MEMUTUSKAN :
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Lombok Utara Nomor 1 Tahun 2017
tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Pengelolaan Keuangan Desa
Yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa dan Bagi Hasil Pajak dan Retribusi
Daerah Kabupaten Lombok Utara (Berita Daerah Kabupaten Lombok Utara Tahun
2017 Nomor 1) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Lombok Utara
Nomor 37 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Lombok Utara
Nomor 1 Tahun 2017 tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk teknis
Pengelolaan Keuangan Desa Yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa dan Bagi
Hasil Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Lombok Utara (Berita Daerah
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 Nomor 37) diubah sebagai berikut :
1. Ketentuan Pasal 13 ayat (1) diubah sehingga Pasal 13 berbunyi sebagai berikut :
Pasal 13
Pasal 14
Tim PTPKD ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa dengan susunan sebagai
berikut:
1. Koordiator : Sekretaris Desa;
2. Pelaksana : 3 (tiga) Orang Kepala Seksi; dan
3. Bendahara : Bendahara/Kepala Urusan Keuangan.
Pasal 17
Pasal II
Ditetapkan di Tanjung
pada tanggal 18 Desember 2017
BUPATI LOMBOK UTARA,
H. NAJMUL AKHYAR
Diundangkan di Tanjung
pada tanggal 18 Desember 2017
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN LOMBOK UTARA,
H. SUARDI
1. Paling banyak 30% digunakan untuk Penghasilan Tetap Kepala Desa dan
Perangkat Desa dengan rincian sebagai berikut :
a. Penghasilan Tetap Kepala Desa dialokasikan paling tinggi per bulan
sebesar Rp. 3.500.000,- (Tiga Juta Lima Ratus Ribu Rupiah);
b. Penghasilan Tetap Sekretaris Desa (Non PNS) dialokasikan paling sedikit
70% dari penghasilan tetap Kepala Desa dan paling banyak 80 % dari
penghasilan tetap Kepala Desa; dan
c. Penghasilan Tetap Perangkat Desa selain Sekretaris Desa dialokasikan
paling sedikit 50% dari penghasilan tetap kepala Desa dan paling banyak
60% dari penghasilan tetap Kepala Desa.
2. Paling banyak 48% dari total ADD masing-masing Desa dalam APBDesa
setelah dikurangi total kebutuhan penghasilan tetap Kepala Desa dan
Perangkat Desa digunakan untuk :
a. Operasional Pemerintah Desa.
Biaya Operasional Pemerintah Desa digunakan dengan rincian sebagai
berikut :
ATK.
Biaya listrik dan air kantor Desa.
Honor Tim PTPKD (Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa),
dengan rincian :
Koordinator paling banyak Rp. 500.000,- perbulan;
Pelaksana paling banyak per orang Rp. 400.000,- perbulan;
Bendahara (Kaur Keuangan) paling banyak Rp. 450.000,-
perbulan.
Biaya Rapat.
b. Tunjangan Kepala Desa dialokasikan paling tinggi Rp. 800.000,- (delapan
ratus ribu rupiah) perbulan, Sekretaris Desa (Non PNS) paling tinggi
Rp. 560.000,- (lima ratus enam puluh ribu rupiah) perbulan, tunjangan
Perangkat Desa (Kepala Urusan, Kepala Seksi dan perangkat kewilayahan)
paling tinggi Rp. 400.000,- (empat ratus ribu rupiah) perbulan per orang.
c. Tunjangan dan Operasional BPD digunakan dengan rincian sebagai
berikut :
Tunjangan BPD dialokasikan paling tinggi sebesar Rp. 1.000.000,-
(satu juta rupiah) perbulan dan paling rendah Rp. 500.000 (lima ratus
ribu rupiah) perbulan.
Operasional BPD digunakan untuk :
ATK;
Biaya Rapat; dan
Biaya Monitoring.
d. Insentif pelayan masyarakat terdiri dari : Rukun Tetangga paling tinggi
Rp 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) perbulan per-orang,
Pekasih dialokasikan perbulan per-orang paling tinggi Rp. 600.000,-
(enam ratus ribu rupiah) dan Penghulu Desa atau nama lain sesuai
kondisi Desa dialokasikan perbulan per-orang paling tinggi Rp. 600.000,-
(enam ratus ribu rupiah).
3. Paling banyak 30% dari total operasional Desa induk 48% (100 %) dari
ADD dalam APBDesa digunakan untuk :
a. Operasional Pemerintah Desa Persiapan.
Biaya Operasional Pemerintah Desa persiapan digunakan dengan rincian
sebagai berikut:
Tunjangan Penjabat Kepala Desa persiapan;
ATK;
Biaya listrik dan air kantor Desa; dan
Biaya Rapat.
b. Insentif bendahara pembantu Desa persiapan.
c. Seluruh pertanggungjawaban penggunaan keuangan Desa persiapan tetap
oleh Pemerintah Desa induk.
B. Penggunaan keuangan Desa dalam APBDesa yang bersumber dari total Alokasi
Dana Desa (ADD) serta Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah setelah dikurangi
kebutuhan Penghasilan tetap dan tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa,
Operasional Pemerintah Desa, Tunjangan dan Operasional BPD serta untuk
Insentif Pelayan Masyarakat digunakan untuk mendanai kegiatan Desa
diantaranya :
1. Penyelenggaraan Pemerintah Desa yang meliputi :
a. penetapan dan penegasan batas Desa (pembiayaan bersama dari
Desa-Desa yang melaksanakan penetapan dan penegasan batas Desa);
b. Study Banding dan Bimtek Kepala Desa besarannya Rp. 25.000.000,-;
c. Bimtek khusus (SID) Sekdes, satu orang Kepala Seksi dan satu orang
operator SID Rp. 33.000.000,-;
d. Bimtek BPD Rp 11,000,000,-;
e. Program legislasi Desa;
f. Dukungan penganggaran BPJS kesehatan dan ketenaga kerjaan bagi
Kepala Desa dan Perangkat Desa serta keluarga sesuai peraturan yg
berlaku;
g. Pembuatan/Penerbitan sertifikat tanah kas/milik Desa (Maksimal
Rp. 5.000.000,-/persil);
h. penyusunan tata ruang Desa;
i. penyelenggaraan musyawarah Desa;
j. penyelenggaraan perencanaan Desa;
k. penyelenggaraan evaluasi tingkat perkembangan pemerintahan Desa;
l. penyelenggaraan kerjasama antar Desa;
m. Pembangunan dan/atau rehab kantor Desa (paling tinggi
Rp. 150.000.000,-);
n. Pengadaan sarana dan prasarana kantor Desa (paling tinggi
Rp. 75.000.000,-);
o. Dukungan kegiatan Pemilihan Kepala Desa (paling banyak
Rp. 50.000.000,-);
p. Biaya pengisian Perangkat Desa;
q. Biaya penegasan batas Desa dan Dusun;
r. Biaya pemilihan BPD; dan
s. Pembayaran honorarium bagi staf Desa yang besarannya maksimal
Rp. 1.000.000,-/orang/bulan untuk 1 orang staf di masing-masing seksi.
t. kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa.
2. Bidang pelaksanaan pembangunan Desa antara lain:
a. pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan infrasruktur Desa dan
lingkungan Desa antara lain:
tambatan perahu;
jalan pemukiman (Rabat jalan);
jalan Desa antar permukiman ke wilayah pertanian (Pengerasan Jalan);
pembangkit listrik tenaga mikrohidro dan energy lainnya ;
Jembatan (bentangnya maksimal 6 meter);
Talud, drainase, Saluran Pembuangan Air limbah (SPAL);
Penataan lingkungan permukiman masyarakat Desa ;
Pemberian bantuan stimulan Rumah Tidak Layak Huni senilai
Rp. 15.000.000,-per unit dan maksimal 10 unit per Desa;
Pembangunan gapura Desa dan Dusun; dan
Pengadaan media informasi Desa (Plank/baliho/running teks).
b. pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
kesehatan antara lain:
air minum berskala Desa;
sanitasi lingkungan;
pelayanan kesehatan Desa seperti posyandu;
pelayanan kesehatan Keluarga Berencana;
dukungan operasional ambulan desa; dan
sarana dan prasarana kesehatan lainnya sesuai kondisi Desa.
c. pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan dan kebudayaan antara lain:
taman bacaan masyarakat;
perpustakaan Desa;
pendidikan anak usia dini;
balai pelatihan/kegiatan belajar masyarakat;
pengembangan dan pembinaan sanggar seni; dan
sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan lainnya sesuai kondisi
Desa.
d. Pengembangan usaha ekonomi produktif serta pembangunan,
pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana ekonomi antara
lain:
pasar Desa;
pembentukan dan pengembangan BUM Desa;
pembibitan tanaman pangan;
penggilingan padi;
lumbung Desa;
pembukaan lahan pertanian;
pengelolaan usaha hutan Desa;
kolam ikan dan pembenihan ikan;
cold storage (gudang pendingin);
tempat pelelangan ikan;
tambak garam;
kandang ternak;
instalasi biogas;
mesin pakan ternak; dan
sarana dan prasarana ekonomi lainnya sesuai kondisi Desa.
e. pelestarian lingkungan hidup antara lain:
penghijauan;
pembuatan terasering;
pemeliharaan hutan bakau;
perlindungan mata air;
pembersihan daerah aliran sungai;
perlindungan terumbu karang; dan
kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa.
3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan antara lain:
a. penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban;
b. pembinaan kerukunan umat beragama (dukungan kegiatan keagamaan);
c. pembiayaan Isbat Nikah, dengan besaran paling banyak Rp. 500.000,- per
pasangan. (diupayakan sekurang-kurangnya 25 pasangan nikah per
Desa);
d. dukungan untuk insentif petugas yang membantu menuntaskan akte
kelahiran anak 0 – 18 tahun yang tersisa pada tahun 2017;
e. pembinaan kesenian dan sosial budaya masyarakat; dan
f. kegiatan lain sesuai kondisi Desa.
A. Belanja Desa dalam APBDesa yang bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD)
untuk kebutuhan Penghasilan tetap dan tunjangan Kepala Desa dan
Perangkat Desa, Operasional Pemerintah Desa, Tunjangan dan Operasional BPD
serta untuk Insentif Pelayan Masyarakat diajukan setiap bulan dalam bentuk
mekanisme LS (langsung) dengan melampirkan :
1. Surat Permohonan Pencairan Dana yang ditandatangani oleh Kepala Desa
mengetahui Camat yang ditujukan kepada Bupati Lombok Utara Cq. Kepala
BPKAD Kabupaten Lombok Utara;
2. Fotocopy buku rekening kas Desa, foto copy NPWP, Kwitansi Permohonan
dan tanda terima yang sudah di tanda tangani masing-masing penerima;
3. Perincian penggunaan dana sesuai APBDesa yang sudah disyahkan; dan
4. Melampirkan bukti potong pajak (PPh Pasal 21).
B. Belanja Desa dalam APBDesa yang bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD)
dan bagi hasil pajak dan retribusi Daerah untuk Bidang penyelenggaraan
Pemerintah Desa, Bidang Pembangunan Desa, Bidang Pemberdayaan
Masyarakat dan Bidang Pembinaan Kemasyarakatan dicairkan 2 (dua) termin
pada tahun anggaran berjalan dengan tahapan pencairan sebagai berikut :
1. Tahapan Pencairan Termin I sebesar 60%, yaitu :
a. Jumlah dana yang dicairkan pada termin I sebesar 60% (enam puluh
perseratus) yang bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD) dan bagi hasil
pajak dan retribusi Daerah.
b. Pemerintah Desa mengajukan usulan permohonan pencairan yang
ditujukan kepada Bupati Lombok Utara Cq. Kepala BPKAD Kabupaten
Lombok Utara, usulan dimaksud sebelum diajukan Kepada Bupati
Lombok Utara terlebih dahulu diajukan ke Camat untuk dilakukan
verifikasi sebagai dasar Camat dalam merekomendasikan permohonan
pencairan
c. Syarat pengajuan Usulan pencairan meliputi :
Persyaratan Utama yaitu :
surat Permohonan Pencairan Dana yang ditandatangani oleh
Kepala Desa mengetahui Camat yang ditujukan kepada Bupati
Lombok Utara Cq. Kepala BPKAD Kabupaten Lombok Utara;
kwitansi jumlah dana yang diusulkan pencairannya;
fotocopy Berita acara musyawarah Desa dan RKP Desa;
fotocopy APBDesa/APBDesa Perubahan;
daftar Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Daftar urut Rencana
Kegiatan (DURK);
fotocopy buku rekening kas Desa;
desain dan Foto 0% rencana kegiatan fisik;
surat pernyataan penyerahan ditandatangani oleh Ketua Tim
Verifikasi Kecamatan selaku pihak pertama dan Bendahara PTPKD
selaku pihak Kedua mengetahui Camat;
fotocopy NPWP;
fakta integritas; dan
surat pernyataan tanggung jawab.
Persyaratan tambahan diantaranya :
fotocopy RPJM Desa;
fotocopy Surat Keputusan Kepala Desa tentang Tim Pelaksana
Tekhnis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD);
fotocopy Surat Keputusan Kepala Desa tentang Tim Pelaksana
Kegiatan (TPK);
fotocopy Surat Keputusan Kepala Desa tentang Pengangkatan
Perangkat Desa dan Pelayan Masyarakat;
fotocopy Surat Keputusan Pengangkatan Kepala Desa dan BPD;
fotocopy Surat Keputusan (SK) Kader Posyandu;
bagi Desa yang sudah memiliki Badan Usaha Milik Desa
(BUMDES) wajib melampirkan foto copy Akte Notaris pendirian
BUMDES, bagi BUMDES yang belum memiliki akte notaris dapat
melampirkan Perdes pendirian BUMDES;
Persyaratan utama dan persyaratan tambahan diserahkan dalam
berkas terpisah ke kecamatan untuk di verifikasi sebelum dilanjutkan
ke BPKAD harus juga diserahkan ke DP2KBPMD Kabupaten Lombok
Utara.
d. Proses pengajuan untuk termin I selambat-lambatnya dilakukan pada
bulan Juni pada tahun berjalan.
H. NAJMUL AKHYAR