Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

PEKERJAAN PENGAWASAN
RENOVASI GEDUNG PERAWATAN NAPZA (BANGSAL PURI NURANI)

RS. JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA

TAHUN 2011

I. PENDAHULUAN

A. U M U M

1. Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan gedung negara yang dilakukan


oleh kontraktor pelaksana harus mendapat pengawasan secara teknis
dilapangan, agar rencana teknis yang telah disiapkan dan dipergunakan
sebagai dasar pelaksanaan kontruksi dapat berlangsung operasional efektif.

2. Pelaksanaan pengawasan lapangan harus dilakukan oleh pemberi jasa


pengawasan yang kompeten, dan dilakukan secara penuh dengan
menempatkan tenaga-tenaga ahli pengawasan di lapangan sesuai kebutuhan
dan kompleksitas pekerjaan.

3. Konsultan pengawas bertujuan secara umum mengawasi pekerjaan


konstruksi, dari segi biaya, mutu, dan waktu kegiatan pelaksanaan.

4. Kinerja pengawasan lapangan sangat ditentukan oleh kualitas dan intensitas


pengawasan, serta yang secara menyeluruh dapat melakukan kegiatannya
berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah disepakati.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan


Pengawas yang memuat masukan, azas, kriteria, proses dan keluaran yang
harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan kedalam
pelaksanaan tugas pengawasan.

2. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan pengawas dapat melaksanakan


tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang
memenuhi sesuai KAK ini.

KAK Konsultan Pengawas Renovasi Gedung Perawatan NAPZA (Bangsal Puri Nurani) 1
C. LATAR BELAKANG

1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian dari lingkup


Kegiatan RS. Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta
2. Pemegang Mata Anggaran adalah Pemerintah RI yang dalam hal ini
RS. Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta.

D. LINGKUP KEGIATAN

1. Lingkup Kegiatan adalah Renovasi Gedung Perawatan NAPZA (Bangsal Puri


Nurani).

2. Lingkup pekerjaan adalah Pengawasan Pekerjaan Arsitektur, Pengawasan


Pekerjaan Struktur, Pengawasan Pekerjaan Mekanikal/ Elektrikal Renovasi
Gedung Perawatan NAPZA (Bangsal Puri Nurani).

II. KEGIATAN PENGAWASAN

A. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas adalah


berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Teknis Bangunan Bangunan
Gedung Negara, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No : 45/PRT/M/2007 tanggal
27 Desember 2007.

B. Lingkup Kegiatan tersebut antara lain adalah :

1. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang


akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.

2. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta


mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.

3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas,


dan laju pencapaian volume / realisasi fisik.

4. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan


yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi.

5. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan


Mingguan dan laporan Bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukkan
hasil rapat-rapat lapangan, Laporan harian, Mingguan dan Bulanan pekerjaan
konstruksi yang dibuat oleh Pemborong.

6. Menyusun Berita Acara Kemajuan Pekerjaan Pemeliharaan pekerjaan, serah


Terima pertama dan Kedua pekerjaan Konstruksi.
7. Meneliti gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drawings) yang diajukan oleh
Pemborong.

KAK Konsultan Pengawas Renovasi Gedung Perawatan NAPZA (Bangsal Puri Nurani) 2
8. Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan ( As-Built
Drawings ) sebelum Serah Terima Pertama.

9. Menyusun daftar cacat / kekurangan sebelum Serah Terima Pertama,


mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan Laporan Akhir
Pekerjaan Pengawasan.
10. Bersama Konsultan perencana menyusun petunjuk pemeliharaan dan
penggunaan bangunan gedung.

III. TANGGUNG JAWAB PENGAWAS

A. Konsultan Pengawas bertanggung jawab secara profesional atas jasa pengawasan


yang dilakukan sesuai dengan ketentuan dan kode tata ‘laku’ profesi yang berlaku.

B. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut :

1. Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan dokumen pelelangan /


pelaksanaan yang dijadikan pedoman, serta peraturan, standar dan pedoman
teknis yang berlaku.

2. Kinerja pengawasan telah memenuhi standar hasil pengawasan yang berlaku.

3. Hasil evaluasi pengawasan dan dampak yang ditimbulkan.

C. Penanggung jawab profesional pengawasan adalah tidak hanya konsultan sebagai


suatu perusahaan tetapi juga bagi para tenaga ahli profesional pengawasan yang
terlibat.

IV. BIAYA

A. BIAYA PENGAWASAN

1.B esarnya biaya pekerjaan pengawasan mengikuti pedoman dalam


Peratuaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007 tanggal 27
Desember 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara yaitu :

a. Untuk pekerjaan standar berlaku maksimum sesuai yang tercantum


dalam tabel B2, tabel E2

b. Bila terdapat pekerjaan non standar, maka dihitung secara orang-bulan


dan biaya langsung yang dapat diganti, sesuai dengan ketentuan billing
rate yang berlaku.

c. Pengaturan komponen pembiayaan pada butir a dan b diatas adalah


dipisahkan antara bangunan standar dan non standar dan harus terbaca
dalam suatu rekapitulasi akhir yang menyebut angka dan huruf.

d. Besarnya biaya Konsultan Pengawas merupakan biaya tetap dan pasti.

KAK Konsultan Pengawas Renovasi Gedung Perawatan NAPZA (Bangsal Puri Nurani) 3
e. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti Surat Perjanjian
Pekerjaan Pengawasan yang dibuat oleh Pemberi Tugas dan
Konsultan pengawas.

2. Biaya pekerjaan pengawasan dan tata cara pembayaran


diatur secara
kontruktual, meliputi komponen sebagai berikut :

a. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang,


b. Materi dan penggandaan laporan,
c. Pembelian dan atau sewa peralatan,
d. Sewa Kendaraan
e. Biaya rapat-rapat,
f. Biaya Komunikasi
g. Pajak.

3. Pembayaran biaya Konsultan Pengawas adalah berdasarkan


prestasi
kemajuan pekerjaan pengawasan.

B. SUMBER DANA

Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan pengawasan


dibebankan dalam Dana APBN yang tercantum dalam DIPA
Nomor : 0750/024-04.2.16/11/2011 Tanggal 20 Desember 2010
dengan Mata Anggaran Kegiatan 533111.

Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Pengawas


berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan
diatur dalam Surat Perjanjian, yang minimal meliputi :

a. Buku harian, yang memuat semua kejadian, perintah / petunjuk


yang penting dari Pemberi Tugas, Kontraktor Pelaksana, dan
Konsultan Pengawas.

b. Laporan harian, berisi keterangan tentang :

1. Tenaga Kerja,
2. Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak,
3. A l a t -a l a t ,
4. Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan,
5. Waktu pelaksanaan pekerjaan.

c. Laporan mingguan dan bulanan sebagai resume laporan harian.


d. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk angsuran pembayaran.
e. Surat Perintah Perubahan pekerjaan dan Berita Acara
Pemeriksaan Pekerjaan Tambah Kurang
f. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as-built
drawings) dan manual
g. Peralatan-peralatan yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.
h. Laporan Rapat di lapangan ( site meeting ).
i. Gambar rincian pelaksanaan (shop drawings) dan Time Schedule
yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.
j. Laporan Akhir Pekerjaan Pelaksanaan.

KAK Konsultan Pengawas Renovasi Gedung Perawatan NAPZA (Bangsal Puri Nurani) 4
VI. KRITERIA

Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas pada


Kerangka Acuan Kerja ini harus memperhatikan persyaratan-persyaratan
sebagai berikut :

A. PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN

Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksanakan secara


benar dan tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan
dan diterima dengan baik oleh Pemberi Tugas.

B. PERSYARATAN OBYEKTIF

Pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi yang


obyektif untuk kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut
macam, kualitas, dan kuantitas dari setiap bagian pekerjaan sesuai
standar hasil kerja pengawasan yang berlaku.

C. PERSYARATAN FUNGSIONAL

Pekerjaan pengawasan konstruksi fisik harus dilaksanakan


dengan profesionalisme yang tinggi sebagai Konsultan Pengawas
yang secara fungsional dapat mendorong peningkatan kinerja kegiatan.

D. PERSYARATAN PROSEDURAL

Penyelesaian administrasi sehubungan dengan pekerjaan


dilapangan harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan
yang berlaku.

E. PERSYARATAN TEKNIS LAINNYA.

Selain kriteria umum diatas, untuk pekerjaan pengawasan berlaku pula


ketentuanketentuan seperti standar, pedoman, dan peraturan yang
berlaku, antara lain :

1. Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan yang bersangkutan,


yaitu Surat Perjanjian Pekerjaan Pelaksanaan beserta
kelengkapannya, dan ketentuanketentuan sebagai dasar
perjanjiannya.

2. Yang termuat dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum


Nomor : 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 tentang,
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

KAK Konsultan Pengawas Renovasi Gedung Perawatan NAPZA (Bangsal Puri Nurani) 5
VII. PROSES PEKERJAAN PENGAWASAN

A. UMUM

Konsultan Pengawas dalam menjalankan tugasnya diperlukan pula oleh


Pengelola Kegiatan agar fungsi dan tanggung jawab Konsultan Pengawas
dapat terlaksana dengan baik, dan menghasilkan keluaran sebagaimana
yang diharapkan oleh Pemberi Tugas.
Konsultan Pengawas harus membuat uraian kegiatan secara terinci yang
sesuai dengan setiap bagian pekerjaan pengawasan pelaksanaan yang
dihadapi dilapangan yang secara garis besar adalah sebagai berikut :

1. Pekerjaan Persiapan

a. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan


pengawasan.

b. Memeriksa Time Schedule / Bar Chart, S-Curve, dan Net Work Planning
yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana untuk selanjutnya diteruskan
kepada Pengelola Kegiatan untuk mendapat persetujuan.

2. Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan

a. Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum, pengawasan


lapangan, koordinasi dan inspeksi kegiatan kegiatan pembangunan agar
pelaksanaan teknis yang dilakukan dapat secara terus menerus sampai
dengan pekerjaan diserahkan untuk kedua kalinya.

b. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau


komponen bangunan, peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan
pelaksanaan dilapangan atau ditempat kerja lainnya.

c. Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat


dan cepat, agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan jadwal
yang ditetapkan.

d. Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau


pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu
pekerjaan serta berpengaruh pada ketentuan kontrak, untuk
mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas.

e. Memberi petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan


penambahan biaya dan waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dari
kontrak, dapat langsung disampaikan kepada Pemborong, dengan
pemberitahuan tertulis kapada Pemberi Tugas.

f. Memberi bantuan dan petunjuk kepada Pemborong dalam


mengusahakan perijinan sehubungan dengan pelaksanaan
pembangunan.

3. Konsultasi

a. Melakukan konsultasi kepada Pemberi Tugas untuk membahas segala


masalah dan persoalan yang timbul selama masa pembangunan.
b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala sedikitnya dua kali dalam
sebulan, dengan Pemberi Tugas, Perencana dan Pemborong dengan
tujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam
KAK Konsultan Pengawas Renovasi Gedung Perawatan NAPZA (Bangsal Puri Nurani) 6
pelaksanaan, kemudian membuat risalah dan mengirimkan kepada
semua pihak yang bersangkutan, serta sudah diterima paling lambat 1
minggu kemudian
c Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila
dianggap mendesak.

4. Laporan

a. Memberi laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis teknologis


kepada Pemberi Tugas, mengenai volume, Prosentase dan nilai bobot
bagian - bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh pemborong.

b. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan, dan


dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui.

c. Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja


dan alat yang digunakan.

d. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh Pemborong


terutama yang mengakibatkan tambah atau berkurangnya pekerjaan, dan
juga perhitungan serta gambar konstruksi yang dibuat oleh Pemborong
(Shop Drawings).

5. Dokumen

a. Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan


penyelesaian pekerjaan di lapangan, serta untuk keperluan pembayaran
angsuran.

b. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan dilapangan


serta penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan
pembayaran.

c. Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan, Berita


Acara kemajuan pekerjaan, penyerahan pertama dan kedua serta
formulir - formulir lainnya yang diperlukan untuk kebutuhan dokumen
pembangunan.

VIII. MASUKAN

A. INFORMASI.

1. Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Pengawas harus mencari sendiri


informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pemberi
Tugas termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.

2. Konsultan Pengawas harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan


dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pemberi Tugas maupun
yang dicari sendiri. Kesalahan pengawasan/kelalaian pekerjaan sebagai
akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari
Konsultan Pengawas.

KAK Konsultan Pengawas Renovasi Gedung Perawatan NAPZA (Bangsal Puri Nurani) 7
3. Informasi pengawasan antara lain :
a. Dokumen pelaksanaan yaitu :
i. Gambar-gambar pelaksanaan,
ii. Rencana kerja dan syarat-syarat,
iii. Berita Acara Aanwijzing sampai dengan penunjukan Pemborong,
iv. Dokumen Kontrak Pelaksanaan/Pemborongan.

b. Bar Chart dan S-Curve dan Net Work Planning dari pekerjaan yang dbuat
oleh Pemborong ( setelah disetujui ).

c. Kerangka Acuan Kerja ( KAK) Pengawasan.

d. Peraturan-peraturan, standar dan pedoman yang berlaku untuk


pekerjaan pengawasan teknis konstruksi, termasuk petunjuk teknis simak
pengawasan mutu pekerjaan, dll.

e. Informasi lainnya.

B. TENAGA

Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Pengawas harus menyediakan tenaga


yang memenuhi kebutuhan proyek, baik ditinjau dari lingkup (besar) Pekerjaan
maupun tingkat kekomplekan pekerjaan.
Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan pengawasan ini minimal
terdiri dari : (kualifikasi masing-masing tenaga ahli disesuaikan berdasarkan
kebutuhan / kompleksitas pekerjaan.
Tenaga Ahli yang dibutuhkan untuk masing-masing kegiatan pengawasan
sekurang-kurangnya terdiri dari :
1. Koordinator Pengawas (S1 Ars/Sipil) : 1 orang pengalaman professional min 5
th
2. Tenaga muda sipil/stuktur : 1 orang pengalaman professional min. 3 th
3. Tenaga Ahli M/E (S1 M/E) : 1 orang pengalaman professional min. 3 th
4. Tenaga Pendukung/Administrasi/keuangan (SMA/SMEA): 1 orang
pengalaman professional min. 3 th

IX. PROGRAM KERJA

A. Sebelum melaksanakan tugasnya Konsultan Pengawas harus segera menyusun :

1. Program kerja termasuk jadwal kegiatan secara detail.

2. Alokasi tenaga ahli yang lengkap ( disiplin dan jumlahnya ).


Tenaga-tenaga yang diusulkan oleh konsultan Pengawas harus mendapatkan
persetujuan dari Pemberi Tugas.

3. Konsep penanganan pekerjaan pengawasan.

B . Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Pemberi


Tugas.

KAK Konsultan Pengawas Renovasi Gedung Perawatan NAPZA (Bangsal Puri Nurani) 8
X. PENUTUP

A. Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, konsultan hendaknya memeriksa


semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang
dibutuhkan.
B. Berdasarkan bahan-bahan tersebut, maka selanjutnya konsultan agar segera
menyusun program kerja untuk dibahas dengan Pemberi Tugas.

Dibuat di : Jakarta
Tanggal :Maret 2011

Pejabat Pembuat Komitmen

Hildah Afiati, S.Gz.


NIP. 198309290200501 2001

KAK Konsultan Pengawas Renovasi Gedung Perawatan NAPZA (Bangsal Puri Nurani) 9
KAK Konsultan Pengawas Renovasi Gedung Perawatan NAPZA (Bangsal Puri Nurani) 10

Anda mungkin juga menyukai