Book Report
Book Report
PENDIDIKAN PANCASILA
Dosen Pengampu : Dr. Ali Maksum M.Ag, M.Si
Disusun Oleh :
NAMA : Falyo Naufal A. A.
NIM : 195120607111024
Penerbit : Paradigma, Perum. Nogotirto III Jl. Bromo C 97, Sleman, Yogyakarta
A. Pengantar.
Suatu bangsa dalam mewujudkan suatu negara modern, secara objektif memiliki
karakteristik sendiri-sendiri, dan melalui proses serta perkembangan sesuai dengan latar
belakang sejarah realitas sosial, budaya, etnis, kehidupan keagamaan, dan letak geografis
negara tersebut. Dan negara Indonesia dalam perjuangannya mewujudkan negara modern
diwarnai dengan penjajahan bangsa asing selama 3,5 abad. kemudian dalam mendirikan
negara, bangsa Indonesia menggali nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu. Nilai-nilai
tersebut diolah dan disahkan menjadi dasar filsafat negara.
Nilai-nilai tersebut adalah dari bangsa indonesia sendiri, sehingga bangsa indonesia
sebagai kausa materialis Pancasila. Oleh karena itu untuk memahami Pancasila secara
lengkap dan utuh diperlukan pemahaman sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
C. Zaman Penjajahan
Pada zaman ini tampak pada kegigihan bangsa ini dalam perjuangannya menghadapi
kekuasaan penjajah dengan semangat kebangsaan mereka meskipun masih bersifat kedaerahan.
D. Kebangkitan Nasional
Inilah masa-masa perjuangan bangsa yang mulai menyeluruh dan tidak
kedaerahan dengan munculnya organisasi-organisasi pergerakan nasional, tiga serangkai dan
PNI yang dipelopori oleh Soekarno.
E. Zaman Penjajahan Jepang
Pada masa ini bangsa juga berjuang menghadapi penjajahan secara gigih dengan
banyaknya tekanan dari berbagai sisi. Pada masa ini yang menonjol adalah organisasi BPUPKI
yang sebenarnya didirikan oleh pihak Jepang sendiri.
BAB III
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
A. Pengertian Filsafat
Istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani, kata ini bersifat majemuk yaitu dari
kata philos yang berarti sahabat dan kata sopia yang berarti pengetahuan yang bijaksana.
Maka philosopia menurut arti katanya berarti cinta pada pengetahuan yang bijaksana. Filsafat
memiliki bidang bahasan yang luas yaitu segala sesuatu baik yang bersifat konkrit maupun
abstrak.
D. Pancasila sebagai Nilai Dasar Fundamental bagi Bangsa dan Negara Republik
Indonesia
Pancasila sebagai dasar filsafat negara serta sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia
pada hakikatnya merupakan suatu nilai-nilai yang bersifat sistematis, fundamental dan
menyeluruh. Maka sila-sila Pancasila merupakan suatu kesatuan yang bulat dan utuh,
hierarkhis dan sistematis.
BAB IV
ETIKA POLITIK BERDASARKAN PANCASILA
A. Pengantar
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu nilai sehingga
merupakan sumber dari segala penjabaran norma baik norma hukum, maupun norma
kenegaraan lainnya, yang pada gilirannya harus dijabarkan lebih lanjut dalam norma-norma
etika, maupun dalam kehidupan kenegaraan maupun kebangsaan.
Pengertian Etika
Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu
ajaran norma tertentu. Etika pada intinya membicarakan masalah-masalah yang berkaitan
dengan baik dan buruk.
B. Pengertian Nilai, Norma dan Moral
Pengertian Nilai
Nilai adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu bentuk untuk
memuaskan manusia.
Hikerarkhi Nilai
Pada hakikatnya segala sesuatu itu bernilai, hanya nilai macam apa yang ada serta
bagaimana hubungan nilai tersebut dengan manusia.
D. Etika Politik
Etika politik tetap meletakkan dasar fundamental manusia sebagai manusia. Dasar ini
lebih meneguhka dasar fundamental manusia sebagai manusia. Dasar ini lebih meneguhkan
akar etika politik bahwa kebaikan senantiasa didasarkan kepada hakikat manusia sebagai
makhluk yang beradab dan berbudaya. Oleh karena itu aktualisasi etika politik harus senantiasa
mendasarkan kepada ukuran harkat dan martabat manusia sebagai manusia.
Pengertian Politik
Secara oprasional bidang politik menyagkut konsep-konsep pokok yang berkaitan
dengan negara, kekuasaan, pengambilan kepurusan, kebijaksanaan, pembagian, serta alokasi.
Dimensi Politis Manusia
Dalam dimensi politis manusia itu dapat berupa manusia sebagai makhluk individu
sosial dan juga dalam dimensi politik ada dan melekat di kehidupan manusia.
Nilai-nilai Pancasila sebagai Sumber Etika Politik
Dalam pelaksanana dan penyelengaraan negara, etika politik menuntut agak kekuasaan
dalam negara dijalankan sesuai dengan asas legalitas, yaitu dijalankan sesuai dengan hukun
yang berlaku, disahkan dan dijalankan secara demokratis dan dilaksanakan berdasarkan
prinsip-prinsip moral atau tidak bertentangan dengannya.
BAB V
KEDUDUKAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI
DALAM BERBANGSA DAN BERNEGARA
A. Pengantar
Sebelum Pancasila dirumuskan dan disahkan sebagai dasar filsafat negara, nilai-nilainya
telah ada pada bangsa Indonesia berupa nilai-nilai adat istiadat dan kebudayaan, serta sebagai
kausa materialis Pancasila. Sebagai suatu bangsa dan negara Indonesia memiliki cita cita,
gagasan gagasan, ide-ide yang tertuang dalam Pancasila maka dalam pengertian tersebut
Pancasila berkedudukan sebagai ideologi, serta asas persatuan bangsa dan negara Indonesia.
Dengan demikian Pancasila adalah sebagai dasar filsafat negara.
BAB VI
REALISASI PANCASILA
A. Pengantar
Nilai-nilai Pancasila adalah merupakan nilai yang universal. Nilai-nilai tersebut
dijabarkan sehingga menjadi norma-norma moral, untuk direalisasikan, dilaksanakan, dan
diamalkan oleh setiap warga negara Indinesia. Oleh karena itu, masalah pokok dalam
aktualisasi Pancasila adalah bagaimana nilai-nilai Pancasila tersebut dijabarkan dalam bentuk
norma-norma yang jelas dalam kaitannya dengan tingkah laku semua warga.
Aktualisasi Pancasila dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu aktualisasi pancasila
objektif yaitu realisasi pada segala aspek kenegaraan dan aktualisasi subjektif yaitu realisasi
pada individu
NKRI merupakan negara yang terdiri berbagai macam unsur yang membentuknya,
yaitu suku bangsa, kepulauan, kebudayaan, golongan serta agama yang secara keseluruhan
merupakan suatu kesatuan.sintesis persatuan dan kesatuan tersebut kemudian dituangkan
dalam suatu asas kerohanian yang merupakan suatu kepribadian serta jiwa bersama yaitu
Pancasila. Dan dari keanekaragamannya tersebut membentuk suatu kesatuan integral sebagai
suatu bangsa yang merdeka. Dengan penerapan Pancasila NKRI telah menjadi negara
kebangsaan yang berketuhanan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab,
berpersatuan, berkerakyatan dan berkeadilan sosial.
BAB VIII
NILAI-NILAI PANCASILA DALAM STAATSFUNDAMENTALNORM
Dalam kedudukan ini, Pancasila merupakan sumber nilai dan sumber norma dalam
setiap aspek penyelenggaraan negara, termasuk sebagai sumber tertib hukum di negara
Republik Indonesia. Oleh karena itu, dalam pembahasan ini tidak dapat dilepaskan dengan
eksistensi Pembukaan UUD 1945, yang merupakan deklarasi bangsa dan negara Indonesia
yang memuat Pancasila sebagai dasar negara, tujuan negara serta bentuk negara Republik
Indonesia. Oleh karena itu Pembukaan UUD 1945 dalam konteks ketatanegaraan Republik
Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting karena merupakan
suatu staasfundamentalnorm dan berada pada hierarki tertib hukum tertinggi di Negara
Indonesia.
BAB IX
UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
NILAI-NILAI PANCASILA DALAM UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA
REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
A. Undang-Undang Dasar
Pada prinsipnya, mekanisme dan dasar dari setiap sistem pemerintahan diatur dalam
Undang-Undang Dasar. Undang-Undang Dasar dapat dipandang sebagai lembaga atau
sekumpulan asas yang menetapkan bagaimana kekuasaan tersebut dibagi antara Badan
Legislatif, Eksekutif dan Badaan Yudikatif.
Undang-Undang Dasar menentukan cara-cara bagaimana pusat-pusat kekuasaan ini
bekerjasama dan menyesuaikan diri satu sama lain. Undang-Undang Dasar merekam
hubungan-hubungan kekuasaan dalam suatu negara.
B. Konstitusi
Kata konstitusi memiliki arti lebih luas dari pada pengertian Undang-Undang Dasar,
karena pengertian Undang-Undang Dasar hanya meliputi kostitusi tertulis saja, dan selain itu
masih terdapat konstitusi tidak tertulis yang tidak tercangkup dalam Undang-Undang Dasar.
Tapi dalam praktek ketatanegaran negara Republik Indonesia pengertian konstitusi adalah
sama dengan Undang-Undang Dasar.
A. Pengantar
Kelahiran suatu bangsa memiliki karakteristik, sifat, ciri khas serta keunikan sendiri-
sendiri yang sangat ditentukan oleh faktor-faktor yang mendukungnya. Adapun faktor-faktor
tersebut meliputi, (1) faktor objektif, yang meliputi faktor geografis-ekologis dan demografis,
(2) faktor subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan.
Bangsa Indonesia yang tersusun atas berbagai macam etnis, bahasa, agama, dan wilayah
serta bahasa daerah, merupakan suatu kesatuan meskipun berbeda-beda dengan kekhasan
masing-masing. Kesatuan tersebut tidak menghilangkan keberanekaragaman, dan hal inilah
yang dikenal dengan Bhinneka Tunggal Ika.