Anda di halaman 1dari 6

ABLASIO RETINA NON REGMATOGENOSA

A) ABLASIO RETINA EKSUDATIF


5/19/2018 Ablasio Retina - slidepdf.com

Ablasio retina eksudatif terjadi akibat adanya penimbunan cairan eksudat di


bawah retina (subretina) dan mengangkat retina hingga terlepas. Penimbunan cairan
subretina terjadi akibat ekstravasasi cairan dari pembuluh retina dan koroid.

Hal ini disebabkan penyakit epitel pigmen retina, koroid. Kelainan ini dapat
terjadi pada Toksemia gravidarum, hipertensi renalis, poliartritis nodos dan karena
penyakit mata yang meliputi inflamasi (skleritis posterior, selulitis orbita), penyakit
vaskular (central serous retinophaty, and exudative retinophaty of coats), neoplasma
(melanoma maligna pada koroid dan retinoblastoma), perforasi bola mata pada
operasi intraokuler. Penglihatan dapat berkurang dari ringan sampai berat. Ablasi ini
dapat hilang atau menetap bertahun-tahun setelah penyebabnya berkurang atau hilang.

Ablasio retina eksudatif dapat dibedakan dengan ablasio retina regmatogenosa :


a. Tidak adanya photopsia, lubang/sobekan, lipatan dan undulasi
b. Ablasio retina eksudatif halus dan konveks. Bagian atasnya biasa bulat dan bisa
menunjukkan gangguan pigmentari
c. Kadang-kadang, pola pembuluh darah retina mungkin terganggu akibat adanya
neovaskularisasi.
d. Pergeseran cairan ditandai dengan perubahan posisi daerah terpisah karena
pengaruh gravitasi merupakan ciri khas yang dari ablasio retina eksudatif.
e. Pada tes transilluminasi, ablasio retina regmatogenosa nampak transparan
sedangkan ablasio retina eksudatif lebih opak.

Ablasio retina eksudatif

http://slidepdf.com/reader/full/ablasio-retina-5616b2636a826 4/14
5/19/2018 Ablasio Retina - slidepdf.com

B) ABLASIO RETINA TRAKSI

Pada ablasio ini lepasnya jaringan retina terjadi akibat tarikan jaringan parut.
Pada badan kaca terdapat jaringan fibrosis yang dapat disebabkan diabetes mellitus

proliferative, trauma, dan perdarahan badan kaca akibat bedah atau infeksi.Ablasio
retina traksi dihubungkan dengan kondisi-kondisi seperti, retraksi jaringan parut post
trauma terutama akibat trauma penetrasi, retinopati diabetik proliferatif, retinitis
proliferans post hemoragik, retinopati prematuritas, retinopati sel sabit.

Tipe ini juga dapat terjadi sebagai komplikasi dari ablasio retina
regmatogensa. Ablasio retina tipe regmatogenosa yang berlangsung lama akan
membuat retina semakin halus dan tipis sehingga dapat menyebabkan terbentuknya
proliferatif vitreotinopathy (PVR). Pada PVR juga dapat terjadi kegagalan dalam
penatalaksanaan ablasio retina regmatogenosa. Pada PVR, epitel pigmen retina, sel
glia, dan sel lainya yang berada di dalam maupun di luar retina pada badan vitreus
akan membentuk membran. Kontraksi dari membran tersebut akan menyebabkan
retina tertarik ataupun menyusut, sehingga dapat mengakibatkan terdapatnya robekan
baru atau berkembang menjadi ablasio retina traksi

Ablasio retina traksi

http://slidepdf.com/reader/full/ablasio-retina-5616b2636a826 5/14
5/19/2018 Ablasio Retina - slidepdf.com

Regmatogenus Traksi Eksudatif


Riwayat penyakit Afakia, myopia, Diabetes, Factor-faktor
trauma tumpul, premature,trauma sistemik seperti
photopsia, floaters, tembus, penyakit sel hipertensi maligna,
gangguan lapangan sabit, oklusi vena. eklampsia, gagal
pandang yang ginjal.
progresif, dengan
keadaan umum
baik.
Kerusakan retina Terjadi pada 90-95 Kerusakan primer Tidak ada
% kasus tidak ada
Perluasan ablasi Meluas dari oral ke Tidak meluas Tergantung volume
discus, batas dan menuju ora, dapat dan gravitasi,
permukaan sentral atau perifer perluasan menuju
cembung oral bervariasi,
tergantung dapat sentral atau
gravitasi perifer
Pergerakan retina Bergelombang atau Retina tegang, batas Smoothly elevated
terlipat dan permukaan bullae, biasanya
cekung, Meningkat tanpa lipatan
pada titik tarikan
Bukti kronis Terdapat garis Garis pembatas Tidak ada
pembatas,
makrosis intra
retinal, atropik
retina
Pigmen pada Terlihat pada 70 % Terlihat pada kasus Tidak ada
vitreous kasus trauma
Perubahan vitreous Sineretik, PVD, Penarikan Tidak ada, kecuali
tarikan pada vitreoretinal pada uveitis
lapisan yang robek
Cairan sub retinal Jernih Jernih atau tidak ada Dapat keruh dan
perpindahan berpindah secara
cepat tergantung
pada perubahan
posisi kepala.
Massa koroid Tidak ada Tidak ada Bisa ada
Tekanan Rendah Normal Bervariasi
intraocular
Transluminasi Normal Normal Transluminasi
terblok apabila
ditemukan lesi
pigmen koroid
Keaadan yang Robeknya retina Retinopati Uveitis, metastasis
menyebabkan diabetikum tumor, melanoma
ablasio proliferative, post maligna,
traumatis vitreous retinoblastoma,
traction hemangioma
koroid, makulopati
eksudatif senilis,

http://slidepdf.com/reader/full/ablasio-retina-5616b2636a826 6/14
5/19/2018 Ablasio Retina - slidepdf.com

ablasi eksudatif
post cryotherapi
atau dyathermi.

DIAGNOSIS

Ablasio retina ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan oftalmologi


dan pemeriksaan penunjang.

Anamnesis

Gejala umum pada ablasio retina yang sering dikeluhkan penderita adalah:
- Floaters (terlihatnya benda melayang – layang) yang terjadi karena adanya
kekeruhan di vitreus oleh adanya darah, pigmen retina yang lepas atau degenerasi
vitreous.
- Fotopsi (kilatan cahaya), tanpa adanya sumber cahaya di sekitarnya, yang
umumnya terjadi sewaktu mata digerakkan dalam keremangan cahaya atau dalam
keadaan gelap.

- Penurunan tajam penglihatan, penderita mengeluh penglihatannya sebagian


seperti tertutup tirai yang semakin lama semakian luas. Pada keadaan yang telah
lanjut, dapat terjadi penurunan tajam penglihatan yang berat.
Pada ablasio regmatogenosa, pada tahap awal masih relatif terlokalisir, tetapi
jika hal tersebut tidak diperhatikan oleh penderita maka akan berkembang menjadi
lebih berat jika berlangsung sedikit sedikit demi sedikit menuju ke arah makula.
Keadaan ini juga tidak menimbulkan rasa sakit. Kehilangan penglihatan dapat tiba-

tiba terjadi ketika kerusakannya sudah parah. Pasien biasanya mengeluhkan adanya
awan gelap atau tirai di depan mata.
Selain itu perlu dianamnesa adanya faktor predisposisi yang menyebabkan
terjadinya ablasio retina seperti adanya riwayat trauma, riwayat pembedahan
sebelumnya seperti ekstraksi katarak, pengangkatan corpus alienum intraokuler,
riwayat penyakit mata sebelumnya (uveitis, perdarahan vitreus, ambliopia, glaukoma,
dan retinopati diabetik). Riwayat keluarga dengan sakit mata yang sama serta riwayat
penyakit yang berhubungan dengan ablasio retina (diabetes mellitus, tumor, sickle
cell leukimia, eklamsia, dan prematuritas.

http://slidepdf.com/reader/full/ablasio-retina-5616b2636a826 7/14
5/19/2018 Ablasio Retina - slidepdf.com

Pemeriksaan Oftalmologi
Adapun tanda – tanda yang dapat ditemukan pada keadaan ini antara lain:
1. Pemeriksaan visus. Dapat terjadi penurunan tajam penglihatan akibat terlibatnya makula
lutea atau kekeruhan media refrakta atau badan kaca yang menghambat sinar masuk.
Tajam penglihatan akan sangat terganggu bila makula lutea ikut terangkat.
2. Tekanan intraokuler biasanya sedikit lebih tinggi, normal, atau rendah
3. Pemeriksaan funduskopi. Merupakan salah satu cara terbaik untuk mendiagnosa ablasio
retina dengan menggunakan oftalmoskop inderek binokuler. Pada
pemeriksaan ini retina yang mengalami ablasio tampak sebagai membran abu –abu
merah muda yang menutupi gambaran vaskuler koroid. Jika terdapat akumulasi cairan
pada ruang subretina, didapatkan pergerakan undulasi retina ketika mata bergerak.
Pembuluh darah retina yang terlepas dari dasarnya berwarna gelap, berkelok – kelok dan
membengkok di tepi ablasio. Pada retina yang terjadi ablasio telihat lipatan – lipatan halus.
Satu robekan pada retina terlihat agak merah muda karena terdapat pembuluh koroid
dibawahnya.
4. Electroretinography (ERG) adalah dibawah normal atau tidak ada 5.
Ultrasonography mengkonfirmasikan diagnosis.

Anda mungkin juga menyukai