Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM OSMOSIS

PADA KENTANG

Disusun oleh :

1. Annisa Audina
2. Shafa Shabina
3. Isma Yanti Tanjung
4. Ardi Mulya
5. Deni Nazrul
6. Yudanto Raka

SMAN 02 CILEUNGSI
TAHUN AJARAN 2019 - 2020
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,
atas berkat Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan tugas
“Laporan Praktikum Osmosis PadaKentang” sebagai salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan studi praktikum biologi.

Dalam penyusunan tugas ini, kami mendapat bimbingan, arahan dan


petunjuk dari Ibu guru. Oleh karenanya, sepantasnya kami menghaturkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Irawati, Sp.d. selaku guru biologi SMAN
4 Bantimurung-Maros.

Akhirnya tiada satu kata yang kami dapat berikan sebagai imbalan selain
mengucapkan terima kasih dan kami berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Dengan segala kesederhanaan tulisan ini, kami
tetap mengharapkan saran dan kritik demi penyempurnaan laporan ini.
Wassalamu Alaikum Wr. Wb.

Cileungsi, 3 september 2019

Kelompok II
DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL. ............................................................................ 1


KATA PENGANTAR .......................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang...................................... 4
B. Tujuan........................................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. KajianTeori................................................................................. 6
BAB III METODE PENELITIAN
A. WaktudanTempat....................................................................... 11
B. AlatdanBahan...................................... 11
C. ProcedurKerja...................................... ..................................... 11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HasilPengamatan........................................................................ 12
B. Pembahasan................................................................................ 12
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................. 13
B. Saran ......................................................................................... 13

BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Apa yang terjadi jika sel tumbuhan atau hewan, misalnya sel darah merah ditempatkan
dalam suatu tabung yang berisi larutan dengan sifat larutan yang berbeda-beda? Pada larutan
isotonis, sel tumbuhan dan sel darah merah akan tetap normal bentuknya. Pada larutan hipotonis,
sel tumbuhan akan mengembang dari ukuran normalnya dan mengalami peningkatan tekanan
turgor sehingga sel menjadi keras. Berbeda dengan sel tumbuhan, jika sel hewan/sel darah merah
dimasukkan dalam larutan hipotonis, sel darah merah akan mengembang dan kemudian pecah
/lisis, hal irri karena sei turgor dan mengalami plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding
sel), sedangkan sel hewan/sel darah merah dalam larutan hipertonis menyebabkan sel hewan/sel
darah merah mengalami krenasi sehingga sel menjadi keriput karena kehilangan air.

Sel adalah suatu mesin kimia. Sel memperoleh bahan dan energi dari lingkunganya dan
mengubahnya di dalam sel melalui proses kimia yang merupakan metabolisme dari selsel tersebut.
Pada akhirnya sel-sel tersebut mengembalikan sebagian dari hasil akhir proses itu kepada
lingkunganya. Hal ini dijelaskan jika kita ingat akan amoeba yang hidup di dalam kolam, tetapi
bila kita ingat akan sel-sel organisme darat multiseluler, seperti pohon atau manusia, hal ini tidak
dapat terlihat dengan jelas. Meskipun demikian tiap sel hidup dari oganisme ini dikelilingi oleh
suatu cairan, sebagai contoh sel-sel badan kita terdapat di dalam cairan interstisium yang berasal
dari darah.

Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel
membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel
yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur
membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak
semua molekul dapat melalui membran sel.

Membran plasma bersifatselektifpermeabel(semipermeabel) yang artinya membrane


plasma dapatdilaluiolehmolekulatau ion tertentu. Perpindahanmolekulatau ion
melewatimembranadaduamacamyaitutransporpasifdan transport aktif. Salah
satucontohdaritransporpasifyaitu Osmosis.

Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang
lebih encer ke bagian yang lebih pekat.
Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah:
1. Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel.
2. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel.
Dalam proses osmosis terdapat tekanan osmosis yang merupakan tekanan hidrostatik yang
terdapat suatu larutan pada keseimbangan osmosis.Tekanan yang diberikan pada suatu larutan
akan meningkatkan energi bebas ,sehingga PA meningkat dan juga meningkatkan kemampuan
difusi dalam larutan.Tekanan yang diberikan atau sering disebut PT yang disebut juga tekanan
turgor.Dari ketiga potensial tersebut dapat dilihat adanya hubungan yang dapat dituliskan rumus
sebagai berikut :
PA = PO + PT
Dari rumus tersebut terlihat,apabila tidak ada tekanan maka rumusnya menjadi :
PA = PO
KETERANGAN :
PA = Potensial air
PO = Potensial osmotik
PT = Potensial tekanan

B. Tujuan
1. Mengetahui efek dari potensial air pada sel yang diletakkan di larutan hipotonis dan hipertonis.
2. Menghitung persentase berubahnya massa kentang setelah percobaan.
3. Mendeskripsikan peristiwa osmosis pada sel tumbuhan, yaitu kentang
4. MembuktikanPeristiwa Osmosis
5. Untuk mengetahui perbedaan pada percobaan proses osmosis pada kentang, yaitu antaralarutan
gula 10%, larutan gula 20%, dan air suling.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KajianTeori
Osmosis

Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang
lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh
pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.
Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan
konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya
pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih
pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti
bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu
sendiri.Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat
menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.
Osmosis adalah gerakan suatu materi, misalnya air melintasi suatu selaput atau membran.
Air selalu bergerak melewati membran ke arah sisi yang mangandung jumlah materi terlarut paling
banyak dan kadar air paling sedikit. Dalam percobaan ini, materi terlarut adalah garam. Garam dan
air adalah dua dari bahan-bahan kimia yang ada pada kentang. Irisan-irisan kentang yang
diletakkan dalam mangkuk air tawar akan mempunyai kadar air semula ditambah dengan air dari
mangkuk yang masuk ke dalam irisan melalui membran sel. Air yang masuk ini membuat irisan-
irisan kentang tadi menjadi kaku. Kadar garam dalam tiap irisan kentang lebih kecil jumlahnya
dibandingkan dengan kadar yang ada dalam mangkuk air garam. Irisan-irisan yang ada dalam
mangkuk air garam menjadi lembek, karena kehilangan sebagian dari air yang semula dikandung
dalam sel-selnya. Air yang berasal dari dalam tiap irisan kentang keluar melalui membran-
membran sel dan masuk ke dalam mangkuk air garam.Irisan-irisan tadi akan terisi sebagian dan
menjadi lembek.
Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari osmosis. Osmosis
adalah sebuah fenomena alam dalm sel hidup di mana molekul “solvent” (biasanya air) akan
mengalir dari daerah “solute” rendah ke daerah “solute” tinggi melalui sebuah membran
“semipermeable”. Membran “semipermeable” ini menunjuk ke membran sel atau membran apa
pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari “solvent”
berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi membran.

jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua
Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan
konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan
yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang
konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air berlangsung dari larutan yang
konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah melalui selaput selektif
permiabel. Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan dengan larutan di
dalam sel dikatakan .sebagai larutan hipertonis. sedangkan larutan yang konsentrasinya sama
dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika larutan yang terdapat di luar sel,
konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.
Osmosis harus melewati membran. Jadi jika terjadi perpindahan pelarut tanpa melalui membran
selektif semipermeabel bukanlah osmosis tetapi peristiwa tersebut adalah difusi. Perhatikan
gambar berikut :

A B
GambarA : Proses Osmosis, Gambar tersebut adalah 2 sel yang masing-masing memiliki
membran plasma dan pada gambar tersebut terjadi perbedaan konsentrasi. Konsentrasi garam
sebelah kanan lebih tinggi akibatnya volume pelarutnya lebih kecil dibandingkan dengan sel
yang sebelah kiri.
GambarB : Proses Difusi, Pada gambar B, di sana tidak nampak adanya membran
semipermeabel jadi peristiwa tersebut proses difusi bukan osmosis dimana yang pindah adalah
partikelnya bukan pelarutnya(jika sebuah larutan), perpindahannya juga dari konsentrasi tinggi
ke konsentrasi rendah.

Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah:


1. Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel.
2. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel.

Difusi

Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian
berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada
pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel
tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul
tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah
pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah
uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara.Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi
molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang
diam dari solid atau fluida. Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam
pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh yang
sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis.
Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara
Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga
mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion),d ifusi melalui saluran yang terbentuk oleh
protein transmembran (simple difusion by chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated
difusion).
Difusi sederhana melalui membrane berlangsung karena molekul -molekul yang berpindah
atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid
bilayer pada membran secara langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak
seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak,
Selain itu, memmbran sel juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO,
dan H2O. Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat
menembus membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein transmembran,
semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil
dari diameter pori tersebut dapat melaluinya. Sementara itu, molekul – molekul berukuran besar
seperti asam amino, glukosa, dan beberapa garam – garam mineral , tidak dapat menembus
membrane secara langsung, tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat
menembus membrane. Proses masuknya molekul besar yang melibatkan transforter dinamakan
difusi difasilitasi.
Difusi difasiltasi (facilitated diffusion) adalah pelaluan zat melalui rnembran plasrna yang
melibatkan protein pembawa atau protein transforter. Protein transporter tergolong protein
transmembran yang memliki tempat perlekatan terhadap ion atau molekul vang akan ditransfer ke
dalam sel. Setiap molekul atau ion memiliki protein transforter yang khusus, misalnya untuk
pelaluan suatu molekul glukosa diperlukan protein transforter yang khusus untuk mentransfer
glukosa ke dalam sel.
Protein transporter untuk grukosa banyak ditemukan pada sel-sel rangka, otot jantung, sel-
sel lemak dan sel-sel hati, karena sel – sel tersebut selalu membutuhkan glukosa untuk diubah
menjadi energy. Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika
terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid atau fluida.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu:

 Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak,
sehinggak kecepatan difusi semakin tinggi.
 Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
 Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
 Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
 Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih
cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.

Dalam mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang tidak
diperlukan, sel melakukan berbagai jenis aktivitas, dan salah satunya adalah difusi. Ada dua jenis
difusi yang dilakukan, yaitu difusi biasa dan difusi khusus.
Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophobic
atau tidak berpolar / berkutub. Molekul dapat langsung berdifusi ke dalam membran plasma yang
terbuat dari phospholipids. Difusi seperti ini tidak memerlukan energi atau ATP [Adenosine Tri-
Phosphate].
Difusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophilic
atau berpolar dan ion. Difusi seperti ini memerlukan protein khusus yang memberikan jalur
kepada partikel-partikel tersebut ataupun membantu dalam perpindahan partikel. Hal ini
dilakukan karena partikel-partikel tersebut tidak dapat melewati membran plasma dengan
mudah. Protein-protein yang turut campur dalam difusi khusus ini biasanya berfungsi untuk
spesifik partikel.

Plasmolisis

Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis. Jika sel tumbuhan diletakkan di
larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan
turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah.Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini
layu.Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis.Dampak plasmolisis
yang meneyebabkan tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel
terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran.Akhirnya
cytorrhysis – runtuhnya seluruh dinding sel – dapat terjadi.Tidak ada mekanisme di dalam sel
tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air secara
berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik. Proses sama
pada sel hewan disebut krenasi. Sel tumbuhan dalam kondisi lingkungan berbeda
Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi
secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan
gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea atau sel epidermal
bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas. Bila sel
tumbuhan dimasukkan kedalam cairan hipotonik,turgor sel akan meningkat..Bila berada dalam
keadaan isotonik (larutan yang konsentrasinya sama dengan konsentrasi isi sel,maka sebagian sel
yang ada mengalami plasmolisis,sebagian sel tidak.Keadaan ini dapat dipakai untuk menentukan
tekanan osmosis sel dengan meletakkan pada larutan yang ditentukan molaritas larutan atau
tekanan osmotiknya dan melihat berapa banyak sel yang terplasmolisis.
Proses sama pada sel hewan disebut krenasi.Cairan di dalam sel hewan keluar karena
peristiwa difusi.Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di
alam.Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan
bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan
tanaman Elodea atau sel epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat
diamati dengan jelas.
Jika konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel terplasmolisis diketahui ,maka nilai
tekanan osmosis sel dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
phi = M x R x T di mana
phi = tekanan osmotik (atm)=Tekanan Osmotik sel
M = Molaritas , Konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel terplasmolisis
R = tetapan gas (0.082 )
T = suhu (Kelvin ) =Temperatur mutlak (273+t 0C)

Transpor Pasif

TranporPasifyaitutransportasi lintas membran tidak membutuhkan energi karena hanya


menuruni gradien konsentrasi.
Transportasi pasif dibedakan menjadi tiga yaitu difusi, difusi berfasilitasi dan osmosis.
Difusi yaitu transportasi zat dari larutan konsentrasi tinggi (hipertonis) ke larutan konsentrasi
rendah (hipotonis). Difusi berfasilitasi yaitu proses difusi dengan bantuan protein pembawa untuk
memindahkan zat dari satu sisi membran ke membran lain. Sedangkan osmosis yaitu proses
perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke daerah yang berkonsentrasi
tinggi (hipertonik) melalui membran semipermiabel.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. WaktudanTempat
Waktu : Selasa, 03 September 2019\ 11.20-1150 WIB
Tempat : Kelas ips 4 SMAN 02 CILEUNGSI

B. AlatdanBahan
1. Kater
2. Sterofom
3. Kentang
4. Air
5. LarutanGula 10% dan 20%
6. Tissue

C. ProcedurKerja
1. Buatlahpotongankentangberbentukbujursangkardenganperbandinganpanjang :lebar :
tinggiadalah 0.5 cm : 0.5 cm : 3 cm.
2. Buatlahpotongankentangtersebutsebanyak 9buah.
3. Sediakan 3buahgelaskimiadanmasing-masingdiberi label A, B, dan C.
4. Masukkkan air sulingkedalamgelaskimia A. Masukkanlarutangula 10% kedalamgelaskimia B.
Masukkanlarutangula 20% padagelaskimia C.
5. Ukurlahtinggidanberatsetiapkentangsebelum di masukkankedalamgelaskimiatersebut.
6. Kemudian, ukurlahtinggiawal air/larutanpadasetiapgelaskimiasebelumkentang di masukkan.
7. Setelahitu, masukkanmasing-masing 3buahpotongankentangpadagelaskimia A, B, dan C.
8. Kemudiandiamkanselamasatu jam.
9. Setelahitu, ukurlahkembalitinggi
air/larutanpadasetiapgelaskimiasertatinggidanberatsetiapkentang.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HasilPengamatan
No Gelas Kentang Tinggia Tinggi Berata Berat Larutan Larutan Tekst Warna
Kimi wal akhir wal akhir awal akhir ur
a
1 1 3 cm 3.1 cm 0.76 0.91
A 3 cm 3.1 cm 0.76 0.91 1 gr 1.2 gr Keras Kuning
2 2
3 3 3 cm 3.1 cm 0.76 0.92
4 1 3 cm 2.9 cm 0.76 0.56
B 3 cm 2.9 cm 0.76 0.58 1 gr 0.2 gr Lemb Kuning
5 2
ek Terang
6 3 3 cm 2.9 cm 0.76 0.57
7 1 3 cm 2.7 cm 0.76 0.59
8 C 2 3 cm 2.7 cm 0.76 0.51 1 gr 0.4 gr Lemb Kuning
3 cm 2.7 cm 0.76 0.51 eksek Kecokl
9 3
ali atan

B. Pembahasan
Dari tabel di atas, di perolehhasilpadagelaskimia A yaitukentang 1, 2, dan 3
dengantinggidanberatawalkentangsertalarutanawaladalah 3 cm, 0.76, dan 1 gr. Kemudiansetelahdi
masukkankedalamgelaskimia A yaitu air
suling,tinggidanberatkentangsertalarutannyamengalamipeningkatanyaitutinggikentangmenjadi
3.1 cm, beratkentangmenjadi0.91/0.92 danlarutannyamenjadi 1.2 gr, padagelaskimia A,
kentangberteksturkeras. Kemudiansetelah di masukkankedalamgelaskimia B yaitularutan
gula10%, tinggidanberatkentangsertalarutannyamengalamipenurunanyaitutinggikentangmenjadi
2.9 cm, beratkentangmenjadi 0.56-0.58 danlarutannyamenjadi 0.2 gr, padagelaskimia B,
kentangberteksturlembek. Kemudiansetelah di masukkankedalamgelaskimia C yaitularutan
gula20%, tinggidanberatkentangsertalarutannyamengalamipenurunanyaitutinggikentangmenjadi
2.7 cm, beratkentangmenjadi 0.51/0.59 danlarutannyamenjadi 0.4 gr, padagelaskimia C,
kentangberteksturlembeksekali.
Saat kentang direndam dalam larutan gula 10% dan 20% akan terjadi perpindahan air secara
osmosis dari sel-sel kentang keluar menuju ke larutan. Perpindahan air ini terjadi karena sel-sel
kentang hipotonis terhadap larutan gula yang hipertonis.
SaatKentang direndam dalam air biasa mengalami difusi dimana kandungan air yang ada di luar
kentang lebih besar sehingga air cenderung masuk dan menyebabkan berat kentang bertambah
(hipotonis).

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkanhasilpraktikum, dapatdisimpulkanbahwa:

1. Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi pelarut
tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran diferensial permeabel.
2. Larutan yang mempunyaikonsentrasilebihtinggiakannaik. Hal iniberartibahwapada osmosis
terjadidarikonsentrasi yang lebihrendahkekonsentrasi yang lebihtinggi.
3. Zat pelarut (air) akan berpindah dari hipotonik ke hipertonik hingga isotonis yang mengakibatkan
plasmolisis
4. Potensial air pada sel dipengaruhi oleh larutan. Ketika larutan hipotonis maka molekul air di
lingkungan akan masuk ke dalam sel sehingga menambah berat sel. Ketika larutan hipertonis
maka molekul air di dalam sel akan keluar dan mengurangi berat sel.
5. Kentang yang direndam dalam larutan gula mengalami osmosis dimana kandungan air dalam
kentang lebih besar sehingga air cenderung keluar yang menyebabkan berat kentang berkurang
(hipertonis).
6. Kentang yang direndam dalam air biasa mengalami difusi dimana kandungan air yang ada di luar
kentang lebih besar sehingga air cenderung masuk dan menyebabkan berat kentang bertambah
(hipotonis).
7. Difusi dan Osmosis merupakan bagian dari proses trasnpor pasif yang tidak memerlukan energi
dalam prosesnya.
8. Permeabilitas dan semi permeabilitas merupakan kemampuan yang dimiliki oleh membran sel
dalam dalam menyaring partikel-partikel yang akan melalui membran sel. Keduanya dibedakan
oleh kemampuan yang dimiliki masing-masing akibat kondisi yang kurang menguntungkan

B. Saran
1. Didalam melakukan praktikum siswa – siswi sebaiknya sekolah menyediakan alat – alat praktikum
yang lebih lengkap agar praktikum dapat dilakukan dengan lebih baik.
2. Diharapkan kedepannya tulisan-tulisan yang berkaitan mengenai difusi dan osmosis diperbanyak,
mengingat masih minimnya informasi mengenai proses difusi dan osmosis.

Anda mungkin juga menyukai