuran 306mm x 370mm.
c) Gambar pola pada kedua pelat sesuai dengan gambar dibawah.
Selanjutnya lubangi pelat mengikuti pola tersebut, potong menggunakan
gerinda potong jika polanya berbentuk memanjang dan gunakan mesin
bor jika pola nya berbentuk lingkaran.
d) Buat ulir pada lobang yang digambar berulir. Gerinda hasil pemotongan
pelat agar merata dengan permukaan pelat.

5. Proses pembuatan rangka mesin


Berikut proses pembuatan rangka mesin :
a) Sediakan batangan besi profil L dengan panjang 700mm.
b) Potong profil L dengan panjang 850mm sebanyak 4 batang, 265mm
sebanyak 4 batang dan 600mm sebanyak 4 batang.
c) Lakukan pengeboran pada kerangka yang telah terbentuk sebagai lubang
untuk tempat plat yang akan dihubungkan dengan mesin pencetak kue.
d) Lakukan pengeboran juga diamana posisi lubangnya sesuai untuk
peletakan motor listrik, lobang untuk peletakan reducer,dan juga lakukan
pengeboran lobang untuk bantalan poros-poros rol mesin.
e) Kemudian rangkailah bagian-bagian kerangka yang telah dibuat.
f) Pasang roda pada rangka mesin.
6. Pelat penghambat adonan
Berikut proses pembuatan plat penghambat adonan:
a) Sediakan mur panjang dan pelat stailess steel dengan ukuran.
b) Potong pelat dengan bentuk persegi panjang.
c) Bending pelat dengan kemiringan 15 derajat.
d) Gerinda salah satu sisi pelat sehingga salah satu sisi dengan ketelan
0.5mm.
e) Laskan sisi pelat pada mur yang memanjang pada sisi yang tumpul.

C. Urutan Proses Perakitan


Urutan proses perakitan keseluruhan bagian-bagian yang dibuat
maupun yang dibeli sudah menjadi satu unit adalah sebagai berikut :

Gambar mesin tampak atas, tampak depan, dan tampak samping


Keterangan Gambar :
1. Roda Mesin
2. Motor Bensin
3. Kopling
4. Reducer
5. Rangka Mesin
6. Dinding Mesin
7. Bantalan
8. Roll pemipih
9. Mur pengatur ketebalan
10. Rol pencetak
11. Pegas
12. Roll convenyor
13. Pelat penghambat
14. Mur panjang
15. Hopper
16. Rantai

Pengabungan akhir keseluruhan komponen mesin adalah sebagai berikut:

Gambar 4.5. Hasil penggabungan mesin


Proses penngabungan setiap bahan :

a. Pasangkan roda pada setiap sudut kaki kerangka.


b. Pasang motor listrik beserta koplingnya pada kerangka dan ikat dengan baut.
c. Pasang reducer beserta rantainya di tempat yang telah disediakan dan ikat
dengan baut.
d. Pasang bantalan pada tempatnya di dinding mesin dan ikat dengan baut.
e. Pasang ril pemipih pada dinding mesin.
f. Pasang mur pengatur pada sisi depan pelat dinding.
g. Pasang rol pencetak pada dinding mesin.
h. Pasang pegas pada bagian bawah rol pencetak.
i. Pasang rol conveyor pada tempatnya.
j. Pasang pelat penghambat pada rol pemipih yang ada pengatur ketebalannya.
k. Pasang hopper pada bagian atas rol pemipih.
l. Hubungkan rantai pada reducer ke sproket pada rol pemipih utama.
m. Mesin telah siap digunakan.

D. Estimasi Harga Jual Mesin Pencetak Adonan Kue


Berikut adalah estimasi harga mesin pencetak adonan kue dilihat dari
harga bahan dan proses pembuatan mesin :

1. Biaya pembelian material


Biaya yang digunakan untuk membuat “ mesin pencetak adonan
kue “ dalam pembuatan ini dibutuhkan beberapa bahan baku dan bahan
jadi.berikut adalah tabel biaya bahan-bahan yang diperlukan dalam
pembuatannya :
Tabel 4.3. Biaya Pembelian Material
Jumla Harga
Harga satuan
No Nama bahan Ukuran h total (Rp)
(Rp)
(pcs)
0.5 hp,1400
1 Motor listrik 1 1.120.000 1.120.000
rpm
Pipa stainless 6 ¾ inch 1
2 1.200.000 1.200.000
steel x1m
4 inch x 260
3 Pipa stainless 1 9.994.000 994.000
mm
3.5 inch x 525
4 Pipa baja 1 75.000 75.000
mm

5 Pelat plafon - 1 50.000 50.000

Conveyor 1014 mm 1 650000 650.000

Tebal 5 mm,
Pelat baja 745 mm x 1 150.000 150.000

310 mm

Bantalan Standar 10 35.000 350.000

Diameter
Poros 1 60000 60.000
3cm, 3 m
Baut dan mur
M 12 x 30 cm 5 10.000 50.000
panjang

Baut dan mur M12 12 20.000

Reducer 50 : 1 1 610.000 610.000

Pegas Standar 2 14.500 29.000

Baja profil L 7m 1 400.000 400.000


Cat dan kuas - 1 70.000 70.000

Elektroda 40.000
- 20 2.000
stainless steel
Elektroda E- 12.500
- 25 500
6013

Roda - 4 20.000 80.000

Pelat stainless Tebal 2 mm, 1 10.000 10.000

Rantai dan 65.000


Standar 1 65.000
sproket

Kopling Standar 1 25.000 25.000

Total Rp 6.321.500

Biaya operasional mesin = 10% x 6.321.500

= Rp 632.150

2. Biaya pengerjaan
Proses pembuatan mesin membutuhkan tenaga mesin untuk
mempercepat proses pembuatan mesin .Pemakaian alat dan mesin yang
dipakai saat proses pengerjaan dihitung berdasarkan biaya yang
dihabiskan saat pengoperasian. Adapun perhitungan biayanya adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.4. Rincian biaya pengerjaan

Lama Daya
Daya Pemakaian
Jenis Mesin Pemakaia
[Kw] [Kwh]
n [Jam]

Mesin Bubut 30 15 450

Mesin Las 33 7 231

Mesin Bor 3 2 6

Jumlah 69,5 34 722

Jadi pemakaian listrik = biaya 1 [kwh] x daya total pemakaian

= Rp 864,2 x 722

Total = Rp 624.000

Lama pengerjaan mesin = lama pemakain mesin + finishing

= 34 + 15

Total = 49 [jam]

Maka lama pengerjaan mesin = 49/8

= ±6 hari

3. Gaji pegawai/upah tenaga kerja


Biaya pengerjaan mesin ini sulit dipastikan waktunya. Namun
untuk menghitung biaya pembuatan mesin penulis mengasumsikan
berdasarkan jumlah jam kerja dan jumlah pekerja yaitu :
 Jumlah pekerja 3 orang
 Jumlah jam kerja 8 jam
 Lama kerja 6 hari
Jadi jika dikerjakan dalam satu hari = 3 orang x 8 jam
= 24 [jam]
Sehingga lamanya bekerja = 24 [jam] x 6 hari
= 144 [jam]
Upah minimum regional karyawan di Sumatera Utara adalah
Rp. 1.9600.000/bulan.
Upah tenaga/hari = upah perbulan/jumlah hari kerja
= Rp. 1.960.000/26
= Rp. 75.384

Tenaga kerja sebanyak 3 orang ,maka total upah tenaga kerja


menjadi :
Upah total tenaga kerja = upah tenaga kerja x 3 orang x 6 hari
= Rp. 75.384 x 3 x 6
= Rp. 1.500.768

4. Total biaya
Biaya total = biaya material + biaya pembuatan + biaya listrik
+ biaya operasional mesin
=6.321.500 + Rp 1.500.768 + Rp 624.000 +
632.150
= Rp 9.078.418

a. Harga penjualan mesin

Harga penjualan mesin = harga produksi + untung

= Rp. 9.078.418 + 20 %

= Rp. 9.078.418 + Rp 1.815.683


= Rp. 10.894.101
Untuk menjual mesin ke pasaran maka ditambah pajak
pendapatan negara (PPN) dengan PPN 10%.
Maka = harga jual mesin + 10% PPN
= Rp. 10.894.101 + Rp 1.089.410
= Rp. 12.788.202
Jadi, harga jual mesin pencetak adonan kue adalah Rp.
12.788.202

Anda mungkin juga menyukai