Anda di halaman 1dari 11

BUPATI LOMBOK UTARA

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT


PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA
NOMOR 45 TAHUN 2017
TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA
NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PETUNJUK
TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA YANG BERSUMBER DARI
ALOKASI DANA DESA DAN BAGI HASIL PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH
KABUPATEN LOMBOK UTARA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI LOMBOK UTARA,
Menimbang : a. bahwa untuk mendukung dan kelancaran pelaksanaan
pembiayaan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan
Desa yang bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD) dan Bagi
Hasil Pajak dan Retribusi Daerah agar sesuai dengan kondisi
dan aspirasi dari pemerintah Desa, maka perlu melakukan
perubahan terhadap Peraturan Bupati Lombok Utara Nomor
1 Tahun 2017 tentang Petunjuk Pelakasanaan dan Petunjuk
Teknis Pengelolaan Keuangan Desa yang bersumber dari
Alokasi Dana Desa dan Bagi Hasil Pajak dan Retribusi
Daerah;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
huruf a perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Lombok Utara
Nomor 1 Tahun 2017 tentang Petunjuk Pelaksanaan dan
Petunjuk Teknis Pengelolaan Keuangan Desa Yang
Bersumber Dari Alokasi Dana Desa dan Bagi Hasil Pajak dan
Retribusi Daerah Kabupaten Lombok Utara;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4400);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438 );
5. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Kabupaten Lombok Utara di Provinsi Nusa
Tenggara Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4872);
6. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5495);
7. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587 ) sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 213, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 5 Tahun
2012 tentang Alokasi Dana Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2012 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 23 );
12. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 15 Tahun
2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten
Lombok Utara (lembaran Daerah Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2016 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Lombok Utara Nomor 11);
13. Peraturan Bupati Lombok Utara Nomor 42 Tahun 2015
tentang Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa (Berita
Daerah Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015 Nomor 42)
sebagaiamana telah diubah dengan Peraturan Bupati
Lombok Utara Nomor 6 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas
Peraturan Bupati Lombok Utara Nomor 42 Tahun 2015
tentang Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa (Berita
Daerah Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 Nomor 6);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS


PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 1 TAHUN 2017
TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PETUNJUK TEKNIS
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA YANG BERSUMBER DARI
ALOKASI DANA DESA DAN BAGI HASIL PAJAK DAN RETRIBUSI
DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA.
Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Lombok Utara Nomor 1 Tahun 2017
tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Pengelolaan Keuangan Desa
Yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa dan Bagi Hasil Pajak dan Retribusi
Daerah Kabupaten Lombok Utara (Berita Daerah Kabupaten Lombok Utara Tahun
2017 Nomor 1) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Lombok Utara
Nomor 37 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Lombok Utara
Nomor 1 Tahun 2017 tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk teknis
Pengelolaan Keuangan Desa Yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa dan Bagi
Hasil Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Lombok Utara (Berita Daerah
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 Nomor 37) diubah sebagai berikut :

1. Ketentuan Pasal 13 ayat (1) diubah sehingga Pasal 13 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 13

(1) Tim Pembina dan Verifikasi Tingkat Kecamatan ditetapkan dengan


Keputusan Camat dari unsur kecamatan dengan susunan :
a. Pembina : Camat;
b. Ketua : Sekretaris Camat;
c. Sekretaris : Kepala Seksi PMD; dan
d. Anggota : 2 (dua) Orang Pejabat/Staf.
(2) Tim Pembina dan Verifikasi Tingkat Kecamatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) mempunyai tugas sebagai berikut:
a. melaksanakan kegiatan pembinaan, pengawasan dan pemantauan
kegiatan dan pengelolaan Keuangan Desa;
b. memverifikasi proposal dan persyaratan lainnya dari Desa, sebelum
diajukan ke BPKAD;
c. mengadakan monitoring dan pengendaliaan kegiatan Pengelolaan
Keuangan Desa di Desa;
d. menyusun rekapitulasi laporan kemajuan kegiatan fisik dan pelaporan
kegiatan; dan
e. menyelesaikan permasalahan ditingkat Desa dan melaporkan kepada tim
pembina tingkat Kabupaten.

2. Ketentuan Pasal 14 diubah sehingga Pasal 14 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 14

Tim PTPKD ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa dengan susunan sebagai
berikut:
1. Koordiator : Sekretaris Desa;
2. Pelaksana : 3 (tiga) Orang Kepala Seksi; dan
3. Bendahara : Bendahara/Kepala Urusan Keuangan.

3. Ketentuan Pasal 17 diubah dan ditambah 1 (satu) ayat sehingga Pasal 17


berbunyi sebagai berikut :

Pasal 17

(1) Penilaian keberhasilan dalam rangka pengelolaan keuangan Desa


berdasarkan atas pelaksanaan Evaluasi secara komprehensif oleh Tim
Pembina Tingkat Kabupaten berdasarkan rekomendasi dari Tim Pembina
Tingkat Kecamatan.
(2) Berdasarkan hasil evaluasi terhadap keberhasilan pengelolaan keuangan
Desa sebagaiamana dimaksud pada ayat (1) Bupati dapat memberikan
penghargaan.
(3) Pemberian penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa
piagam penghargaan, penambahan terhadap Plafon ADD atau bantuan
kegiatan/program/proyek untuk tahun anggaran berikutnya;
(4) Pemberian penghargaan berupa penambahan plafon ADD sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) diberikan berdasarkan persentase dari akumulatif
jumlah dana ADD yang berasal dari sanksi terhadap Desa yang mengalami
pengurangan plafon ADD akibat keterlambatan pelaksanaan kegiatan dan
SPJ ADD tahun bersangkutan, selanjutnya akan ditambahkan pada dana
ADD bagi Desa yang berprestasi pada tahun berikutnya.
(5) Besaran persentase sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur sebagai
berikut :
a. Desa berprestasi I sebesar 50%;
b. Desa berprestasi II sebesar 30%; dan
c. Desa berprestasi III sebesar 20%.

4. Ketentuan dalam Lampiran I diubah sehingga Lampiran I berbunyi sebagai


mana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Bupati ini.

Pasal II

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan Bupati
dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Lombok Utara.

Ditetapkan di Tanjung
pada tanggal 18 Desember 2017
BUPATI LOMBOK UTARA,

H. NAJMUL AKHYAR

Diundangkan di Tanjung
pada tanggal 18 Desember 2017

SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN LOMBOK UTARA,

H. SUARDI

BERITA DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA TAHUN 2017 NOMOR 45


Lampiran I : Peraturan Bupati Lombok Utara
Nomor : 45 Tahun 2017
Tanggal : 18 Desember 2017
Tentang : Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Lombok
Utara Nomor 1 Tahun 2017 tentang Petunjuk dan
Petunjuk Teknis Pengelolaan Keuangan Desa
Yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa dan
Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah
Kabupaten Lombok Utara.

PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENGGUNAAN KEUANGAN DESA YANG


DITETAPKAN DALAM APBDESA DIGUNAKAN DENGAN KETENTUAN :

A. Penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dalam APBDesa masing-masing Desa


dialokasikan untuk :

1. Paling banyak 30% digunakan untuk Penghasilan Tetap Kepala Desa dan
Perangkat Desa dengan rincian sebagai berikut :
a. Penghasilan Tetap Kepala Desa dialokasikan paling tinggi per bulan
sebesar Rp. 3.500.000,- (Tiga Juta Lima Ratus Ribu Rupiah);
b. Penghasilan Tetap Sekretaris Desa (Non PNS) dialokasikan paling sedikit
70% dari penghasilan tetap Kepala Desa dan paling banyak 80 % dari
penghasilan tetap Kepala Desa; dan
c. Penghasilan Tetap Perangkat Desa selain Sekretaris Desa dialokasikan
paling sedikit 50% dari penghasilan tetap kepala Desa dan paling banyak
60% dari penghasilan tetap Kepala Desa.

2. Paling banyak 48% dari total ADD masing-masing Desa dalam APBDesa
setelah dikurangi total kebutuhan penghasilan tetap Kepala Desa dan
Perangkat Desa digunakan untuk :
a. Operasional Pemerintah Desa.
Biaya Operasional Pemerintah Desa digunakan dengan rincian sebagai
berikut :
 ATK.
 Biaya listrik dan air kantor Desa.
 Honor Tim PTPKD (Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa),
dengan rincian :
 Koordinator paling banyak Rp. 500.000,- perbulan;
 Pelaksana paling banyak per orang Rp. 400.000,- perbulan;
 Bendahara (Kaur Keuangan) paling banyak Rp. 450.000,-
perbulan.
 Biaya Rapat.
b. Tunjangan Kepala Desa dialokasikan paling tinggi Rp. 800.000,- (delapan
ratus ribu rupiah) perbulan, Sekretaris Desa (Non PNS) paling tinggi
Rp. 560.000,- (lima ratus enam puluh ribu rupiah) perbulan, tunjangan
Perangkat Desa (Kepala Urusan, Kepala Seksi dan perangkat kewilayahan)
paling tinggi Rp. 400.000,- (empat ratus ribu rupiah) perbulan per orang.
c. Tunjangan dan Operasional BPD digunakan dengan rincian sebagai
berikut :
 Tunjangan BPD dialokasikan paling tinggi sebesar Rp. 1.000.000,-
(satu juta rupiah) perbulan dan paling rendah Rp. 500.000 (lima ratus
ribu rupiah) perbulan.
 Operasional BPD digunakan untuk :
 ATK;
 Biaya Rapat; dan
 Biaya Monitoring.
d. Insentif pelayan masyarakat terdiri dari : Rukun Tetangga paling tinggi
Rp 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) perbulan per-orang,
Pekasih dialokasikan perbulan per-orang paling tinggi Rp. 600.000,-
(enam ratus ribu rupiah) dan Penghulu Desa atau nama lain sesuai
kondisi Desa dialokasikan perbulan per-orang paling tinggi Rp. 600.000,-
(enam ratus ribu rupiah).

3. Paling banyak 30% dari total operasional Desa induk 48% (100 %) dari
ADD dalam APBDesa digunakan untuk :
a. Operasional Pemerintah Desa Persiapan.
Biaya Operasional Pemerintah Desa persiapan digunakan dengan rincian
sebagai berikut:
 Tunjangan Penjabat Kepala Desa persiapan;
 ATK;
 Biaya listrik dan air kantor Desa; dan
 Biaya Rapat.
b. Insentif bendahara pembantu Desa persiapan.
c. Seluruh pertanggungjawaban penggunaan keuangan Desa persiapan tetap
oleh Pemerintah Desa induk.

B. Penggunaan keuangan Desa dalam APBDesa yang bersumber dari total Alokasi
Dana Desa (ADD) serta Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah setelah dikurangi
kebutuhan Penghasilan tetap dan tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa,
Operasional Pemerintah Desa, Tunjangan dan Operasional BPD serta untuk
Insentif Pelayan Masyarakat digunakan untuk mendanai kegiatan Desa
diantaranya :
1. Penyelenggaraan Pemerintah Desa yang meliputi :
a. penetapan dan penegasan batas Desa (pembiayaan bersama dari
Desa-Desa yang melaksanakan penetapan dan penegasan batas Desa);
b. Study Banding dan Bimtek Kepala Desa besarannya Rp. 25.000.000,-;
c. Bimtek khusus (SID) Sekdes, satu orang Kepala Seksi dan satu orang
operator SID Rp. 33.000.000,-;
d. Bimtek BPD Rp 11,000,000,-;
e. Program legislasi Desa;
f. Dukungan penganggaran BPJS kesehatan dan ketenaga kerjaan bagi
Kepala Desa dan Perangkat Desa serta keluarga sesuai peraturan yg
berlaku;
g. Pembuatan/Penerbitan sertifikat tanah kas/milik Desa (Maksimal
Rp. 5.000.000,-/persil);
h. penyusunan tata ruang Desa;
i. penyelenggaraan musyawarah Desa;
j. penyelenggaraan perencanaan Desa;
k. penyelenggaraan evaluasi tingkat perkembangan pemerintahan Desa;
l. penyelenggaraan kerjasama antar Desa;
m. Pembangunan dan/atau rehab kantor Desa (paling tinggi
Rp. 150.000.000,-);
n. Pengadaan sarana dan prasarana kantor Desa (paling tinggi
Rp. 75.000.000,-);
o. Dukungan kegiatan Pemilihan Kepala Desa (paling banyak
Rp. 50.000.000,-);
p. Biaya pengisian Perangkat Desa;
q. Biaya penegasan batas Desa dan Dusun;
r. Biaya pemilihan BPD; dan
s. Pembayaran honorarium bagi staf Desa yang besarannya maksimal
Rp. 1.000.000,-/orang/bulan untuk 1 orang staf di masing-masing seksi.
t. kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa.
2. Bidang pelaksanaan pembangunan Desa antara lain:
a. pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan infrasruktur Desa dan
lingkungan Desa antara lain:
 tambatan perahu;
 jalan pemukiman (Rabat jalan);
 jalan Desa antar permukiman ke wilayah pertanian (Pengerasan Jalan);
 pembangkit listrik tenaga mikrohidro dan energy lainnya ;
 Jembatan (bentangnya maksimal 6 meter);
 Talud, drainase, Saluran Pembuangan Air limbah (SPAL);
 Penataan lingkungan permukiman masyarakat Desa ;
 Pemberian bantuan stimulan Rumah Tidak Layak Huni senilai
Rp. 15.000.000,-per unit dan maksimal 10 unit per Desa;
 Pembangunan gapura Desa dan Dusun; dan
 Pengadaan media informasi Desa (Plank/baliho/running teks).
b. pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
kesehatan antara lain:
 air minum berskala Desa;
 sanitasi lingkungan;
 pelayanan kesehatan Desa seperti posyandu;
 pelayanan kesehatan Keluarga Berencana;
 dukungan operasional ambulan desa; dan
 sarana dan prasarana kesehatan lainnya sesuai kondisi Desa.
c. pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan dan kebudayaan antara lain:
 taman bacaan masyarakat;
 perpustakaan Desa;
 pendidikan anak usia dini;
 balai pelatihan/kegiatan belajar masyarakat;
 pengembangan dan pembinaan sanggar seni; dan
 sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan lainnya sesuai kondisi
Desa.
d. Pengembangan usaha ekonomi produktif serta pembangunan,
pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana ekonomi antara
lain:
 pasar Desa;
 pembentukan dan pengembangan BUM Desa;
 pembibitan tanaman pangan;
 penggilingan padi;
 lumbung Desa;
 pembukaan lahan pertanian;
 pengelolaan usaha hutan Desa;
 kolam ikan dan pembenihan ikan;
 cold storage (gudang pendingin);
 tempat pelelangan ikan;
 tambak garam;
 kandang ternak;
 instalasi biogas;
 mesin pakan ternak; dan
 sarana dan prasarana ekonomi lainnya sesuai kondisi Desa.
e. pelestarian lingkungan hidup antara lain:
 penghijauan;
 pembuatan terasering;
 pemeliharaan hutan bakau;
 perlindungan mata air;
 pembersihan daerah aliran sungai;
 perlindungan terumbu karang; dan
 kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa.
3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan antara lain:
a. penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban;
b. pembinaan kerukunan umat beragama (dukungan kegiatan keagamaan);
c. pembiayaan Isbat Nikah, dengan besaran paling banyak Rp. 500.000,- per
pasangan. (diupayakan sekurang-kurangnya 25 pasangan nikah per
Desa);
d. dukungan untuk insentif petugas yang membantu menuntaskan akte
kelahiran anak 0 – 18 tahun yang tersisa pada tahun 2017;
e. pembinaan kesenian dan sosial budaya masyarakat; dan
f. kegiatan lain sesuai kondisi Desa.

4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat antara lain:


a. dukungan kegiatan Karang Taruna.
b. dukungan kegiatan LPM.
c. dukungan kegiatan KPMD.
d. dukungan kegiatan MKD.
e. dukungan kegiatan Desa Siaga.
f. dukungan kegiatan PKK.
g. dukungan kegiatan Kampung KB.
h. pemberian insentif kader posyandu (maksimal Rp. 200.000,-) per orang
per bulan.
i. Pemberian insentif guru PAUD/TK/RA (maksimal Rp. 200.000,-) per orang
per bulan.
j. pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan bagi Kepala Desa, Perangkat
Desa, dan BPD.
k. peningkatan kapasitas dan sarana penunjang kelompok masyarakat,
antara lain:
 kelompok perempuan;
 kelompok tani;
 kelompok masyarakat miskin;
 kelompok nelayan;
 kelompok pengrajin;
 kelompok pemerhati dan perlindungan anak;
 kelompok pemuda; dan
 kelompok lain sesuai kondisi Desa.
l. Peningkatan akses pelayanan dasar masyarakat, diantaranya :
 Peningkatan akses layanan Kesehatan, antara lain :
 Saber Gebuk (Sapu Bersih dan Entaskan Gizi Buruk dan Gizi
Kurang) :
- Klas Gizi Plus untuk Balita Gizi Kurang (untuk Setiap Posyandu);
- Penyediaan PMT Pemulihan (untuk Setiap Balita Gizi Kurang);
- Penyediaan PMT Penyuluhan (Untuk Setiap Posyandu);
- Transport Kader Posyandu untuk Pemantauan Implementasi
Klas Gizi;
- Penyuluhan Bina Keluarga Balita;
- Implementasi Perbup larangan ibu yang memiliki balita ke luar
negeri sebagai TKW;
- Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari dipadukan
dengan Unggas/Ikan di KK/Rumah Tangga Miskin dan
bermasalah Gizi (Bisa menjadi Kegiatan PKK) menjadi Dusun
Mandiri Gizi atau Desa Mandiri Gizi;
- Penguatan Kelembagaan klp KRPL untuk menjamin
keberlanjutan;
- Pembangunan Kebun Bibit Desa (Penyediaan Bibit Tanaman
Sayur dan Buah) yang pelaksananya adalah PKK Desa; dan
- Penyediaan Benih Tanaman Pekarangan/Ikan/Unggas melalui
Bumdes (untuk Reproduksi);
 Penggencaran PHBS, Penanganan Kasus DHF :
- Transport Kader Jumantik untuk Pemantauan Jentik nyamuk di
KK;
- Kampanye GERMAS dan PHBS;
- Perdes tentang PHBS dan Kebersihan;
- Revitalisasi Budaya Gotong Royong untuk menjaga kebersihan
dan keindahan Lingkungan) / Gerakan Jumat Bersih; dan
- Penyediaan sarana dan prasarana pengolahan Sampah dari
sumbernya (3 R) dengan teknologi Takakura/Komposter antara
lain penyediaan sarana angkutan sampah dan rumah kompos.
 Penurunan Jumlah Kasus Kematian Ibu Bersalin :
- Sosialisasi Pemanfaatan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK);
- Perdes tentang Pendewasaan usia pernikahan; dan
- Transport Kader Untuk Pendampingan Ibu Hamil Resiko Tinggi
dan/atau dari Keluarga Miskin.
 Peningkatan penggunaan garam beryodium :
- Pengembangan dan pengelolaan posyandu dalam penyediaan
garam beryodium bagi masyarakat (Dapat menjadi kegiatan PKK
Desa); dan
- Penyusunan Perdes larangan Peredaran Garam non Iodium.
 Peningkatan akses layanan Pendidikan, Saber DO dan Pengentasan
Buta Aksara :
 Pendataan Anak Usia Sekolah (7-18 th) yang tidak bersekolah;
 Pendataan penduduk Usia > 18 tahun < 50 tahun yang Buta
Akasara/tidak tamat SD/ tidak tamat SMP/tidak Tamat SMA/SMK;
 Pendataan anak dari keluarga miskin yang sedang bersekolah; dan
 Sosialisasi Program Saber DO dan Pengentasan Buta Aksara.

TAHAPAN DAN MEKANISME PENCAIRAN KEUANGAN DESA DALAM APBDESA

A. Belanja Desa dalam APBDesa yang bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD)
untuk kebutuhan Penghasilan tetap dan tunjangan Kepala Desa dan
Perangkat Desa, Operasional Pemerintah Desa, Tunjangan dan Operasional BPD
serta untuk Insentif Pelayan Masyarakat diajukan setiap bulan dalam bentuk
mekanisme LS (langsung) dengan melampirkan :
1. Surat Permohonan Pencairan Dana yang ditandatangani oleh Kepala Desa
mengetahui Camat yang ditujukan kepada Bupati Lombok Utara Cq. Kepala
BPKAD Kabupaten Lombok Utara;
2. Fotocopy buku rekening kas Desa, foto copy NPWP, Kwitansi Permohonan
dan tanda terima yang sudah di tanda tangani masing-masing penerima;
3. Perincian penggunaan dana sesuai APBDesa yang sudah disyahkan; dan
4. Melampirkan bukti potong pajak (PPh Pasal 21).

B. Belanja Desa dalam APBDesa yang bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD)
dan bagi hasil pajak dan retribusi Daerah untuk Bidang penyelenggaraan
Pemerintah Desa, Bidang Pembangunan Desa, Bidang Pemberdayaan
Masyarakat dan Bidang Pembinaan Kemasyarakatan dicairkan 2 (dua) termin
pada tahun anggaran berjalan dengan tahapan pencairan sebagai berikut :
1. Tahapan Pencairan Termin I sebesar 60%, yaitu :
a. Jumlah dana yang dicairkan pada termin I sebesar 60% (enam puluh
perseratus) yang bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD) dan bagi hasil
pajak dan retribusi Daerah.
b. Pemerintah Desa mengajukan usulan permohonan pencairan yang
ditujukan kepada Bupati Lombok Utara Cq. Kepala BPKAD Kabupaten
Lombok Utara, usulan dimaksud sebelum diajukan Kepada Bupati
Lombok Utara terlebih dahulu diajukan ke Camat untuk dilakukan
verifikasi sebagai dasar Camat dalam merekomendasikan permohonan
pencairan
c. Syarat pengajuan Usulan pencairan meliputi :
 Persyaratan Utama yaitu :
 surat Permohonan Pencairan Dana yang ditandatangani oleh
Kepala Desa mengetahui Camat yang ditujukan kepada Bupati
Lombok Utara Cq. Kepala BPKAD Kabupaten Lombok Utara;
 kwitansi jumlah dana yang diusulkan pencairannya;
 fotocopy Berita acara musyawarah Desa dan RKP Desa;
 fotocopy APBDesa/APBDesa Perubahan;
 daftar Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Daftar urut Rencana
Kegiatan (DURK);
 fotocopy buku rekening kas Desa;
 desain dan Foto 0% rencana kegiatan fisik;
 surat pernyataan penyerahan ditandatangani oleh Ketua Tim
Verifikasi Kecamatan selaku pihak pertama dan Bendahara PTPKD
selaku pihak Kedua mengetahui Camat;
 fotocopy NPWP;
 fakta integritas; dan
 surat pernyataan tanggung jawab.
 Persyaratan tambahan diantaranya :
 fotocopy RPJM Desa;
 fotocopy Surat Keputusan Kepala Desa tentang Tim Pelaksana
Tekhnis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD);
 fotocopy Surat Keputusan Kepala Desa tentang Tim Pelaksana
Kegiatan (TPK);
 fotocopy Surat Keputusan Kepala Desa tentang Pengangkatan
Perangkat Desa dan Pelayan Masyarakat;
 fotocopy Surat Keputusan Pengangkatan Kepala Desa dan BPD;
 fotocopy Surat Keputusan (SK) Kader Posyandu;
 bagi Desa yang sudah memiliki Badan Usaha Milik Desa
(BUMDES) wajib melampirkan foto copy Akte Notaris pendirian
BUMDES, bagi BUMDES yang belum memiliki akte notaris dapat
melampirkan Perdes pendirian BUMDES;
 Persyaratan utama dan persyaratan tambahan diserahkan dalam
berkas terpisah ke kecamatan untuk di verifikasi sebelum dilanjutkan
ke BPKAD harus juga diserahkan ke DP2KBPMD Kabupaten Lombok
Utara.
d. Proses pengajuan untuk termin I selambat-lambatnya dilakukan pada
bulan Juni pada tahun berjalan.

2. Tahapan Pencairan Termin II sebesar 40%, yaitu :


a. Jumlah Dana yang dicairkan pada Termin II Sebesar 40% (empat puluh
perseratus), dengan prinsip pencairan Termin II dapat dilakukan setelah
kegiatan termin sebelumnya (termin I) minimal 80% (delapan puluh
perseratus) dinyatakan selesai serta laporan hasil kegiatan dan
pertanggungjawaban keuangan sudah diverifikasi Tim Kecamatan.
b. Pemerintah Desa mengajukan Usulan Proposal Pencairan keuangan
Desa yang ditujukan Kepada Bupati Lombok Utara Cq. BPKAD Kabupaten
Lombok Utara, usulan dimaksud sebelum diajukan Kepada Kepada
Bupati Lombok Utara Cq. BPKAD Kabupaten Lombok Utara, terlebih
dahulu diajukan ke Camat untuk dilakukan verifikasi.
c. Usulan pengajuan pencairan keuangan Desa meliputi:
 Surat Permohonan pencairan Dana yang ditandatangani oleh Kepala
Desa yang ditunjukan Kepada Bupati Lombok Utara Cq. BPKAD
Kabupaten Lombok Utara.
 Laporan Realisasi Angggaran Termin sebelumnya, diantaranya :
 Laporan pertanggungjawaban penggunaan Keuangan Desa (dari
Termin yang sudah dilaksanakan) meliputi:
- Buku Kas Umum;
- Buku Kas Pembantu;
- Bukti pengajuan SPP (Surat Permohonan Pembayaran);
- Kwitansi Pembelian, Bon konten pembelian dan nota Pesanan;
- Foto perkembangan kegiatan;
- Laporan Pelaksanaan kegiatan;
- Rekomendasi dari Tim Pembina Tingkat Kecamatan; dan
- Melampirkan Bukti Pembayaran pajak.
 Kwitansi Penarikan keuangan Desa (sesuai termin permohonan)
yang ditandatangani oleh Koordinator Tim Pelaksana Tekhnis
Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKDD) dan Bendahara PTPKD
Mengetahui Kepala Desa.
 Surat pernyataan penyerahan keuangan Desa ditandatangani oleh
Ketua Tim Verifikasi Kecamatan selaku pihak pertama dan
Bendahara PTPKD selaku pihak kedua Mengetahui Camat.
 Rekomendasi permohonan pencairan dana dari Camat.
 Rekomendasi permohonan Transfer Dana Keuangan Desa Kepada
BPKAD Kabupaten Lombok Utara dari Kecamatan.
 Laporan kemajuan pekerjaan untuk kegiatan fisik/infrastruktur.
 Laporan Realisasi Penyerapan Dana yang ditandatangani oleh
Kepala Desa diatas materai Rp. 6000 (enam ribu rupiah).
d. Tingkat Kecamatan Melakukan Verifikasi usulan proposal Pencairan
keuangan Desa yang diajukan oleh Pemerintah Desa.
e. Verifikasi usulan proposal pencairan keuangan Desa paling lama 5 (lima)
hari kerja, setelah usulan pengajuan proposal Keuangan Desa
disampaikan dan diterima oleh Camat.
f. Verifikasi dimaksud sebagaimana angka 4 adalah meneliti kelengkapan
dokumen usulan proposal pengajuan pencairan dana sesuai dengan
tahapan dan mekanisme pencairan keuangan Desa.
g. Jika usulan proposal pencairan keuangan Desa yang diajukan oleh
Pemerintah Desa setelah dilakukan Verifikasi belum memenuhi
kelengkapan dokumen usulan proposal, maka camat mengembalikan
dokumen usulan proposal pengajuan pencairan dana untuk di
lengkapi/diperbaiki.
h. Perbaikan sebagaimana dimaksud huruf g paling Lama 3 (tiga) hari kerja
terhitung sejak pengembalian dokumen usulan proposal pengajuan
pencairan dana.
i. Usulan pengajuan proposal keuangan Desa yang telah diverifikasi
ditingkat kecamatan selanjutnya diajukan ke BPKAD Kabupaten Lombok
Utara.
j. Keuangan Desa dicairkan melalui Transfer dari rekening Kas Daerah ke
Rekening Kas Desa.

BUPATI LOMBOK UTARA,

H. NAJMUL AKHYAR

Anda mungkin juga menyukai