REPUBLIK INDONESIA
STANDAR PELAYANAN
PERKOTAAN (SPP)
DALAM RANCANGAN
PERATURAN PEMERINTAH
TENTANG PERKOTAAN
PERKOTAAN
P.355 ayat 2 P.355 ayat 2
Kota sebagai
Daerah Otonom
daerah
Ibukota Kabupaten
(Pasal 7)
Bagian dari
kabupaten
Kawasan
Perkotaan Dalam satu provinsi
RTRWN/RTRWP/
Bagian dari dua RTRW KAB./KOTA
atau lebih daerah Ditentukan berdasar:
yg berbatasan
langsung
Dari daerah Memuat : Nama, batas,
provinsi berbeda luas, fungsi dan
pengelolaan kawasan
perkotaan
Lanjutan... (Pasal 8 – 12)
2. KAW. PERKOTAAN ALAMI DAN TERENCANA
KAW. PERKOTAAN ALAMI DAN TERENCANA
Kota sebagai
Daerah Diatur Undang-Undang
Dapat
Karakteristik Pengaturan
dikembangkan/Persyaratan
Ps. 10 ayat 6 Ps. 10 ayat 2
• Berkembang secara • Tidak bertentangan Peremajaan kota
spontan, tidak teratur dengan fungsi
ALAMI terbentuk sebagai Regenarasi kota
pengembangan
warisan sejarah kawasan
Permukiman Kembali
Perkotaan
• Intensitas tidak
Ps. 9 ayat 1 membebani rencana
penyediaan infrastruktur
dlm RTR
sesuai peraturan
Kawasan perundang-undangan.
Perkotaan
• PKL
• PKW
PERAN
• PKSN
• PKN
BAB STANDAR
IV PELAYANAN PERKOTAAN
Penyediaan Fasilitas Pelayanan
(Pasal 15 – 16)
SPP
a. kesehatan;
b. pendidikan; a. air minum;
c. perumahan; b. air limbah domestik dan industri;
d. peribadatan; c. sistem drainase dan pengendalian
e. rumah sosial banjir;
f. perdagangan dan jasa; d. persampahan;
g. seni, olahraga, dan e. permukiman;
Disesuaikan dengan besaran f. pemadam kebakaran;
h. pemakaman umum
dan fungsi kawasan g. energi;
perkotaan h. sistem transportasi dan logistik;
i. komunikasi dan informasi;
j. ruang publik dan ruang terbuka
hijau;
k. keamanan;
l. fasilitas lainnya
Fasilitas lainnya:
a. rekreasi dan pariwisata
b. tempat penyelenggaraan
pertemuan dan pameran
Lanjutan...
• Delivery
(Pasal 15 – 20) • Berdasarkan preferensi warga
perkotaan KEMANFAATAN
STANDAR NILAI
PELAYANAN
Diselenggarakan oleh
KEADILAN LAYANAN
Pemerintah Pusat dan/atau
Pemerintah Daerah serta
FASILITAS
Badan Hukum Bila PELAYANAN KETERJANGKAUAN
dibangun Badan Hukum PELAYANAN
FASILITAS SOSIAL
diatur dengan Peraturan
Menteri yang
menyelenggarakan
Sesuai peraturan FASILITAS UMUM urusan pemerintahan di
perundang- bidang penyediaan
undangan fasilitas layanan
STANDAR NILAI
PELAYANAN Memastikan seluruh kelompok warga
KEADILAN LAYANAN perkotaan menerima layanan perkotaan
secara adil
Ps. 23
1 UMUM
Ps. 25
PENGEMBANGAN
2
PERKOTAAN
Ps. 28
3 PENGELOLAAN
Ps. 41
TIM TERPADUPENYELENGGARAAN
4 PENGELOLAAN PERKOTAAN
Ps. 43
5 KERJASAMA PERKOTAAN
Ps. 46
PENYELENGGARAAN
6
KOTA TEMATIK
Ps. 49
7 PENDANAAN
(Pasal 23)
1 UMUM
Meliputi
Paragraf 1
Sistem Perencanaan
Pengembangan Mengikuti
Pembangunan
Perkotaan
Nasional
RPJPN
Sesuai Arah Pembangunan
Perkotaan Nasional
Visi dan misi
DIjabarkan
Acuan Indikator
RPJPD KPN pembangunan
RPJMD dirinci dalam
Kerangka
Renstra Perangkat pelaksanaan
tahapa n RPJMN dan RKP • regulasi
Daerah
• pendanaan
• kelembgaaan
3 PENGELOLAAN (Pasal 28)
Pemerintah Penyelenggaraan
Perencanaan
Daerah Pengelolaan Perkotaan
Pelaksanaan
Pengendalian
Lanjutan... (Pasal 30 )
Paragraf I - Perencanaan
Perencanaan Penyelenggaraan
Perkotaan Merupakan bagian dari
rencana pembangunan daerah dan
terintegrasi dangan rencana tata
Dilakukan oleh Pemerintah
ruang dan berpedoman pada KPN
Kabupaten untuk
yang meliputi :
kawasan perkotaan
• Rencana penyediaan pelayanan
perkotaan
• Perencanaan dan pengaturan
aspek strategis
Pemerintah
Provinsi kawasan
Memperhatikan perkotaan yang
memiliki
eksternalitas lintas
Nama dan batas wilayah daerah dan
penyediaan layanan
publik yang lebih
efisien jika dikelola
bersama
Lanjutan...
(Pasal 31-32)
MELIPUTI DITETAPKAN
Kota sebagai
Walikota
Daerah
Perencanaan Penyelenggaraan
Perkotaan menghasilkan RP2P Bagian dari
Bupati
(Rencana Penyelenggaraan kabupaten
Pengelolaan Perkotaan)
Tim Terpadu
Penyelenggearaan lintas daerah
tim terpadu provinsi Keputisan Gubernur
Pengelolaan Perkotaaan dalam provinsi
Nasional
Permasalahan yg ditangani
bersifat lokal dan tidak dapat
diselesaikan secara mandiri Pertimbangan :
oleh pemerintah daerah • Efektifitas
• Efisiensi
permasalahan yang ditangani • Saling
menguntungkan
bersifat lintas daerah dan/atau
negara
Ps. 45 ayat 2
Dapat dilakukan daerah Ps. 45 ayat 3
dengan :
Bentuk:
• Daerah lain
• Sederhana
• Pihak ketiga
• Kontraktual
• Pemerintah/lembaga di
luar negeri
PENYELENGGARAAN
6 Penyelenggaraan perkotaan
KOTA TEMATIK dilakukan secara tematik antara
lain:
• Kota cerdas;
Akan diatur dengan Peraturan Menteri yang
• Kota tangguh;
(Pasal 46-48) • Kota layak anak;
menyelenggarakan urusan pemerintahan sesuai
tema penyelenggaraan kota tematik setelah
• Kota hijau
dapat dilakukan dengan tema lain dikoordinasikan dengan kementerian yang
sesuai dengan perkembangan membidangi urusan pemerintahan dalam negeri
penyelenggaraan perkotaan dan kementerian/lembaga pemerintah non
kementerian terkait
7 PENDANAAN (Pasal 49)
PENDANAAN
Berasal dari :
• anggaran pendapatan dan belanja daerah
provinsi dan kabupaten/kota;
• anggaran pendapatan dan belanja negara;
dan/atau
• sumber pembiayaan lainnya yang sah.
BAB PEMBINAAN
VI DAN PENGAWASAN (Pasal 50-54)
Kewenangan Penyelenggaraan Pembinaan dan Pengawasan
• Menteri menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri
Perkotaan di Daerah Provinsi secara umum
• Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
penyediaan fasilitas pelayanan perkotaan Perkotaan di
Daerah Provinsi secara teknis
• Gubernur perkotaan di kabupaten/kota
• Bupati/walikota badan hukum dan warga perkotaan
Pembinaan : Pengawasan :
Monitoring dan Evaluasi dan Pelaporan
• pemberian pedoman, bimbingan, • kesesuaian antara RP2P dengan
supervisi, konsultasi, sosialisasi, Rencana Tata Ruang Wilayah, Rencana
pendidikan dan pelatihan, penelitian Pembangunan Daerah, dan SPP;
dan pengembangan, pengembangan • penyelenggaraan SPP;
sistem informasi dan komunikasi, • penyelenggaraan kerjasama dalam
penyebarluasan informasi kepada pembangunan Perkotaan; dan
masyarakat dan pengembangan • kesesuaian pembangunan Perkotaan
kesadaran dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan
masyarakat. perundang-undangan.