Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BAHASA INDONESIA

TENTANG ASI EKSKLUSIF

Dosen Pengampu : Bivit Anggoro Prasetyo Nugroho, S.Pd., M.Pd

Disusun oleh :

Rosiana Sari Handayani

P1337424317031

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN PURWOKERTO

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu saya
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan salah satu aspek dari kehidupan masyarakat
mutu hidup, produktifitas tenaga kerja, angka kesakitan dan kematian yang
tinggi pada bayi dan anak-anak, menurunnya daya kerja fisik serta
terganggunya perkembangan mental adalah akibat langsung atau tidak
langsung dari masalah gizi kurang.
Terjadinya kerawanan gizi pada bayi disebabkan karena selain
makanan yang kurang juga karena Air Susu Ibu (ASI) banyak diganti dengan
susu botol dengan cara dan jumlah yang tidak memenuhi kebutuhan. ASI
tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan sampai
usia sekitar enam bulan. Setelah itu ASI hanya berfungsi sebagai sumber
protein vitamin dan mineral utama untuk bayi yang mendapat makanan
tambahan yang tertumpu pada beras.
Dalam pembangunan bangsa, peningkatan kualitas manusia harus
dimulai sedini mungkin yaitu sejak dini yaitu sejak masih bayi, salah satu
faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas manusia
adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI). Pemberian ASI semaksimal mungkin
merupakan kegiatan penting dalam pemeliharaan anak dan persiapan generasi
penerus di masa depan. Akhir-akhir ini sering dibicarakan tentang
peningkatan penggunaan ASI.
Berbagai alasan dikemukakan oleh ibu-ibu mengapa keliru dalam
pemanfaatan ASI Eksklusif kepada bayinya, antara lain adalah ketidaktahuan
tentang pentingnya manfaat ASI bagi bayi dan ibu, pembagian dalam ASI,
kandungan dalam ASI, cara penyimpanan ASI, serta bagaimana posisi dan cara
menyusui dengan baik.

1
A. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian ASI Eksklusif ?
2. Apa pembagian dalam ASI ?
3. Apa kandungan dalam ASI ?
4. Apa manfaat ASI Eksklusif bagi bayi ?
5. Apa manfaat ASI Eksklusif bagi ibu ?
6. Bagaimana cara penyimpanan ASI ?
7. Bagaimana posisi dan cara menyusui dengan baik ?

B. TUJUAN
1. Pembaca mengetahui pengertian ASI Eksklusif
2. Pembaca mengetahui pembagian dalam ASI
3. Pembaca mengetahui kandungan dalam ASI
4. Pembaca mengetahui manfaat ASI Eksklusif bagi bayi
5. Pembaca mengetahui manfaat ASI Eksklusif bagi ibu
6. Pembaca mengetahui bagaimana cara penyimpanan ASI
7. Pembaca mengetahui bagaimana posisi dan cara menyusui dengan baik

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. LANDASAN TEORI
Air Susu Ibu atau yang sering disingkat dengan ASI merupakan
satu-satunya makakan yang terbaik untuk bayi, karena memiliki
komposisi gizi yang paling lengkap untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi (Sugiarti, 2011).
Kesehatan merupakan salah satu aspek dari kehidupan masyarakat
mutu hidup, produktifitas tenaga kerja, angka kesakitan dan kematian
yang tinggi pada bayi dan anak-anak, serta terganggunya perkembangan
mental adalah akibat langsung atau tidak langsung dari masalah gizi
kurang.
Terjadinya kerawanan gizi pada bayi disebabkan karena selain
makanan yang kurang juga karena Air Susu Ibu (ASI) banyak diganti
dengan susu botol dengan cara dan jumlah yang tidak memenuhi
kebutuhan.
Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan
oleh jumlah ASI yang diperoleh termasuk energi dan zat gizi lainnya
yang terkandung di dalam ASI tersebut.
Pemberian ASI semaksimal mungkin merupakan kegiatan penting
dalam pemeliharaan anak dan persiapan generasi penerus di masa
depan.

3
B. ISI
1. Pengertian ASI Eksklusif
ASI Eksklusif adalah makanan pertama, utama dan terbaik bagi
bayi, yang bersifat alamiah. (Dwi Sunar Prasetyo:2009).
ASI Eksklusif menurut WHO adalah pemberian ASI saja tanpa
tambahan cairan lain baik susu formula, air putih, air jeruk ataupun
makanan tambahan lain yang diberikan saat bayi baru lahir sampai
berumur 6 bulan.
Maksud ASI Eksklusif disini adalah pemberian ASI selama 6
bulan tanpa makanan tambahan lain seperti susu formula, jeruk,
madu, air teh, air putih dan makanan padat seperti pisang, pepaya,
bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim sejak lahir hingga bayi umur
6 bulan (Sugiarti, 2011).
ASI adalah sebuah cairan ciptaan Allah yang memenuhi
kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan
kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam
air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki
bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang
sama ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang
mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem
saraf (Yahya, 2007).

2. Pembagian ASI
ASI dibuat secara alami oleh wanita dan menyediakan nutrisi
dasar untuk bayi Anda selama beberapa bulan pertama hidupnya. ASI
memiliki tiga tahap yang berbeda yaitu :
1. Kolostrum
Kolostrum adalah tahap pertama ASI yang berlangsung selama
kehamilan hingga beberapa hari setelah kelahiran bayi. Kolostrum
berwarna kekuningan atau krem. Colostrum juga lebih kental dari

4
ASI yang diproduksi nantinya. Kolostrum kaya akan protein,
vitamin yang larut dalam lemak, mineral, dan immunoglobulin.
Immunoglobulin adalah antibodi yang diberikan dari ibu ke
bayinya dan memberikan imunitas pasif untuk bayi. Imunitas pasif
melindungi bayi dari banyak penyakit bakteri dan virus. Dua
hingga empat hari setelah melahirkan, kolostrum akan digantikan
dengan ASI transisi.

2. ASI Transisi
Transitional milk alias ASI transisi menggantikan kolostrum
dalam empat hari setelah persalinan. ASI transisi mengandung
lemak yang tinggi, laktosa, vitamin, dan lebih banyak kalori
dibandingkan dengan kolostrum. ASI transisi berlangsung sekitar
dua minggu dan pada saat ini payudara akan menjadi lebih besar,
lebih kencang, dan dapat membuat tidak nyaman atau bahkan
terasa sakit. Menyusui secara teratur dan membantu bayi Anda
menyusu dengan baik dapat meredakan rasa tidak nyaman pada
payudara Anda di masa ini.

3. ASI Matur
Mature milk atau ASI matur muncul setelah ASI transisi dan
mulai muncul sekitar akhir dari minggu kedua setelah persalinan.
ASI matur lebih cair dan mengandung lebih banyak air dibanding
ASI transisi. ASI matur mengandung 90 persen air dan 10 persen
karbohidrat, protein, dan lemak yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan energi. Terdapat dua tipe dari ASI matur:
foremilk dan hindmilk. Foremilk terjadi pada awal sesi menyusui
dan mengandung air, vitamin, dan protein. Hindmilk terjadi pada
akhir sesi menyusui saat payudara hampir kosong dan
mengandung kadar lemak yang lebih tinggi. Tahap ASI matur

5
berlangsung hingga menyapih anak. Namun demikian, seiring
dengan pertumbuhan anak dan anak mulai memakan makanan
padat dan cairan lain, kandungan nutrisi dan ketersedian ASI akan
berubah.

3. Kandungan dalam ASI


1. Protein
2. Karbohidrat
3. Lemak
4. Mineral
5. ASI mengandung mineral lengkap
Total mineral dalam laktasi konstan
6. Fe dan Ca paling stabil, tidak dipengaruhi diet ibu
7. Garam organik yang terkandung di dalam ASI, terutama kalsium,
kalium, serta natrium dari asam klorida dan fosfat
8. Air
Kira-kira 88% ASI terdiri dari air yang melarutkan zat-zat yang
terdapat didalamnya sekaligus dapat meredakan rasa haus pada
bayi
9. Vitamin
Kandungan vitamin dalam ASI yang lengkap dan cukup.

4. Manfaat Pemberian ASI Eksklusif Bagi Bayi


1. ASI Sebagai Nutrisi
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan
komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan
pertumbuhan bayi. ASI merupakn makanan bayi yang paling
sempurna baik kualitasnya maupun kuantitasnya. Selain itu
komposisi ASI juga berbeda-beda dari hari ke hari. ASI yang
keluar pada saat kelahiran sampai hari ke-4 atau ke-7

6
(kolostrum), berbeda dengan ASI ang keluar dari hari 4/ke-7
sampai hari ke-10/ke-14 setelah kelahiran (ASI Transisi).
Komposisi ini akan berbeda lagi setelah hari ke-14 (ASI
Matang).

2. ASI Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Bayi


Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat zat kekebalan
tubuh dari ibunya melalui ari-ari. Di daASlam kandungan ASI,
peneliti menemukan sel-sel yang berfungsi sebagai kekebalan
tubuh, di antaranya makrofag, limfosit, dan
kolostrum. Sehingga akan lebih jarang sakit. ASI akan
mengurangi terjadinya mencret, sakit telinga dan infeksi saluran
pernafasan.

3. Mengurangi Risiko Kanker


Manfaat ASI eksklusif bagi ibu menyusui salah satunya adalah
mengurangi risiko terkena kanker rahim dan kanker payudara.
Dengan menyusui, sel-sel payudara rutin memproduksi ASI
sehingga kecil kemungkinan untuk terjadi penyimpangan kinerja
sel. Ibu menyusui juga memiliki kadar hormon estrogen yang
lebih rendah akibat berkurangnya frekuensi menstruasi. Estrogen
adalah salah satu pemicu kanker, sehingga menyusui ASI dapat
memperkecil ibu menyusui terkena kanker payudara juga kanker
rahim.

4. ASI Eksklusif Meningkatkan Jalinan Kasih Sayang


Bayi yang sering merasakan dekapan ibunya akan merasakan
kasih sayang. Ia juga akan merasa lebih aman dan tenteram.
Perasaan terlindung dan disayangi inilah yang akan menjadi

7
dasar perkembangan emosi bayi dan membentuk kepribadian
yang percaya diri dan dasar spiritual yang baik.

5. Meningkatkan Kecerdasan Otak


Dalam jangka panjang, pemberian ASI bisa mendukung bayi
tumbuh menjadi anak yang cerdas. Berdasarkan penelitian yang
dilansir WHO, anak yang mendapatkan ASI eksklusif cenderung
memiliki IQ yang lebih tinggi. Selain itu, semakin lama usia
menyusui, juga berhubungan dengan berkurangnya risiko
gangguan mental pada anak.

5. Manfaat ASI Eksklusif Bagi Ibu


1. Membantu proses kembalinya posisi rahim ibu ke ukuran
normal lebih cepat sehingga akan mengurangi perdarahan
setelah melahirkan
2. Mengurangi risiko kanker darah dan kanker payudara
3. Mengurangi stres, menyusui akan merangsang produksi hormon
oksitosin yang bisa membuat menjadi rileks
4. Selama memberikan ASI eksklusif, tidak perlu mengeluarkan
uang untuk membeli susu formula. Ini bisa menghemat
pengeluaran bulanan.

6. Penyimpanan ASI
ASI yang dikeluarkan dapat disimpan untuk beberapa saat
dengan syarat, bila disimpan :
1. Di udara bebas/terbuka 6-8 jam
2. Di lemari es (4oC) 24 jam
3. Di lemari pendingin/beku (-18oC) 6 bulan

ASI yang telah didinginkan bila akan digunakan tidak boleh


direbus, karena kualitas unsur kekebalannya akan menurun. ASI

8
tersebut cukup didiamkan beberapa saat di dalam suhu kamar
agar tidak terlalu dingin atau dapat direndam di dalam wadah
yang telah berisi air panas.

7. Posisi dan Cara Menyusui yang Benar


1. Duduk
Penting untuk memberikan topangan atau sandaran pada
punggung ibu, pada 90o terhadap pangkuannya.
2. Berbaring miring
Ini posisi yang amat baik untuk pemberian ASI yang pertama
kali atau bila ibu merasa lelah atau merasa nyeri.

9
BAB III
PENUTUP

A. SARAN
1. Perlu peningkatan penyuluhan kesehatan secara umum
khususnya tentang ASI dan menyusui kepada masyarakat,
khususnya kepada ibu hamil tentang gizi dan perawatan
payudara selama masa kehamilan, sehingga produksi ASI cukup.
2. Perlu ditingkatkan peranan tenaga kesehatan baik di rumah sakit,
klinik bersalin, Posyandu di dalam memberikan penyuluhan atau
petunjuk kepada ibu hamil, ibu baru melahirkan dan ibu
menyusui tentang ASI dan menyusui.

B. KESIMPULAN
1. Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik bagi bayi yang
harus diberikan pada bayi sampai berusia 6 bulan tanpa makanan
pendamping.
2. Adanya kecenderungan semakin tinggi tingkat pendidikan
semakin besar persentase ASI secara Eksklusif.
3. Masih rendahnya tingkat pengetahuan ibu-ibu tentang pemberian
ASI.

10
DAFTAR PUSTAKA

Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Mulyani, Nina Siti. 2013. ASI dan Pedoman Ibu Menyusui. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Baskoro, Anton. 2008. ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui. Yogyakarta:
Banyu Media.
Yuliarti, Nurheti. 2010. Keajaiban ASI Makanan Terbaik untuk Kesehatan,
Kecerdasan, dan Kelincahan Si Kecil. Yogyakarta: ANDI.
Bayu, Maharani. 2014. Pintar ASI dan Menyusui. Jakarta: PandaMedia.

https://www.alodokter.com/13-manfaat-memberikan-asi-eksklusif

https://hellosehat.com/parenting/menyusui/mengenal-tiga-jenis-asi-yang-berbeda/

11

Anda mungkin juga menyukai