1.3 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Fungsi Istirahat dan Tidur
1.3.1 Faktor ekstrensik (luar), misalnya lingkungan yang kurang tenang.
1.3.2 Faktor intrinsik, baik organik maupun psikogenik. Organik berupa
nyeri, gatal, kram betis, sakit gigi, sindrom tungkai bergerak
(akatisia), dan penyakit tertentu yang membuat gelisah. Psikogenik,
misalnya depresi, kecemasan, stres, iritabilitas, dan marah yang
tidak tersalurkan (Nugroho, 2012).
1.3.3 Adapun penyebab lain dari insomnia adalah karena adanya perilaku
atau terapan gaya hidup yang salah, seperti:
1.3.3.1 Minum beralkohol seperti bir, tuak, dan sejenisnya.
1.3.3.2 Sering mengkonsumsi kopi dengan kadar kafein yang cukup
tinggi.
1.3.3.3 Bila anda seorang perokok, kadar nikotin yang terlalu tinggi
juga dapat memicu terganggunya kualitas tidur anda.
1.3.3.4 Faktor Psikiatris, yakni akibat rasa depresi yang dialami
seseorang.
1.3.3.5 Waktu tidur siang atau sore hari yang berlebihan.
1.3.3.6 Gangguan tidur secara berulang dan tidak teratur
1.4 Macam Macam Gangguan yang Mungkin Terjadi Pada Istirahat dan
Tidur
Noorkasiani (2009: 128-130) mengemukakan tentang gangguan tidur
yaitu:
1.4.1 Insomnia
Insomnia adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
kesulitan untuk tidur, terutama tidur malam hari (Susilo, 2011).
1.4.2 Hipersomnia
Hipersomnia adalah kebalikan dari insomnia, yaitu tidur yang
berlebihan terutama pada siang hari. Gangguan ini dapat
disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti kerusakan
sistem saraf, gangguan pada hati atau ginjal, atau karena
gangguan metabolisme (misal; hipertiroidisme).
1.4.3 Parasomnia
Parasomnia adalah perilaku yang dapat mengganggu tidur
atau muncul saat seseorang tidur. Gangguan ini umum terjadi
pada anak-anak. Beberapa turunan parasomnia antara lain
sering terjaga (misal;tidur berjalan, night terror), gangguan
transisi bangun tidur (misal; mengigau), parasomnia yang
terkait dengan tidur REM/ Rapid Eye Movement (misal;
mimpi buruk), dan lainnya (misal; bruksisme) (Mubarak and
Nurul, 2008).
1.4.4 Enuresa
Enuresa merupakan buang air kecil yang tidak disengaja pada
waktu tidur, atau biasa juga disebut dengan istilah
mengompol. Enuresa dibagi menjadi dua jenis, yaitu: enuresa
noktural, merupakan mengompol di waktu tidur, dan enuresa
diural, mengompol pada saat bangun tidur. Enuresa noktural
umunya merupakn gangguan pada tidur NREM (Non Rapid
Eye Movement).
( ) ( )