PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
terus, upaya penyembuhan sulit tercapai. Jika demikian halnya kerjasama atau
keterlibatan orang tua dengan tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit selama
masih dalam perawatan sangat di perlukan (Nursalam, Susilaningrum, dan
Utami, 2013. p:2).
Menurut data WHO pada tahun 2014 sekitar 21 juta kasus thypoid
200.000 diantaranya meninggal dunia dengan persentase 80% di Asia yang
terjadi di Rumah sakit antara 0-13,9%, dan prevalensi pada anak-anak berkisar
antara 0-14,8%.WHO memperkirakan angka insidensi di seluruh dunia terdapat
sekitar 17 juta pertahun dengan 600.000 orang meninggal karena penyakit
thypoid (Widoyono 2015 dalam Kuartianti, 2016. p:1).
Di Indonesia kasus thypoid tersebar secara merata diseluruh provinsi
dengan insidensi di daerah pedesaan sebesar 358/10.000 penduduk/tahun, di
daerah perkotaan 760/100.000 penduduk/tahun. Umur penderita yang terkena
dilaporkan antara 3-19 tahun pada 91% kasus. Menurut hasil survey Nasional
(sarkesnas) tahun 2014 jumlah pasien rawat inap thypoid menempati urutan ke-
8 dari 10 macam penyakit penyebab kematian umum di Indonesia sebesar
4,3%. Pada tahun 2015, jumlah pasien rawat inap thypoid yaitu 81.116 kasus
dengan persentase 3,15% dan menempati urutan ke-2 dari 10 macam penyakit
terbanyak di Rumah Sakit seluruh Indonesia (Kemenkes RI dalam kuartianti,
2016 p:2).
Di Jawa Barat, thypoid berada pada urutan ke-1 dari 20 macam penyakit
dengan persentase 17,58% di tahun 2012. Jenis penyakit terbanyak ini terjadi
pada golongan usia 5-14 tahun. Penyakit infeksi memiliki persentase sebesar
28,14%. Lalu, penyakit non infeksi persentasenya adalah 21,86%. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa permasalahan yang dominan adalah pola penyakit
pada usia 5-14 tahun yang masih berkaitan dengan perilaku dan lingkungan.
Di Kabupaten Cianjur sendiri pada tahun 2014 Penyakit thypoid masuk
kedalam daftar 10 penyakit yang sering terjadi dan mematikan dengan
persentase 2,7% di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur khususnya di
ruangan Samolo 3 (Instalasi rawat inap anak) (KBDA 2015, Depkes JABAR
dalam kuarianti, 2016 p: 2).
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang diatas maka dapat dirumuskan masalahnya
yaitu, “Bagaimana Aplikasi Terapi Musik AudioVisual terhadap Kecemasan
Anak Usia Sekolah (6-12 Tahun) saat Hospitalisasi dengan Thypoid di RSUD
Sayang Kabupaten Cianjur Ruang Samolo 3?”.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penulis Mampu menerapkan “Aplikasi Terapi Musik AudioVisual
terhadap Kecemasan Anak Usia Sekolah (6-12 Tahun) saat Hospitalisasi
dengan Thypoid di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur Ruang Samolo 3”.
2. Tujuan Khusus
a. Peneliti mampu melakukan pengkajian keperawatan pada anak yang
mengalami thypoid dengan kecemasan saat hospitalisasi
b. Peneliti mampu menetapkan diagnosis keperawatan pada anak yang
mengalami thypoid dengan kecemasansaat hospitalisasi
5
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritik
Penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan kontribusi berupa
pengembangan informasi dan ilmu pengetahuan mengenai “Aplikasi Terapi
Musik AudioVisual terhadap Kecemasan Anak saat Hospitalisasi dengan
Thypoid di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur Ruang Samolo 3”.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Perawat
Penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan masukan dalam menyusun
standar “Aplikasi Terapi Musik AudioVisual terhadap Kecemasan Anak
saat Hospitalisasi dengan Thypoid di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur
Ruang Samolo 3”.Sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan pada
pasien dibidang keperawatan anak.
b. Bagi Rumah Sakit
Penelitian ini bisa dijadikan bahan masukkan untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan khususnya dibagian keperawatan anak.
c. Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini bisa dijadikan referensi dan bahan perbandingan oleh
mahasiswa akademi keperawatan pemerintah Kabupaten Cianjur dalam
penelitian selanjutnya.
6
d. Bagi Pasien
Untuk mengurangi kecemasan pada anak dengan hospitalisasi. Berguna
untuk penatalaksaan pelayanan kesehatan untuk meningkatkan derajat
kesehatan dalam keperawatan.
e. Bagi orangtua/keluarga
Penelitian ini bisa dijadikan sumber informasi untuk melakukan dan
meningkatkan pengetahuan ibu sebagai salah satu cara untuk dapat
melakukan“Aplikasi Terapi Musik AudioVisual terhadap Kecemasan
Anak saat Hospitalisasi dengan Thypoid di RSUD Sayang Kabupaten
Cianjur Ruang Samolo 3”.