Agnia Salsabila
Ai Hesti
Alifia Tamara
Alvi Andini
Anisa Deryana
Bianka Utami
Devi Rahmawati
Pengkajian
A. DATA SUBJEKTIF
1. Biodata
Nama ibu / suami : Untuk mengetahui identitas dan digunakan sebagai sapaan komunikasi.
Umur ibu / suami : Untuk mengetahui usia apakah umur ibu menentukan diagnosa
kehamilan terlalu muda <16 tahun atau terlalu tua >35 tahun lebih
maka lebih banyak resikonya
1. Alasan Datang
Untuk mengetahui alasan ibu di bawa ke sarana kesehatan
3. Keluhan Utama
Untuk mengetahui apa yang terjadi pada ibu saat pengkajian
4. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Untuk mengetahui apakah ibu pernah menderita penyakit menular seperti sakit
kuning, TBC, dan tidak mempunyai riwayat penyakit menahun seperti sesak nafas,
jantung, liver maupun penyakit menurun seperti darah tinggi, kencing manis, asma
5. Riwayat Kesehatan Sekarang
Untuk mengetahui penyakit yang diderita ibu saat ini
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Untuk mengetahui apakah ibu pernah menderita penyakit menular seperti sakit
kuning, TBC, dan tidak mempunyai riwayat penyakit menahun seperti sesak nafas,
jantung, liver maupun penyakit menurun seperti darah tinggi, kencing manis, asma serta
tidak ada yang mempunyai keturunan kembar dalam keluarga
7. Riwayat Menstruasi
Bau : anyir
8. Status perkawinan
Untuk mengetahui status perkawinan ibu, lamanya menikah, usia pertama kali menikah,
termasuk resiko tinggi / tidak, pernikahan yang ke berapa, pada wanita paling ideal menikah
pertama kali usia >20 th dan hamil antara 20-25 th
Untuk mengetahui apakah ibu sebelumnya pernah hamil, bersalin,dan adakah resiko atau
penyakit.bila ada dapat diantisipasi dengan segera oleh petugas kesehatan, sehingga komplikasi
tidak terjadi
Untuk mengetahui riwayat kehamilan ibu pada trimester I, II, III sehingga dapat
diketahui riwayat persalinan dan nifas ibu di kemudian hari
11. Riwayat KB
Untuk mengetahui kontrasepsi yang pernah digunakan dan apakah ada keluhan saat
menggunakan kontrasepsi
Untuk mengetahui perbedaan pola kebiasaan ibu selama dirumah dan di sarana kesehatan
13. Data Psikososial
Untuk mengetahui keadaan kejiwaan ibu yang akan mempengaruhi kehamilan dan
persalinan di kemudian hari
Untuk mengetahui hubungan ibu dengan suami, keluarga maupun orang lain. Untuk
mengetahui budaya yang dianut ibu adakah kemungkinan budaya yang dianut berpengaruh buruk
terhadap ibu atau keadaan janin pada kehamilan
Untuk mengetahui kepercayaan ibu terhadap agama yang dianut dan mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan masalah asuhan yang diberikan
B. DATA OBJEKTIF
keseluruhan
Keadaan umum : Untuk mengetahui apakah ibu dalam kondisi baik, buruk, lemah
DJJ : Untuk mengetahui DJJ dalam batas normal/tidak yaitu 120 -160x/menit
TTV : Untuk mengetahui tanda-tanda vital anak apakah dalam batas normal /
tidak
Tekanan darah : Untuk mengetahui tekanan darah ibu yaitu 90/60 mmHg –
130/90 mmHg
2. Pemeriksaan Fisik
a. Insfeksi
Ekstremitas
b. PALPASI
Abdomen : Untuk mengetahui adakah kelainan organ hepar dan ginjal/tidak, teraba
pergerakan janin aktif/tidak, teraba pembesaran abdomen sesuai usia
kehamilan/tidak
Leopold I : Untuk menentukan tuanya kehamilan dan bagian apa yang teraba di fundus,
teraba lunak/keras, melenting/tidak, menentukan TFU dan TBJ
Leopold II : Untuk menentukan apa yang teraba disamping perut ibu keras, panjang seperti
papan, dan bagian terkecil/bukan, bagaimana sifatnya, teraba bagian 1/lebih
Leopold III : Untuk menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan apakah
bagianbawah sudah/belum terpegang oleh PAP
Leopold IV : Untuk menentukan apa bagian terdahulu sudah masuk PAP/belum, jika
sudahteraba berapa bagian apa dan masuk hodge berapa
Vulva : Untuk mengetahui teraba nyeri goyang portio / tidak, teraba cavum
douglas menonjol / tidak
C. PERKUSI
D. AUSKULTASI
b. Pemeriksaan Penunjang
Diagnosa kebidanan yaitu diagnosa yang ditegakkan oleh profesi bidan dalam lingkup
praktek kebidanan dan memenuhi standart nomenklatur kebidanan ( manajemen Varney, 4 )
Dx : G. P. UK . minggu, tunggal, hidup, intra uterine, letak kepala, keadaan jalan lahir
normal, keadaan umum ibu dan janin baik, inpartu kala I fase aktif
Ds : Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan anak ke-…. dan usia kehamilan.....bulan,
mengeluh kenceng-kenceng semakin sering mulai tanggal ..... pukul .... WIB
Do :
Keadaan umum : Untuk mengetahui apakah ibu dalam kondisi baik, buruk, lemah
Kesadaran : Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu composmentis, apatis,somnolen,
delirium, sopor, koma
TTV : Untuk mengetahui tanda-tanda vital anak apakah dalam batas normal / tidak
TD : Untuk mengetahui tekanan darah ibu yaitu 90/60 mmHg – 130/90 mmHg
Nadi : Untuk mengetahui frekuensi detak jantung / menit yaitu 80 - 100 x/menit
Pernafasan : Untuk mengetahui frekuensi/menit, irama regular / tidak yaitu 16-24x/menit
His ; Untuk mengetahui HIS lemah/kuat yaitu frekuensi 4-5x dalam 10 menit
lamanya > 40 detik
DJJ : Untuk mengetahui DJJ dalam batas normal/tidak yaitu 120-160 x/menit
Pemeriksaan abdomen
- Leopold I : Untuk menentukan tuanya kehamilan dan bagian apa yang teraba
di fundus, teraba lunak/keras, melenting/tidak, menentukan TFU dan TBJ
- Leopold II : Untuk menentukan apa yang teraba disamping perut ibu keras,
panjang seperti papan, dan bagian terkecil/bukan, bagaimana sifatnya, teraba bagian
1/lebih
- Leopold III : Untuk menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan apakah
bagian bawah sudah/belum terpegang oleh PAP
- Leopold IV :Untuk menentukan apa bagian terdahulu sudah masuk PAP/belum,
jika sudah teraba berapa bagian apa dan masuk hodge berapa
Perencanaan asuhan
Pelaksanaan asuhan
Evaluasi
1. Riwayat
Menanyakan apakah pasien mempunyai pertanyaan atau kekhawatiran yang timbul sejak kunjungan
terakhir.
Mendapatkan riwayat kehamilan ibu dan mendengarkan dengan teliti apa yang diceritakan ibu.
Selama pengambilan riwayat, bidan tetap membina hubungan saling percaya dengan ibu dan keluarga.
Perkenalkan diri anda sendiri dan jelaskan apa yang akan anda lakukan dan tujuan anda melakukannya.
C. Hindari mengarahkan pertanyaan atau menganjurkan pertanyaan yang "berisi jawaban yang dapat
berisi jawaban yang dapat di ulang oleh wanita tersebut
- bersikaplah bijaksana menghargai hak hak wanita untuk mempertahankan privasi tentang pribadi
untuk kehidupan setiap waktu.
- dengarkan wanita tersebut dengan penuh perhatian dan penghargaan dan tangapi apapun yang dia
katakan.
- upaya tepat, sesama dan akurat dalam mendapatkan semua data yang penting.
- pada saat mengkaji riwayat, pertahankan konsentrasi terfokus sehingga tidak membuang waktu untuk
pernyataan yang tidak perlu.
- berikan wanita tersebut kesempatan untuk menjawab pertanyaan. Hindari menyela, kecuali ia mulai
memberi jawaban yang tidak atau ketika anda membutuhkan penjelasan atas jawaban.
- dengarkan wanita tersebut dengan cermat. Kemungkinan ia memberi jawaban yang seharusnya
diberikan pada pernyataan selanjutnya dalam hal ini jngan mengulang pernyataan tersebut, upayakan
juga untuk tidak membuatnya mengulang apa yang baru dikatakan hanya karna anda tidak
mendengarkan dengan sesama. (helen varney. Jan M. Kriebs. Caroly I. Gegon asuhan kebidanan edisi 4
halaman 30-31)
Syok adalah suatu kondisi patofisiologi dengan perfusi jaringan dan organ yang tidak adekuat yang
mengarah pada suatu keadaan hipoperfusi dan hipoksia seluler pada akhirnya dengan semua gejala sisa
yang menyertai.
Suara jantung adalah suara yang dikeluarkan oleh jantung dan akibat aliran darah melalui jantung.
3.Abortus adalah : kegagalan kehamilan sebelum umur 28 minggu / berat janin kurang dari 1000 gram.
4.Akut Pyelonephritis
Pyelonephritis Akut adalah inflamasi pada pelvis ginjal dan parenkim ginjal yang disebabkan karena
adanya infeksi oleh bakteri.
5. Anemia Berat
Anemia Berat adalah suatu keadaan yang menggambarkan kadar hemoglobin atau jumlah eritrosit
dalam darah kurang dari nilai standar (normal).
6. Apendiksitis
Apendiksitis adalah peradangan dari apendiks dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling
sering (Mansjoer,2000).
7. Infeksi Mammae
Carsinoma mammae adalah neolasma ganas dengan pertumbuhan jaringan mammae abnormal yang
tidak memandang jaringan sekitarnya, tumbuh infiltrasi dan destruktif dapat bermetastase ( Soeharto
Resko Prodjo, 1995).
8. Presentasi Bokong
9. Asma Bronchiale
Disproporsi sefalo pelvik yaitu ketidak seimbangan antara ukuran kepala dan panggul.
13. Koagilopati
Pre-eklampsia dalam kehamilan adalah apabila dijumpai tekanan darah 140/90 mmHg setelah kehamilan
20 minggu (akhir triwulan kedua sampai triwulan ketiga) atau bisa lebih awal terjadi. Sedangkan
pengertian eklampsia adalah apabila ditemukan kejang-kejang pada penderita pre-eklampsia, yang juga
dapat disertai koma. Pre-eklampsia adalah salah satu kasus gangguan kehamilan yang bisa menjadi
penyebab kematian ibu. Kelainan ini terjadi selama masa kelamilan, persalinan, dan masa nifas yang
akan berdampak pada ibu dan bayi.
Kelainan Ektopik Adalah : kehamilan dengan implantasi terjadi di luar rongga uterus. Kehamilan ektopik
adalah : kehamilan yang berlangsung di luar endometrium yang normal (travum uteri). Kehamilan
ekstraterin adalah : kehamilan di luar batas uterus, sedangkan kehamilan heterntupik adalah : hamil
intraveterin dan hamil ektopik yang terjadi bersama-sama.
16. Epilepsi
Epilepsi memiliki pengertian gangguan kronik ditandai bangkitan epileptik berulang akibat gangguan
fungsi otak secara intermiten yang terjadi oleh lepas muatan listrik abnormal neuron-neuron secara
paroksismal akibat berbagai etiologi.
17. Hidramnion
Hidramnion atau poli hidramnion adalah suatu kondisi dimana terdapat keadaan dimana jumlah air
ketuban melebihi dari batas normal.
22. Migrain
Pre eklampsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya tekanan darah
tinggi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan/atau edema pada kehamilan 20 minggu atau
lebih.
Evidence based practice adalah praktik berdasarkan penelitian yang terpilih dan terbukti
bermanfaat serta merupakan penerapan yang sistematik, ilmiah dan eksplisit dari penelitian
terbaik saat ini dalam pengambilan keputusan asuhan kebidanan. Hal ini menghasilkan
asuhan yang efektif. Asuhan yang tidak selalu melakukan intervensi.
Kajian ulang memunculkan asumsi bahwa sebagian besar komplikasi obstetri yang
mengancam jiwa sebenarnya bisa diprediksi atau dicegah. Menurut MNH (Maternal Neonatal
Health) asuhan antenatal atau yang dikenal antenatal care merupakan prosedur rutin yang
dilakukan oleh bidan dalam membina suatu hubungan dalam proses pelayanan pada ibu
hamil hingga persiapan persalinannya. Dengan memberikan asuhan antenatal yang baik akan
menjadi salah satu tiang penyangga dalam safe motherhood dalam usaha menurunkan angka
kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
Adanya evidence based practice maka praktik asuhan antenatal menjadi lebih terfokus pada
pilihan praktik yang terbukti menguntungkan klien (refocusing antenatal).
Hal-hal yang mendorong efektifitas Antenatal Care adalah hal-hal sebagai berikut:
a. Asuhan diberikan oleh bidan yang terampil dan berkesinambungan.
b. Asuhan yang diberikan berdasarkan evidence based practice.
c. Persiapan menghadapi persalinan yang baik dengan memperkirakan serta komplikasi.
d. Mempromosikan kesehatan dan pencegahan penyakit (tetanus toksoid, suplemen gizi,
pencegahan konsumsi alkohol dan rokok dan lain-lain).
e. Mendeteksi dini komplikasi serta perawatan penyakit yang diderita ibu hamil (HIV, sifilis,
tuberkulosis, Hepatitis, penyakit medis lain yang diderita (misal: hipertensi, diabetes, dan
lainlain).
f. Memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil.
g. Kunjungan ANC secara rutin.
Asuhan kebidanan yang berkembang saat ini berasal dari model yang dikembangkan di Eropa
pada awal dekade abad ini. Lebih mengarah ke ritual dan rutinitas dari pada rasional.
Biasanya asuhan ini lebih mengarah ke frekuensi dan jumlah dari pada terhadap unsur yang
mengarah kepada tujuan yang esensial.