TENTANG
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
5. Tata Cara Kerja adalah aturan-aturan yang harus diikuti dalam melaksanakan kerja
di lingkungan organisasi sesuai dengan struktur dan hubungan fungsional antar
komponen organisasi tersebut;
6. Satuan Fungsi adalah bagian dari suatu unit organisasi yang melaksanakan
kegiatan sejenis dan merupakan penjabaran tugas pokok organisasi;
10. Hubungan Lintas Sektoral adalah hubungan kerja sama dengan instansi/lembaga
di luar Polda Kepulauan Riau dalam rangka kegiatan dan pelaksanaan fungsi teknis
yang menjadi tanggung jawabnya.
Pasal 2
(1) sebagai pedoman kerja bagi pejabat pemberi informasi dilingkungan Polres
Tanjungpinang khususnya pada Bagian Humas Polres Tanjungpinang dalam
menyelenggarakan tugas dan fungsi sehari-hari yang telah ditetapkan; dan
BAB II
Pasal 3
Yang berhak mendapat bantuan informasi dan dokumentasi adalah setiap anggota Polri
yang bertugas di Polres Tanjungpinang dan media pemberi informasi serta masyarakat
yang membutuhkan informasi.
Pasal 4
(1) Bantuan dan pemberi informasi yang pelaksanaannya dilakukan oleh Kasubbag
Humas Polres Tanjungpinang , Pengemban PID Satker dan Kasi Humas Polsek
juga dapat didampingi oleh atasan personel yang bersangkutan.
BAB III
Pasal 5
(2) Semua informasi dan data bersumber dari Satker Polres Tanjungpinang dan dari
satker Kewilayahan.
5
Pasal 6
(1) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan secara tertulis kepada
Kabidhumas disertai dengan berkas informasi;
Pasal 7
(2) Informasi yang wajib diumumkan secara merta merta, antara lain :
Informasi yang terkait dengan ancaman hajat hidup orang banyak dan ketertiban
umum.
Pasal 8
(4) Rencana kerja proyek termasuk didalamnya perkiraan pengeluaran tahunan Polres
Tanjungpinang;
(6) Informasi dan kebijakan yang disampaikan pejabat Polres Tanjungpinang dalam
pertemuan yang terbuka untuk umum;
Pasal 9
(2) Informasi yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon informasi publik
dapat mengganggu kepentingan perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan
perlindungan dari persaingan usaha tidak sehat;
(3) Informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon informasi
publik dapat membahayakan keamanan Negara;
(4) Informasi publik yang apabila dibuka dapat mengungkapkan kekayaan alam
Indonesia;
(5) Informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon informasi
publik, dapat merugikan ketahanan ekonomi nasional;
(6) Informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon informasi
publik dapat merugikan kepentingan hubungan luar negeri;
(7) Informasi publik yang apabila dibuka dapat mengungkapkan isi fakta otentik yang
bersifat pribadi dan kemauan terakhir ataupun wasiat seseorang;
(8) Informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon informasi
publik dapat mengungkapkan rahasia pribadi;
(9) Memorandum atau surat-surat antara Polri atau intra Polri yang menurut sifatnya
dirahasiakan kecuali atas putusan komisi informasi atau pengadilan;
BAB IV
PELAKSANAAN
Pasal 10
b). Mengelompokkan informasi dan data yang diterima dari satker Polres
Tanjungpinang dan satfung kedalam file dokumen dan buku register
informasi.
2) Pengelolahan :
a) Menganilsa dan memverifikasi informasi dan data yang diterima dari Sub
Satker Polres Tanjungpinang dan Jajaran kedalam file dokumen dan buku
register informasi;
b) Mengelompokkan informasi dan data sesuai dengan jenis informasi yang
diterima dari Sub Satker Polres Tanjungpinang dan jajaran kedalam file
dokumen dan data base computer.
Pasal 11
Pasal 12
(2) Data yang diterima dari Sub Satker Polres Tanjungpinang dan jajaran kemudian
dilakukan evaluasi dan verifikasi.
(3) Hasil evaluasi dan verifikasi dilaporkan dalam bentuk tertulis sesuai format yang
telah ditentukan.
Pasal 13
(2) Penghapusan data dan informasi dilakukan setelah mendapat persetujuan dari
pejabat pengelola informasi dan dokumentasi.
8
BAB V
KETENTUAN TAMBAHAN
Pasal 14
(1) Analisa dan verifikasi terhadap data dan informasi dilakukan dengan cara
pengecekan kepada sumber informasi.
(2) Aturan pengumpulan / pengolahan data dan informasi mengacu kepada Perkap.
(3) Ketentuan waktu pengumpulan / pengolahan data dan informasi dilakukan pada
jam kerja dilaksanakan pukul 08.00 S/D selesai, pada hari libur disesuaikan dengan
kondisi dan perkembangan situasi.
(4) Ketentuan terhadap kelalaian dalam pengumpulan data dan informasi diberlakukan
peraturan Kapolres Tanjungpinang tentang disiplin anggota Polres Tanjungpinang.
(5) Rapat koordinasi dan evaluasi dilaksanakan secara rutin setiap bulan oleh PPID
Polres Tanjungpinang dan Sub Satker Jajaran Polres Tanjungpinang.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15
Ditetapkan di : Tanjungpinang
Pada tanggal : 03 September 2018
KEPALA KEPOLISIAN RESOR TANJUNGPINANG
TENTANG
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
5. Tata Cara Kerja adalah aturan-aturan yang harus diikuti dalam melaksanakan kerja
di lingkungan organisasi sesuai dengan struktur dan hubungan fungsional antar
komponen organisasi tersebut;
6. Satuan Fungsi adalah bagian dari suatu unit organisasi yang melaksanakan
kegiatan sejenis dan merupakan penjabaran tugas pokok organisasi;
10. Hubungan Lintas Sektoral adalah hubungan kerja sama dengan instansi/lembaga
di luar Polres Tanjungpinang Polda Kepulauan Riau dalam rangka kegiatan dan
pelaksanaan fungsi teknis yang menjadi tanggung jawabnya.
Pasal 2
(1) sebagai pedoman kerja bagi pejabat pemberi informasi dilingkungan Polres
Tanjungpinang khususnya pada Tata cara pelayanan informasi Subbag Humas
Polres Tanjungpinang dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi sehari-hari yang
telah ditetapkan; dan
BAB II
Pasal 3
Yang berhak mendapat bantuan informasi dan dokumentasi adalah setiap anggota Polri
yang bertugas di Polres Tanjungpinang dan media pemberi informasi serta masyarakat
yang membutuhkan informasi.
Pasal 4
(1) Bantuan dan pemberi informasi yang pelaksanaannya dilakukan oleh Kabag Ops,
Kasubbag Humas , Pengemban PID Satker dan Kasi Humas Polsek juga dapat
didampingi oleh atasan personel yang bersangkutan.
BAB III
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
c. Setiap saat.
BAB IV
KETENTUAN TAMBAHAN
Pasal 9
(1) PPID Polres Tanjungpinang dapat meminta tambahan informasi dan data dari
pengemban PID satker Polres Tanjungpinang dan kewilayahan;
(2) Untuk informasi yang dikecualikan dapat diberikan setelah ada kebijakan dari
pimpinan;
(3) Biaya yang dibutuhkan untuk pelayanan informasi yang diminta pemohon
disesuaikan dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 10
Ditetapkan di : Tanjungpinang
Pada tanggal : 03 September 2018
KEPALA KEPOLISIAN RESOR TANJUNGPINANG
TENTANG
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
5. Tata Cara Kerja adalah aturan-aturan yang harus diikuti dalam melaksanakan kerja
di lingkungan organisasi sesuai dengan struktur dan hubungan fungsional antar
komponen organisasi tersebut;
6. Satuan Fungsi adalah bagian dari suatu unit organisasi yang melaksanakan
kegiatan sejenis dan merupakan penjabaran tugas pokok organisasi;
10. Hubungan Lintas Sektoral adalah hubungan kerja sama dengan instansi/lembaga
di luar Polres Tanjungpinang dalam rangka kegiatan dan pelaksanaan fungsi teknis
yang menjadi tanggung jawabnya.
Pasal 2
(1) sebagai pedoman kerja bagi pejabat pemberi informasi dilingkungan Polres
Tanjungpinang khususnya pada pengumpulan dan pengolahan informasi dan
dokumentasi Bidang Humas Polres Tanjungpinang dalam menyelenggarakan tugas
dan fungsi sehari-hari yang telah ditetapkan; dan
BAB II
Pasal 3
Yang berhak mendapat bantuan informasi dan dokumentasi adalah setiap anggota Polri
yang bertugas di Polres Tanjungpinang dan media pemberi informasi serta masyarakat
yang membutuhkan informasi.
Pasal 4
(1) Bantuan dan pemberi informasi yang pelaksanaannya dilakukan oleh , Kasubbag,
Pengemban PID Satker dan Kasi Humas Polsek juga dapat didampingi oleh atasan
personel yang bersangkutan.
BAB III
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
d Faksimile.
(3) Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan adalah :
a. Secara berkala;
b. Serta merta dan
c. Setiap saat.
(4) Kewajiban pelayanan informasi setiap tahun yaitu mengumumkan layanan
informasi berupa jumlah permintaan informasi yang diterima, waktu yang
diperlukan, jumlah pemberian dan penolakan permintaan informasi serta alasan
penolakan informasi.
BAB IV
KETENTUAN TAMBAHAN
Pasal 9
(1) PPID Polres Tanjungpinang dapat meminta tambahan informasi dan data dari
pengemban PID satker Polres Tanjungpinang dan jajaran ;
(2) Untuk informasi yang dikecualikan dapat diberikan setelah ada kebijakan dari
pimpinan;
(3) Biaya yang dibutuhkan untuk pelayanan informasi yang diminta pemohon
disesuaikan dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 10
Ditetapkan di : Tanjungpinang
Pada tanggal : 03 September 2018
KEPALA KEPOLISIAN RESOR TANJUNGPINANG
TENTANG
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
5. Tata Cara Kerja adalah aturan-aturan yang harus diikuti dalam melaksanakan kerja
di lingkungan organisasi sesuai dengan struktur dan hubungan fungsional antar
komponen organisasi tersebut;
6. Satuan Fungsi adalah bagian dari suatu unit organisasi yang melaksanakan
kegiatan sejenis dan merupakan penjabaran tugas pokok organisasi;
10. Hubungan Lintas Sektoral adalah hubungan kerja sama dengan instansi/lembaga
di luar Polres Tanjungpinang dalam rangka kegiatan dan pelaksanaan fungsi teknis
yang menjadi tanggung jawabnya.
Pasal 2
(1) sebagai pedoman kerja bagi pejabat pemberi informasi dilingkungan Polres
Tanjungpinang khususnya pada Penyelesaian sengketa informasi terhadap
pelayanan informasi dan dokumentasi Subbag Humas Polres Tanjungpinang dalam
menyelenggarakan tugas dan fungsi sehari-hari yang telah ditetapkan; dan
BAB II
Pasal 3
Penyelesaian Sengketa Informasi dibatasi pada pelaksanaan tugas PPID dan Pengemban
PID dalam penyelesaian sengketa informasi dilingkungan Polres Tanjungpinang.
Pasal 4
Penyelesaian sengketa informasi sebagai pedoman pelaksanaan tugas bagi PPID Polres
Tanjungpinang dan Pengemban PID Satker Polres maupun Polsek Jajaran dalam
melaksanakan penyelesaian sengketa informasi yang terjadi dilingkungan Polres
Tanjungpinang.
BAB III
Pasal 5
Pasal 6
BAB IV
PELAKSANAAN
Pasal 7
BAB V
KETENTUAN TAMBAHAN
Pasal 8
(1) Upaya penyelesaian sengketa informasi publik diajukan kepada Komite Informasi
sesuai kewenangannya, apabila tanggapan atasan pejabat pengelolah informasi
dan dokumentasi dalam proses keberatan tidak memuaskan pemohon informasi
publik.
(2) Upaya penyelesaian sengketa informasi publik diajukan dalam waktu paling lambat
14 hari kerja setelah diterimanya tanggapan tertulis dari atasan pejabat
sebagaimana dimaksud dalam pasal 36 ayat 2 UU RI No. 14 Tahun 2008.
6
(3) Apabila putusan Komisi Informasi tidak diterima pemohon akan diteruskan gugatan
kepengadilan paling lambat 14 hari kerja gugatan dapa diajukan ke :
a. Pengadilan Negeri
b. Pengadilan Tata Usaha Negara.
(4) Apabila gugatan tidak diterima pemohon, pemohon mengajukan gugatan ke
Mahkamah Agung dalam waktu paling lama 14 hari kerja.
(5) Sesuai dengan Bab X pasal 47 ayat (1) UU RI No. 14 tahun 2008 tentang KIP
bahwa pengajuan gugatan dilakukan melalui Pengadilan Tata Usaha Negara
(PTUN) apabila yang digugat adalah Badan Publik Negara, pengajuan gugatan
dilakukan Pengadilan Negeri, apabila yang digugat adalah badan publik selain
Badan Publik Negara.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 9
Ditetapkan di : Tanjungpinang
Pada tanggal : 03 September 2018
KEPALA KEPOLISIAN RESOR TANJUNGPINANG
TENTANG
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
5. Tata Cara Kerja adalah aturan-aturan yang harus diikuti dalam melaksanakan kerja
di lingkungan organisasi sesuai dengan struktur dan hubungan fungsional antar
komponen organisasi tersebut;
6. Satuan Fungsi adalah bagian dari suatu unit organisasi yang melaksanakan
kegiatan sejenis dan merupakan penjabaran tugas pokok organisasi;
10. Hubungan Lintas Sektoral adalah hubungan kerja sama dengan instansi/lembaga
di luar Polres Tanjungpinang dalam rangka kegiatan dan pelaksanaan fungsi teknis
yang menjadi tanggung jawabnya.
Pasal 2
(1) sebagai pedoman kerja bagi pejabat pemberi informasi dilingkungan Polres
Tanjungpinang khususnya pada Penyelenggaraan Dialog Interaktif terhadap tugas
pelayanan informasi dan dokumentasi Subbag Humas Polres Tanjungpinang dalam
menyelenggarakan tugas dan fungsi sehari-hari yang telah ditetapkan; dan
BAB II
Pasal 3
Yang berhak mendapat bantuan informasi dan dokumentasi adalah setiap anggota Polri
yang bertugas di Polres Tanjungpinang dan media pemberi informasi serta masyarakat
yang membutuhkan informasi.
Pasal 4
(1) Bantuan dan Pemberi Informasi yang pelaksanaannya dilakukan oleh Subbag
Humas Polres Tanjungpinang yang bekerjasama dengan media terkait guna
memberikan informasi secara langsung atau tidak melalui siaran Dialog Interaktif.
BAB III
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
(1) Tanggung jawab pelayanan penyelenggaraan Dialog Interaktif sebagai berikut :
a) PPID wajib mendokumentasikan informasi dan data yang diperoleh dalam
bentuk pemberian informasi melalui Dialog Interaktif bersama masyarakat
dengan pemberian informasi baik berita Kamtibmas maupun berita program
kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia.
b) PPID Polres Tanjungpinang bertanggung jawab terhadap akurasi yang
disampaikan kepada pemohon informasi.
Pasal 8
Pasal 9
Penyampaian akses informasi dan data melalui teknologi informasi dan dokumentasi serta
pelayanan informasi dapat diperoleh melalui siaran langsung Dialog Interaktif.
Pasal 10
Pasal 11
BAB IV
KETENTUAN TAMBAHAN
Pasal 12
(1) PPID Polres Tanjungpinang dapat meminta tambahan informasi dan data dari
pengemban PID Satfung Polres Tanjungpinang dan Polsek Jajaran.
(2) Untuk informasi yang dikecualikan dapat diberikan setelah ada kebijakan dari
pimpinan.
(3) Narasumber menyiapkan bahan materi dengan memberikan informasi sesuai
kondisi keadaan wilayah setempat.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 13
Ditetapkan di : Tanjungpinang
Pada tanggal : 03 September 2018
KEPALA KEPOLISIAN RESOR TANJUNGPINANG