Hal ini disebabkan penyakit epitel pigmen retina, koroid. Kelainan ini dapat
terjadi pada Toksemia gravidarum, hipertensi renalis, poliartritis nodos dan karena
penyakit mata yang meliputi inflamasi (skleritis posterior, selulitis orbita), penyakit
vaskular (central serous retinophaty, and exudative retinophaty of coats), neoplasma
(melanoma maligna pada koroid dan retinoblastoma), perforasi bola mata pada
operasi intraokuler. Penglihatan dapat berkurang dari ringan sampai berat. Ablasi ini
dapat hilang atau menetap bertahun-tahun setelah penyebabnya berkurang atau hilang.
http://slidepdf.com/reader/full/ablasio-retina-5616b2636a826 4/14
5/19/2018 Ablasio Retina - slidepdf.com
Pada ablasio ini lepasnya jaringan retina terjadi akibat tarikan jaringan parut.
Pada badan kaca terdapat jaringan fibrosis yang dapat disebabkan diabetes mellitus
proliferative, trauma, dan perdarahan badan kaca akibat bedah atau infeksi.Ablasio
retina traksi dihubungkan dengan kondisi-kondisi seperti, retraksi jaringan parut post
trauma terutama akibat trauma penetrasi, retinopati diabetik proliferatif, retinitis
proliferans post hemoragik, retinopati prematuritas, retinopati sel sabit.
Tipe ini juga dapat terjadi sebagai komplikasi dari ablasio retina
regmatogensa. Ablasio retina tipe regmatogenosa yang berlangsung lama akan
membuat retina semakin halus dan tipis sehingga dapat menyebabkan terbentuknya
proliferatif vitreotinopathy (PVR). Pada PVR juga dapat terjadi kegagalan dalam
penatalaksanaan ablasio retina regmatogenosa. Pada PVR, epitel pigmen retina, sel
glia, dan sel lainya yang berada di dalam maupun di luar retina pada badan vitreus
akan membentuk membran. Kontraksi dari membran tersebut akan menyebabkan
retina tertarik ataupun menyusut, sehingga dapat mengakibatkan terdapatnya robekan
baru atau berkembang menjadi ablasio retina traksi
http://slidepdf.com/reader/full/ablasio-retina-5616b2636a826 5/14
5/19/2018 Ablasio Retina - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ablasio-retina-5616b2636a826 6/14
5/19/2018 Ablasio Retina - slidepdf.com
ablasi eksudatif
post cryotherapi
atau dyathermi.
DIAGNOSIS
Anamnesis
Gejala umum pada ablasio retina yang sering dikeluhkan penderita adalah:
- Floaters (terlihatnya benda melayang – layang) yang terjadi karena adanya
kekeruhan di vitreus oleh adanya darah, pigmen retina yang lepas atau degenerasi
vitreous.
- Fotopsi (kilatan cahaya), tanpa adanya sumber cahaya di sekitarnya, yang
umumnya terjadi sewaktu mata digerakkan dalam keremangan cahaya atau dalam
keadaan gelap.
tiba terjadi ketika kerusakannya sudah parah. Pasien biasanya mengeluhkan adanya
awan gelap atau tirai di depan mata.
Selain itu perlu dianamnesa adanya faktor predisposisi yang menyebabkan
terjadinya ablasio retina seperti adanya riwayat trauma, riwayat pembedahan
sebelumnya seperti ekstraksi katarak, pengangkatan corpus alienum intraokuler,
riwayat penyakit mata sebelumnya (uveitis, perdarahan vitreus, ambliopia, glaukoma,
dan retinopati diabetik). Riwayat keluarga dengan sakit mata yang sama serta riwayat
penyakit yang berhubungan dengan ablasio retina (diabetes mellitus, tumor, sickle
cell leukimia, eklamsia, dan prematuritas.
http://slidepdf.com/reader/full/ablasio-retina-5616b2636a826 7/14
5/19/2018 Ablasio Retina - slidepdf.com
Pemeriksaan Oftalmologi
Adapun tanda – tanda yang dapat ditemukan pada keadaan ini antara lain:
1. Pemeriksaan visus. Dapat terjadi penurunan tajam penglihatan akibat terlibatnya makula
lutea atau kekeruhan media refrakta atau badan kaca yang menghambat sinar masuk.
Tajam penglihatan akan sangat terganggu bila makula lutea ikut terangkat.
2. Tekanan intraokuler biasanya sedikit lebih tinggi, normal, atau rendah
3. Pemeriksaan funduskopi. Merupakan salah satu cara terbaik untuk mendiagnosa ablasio
retina dengan menggunakan oftalmoskop inderek binokuler. Pada
pemeriksaan ini retina yang mengalami ablasio tampak sebagai membran abu –abu
merah muda yang menutupi gambaran vaskuler koroid. Jika terdapat akumulasi cairan
pada ruang subretina, didapatkan pergerakan undulasi retina ketika mata bergerak.
Pembuluh darah retina yang terlepas dari dasarnya berwarna gelap, berkelok – kelok dan
membengkok di tepi ablasio. Pada retina yang terjadi ablasio telihat lipatan – lipatan halus.
Satu robekan pada retina terlihat agak merah muda karena terdapat pembuluh koroid
dibawahnya.
4. Electroretinography (ERG) adalah dibawah normal atau tidak ada 5.
Ultrasonography mengkonfirmasikan diagnosis.