IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. S Jenis kelamin : Pria
Usia : 57 Tahun Suku bangsa : WNI, Jawa
Status perkawinan : SudahMenikah Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Bengkel mobil No. CM : 1077**
Alamat : Mondosari, Tgl Masuk RS : 7/12/2019
Demak
I. ANAMNESIS
Dilakukan autoanamnesis dan aloanamnesispada tanggal 10Desember 2019
pukul 11:00 WIB di bangsal nakula 3RSUD K.R.M.T Wongsonegoro.
A. Keluhan Utama
Timbul benjolan dileher kanan sejak 1 bulan yang lalu
C. Riwayat Pengobatan
Saat ini pasien tidak memiliki alergi terhadap obat dan makanan. Pasien telah
berobat kepuskesmas mengenai benjolan pada lehernya beberapasaat yang lalu
dan sudah diberikan obat pereda nyeri, namun keluhan tidak membaik. Pasien
menggunakan suntik insulin sejak setahun yang lalu untuk penyakit diabetesnya.
2
saat sedang banyak pekernjaan. Pasie mengaku bahwa dirinya tidak menyukai
makanan goreng – gorengan. Pasien mengaku gemar makanan dan minuman
panas.
H. Riwayat Kebiasaan
Pasien adalah mantan perokok, namun pasien sudah tidak merokok lagi sejak 29
tahun yang lalu. Pasien setiaphari berolahraga secara teratur. Setiap pagi pasien
akan bersepeda sehabis pukul 6 pagi. Penggunaan obat obatan terlarang disangkal.
3
Radang Tidak ada Tidak ada
Kel. Metabolik Tidak ada Tidak ada
Nyeri tarik Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan tragus Tidak ada Tidak ada
Cukup lapang (N) Cukup lapang (N) Cukup
Dinding liang lapang(N)
telinga Sempit
Hiperemi Tidak Tidak
Edema Tidak ada Tidak ada
Massa Tidak ada Tidak ada
Ada / Tidak Tidak Tidak
Serumen Bau Tidak Tidak
Warna - -
Jumlah - -
Jenis - -
Membran timpani
Warna Putih Mutiara Putih Mutiara
Reflek cahaya + +
Utuh Bulging - -
Retraksi - -
Atrofi - -
Jumlah perforasi - -
Perforasi Jenis - -
Kwadran - -
Pinggir - -
Gambar
4
Mastoid Sikatrik Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Nyeri ketok Tidak ada Tidak ada
Ada / Tidak - -
CAE Sekret Bau - -
Warna - -
Jumlah - -
Audiometri Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Hidung
Pemeriksaan Kelainan Dektra Sinistra
Deformitas Tidak ada Tidak ada
Kelainan kongenital Tidak ada Tidak ada
Hidung luar Trauma Tidak ada Tidak ada
Radang Tidak ada Tidak ada
Massa Tidak ada Tidak ada
5
Merah muda, hiperemis (-
), ulkus (-)
Ditengah, hiperemis (-),
ulkus (-)
Tonsil Ukuran T2 – T2
Warna Hiperemis (+ / +)
Permukaan Tidak Rata kanan dan kiri
Kripte Melebar kanan dan kiri
Detritus (-/-)
Faring Mukosa Hiperemis (-), hipertrofi (-
Granulasi ), atrofi (-)
Post nasal drip (-)
Sinus Paranasal
Pemeriksaan Dekstra Sinistra
Nyeri tekan - -
Nyeri ketok - -
Rinoskopi Anterior
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Vestibulum Vibrise Ada Ada
Radang Tidak ada Tidak ada
Cukup lapang (N) Cukup lapang (N) Cukup lapang (N)
Cavum nasi Sempit
Lapang
Lokasi - -
Sekret Jenis - -
Jumlah - -
Bau - -
6
Konka inferior Ukuran
(tidak dilakukan Warna
karena Permukaan
keterbatasan alat) Edema
Konka media Ukuran
Warna
Permukaan
Edema
Cukup
lurus/deviasi
Permukaan
Septum Warna
Spina
Krista
Abses
Perforasi
Lokasi
Bentuk
Ukuran
Permukaan
Massa Warna
Konsistensi
Mudah digoyang
Pengaruh
vasokonstriktor
Gambar
STATUS LOKALIS
Inspeksi
7
Lokasi : coli dekstra
Bentuk : bulat
Warna : rata dengan kulit sekitar
Jumlah :1
Palpasi
8
X foto thorak
cor normal
pulmo : tak tampak kelainan
tulang dan jaringan lunak baik
USG coli
masa solid dengan bagian kistik-nekrosis lobulated batas tak tegas tepi
reguler pada level 2 – 3 regio coli dextra ( ukuran kurang lebih 3.66 x 3,06
x 3,65 cm) yang pada pemeriksaan CDS tampak peningkatan vaskularisasi
DD : abses, mass.
Limfadenopati pada level 2 ( 0,72 cm) dan 3 (1,05 cm ) regio coli dextra
IV. RESUME
Telah diperiksa seorang lak -laki usia 57 tahun di bangsal Nakula 3 RSUD
KMRT Wongsonegoro dengan keluhan nyeri pada benjolan dileher kanan. Awalnya
benjolan dileher kanan timbul 2 bulan yang lalu sebesar kelereng dan semakin membesar
dengan cepat selama 15 hari SMRS. Awalnya nyeri dirasakan hilang timbul pada
benjolan, namun 5 hari SMRS nyeri dirasakan semakin hari semakin bertambah berat
terutama saat di pegang, menelan & menggerakan kepala. Kadang pasien mengeluhkan
demam disertai menggigil pada malam hari. Sebelumnya pasien telah berobat ke
puskesmas dan diberi obat penghilang rasa nyeri, tapi keluhan tidak membaik sehingga
pasien memutuskan datang ke IGD RSUD KMRT Wongsonegoro. pasien juga
mengeluhkan batuk kering, serta Telinga kanan dan kiri berdengung hilang timbul selama
1 bulan SMRS dan tidak membaik dengan meminum obat.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan: tonsil T2 / T2, hiperemis, permukaan
tidak rata kanan kiri, serta melebar.
Pada pemeriksaan penunjang USG coli didapatkan masa solid dengan bagian
kistik-nekrosis lobulated batas tak tegas tepi reguler pada level 2 – 3 regio coli
dextra ( ukuran kurang lebih 3.66 x 3,06 x 3,65 cm) yang pada pemeriksaan CDS
tampak peningkatan vaskularisasi. Dan labolatorium didapatkan leukositosis dan
peningkatan GDS. X foto thorak dalam batas normal.
V. DIAGNOSA
a. Diagnosa kerja
9
Tumor coli dextra susp CA nasofaring
Tonsilitis
Diabetes melitus
Clinical reasoning :
Anamnesis:
- benjolan timbul sejak 2 bulan yang lalu sebesar kelereng dan semakin
membesar dengan cepat
- nyeri pada benjolan
- nyeri dirasakan semakin hari semakin bertambah berat terutama saat di
pegang, menelan & menggerakan kepala.
- Telinga kanan dan kiri berdengung
PF:
‐ Leher sebelah kanan membesar dengan cepat, nyeri sentuh, imobilisasi,
permukaan kasar, konistensi keras
‐ Tonsil : T2 / T2, hiperemis, permukaan tidak rata kanan kiri, serta
melebar.
PP :
- Hasil USG
- GDS : 334
- Leukosit : 13
- FT4 : 26.9
- TSHs : 0.7
b. Diagnosis banding
Limfoma
TB nasofaring
Adenosarkoma
c. Rencana diagnostik
- Biopsi nasofaring
- Metastasis jauh:
i. Tes fungsi hepar dan ginjal
10
ii. USG hepar
VI. TATALAKSANA
b. Farmakologi
Infus RL 500ml 20tpm
Ranitidine inj 2x1
Ketorolac inj 30mg 2x1
Paracetamol tab 500mg 3x1 PO
N-acetylcyisteine tab 200mg 2x1 PO
Novorapid SC 14-14-14 IU
Levemir SC 1x 16 IU
Ceftriaxon inj 1 gr 2x 1
c. Non – Farmakologi
Berikan makan yang lunak dan cair ( mudah ditelan)
d. Rencana evaluasi
Evaluasi keadaan umum
Evaluasi respons pengobatan: gejala klinis
Awasi tanda-tanda perburukan dan metastasis
e. Rencana KIE
Menginformasikan kepada pasien mengenai perjalanan penyakit yang dialami
oleh pasien mulai dari penyebab, terapi, dan bahaya dari penyakit pasien.
Menginformasikan kepada keluarga pasien mengenai kondisi yang dialami
oleh pasien.
Tumor yang diderita pasien memiliki kemungkinan ganas, sehingga penegakan
diagnosis dengan pengambilan sedikit jaringan dari tumor akan membantu
dalam memberikan penanganan yang tepat dan cepat.
VII. PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad malam
11
Ad Functionam : dubia ad malam
Ad sanationam : dubia ad malam
VIII. KESIMPULAN
Telah diperiksa seorang laki- laki berusia 57 tahun dengan keluhan timbul
benjolan pada leher kanan yang terasa nyeri dan membesar dalam waktu singkat.
Benjolan dirasakan nyeri saat disentuh dan terasa panas. Benjolan juga terfiksasi.
Berdasarkan hasil anamnesis, PF ,dan PP didapatkan diagnosis kerja tumor coli
dekstra susp ca nasofaring, tonsillitis dan diabetes mellitus.
12