Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Metode Problem Based Learning (PBL) merupakan metode yang tepat diterapkan di
sekolah baik bagi guru dan peserta didik. Setelah adanya perubahan kurikulum dari
kurikulum 2006 ke kurikulum 2013 khususnya untuk MA Muhammadiyah 01 pada mata
pelajaran Akidah Akhlak, dengan menggunakan metode ini bertujuan agar guru dan peserta
didik aktif dalam proses belajar mengajar di dalam kelas, guru lebih mudah dalam
menyampaikan pembelajaran, peserta didik dapat menangkap pembelajaran, dan suasana
kelas menjadi hidup.
Kurikulum 2013 berbeda dengan kurikulum 2006 yang menyampaikan pembelajaran
masih dengan cara ceramah dan tidak semua siswa dapat menangkap pembelajaran dengan
cara tersebut, kurikulum 2013 penyampaiannya dengan beberapa metode salah satunya
metode PBL yang perlu dipelajari oleh sebagian guru-guru jika mungkin belum memahami
dalam menyampaikan cara belajar kepada peserta didik. Kurikulum merupakan seperangkat
rencana dan peraturan meliputi: tujuan, isi, bahan materi pembelajaran, dan cara pelaksanaan
pembelajaran di dalam kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan pada
SKL (Standar Kompetensi Lulusan).
Salah satu prinsip yang penting dalam pendidikan saat ini adalah pembelajaran yang
melibatkan peserta didik secara aktif sehingga proses pembelajaran tidak berpusat lagi
kepada guru. Tetapi pada kenyataannya saat ini masih banyak proses pembelajaran yang
berpusat pada guru. Peserta didik hanya menerima apa yang disampaikan guru tetapi tidak
benar-benar memahaminya. Hal tersebut disebabkan oleh kegiatan belajar mengajar yang
masih kurang efektif yang dilaksanakan oleh guru. Guru kurang mengaitkan permasalahan di
lingkungan sekitar dengan pembelajaran di sekolah. Pentingnya pendidikan bagi manusia
disebabkan karena kedudukan posisi manusia dalam ajaran Islam adalah sebagai makhluk
ciptaan Tuhan yang paling mulia dan sempurna melebihi makhluk-makhluk lain ciptaanNya.
Hal ini sebagaimana terungkap dalam firman Allah SWT: ”Dan sesungguhnya telah kami
muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka
rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”.
Guru dapat menerapkan berbagai model, pendekatan, metode, tehnik pembelajaran, salah
satu nya dengan siswa belajar kelompok masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 orang,
dan memberikan masalah yang berkaitan dengan kehidupan nyata peserta didik sehingga
muncul pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Dengan pembelajaran yang
mengimplementasikan berbagai hal tersebut, diharapkan berdampak pada perolehan hasil
belajar yang meningkat. Berkaitan hal tersebut, dapat menggunakan salah satu model
pembelajaran berbasis masalah Problem Based Learning (PBL). Model pembelajaran
berbasis masalah Problem Based Learning (PBL) adalah suatu pendekatan pengajaran yang
menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar,
melalui proses pemecahan masalah dalam pembelajaran, peserta didik dapat menemukan
konsep-konsep dan prinsip-prinsip dalam berbagai pengalaman belajar sehingga membuat
peserta didik menjadi lebih aktif, kritis, dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran.
Pendidikan akan berhasil dengan baik jika peserta didik mengetahui bagaimana
seharusnya mereka belajar, dan guru mengetahui serta mempraktikkan metode pembelajaran
yang sesuai dan telah teruji kebenarannya. Berdasarkan uraian diatas, akan dilakukan
penelitian dengan judul “ Implementasi Metode Problem Based Learning (PBL) Pada Mata
Pelajaran Akidah Akhlak di Kelas X IPA di MA Muhammadiyah 01 Medan.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat di identifikasikan masalah sebagai
berikut:
1. Guru belum mampu menciptakan kelas dengan suasana belajar yang mengasyikkan,
menyenangkan dan menarik minat siswa sehingga siswa merasa jenuh dan bosan serta
belum dapat merangsang siswa untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan
mengenai konsep ekonomi baik secara lisan maupun tertulis agar siswa dapat dengan
mudah memahami materi yang diberikan oleh guru.
2. Siswa belum pernah mengenal proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran problem based learning.
3. Kurangnya ketersediaan media pembelajaran dalam kelas megakibatkan pada
pengembangan prestasi yang dimiliki siswa

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti merumuskan masalah
dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana Implementasi metode Problem Based Learning (PBL) pada mata
pelajaran Akidah Akhlak di kelas X IPA MAM 01 Medan?
2. Bagaimana efektivitas Implementasi metode Problem Based Learning (PBL) pada
mata pelajaran Akidah Akhlak di kelas X IPA MAM 01 Medan?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini.

1. Untuk mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan metode pembelajaran Problem


Based Learning (PBL) pada mata pelajaran Akidah Akhlak di kelas X IPA MAM 01
Medan
2. Untuk mengetahui bagaimana efektivitas dalam pelaksanaan metode pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) pada mata pelajaran Akidah Akhlak di kelas X IPA
MAM 01 Medan
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ini dapat memberikan


kecakapan dalam mengelola hidup bagi peserta didik untuk dapat mengatasi kendala yang
ada di sekitar lingkungannya. Menurut Kunandar, pembelajaran berbasis masalah (Problem
Based Learning) adalah suatu pendekatan pembelajaran menggunakan masalah dunia nyata
sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan
pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari
materi pembelajaran.

Problem Based Learning (Pembealajaran Berbasis Masalah) pada intinya merupakan


inovasi strategi pembelajaran yang menggunakan permasalahan dunia nyata sebagai konteks
belajar untuk melatih kemampuan berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah
sehingga siswa memperoleh pengetahuan baru dengan caranya sendiri dalam memecahkan
permasalahan. Selain itu peserta didik juga akan mendapatkan berbagai keterampilan dalam
proses pembelajarannya1.Model pembelajaran ini diberikan dengan tujuan sebagai berikut:
Mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, Belajar berbagai peran orang dewasa,
Menjadi pelajar yang otonom dan mandiri.

B. Ciri-Ciri Problem Based Learning (PBL)


a. Pembelajaran pertanyaan atau masalah
Pembelajaran di sekitar pertanyaan dan masalah yang kedua-duanya secara social
penting dan secara pribadi bermakna untuk peserta didik. Mereka mengajukan situasi
kehidupan nyata yang autentik, menghindari jawabn sederhana dan memungkinkan adanya
berbagai macam solusi untuk situasi ini.
b. Berfokus pada keterkaitan antar disiplin
Meskipun pembelajaran berbasis masalah mungkin berpusar pada mata pelajran
tertentu, tetapi dalam pemecahannya melalui solusi, siswa dapat meninjaunya dari berbagai
mata pelajaran yang ada.

1
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2008), hal. 354.
c. Penyelidikan Autentik
Muhammad Nur menyebutkan bahwa Pembelajaran Berbasis Masalah mengharuskan
peserta didik melakukan penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian nyata terhadap
masalah. Mereka harus menganalisis dan mendefinisikan masalah, mengembangkan
hipotesis, dan membuat prediksi, mengumpulkan, dan menganalisis informasi, melakukan
eksperimen (jika diperlukan), membuat inferensi dan merumuskankesimpulan. Selain itu
mereka dapat menggunakan metode-metode penyelidikan khusus, bergantung pada sifat
masalah yang sedang diselidiki.
d. Menghasilkan produk/karya dan memamerkannya
Pembelajaran Berbasis Masalah menuntut peserta didik untuk menghasilkan produk
tertentu dalam bentuk karya nyata dan peragaan yang menjelaskan atau mewakili bentuk
penyelesaian maalah yang mereka temukan. Produk itu dapat berupa transkip, debat, laporan,
model fidik, video. Karya nyata dan peragaan seperti yang akan dijelaskan kemudian,
direncanakan oleh siswa untuk mendemonstrasikan kepada teman-temannya yang lain
tentang apa yang mereka pelajari dan menyediakan suatu laporan. Karya nyata dan pameran
ini merupakan salah satu cirri inovatif model PBM.
e. Kolaborasi
Pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian aktifitas pembelajaran yang
menekankan pada proses penyelesaian masalah yangdihadapi secara ilmiah melalui
pembelajaran berbasis masalah peserta didk aktif berpikir, berkomunikasi, mencaru data,
menyelesaikan masalah dan akhirnya menyimpulkan pemecahan masalah dilakukan dengan
menggunakan proses berpikir ini dilakukan secara sistematis dan empiris. Secara sistematis
melalui tahapan-tahapan tertentu sedangkan empiris proses penyelesaian di dasarkan pada
data dan fakta yang jelas.Jadi proses penyimpulan model Pembelajaran Berbasis Masalah ini
dilakukan dengan sistematis dan empiris2.

C. Langkah-langkah Problem Based Learning (PBL)

Tahap Kegiatan Tingkah Laku guru


1 Mengorientasikan peserta didik Guru menginformasikan tujuan-tujuan
kepada masalah pembelajaran, mendeskripsikan kebutuhan-
kebutuhan logistic penting, memotivasi

2
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, (Jakarta : Prestasi Pustaka, 2007),
hal. 68.
peserta didik agar terlibat dalam kegiatan
pemecahan masalah yang mereka pilih
sendiri.
2 Mengorganisasikan siswa untuk Guru membantu peserta didik menentukan
belajar dan mengatur tugas-tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah itu.
3 Membantu penyelidikan mandiri Guru mendorong siswa untuk
maupun kelompok mengumpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan eksperimen, mencari
penjelasan dan solusi.
4 Mengembangkan dan menyajikan Guru membantu peserta didik dalam
hasil karya serta memamerkannya merencanakan dan menyiapkan hasil karya
yang sesuai seperti laporan, rekaman
video, dan model serta membantu mereka
berbagi karya mereka.
5 Menganalisis dan mengevaluasi Guru membantu peserta didik untuk
proses pemecahan masalah melakukan refleksi atas penyelidikan
mereka dan proses-proses yang mereka
gunakan3.

D. Kelebihan dan kelemahan Peoblem Based Learning (PBL)

Kelebihan model pembelajaran Problem Based Learning menurut Sanjaya :


a. Menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan
pengetahuan baru bagi siswa.

b. Meningkatkan motivasi dan aktivitas pembelajaran siswa.

c. Membantu siswa dalam mentransfer pengetahuan siswa untuk memahami masalah


dunia nyata.

3
M. Taufiq Amir, Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2009), hal. 32.
d. Membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung
jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan. Mengembangkan kemampuan siswa
untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan
dengan pengetahuan baru.

e. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang


mereka miliki dalam dunia nyata.

f. Mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar sekalipun belajar
pada pendidikan formal telah berakhir.

g. Memudahkan siswa dalam menguasai konsep-konsep yang dipelajari guna


memecahkan masalah dunia nyata.

Selain memiliki kelebihan Problem Based Learning (PBL) atau yang biasa disebut
dengan pembelajaran berbasis masalah juaga memiliki beberapa kelemahan:

a. Manakala peserta didik tidak memiliki minat atau tidak mempunyao keprcayaan
bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan maka mereka merasa enggan
untuk mencoba.

b. Keberhasilan strategi pembelajaran melalui pemecahan masalah membutuhkan cukup


waktu untuk persiapan.

c. Tanpa pemahaman mereka berusaha untuk memecahkan maslah yang sedang


dipelajari, makan mereka tidak akanbelajar apa yang mereka ingin pelajari.

d. Tidak dapt diterapkan pada setiap materi pembelajaran

e. Membutuhkan persiapan yang matang4.

4
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana,2011) hal. 46.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas dalam pelaksanaan


metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada mata pelajaran Akidah Akhlak.
Penelitian ini menggunakan metode tindakan (action research) dengan penekanan terhadap
penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning pada siswa kelas X IPA Madrasah
Aliyah Muhammadiyah 01 Medan

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Madrasah Aliyah Muhammadiyah 01 Medan terletak di Jl.


Mandala By Pass . Pemilihan tempat ini sebagai tempat penelitian dikarenakan sekolah
tersebut sebagai tempat pelaksanaan Pengembangan Kemampuan Profesi (PKP) selama 3
bulan. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA semester ganjil Tahun Pelajaran
2019/2020 yang berjumlah 30 siswa, terdiri dari 16 laki-laki dan 14 perempuan.

C. Lama Tindakan Menurut Peneliti

Penelitian mengenai Implementasi Metode Problem Based Learning (PBL) pada Mata
Pelajaran Akidah Akhlak di kelas X IPA di MA Muhammadiyah 01 Medan selama 1 hari
dengan mengambil data yang diperlukan dari hasil quisioner yang dibagikan kepada siswa.

D. Rancangan/rencana awal
Sebelum mengadakan penelitian, terlebih dahulu menyusun rumusan masalah, tujuan
dan membuat rencana tindakan termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat
pembelajaran atau rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

E. Alat Pengumpul Data


a. Observasi
Observasi yaitu untuk mengumpulkan data tentang bagaimana metode Problem
Based Learning yang diterapkan pada mata pelajaran Akidah Akhlak dan bagaimana aktivitas
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa. Dalam penelitian ini peneliti
mempersiapkan bahan-bahan yang akan diobservasi mengenai kegiatan pembelajaran yang
dilakukan.
b. Quisioner
Quisioner digunakan untuk mengetahui data tentang pemahaman siswa terhadap mata
pelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan model pembelajaran Probelm Based Learnin.
Dalam penilitian ini quisioner berfungsi untuk menentukan seberapa baik siswa telah
menguasai bahan pelajaran yang diberikan, untuk menentukan apakah tujuan telah tercapai
dan untuk memperoleh suatu nilai (Suharsimi Arikunto, 2002:149). Sedangkan tujuannya
adalah untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara individu maupun secara klasikal
serta untuk mengukur penguasaan kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam
pemeblajaran. Disamping itu juga berguna untuk mengetahui letak kesalahan-kesalahan yang
dilakukan siswa dapat dilihat dimana kelemahannya, khususnya pada bagian mana dari
materi atau kompetensi dasar berikut indikator-indikatornya yang belum dikuasai siswa.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil dari penelitian disimpulkan melalui observasi dan agket sebagai berikut:

1. Dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning (pbl) membuat


siswa Madrasah Aliyah Muhammadiyah 01 Medan lebih bersemangat mengikuti
pembelajaran akidah akhlak.
2. Dengan menggunakan model pembelajaran problem based learing (pbl) membuat
pembelajaran akidah akhlak lebih menarik kaitannya dengan masalah dunia nyata
3. Siswa/siswi lebih mudah memahami pembelajaran akidah akhlak dengan model
pembelajaran based learning (pbl)
4. Model pembelajaran based learning (pbl) membuat rasa keingintahuan siswa/siswi
lebih besar dalam proses pembelajaran
5. Dengan menggunakan model pembelajaran based learning (pbl) membuat
pembelajaran akidah akhlak berpengaruh untuk kehidupan siswa/siswi
6. Setelah mempelajari akidah akhlak dengan pembelajaran based learning (pbl)
siswa/siswi mampu memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari
7. Dengan belajar kelompok mambuat siswa.siswi berlatih bekerjasama dengan teman
yang lain.
8. Dengan adanya belajar kelompok membuat siswa/siswi berlatih
mengemukakanpendapat.
9. Dengan model pembelajaran problem based learning, membuat siswa/siswi lebih aktif
dalam pembelajaran.
10. Pembelajaran akidah akhlak dengan model pembelajaran based learning membuat
siswa/siswi lebih kritis dalam berpikir.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ini dapat memberikan


kecapakan dalam mengelola hidup bagi peserta didik untuk dapat mengatasi kendala yang
ada di sekitar lingkungannya. Menurut Kunandar, pembelajaran berbasis masalah (Problem
Based Learning) adalah suatu pendekatan pembelajaran menggunakan masalah dunia nyata
sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan
pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari
materi pembelajaran.

Problem based learing pada intinya merupakan inovasi strategi pembelajaran yang
menggunakan permasalahan dunia nyata sebagai konteks belajar untuk melatih kemampuan
berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah sehingga siswa memperoleh
pengetahuan baru dengan caranya sendiri dalam memecahkan permasalahan. Selain itu
peserta didik juga akan mendapatkan berbagai keterampilan dalam proses pembelajaran.
Model pembelajaran ini diberkan tujuan untuk mengambangkan keterampilan berpikir tingkat
tinggi, belajar berbagai peran orang dewasa, menjadi pelajar yang otonom dan mandiri.

B. Saran

Adapun saran dari penulis adalah sebagai berikut :

1. Bagi guru mata pelajaran Akidah Akhlak, penerapan model pembelajaran akidah akhlak
berdasarkan masalah pada proses pembelajaran di kelas , dapat membantu siswa
memahami materi secara lebih mudah dengan cara model pebrolem based learning.
2. Guru menerapkan model-model pembelajaran yang inovatif yang disesuaikan dengan
materi pembelajaran akidah akhlak

Anda mungkin juga menyukai