Halaman
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II
A. PENGERTIAN .................................................................................................. 6
B. SISTEM PELAYANAN RUJUKAN MATERNAL DAN PERINATAL ........ 6
C. ALUR RUJUKAN ............................................................................................. 8
D. KRITERIA PASIEN MASUK PONEK ............................................................ 9
BAB II
PENUTUP ............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 12
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan yang maha pengasih dan pemurah karena
atas rahmat dan pertolongan-NYA panduan sistem rujukan PONEK dapat diselesaikan
penyusunannya. Panduan sistem rujukan PONEK merupakan regulasi yang terintegrasi
dengan kegiatan penjamin mutu layanan rumah sakit dengan standar akreditasi
khususnya berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak. Hal ini sesuai dengan amanat
Undanng-Undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit yang didalamnya
mewajibkan tiap rumah sakit untuk mengikuti dan melaksanakan akreditasi rumah sakit
sebagai bentuk peningkatan mutu layanan yang berorientasi pada keselamatan pasien.
Panduan ini akan dievaluasi kembali dan dilakukan perbaikan bila dalam perjalanan
implementasi tidak sesuai dengan kondisi rumah sakit yang berorientasi pada
keselamatan pasien terkini.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dengan segala upaya demi
tersusunnya panduan sistem rujukan PONEK di RSU Mayjen H.A.Thalib Kabupaten
Kerinci.
Penulis Dokumen :
Tim PROGRAM NASIONAL (PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN
BAYI SERTA PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN BAYI)
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita semua mengetahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi.Berdasarkan Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) (yang
berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359 per 100.000
kelahiran hidup.Data AKB menurut WHO sebesar 35 per 1.000 kelahiran hidup
untuk tahun 2012.Kedua data tersebut dapat kita bandingkan dengan targetan
MDG’s untuk AKB, yakni 23 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001 menyebutkan bahwa
penyebab kematian ibu terbanyak di Indonesia adalah perdarahan (28%),
Eklampsia (24%), infeksi (11%), partus macet / lama (8%) dan aborsi (5%)
sedangkan penyebab kematian bayi baru lahir yang terbanyak adalah karena
BBLR (29%), Asfiksia (27%), infeksi dan tetanus (15%), masalah pemberian
minum (10%), gangguan hematologi (6%), lain-lain (13%). Hal tersebut
kemungkinan disebabkan oleh keterlambatan pengambilan keputusan, merujuk
dan mengobati.Sedangkan kematian ibu umumnya disebabkan perdarahan
(25%), infeksi (15%), pre eklampsia / eklampsia (15%), persalinan macet dan
abortus. Mengingat kematian ibu mempunyai hubungan erat dengan mutu
penanganan ibu, maka proses persalinan dan perawatan bayi harus dilakukan
dalam sistem terpadu ditingkat nasional dan regional.
Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan
pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di rumah sakit. Rumah
Sakit PONEK 24 jam merupakan bagian dari sistem rujukan dalam pelayanan
kegawatdaruratan dalam maternal dan neonatal, yang sangat berperan dalam
menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan
PONEK adalah ketersediaan tenaga kesehatan yang sesuai kompetensi,
prasarana, sarana dan manajemen yang handal.
Untuk mencapai tujuan pembangunan milenium, tenaga kesehatan
memerlukan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan ketrampilan
dan perubahan perilaku dalam pelayanan kepada pasien. Komplikasi obstetrik
tidak selalu dapat diramalkan sebelumnya dan mungkin saja terjadi pada ibu
hamil yang diidentifikasi normal. Oleh karena itu kebijakan RSU Mayjen H.A.
Thalib adalah mendekatkan pelayanan obstetrik dan neonatal sedekat mungkin
kepada setiap ibu hamil sesuai dengan pendekatan Making Pregnancy Safer
(MPS) yang mempunyai 3 pesan kunci yaitu :
1. Persalinan bersih dan aman oleh tenaga terampil
2. Penanganan komplikasi kehamilan dan persalinan secara adekuat
3. Setiap kehamilan harus diinginkan dan tersedianya akses bagi penanganan
komplikasi abortus tidak aman.
Penyebab kematian pada masa prenatal / neonatal pada umumnya berkaitan
dengan kesehatan ibu selama kehamilan, kesehatan janin selama didalam
kandungan dan proses pertolongan persalinan yang bermasalah. Oleh karena itu
perlu adanya strategi penurunan kematian / kesakitan maternal perinatal dengan
Sistem Pelayanan Maternal Perinatal Regional yaitu dukungan bagi MPS di
Indonesia dengan upaya :
1. Menyiapkan pelayanan yang siap siaga 24 jam
2. Meningkatkan mutu SDM dengan pelaatihan berkala mengenai pelayanan
kegawatdaruratan
3. Bertanggung jawab atas semua kasus rujukan
4. Bekerjasama dengan dinas dalam surveilance / audit kematian ibu dan bayi
Selanjutnya diharapkan panduan penyelenggaraan rujukan di RS ini dapat
dijadikan acuan bagi tim PONEK di RSU Mayjen H.A.Thalib Kerinci, sehingga
dapat dipergunakan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB) diwilayah kerjanya.
A. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit(Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607);
5. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan / kebidanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 307, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5612;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
512/Menkes/Per/IV/2007 tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik
Kedokteran;
7. Permenkes Nomor 001 tahun 2012 tentang sistem rujukan;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;
9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
131/Menkes/SK/II/2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional, diatur Upaya
Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1051/Menkes/Sk/Xi/2008 Tentang Pedoman Penyelenggaraan/ Pelayanan
Obstetri Neonat Alemergensi Komprehensif (Ponek) 24 Jam Di Rumah
Sakit.
2. Misi
3. Memberikan pelayanan dengan mengutamakan kepuasan pelanggan.
4. Mewujudkan pelayanan yang berkulitas
5. Mewujudkan SDM yang profesional.
6. Mengembangkan fasilitas Rumah Sakit.
7. Mengembangkan sarana dan prasarana.
8. Menciptakan suasana kerja yang harmonis dalam kebersamaan.
9. Berperan aktif mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat
menuju kerinci sehat.
C. Tujuan
1. Umum
Meningkatkan Pelayanan Maternal dan Perinatal yang bermutu dalam upaya
penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di RSU Mayjen
H.A. Thalib Kerinci
2. Khusus
a. Adanya kebijakan Rumah Sakit dan dukungan penuh manajemen dalam
pelayanan PONEK
b. Terbentuknya tim PONEK RS
c. Tercapainya kemampuan teknis tim PONEK sesuai standar
d. Adanya koordinasi dan sinkronisasi antara pengelola dan penanggung
jawab pada tingkat Kabupaten/Kota, propinsi dan pusat dalam
manajemen program PONEK
D. Sasaran
Pimpinan RSU Mayjen H.A.Thalib Kabupatn Kerinci, Seluruh petugas yang
terlibat (dokter, bidan, perawat) ruang maternal dan neonatal, serta IGD
BAB II
SISTEM RUJUKAN
A. PENGERTIAN RUJUKAN
Sistem rujukan merupakan penyelenggaraan kesehatan yang mengatur
pelimpahan tugas dan tanggung jawab secara timbal balik vertikal maupun
horisontal, maupun struktural dan fungsional terhadap kasus penyakit atau
masalah penyakit atau permasalahan kesehatan.
Kegiatan rujukan mencakup :
1. Rujukan pasien
Rujukan pasien internal adalah rujukan antar spesialis dalam satu rumah
sakit.Rujukan eksternal adalah rujukan antar spesialis keluar rumah sakit
dengan mengikuti sistem rujukan yang ada.
2. Rujukan pengetahuan dan teknologi, termasuk peningkatan kemampuan
tenaga kesehatan (dana, alat dan sarana)
3. Rujukan managemen
Dapat berupa permintaan kepada unit yang lebih mampu atau bantuan
kepada unit yang kurang mampu untuk menyelesaikan suatu masalah
tertentu, yang tidak dapat diatasi sendiri.
PASIEN DATANG
SENDIRI/RUJUKAN
MASUK IGD
PONEK
Atasi Kegawatan
Konsul Sp.OG
Bayi patologi
1. Informed
Tindakan
consent
Operatif CITO ICU/ Bangsal
2. Konsul OK
anestesi
3. Daftar OK
Masuk R. VK
Masuk ICU
Rujuk RS lain
D. KRITERIA PASIEN MASUK PONEK
PENUTUP
Angka kematian ibu dan angka kematian bayi semakin meningkat dan tidak
mengalami perubahan berarti pada lima tahun terakhir. Keadaan ini akan meningkat bila
tidak segera diantisipasi dengan berbagai terobosan yang optimal. Kasus kebidanan
yang sifatnya akut dan fatal akan menurunkan kondisi kesehatan pada ibu hamil dan
bayi di masyarakat dan akan mempengaruhi prestasi dan kinerja generasi mendatang.
Berdasarkan hal tersebut, maka dipandang perlu agar program pelayanan Obstetrik
dan Neonatal emergency komprehensif (PONEK) dijadikan prioritas. Salah satu upaya
yang dapat mendukung penurunan AKI dan AKB adalah dengan pelaksanaan rujukan
maternal dan neonatal yang cepat, tepat dan sesuai standar. Oleh karena itu pelayanan
rujukan untuk kasus emergensi maternal dan neonatal perlu dibuat sistem jejaring yang
baik.
Berdasarkan hal tersebut, maka dipandang perlu agar pelaksanaan rujukan maternal
dan neonatal yang cepat, tepat dan sesuai standar senantiasa dapat ditingkatkan. Oleh
karena itu dukungan dari manajemen dan pihak-pihak terkait sangat penting untuk
keberhasilan program ini.
Demikian buku panduan sistem rujukan PONEK di RSU Mayjen H.A.Thalib Kerinci
ini disusun sebagai panduan pihak-pihak terkait di RSU Mayjen H. A.Thalib Kerinci
agar dapat melaksanakan sistem rujukan PONEK sesuai dengan standar yang berlaku.