Anda di halaman 1dari 14

PANDUAN SISTIM RUJUKAN PONEK

DI RSU MAYJEN H.A THALIB


KABUPATEN KERINCI

RSU MAYJEN H.A THALIB


KABUPATEN KERINCI
TAHUN 2018
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

DAFTAR ISI........................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

BAB I

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ...................................................................................... 1


B. DASAR HUKUM ............................................................................................. 3
C. VISI DAN MISI ................................................................................................ 4
D. TUJUAN ........................................................................................................... 4
E. SASARAN ......................................................................................................... 5

BAB II

A. PENGERTIAN .................................................................................................. 6
B. SISTEM PELAYANAN RUJUKAN MATERNAL DAN PERINATAL ........ 6
C. ALUR RUJUKAN ............................................................................................. 8
D. KRITERIA PASIEN MASUK PONEK ............................................................ 9

BAB II

PENUTUP ............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 12
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan yang maha pengasih dan pemurah karena
atas rahmat dan pertolongan-NYA panduan sistem rujukan PONEK dapat diselesaikan
penyusunannya. Panduan sistem rujukan PONEK merupakan regulasi yang terintegrasi
dengan kegiatan penjamin mutu layanan rumah sakit dengan standar akreditasi
khususnya berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak. Hal ini sesuai dengan amanat
Undanng-Undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit yang didalamnya
mewajibkan tiap rumah sakit untuk mengikuti dan melaksanakan akreditasi rumah sakit
sebagai bentuk peningkatan mutu layanan yang berorientasi pada keselamatan pasien.

Panduan ini akan dievaluasi kembali dan dilakukan perbaikan bila dalam perjalanan
implementasi tidak sesuai dengan kondisi rumah sakit yang berorientasi pada
keselamatan pasien terkini.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dengan segala upaya demi
tersusunnya panduan sistem rujukan PONEK di RSU Mayjen H.A.Thalib Kabupaten
Kerinci.

Sungai Penuh, 2018

Penulis Dokumen :
Tim PROGRAM NASIONAL (PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN
BAYI SERTA PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN BAYI)
BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kita semua mengetahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi.Berdasarkan Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) (yang
berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359 per 100.000
kelahiran hidup.Data AKB menurut WHO sebesar 35 per 1.000 kelahiran hidup
untuk tahun 2012.Kedua data tersebut dapat kita bandingkan dengan targetan
MDG’s untuk AKB, yakni 23 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001 menyebutkan bahwa
penyebab kematian ibu terbanyak di Indonesia adalah perdarahan (28%),
Eklampsia (24%), infeksi (11%), partus macet / lama (8%) dan aborsi (5%)
sedangkan penyebab kematian bayi baru lahir yang terbanyak adalah karena
BBLR (29%), Asfiksia (27%), infeksi dan tetanus (15%), masalah pemberian
minum (10%), gangguan hematologi (6%), lain-lain (13%). Hal tersebut
kemungkinan disebabkan oleh keterlambatan pengambilan keputusan, merujuk
dan mengobati.Sedangkan kematian ibu umumnya disebabkan perdarahan
(25%), infeksi (15%), pre eklampsia / eklampsia (15%), persalinan macet dan
abortus. Mengingat kematian ibu mempunyai hubungan erat dengan mutu
penanganan ibu, maka proses persalinan dan perawatan bayi harus dilakukan
dalam sistem terpadu ditingkat nasional dan regional.
Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan
pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di rumah sakit. Rumah
Sakit PONEK 24 jam merupakan bagian dari sistem rujukan dalam pelayanan
kegawatdaruratan dalam maternal dan neonatal, yang sangat berperan dalam
menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan
PONEK adalah ketersediaan tenaga kesehatan yang sesuai kompetensi,
prasarana, sarana dan manajemen yang handal.
Untuk mencapai tujuan pembangunan milenium, tenaga kesehatan
memerlukan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan ketrampilan
dan perubahan perilaku dalam pelayanan kepada pasien. Komplikasi obstetrik
tidak selalu dapat diramalkan sebelumnya dan mungkin saja terjadi pada ibu
hamil yang diidentifikasi normal. Oleh karena itu kebijakan RSU Mayjen H.A.
Thalib adalah mendekatkan pelayanan obstetrik dan neonatal sedekat mungkin
kepada setiap ibu hamil sesuai dengan pendekatan Making Pregnancy Safer
(MPS) yang mempunyai 3 pesan kunci yaitu :
1. Persalinan bersih dan aman oleh tenaga terampil
2. Penanganan komplikasi kehamilan dan persalinan secara adekuat
3. Setiap kehamilan harus diinginkan dan tersedianya akses bagi penanganan
komplikasi abortus tidak aman.
Penyebab kematian pada masa prenatal / neonatal pada umumnya berkaitan
dengan kesehatan ibu selama kehamilan, kesehatan janin selama didalam
kandungan dan proses pertolongan persalinan yang bermasalah. Oleh karena itu
perlu adanya strategi penurunan kematian / kesakitan maternal perinatal dengan
Sistem Pelayanan Maternal Perinatal Regional yaitu dukungan bagi MPS di
Indonesia dengan upaya :
1. Menyiapkan pelayanan yang siap siaga 24 jam
2. Meningkatkan mutu SDM dengan pelaatihan berkala mengenai pelayanan
kegawatdaruratan
3. Bertanggung jawab atas semua kasus rujukan
4. Bekerjasama dengan dinas dalam surveilance / audit kematian ibu dan bayi
Selanjutnya diharapkan panduan penyelenggaraan rujukan di RS ini dapat
dijadikan acuan bagi tim PONEK di RSU Mayjen H.A.Thalib Kerinci, sehingga
dapat dipergunakan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB) diwilayah kerjanya.

A. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit(Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607);
5. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan / kebidanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 307, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5612;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
512/Menkes/Per/IV/2007 tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik
Kedokteran;
7. Permenkes Nomor 001 tahun 2012 tentang sistem rujukan;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;
9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
131/Menkes/SK/II/2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional, diatur Upaya
Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1051/Menkes/Sk/Xi/2008 Tentang Pedoman Penyelenggaraan/ Pelayanan
Obstetri Neonat Alemergensi Komprehensif (Ponek) 24 Jam Di Rumah
Sakit.

B. Visi & Misi


1. Visi
Visi RSU Mayjen H.A. Thalib Kerinci adalah Memberikan pelayanan yang
prima dan mampu memberikan pelayanan yang paripurna.

2. Misi
3. Memberikan pelayanan dengan mengutamakan kepuasan pelanggan.
4. Mewujudkan pelayanan yang berkulitas
5. Mewujudkan SDM yang profesional.
6. Mengembangkan fasilitas Rumah Sakit.
7. Mengembangkan sarana dan prasarana.
8. Menciptakan suasana kerja yang harmonis dalam kebersamaan.
9. Berperan aktif mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat
menuju kerinci sehat.

C. Tujuan
1. Umum
Meningkatkan Pelayanan Maternal dan Perinatal yang bermutu dalam upaya
penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di RSU Mayjen
H.A. Thalib Kerinci

2. Khusus
a. Adanya kebijakan Rumah Sakit dan dukungan penuh manajemen dalam
pelayanan PONEK
b. Terbentuknya tim PONEK RS
c. Tercapainya kemampuan teknis tim PONEK sesuai standar
d. Adanya koordinasi dan sinkronisasi antara pengelola dan penanggung
jawab pada tingkat Kabupaten/Kota, propinsi dan pusat dalam
manajemen program PONEK

D. Sasaran
Pimpinan RSU Mayjen H.A.Thalib Kabupatn Kerinci, Seluruh petugas yang
terlibat (dokter, bidan, perawat) ruang maternal dan neonatal, serta IGD
BAB II

SISTEM RUJUKAN

A. PENGERTIAN RUJUKAN
Sistem rujukan merupakan penyelenggaraan kesehatan yang mengatur
pelimpahan tugas dan tanggung jawab secara timbal balik vertikal maupun
horisontal, maupun struktural dan fungsional terhadap kasus penyakit atau
masalah penyakit atau permasalahan kesehatan.
Kegiatan rujukan mencakup :
1. Rujukan pasien
Rujukan pasien internal adalah rujukan antar spesialis dalam satu rumah
sakit.Rujukan eksternal adalah rujukan antar spesialis keluar rumah sakit
dengan mengikuti sistem rujukan yang ada.
2. Rujukan pengetahuan dan teknologi, termasuk peningkatan kemampuan
tenaga kesehatan (dana, alat dan sarana)
3. Rujukan managemen
Dapat berupa permintaan kepada unit yang lebih mampu atau bantuan
kepada unit yang kurang mampu untuk menyelesaikan suatu masalah
tertentu, yang tidak dapat diatasi sendiri.

B. SISTEM PELAYANAN RUJUKAN MATERNAL DAN PERINATAL


Bila pasien maternal dan perinatal tidak dapat ditangani sendiri segera rujuk ke
sarana kesehatan yang lebih lengkap fasilitas dan tenaga kesehatannya.Harus ada
koordinasi, mudah, sehingga tidak memperlambat pertolongan dan tidak
merugikan pasien.Mudah, cepat dan tepat adalah yang utama.
Rujukan internal rumah sakit berpedoman kepada prosedur rujukan di dalam
rumah sakit dan mekanisme kerja dibagian / instalasi anak dan obstetri &
ginekologi.Rujukan eksternal mengikuti mekanisme rujukan sesuai jenjang
pelayanan.
1. Persiapan rujukan eksternal pasien :
a. Menyiapkan petugas yang terlatih untuk mendampingi pasien
b. Memberitahu penjelasan kepada pihak keluarga alasan pasien dirujuk ke
rumah sakit
c. Pada saat merujuk pasien harus disertakan surat rujukan dan resume
medik pasien
d. Menyiapkan obat, alat-alat kesehatan dan administrasi pasien
e. Menghubungi bagian penunjang (mobil ambulans )
2. Rujukan masuk pasien ke RSU Mayjen H.A.Thalib Kerinci :
a. Persiapan sebelum pasien dirujuk :
1) Petugas yang akan merujuk menghubungi RSU Mayjen H.A.Thalib
Kerinci
2) Petugas IGD bersiap-siap menerima pasien

b. Setelah pasien tiba di RSU Mayjen H.A.Thalib:


1) Melakukan tindakan segera pada pasien gawat darurat
2) Memberi penjelasan kepada pasien dan keluarganya bahwa segala
tindakan yang dilakukan adalah untuk menyelamatkan ibu dan
bayinya
3) Pasien/keluarga diberi penjelasan mengenai tindakan/ perawatan
yang akan dilaksanakan
4) Dokter IGD PONEK akan melakukan konsultasi kepada dokter
spesialis sesuai kasus
5) Pasien dikirim sesuai kriteria pasien masuk ruangan
C. ALUR RUJUKAN MATERNAL DAN NEONATAL

PASIEN DATANG
SENDIRI/RUJUKAN

MASUK IGD
PONEK

Pasien Maternal Pasien Perinatal

Tidak Gawat Darurat Gawat Darurat Konsul Sp Anak PRT

Atasi Kegawatan

Konsul Sp.OG
Bayi patologi

Ibu & bayi sehat Bangsal / RG


Partus di IGD
Konsul ICU /
Ibu patologi SPOG
Rujuk
SPPD

1. Informed
Tindakan
consent
Operatif CITO ICU/ Bangsal
2. Konsul OK
anestesi
3. Daftar OK
Masuk R. VK

Masuk ICU

Rujuk RS lain
D. KRITERIA PASIEN MASUK PONEK

1. KRITERIA PASIEN MASUK VK


a) KPD
b) Partus prematurus iminens
c) Perdarahan ante partum tidak aktif
d) Perdarahan post partum selain atonia uteri
e) Retensio plasenta
f) Partus macet kepala di Hodge III
g) Partus tak maju
h) Hipertensi gestasional/PEB
i) Serotinus
j) KEBT
k) IUFD
l) IUGR/kesejahteraan janin kurang baik
m) Hematom vulva post partum

2. KRITERIA PASIEN DARI IGD MASUK OK


a) Inpartu/hamil aterm dengan gawat janin
b) Inpartu fase aktif dengan CPD/panggul sempit
c) Inpartu dengan malpresentasi atau malposisi (yang tidak bisa lahir
pervaginam)
d) Partus macet kepala masih tinggi
e) Solution plasenta
f) Plasenta previa berdarah mengarah syok
g) Inpartu / hamil aterm dengan impending / eklampsia
h) KET
i) Abortus insipiens
j) Ruptura uteri/rupture uteri iminens
k) Atonia uteri yang tidak berhasil dikelola konservatif
l) Tali pusat menumbung/terkemuka pada hamil cukup bulan ataui janin
bisa hidup
m) Letak lintang kasep
n) Inversio uteri
3. KRITERIA PASIEN MASUK ICU
a) Impending eklampsia/eklampsia
b) Perdarahan ante/post partum dengan syok
c) Pasien obstetric dengan kondisi sesuai kriteria masuk ICU
d) Sepsis puerpuralis

4. KRITERIA PASIEN MASUK BANGSAL PERAWATAN


a) Observasi inpartu/ inpartu kala I
b) Abortus inkompletus tanpa perdarahan
c) Missed abortion
d) Rencana operasi elektif
e) Hamil belum inpartu/post partum dengan anemia
f) Mola hidatidosa
g) Hamil/belum inpartu dengan penyakit penyerta tanpa kegawatan
h) HEG
i) Post partum dengan retensio urine
j) Wound dehiscence
k) Plasenta restan tanpa perdarahan aktif
BAB III

PENUTUP

Angka kematian ibu dan angka kematian bayi semakin meningkat dan tidak
mengalami perubahan berarti pada lima tahun terakhir. Keadaan ini akan meningkat bila
tidak segera diantisipasi dengan berbagai terobosan yang optimal. Kasus kebidanan
yang sifatnya akut dan fatal akan menurunkan kondisi kesehatan pada ibu hamil dan
bayi di masyarakat dan akan mempengaruhi prestasi dan kinerja generasi mendatang.

Berdasarkan hal tersebut, maka dipandang perlu agar program pelayanan Obstetrik
dan Neonatal emergency komprehensif (PONEK) dijadikan prioritas. Salah satu upaya
yang dapat mendukung penurunan AKI dan AKB adalah dengan pelaksanaan rujukan
maternal dan neonatal yang cepat, tepat dan sesuai standar. Oleh karena itu pelayanan
rujukan untuk kasus emergensi maternal dan neonatal perlu dibuat sistem jejaring yang
baik.

Berdasarkan hal tersebut, maka dipandang perlu agar pelaksanaan rujukan maternal
dan neonatal yang cepat, tepat dan sesuai standar senantiasa dapat ditingkatkan. Oleh
karena itu dukungan dari manajemen dan pihak-pihak terkait sangat penting untuk
keberhasilan program ini.

Demikian buku panduan sistem rujukan PONEK di RSU Mayjen H.A.Thalib Kerinci
ini disusun sebagai panduan pihak-pihak terkait di RSU Mayjen H. A.Thalib Kerinci
agar dapat melaksanakan sistem rujukan PONEK sesuai dengan standar yang berlaku.

Ditetapkan di : Sungai Penuh


Pada tanggal : 2018

Plt. DIREKTUR RSU MAYJEN.H.A THALIB


KABUPATEN KERINCI

dr. IWAN SUWINDRA, SpB


PENATA TK. I
NIP : 19750713 200502 1 002
DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes (2008), Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi


Komprehensif 24 jam di Rumah Sakit

2. Departemen Kesehatan (2002), Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit,


Cetakan Pertama, Jakarta
3. Departemen Kesehatan (2009), Pedoman Pelayanan Maternal dan Perinatal Pada
Rumah Sakit Umum Kelas B,C dan D, Edisi Kedua, Jakarta
4. Departemen Kesehatan (2007), Pedoman Rawat Gabung Ibu dan Bayi, Direktorat
Bina Pelayanan Keperawatan, Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik, Jakarta
5. Departemen Kesehatan (2009), Pedoman Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
Rendah Dengan Perawatan Metode Kanguru di Rumah Sakit dan Jejaringnya,
Depkes RI, Jakarta
Departemen Kesehatan (2009), Pedoman Pelaksanaan Program Rumah Sakit Sayang
Ibu dan Bayi, Depkes RI, J

Anda mungkin juga menyukai