Anda di halaman 1dari 10

KARYA TULIS INDIVIDUAL

PENGARUH TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP


KEMISKINAN DI INDONESIA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Dosen Mata Kuliah:
DR. ASNITA FRIDA B. R. SEBAYANG,S.E.,M.SI.

Diusulkan Oleh :
FAUZIAH NURUL MAULIDA 10090118220
AKUNTANSI - E

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG


BANDUNG
2019/2020
ABSTRAK
Kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang menjadi pusat
perhatian pemerintah di negara manapun. Menurut Kunarjo dalam Badrul Munir
(2002:10), suatu negara dikatakan miskin biasanya ditandai dengan tingkat
pendapatan perkapita rendah, mempunyai tingkat pertumbuhan penduduk yang
tinggi (lebih dari 2 persen per tahun), sebagian besar tenaga kerja bergerak di
sektor pertanian dan terbelenggu dalam lingkaran setan kemiskinan.
Kemiskinan dapat diakibatkan oleh banyaknya pengagguran.
Pengangguran merupakan salah satu masalah yang sering dihadapi oleh negara
berkembang salah satunya Indonesia. Pengangguran terjadi karena pertumbuhan
angkatan tenaga kerja lebih tinggi dari pertumbuhan lapangan pekerjaan yang ada.
Dalam sudut pandang makro ekonomi, pengangguran yang tinggi merupakan
masalah bagi suatu perekonomian.
Pengangguran yang dialami sebagian masyarakat inilah yang membuat
sulitnya dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Salah satu gambaran
dampak dari tingginya tingkat pengangguran adalah akan banyaknya sumber daya
yang terbuang percuma dan pendapatan masyarakat menjadi berkurang bahkan
tidak ada sama sekali. Secara teori jika masyarakat menganggur berarti tidak
mempunyai pekerjaan dan penghasilan, dan dengan tidak adanya penghasilan
yang dimiliki menyebabkan tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup. Jika
kebutuhan hidup tidak terpenuhi, maka menimbulkan kemiskinan.
Kata Kunci: Ekonomi, Kemiskinan, Pengangguran
ABSTRACT
Poverty is one of the fundamental problems that is the center of attention
of governments in any country. According to Kunarjo in Badrul Munir (2002: 10),
a country said to be poor is usually characterized by a low level of income per
capita, has a high rate of population growth (more than 2 percent per year), most
workers are engaged in the agricultural sector and are shackled in a circle poverty
demon.
Poverty can be caused by a lot of unemployment. Unemployment is one of
the problems that is often faced by developing countries, one of which is
Indonesia. Unemployment occurs because the growth of the labor force is higher
than the growth of existing employment. From a macroeconomic point of view,
high unemployment is a problem for an economy.
Unemployment experienced by some people is what makes it difficult to
meet the needs of daily life. One illustration of the impact of the high level of
unemployment is that many resources will be wasted and people's income will be
reduced or nonexistent. In theory, if the community is unemployed, it means that
they do not have work and income, and in the absence of the income they have,
they cannot fulfill their daily needs. If the necessities of life are not met, then it
causes poverty.
Keywords: Economy, Poverty, Unemployment
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Kemiskinan merupakan permasalah utama dalam pembangunan ekonomi
di negara berkembang seperti Indonesia. Kemiskinan Indonesia telah membatasi
hak rakyat untuk memperoleh pekerjaan yang layak, perlindungan hukum, rasa
aman, kebutuhan hidup seperti sandang, pangan, dan papan yang terjangkau,
pendidikan yang layak, layanan kesehatan yang layak, keadilan, partisipasi dalam
menata dan mengelola pemerintahan dengan baik. Karena Indonesia adalah
negara berkembang, maka masalah kemiskinan merupakan masalah yang penting
dan pokok dalam upaya pembangunannya. Menurut catatan Badan Pusat Statistik
(BPS), untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan
memenuhi kebutuhan dasar. Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang
sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar
makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.
Pada dasarnya pemerintah telah berusaha keras untuk menekan angka
kemiskinan setiap tahunnya dengan berbagai program penanggulangan
kemiskinan, namun dengan melihat realita kehidupan Bangsa Indonesia saat ini
sepertinya program dari pemerintah yang lebih menitikberatkan konsep
pertolongan (kedermawanan) masih belum berjalan sesuai dengan apa yang
diharapkan.
Pengangguran yang tinggi berdampak langsung maupun tidak langsung
terhadap kemiskinan, kriminalitas dan masalah-masalah sosial politik yang juga
semakin meningkat. Dengan jumlah angkatan kerja yang cukup besar, arus
migrasi yang terus mengalir, serta dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan
sampai saat ini, membuat permasalahan tenaga kerja menjadi sangat besar dan
kompleks. Pengangguran terjadi disebabkan jumlah lapangan kerja yang tersedia
lebih kecil dari jumlah pencari kerja.

Tujuan Penulisan
- Mengetahui tingkat persentase pengangguran di Indonesia.
- Mengetahui tingkat persentase kemiskinan di Indonesia.
- Mengetahui adakah pengaruh pengangguran terhadap kemiskinan di
Indonesia.
- Tulisan ini diharapkan dapat menambah referensi pustaka yang
berhubungan dengan permasalahan dan upaya penyelesaian kemiskinan di
Indonesia.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan menganalisis data. Jenis
data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data atau informasi yang
dilakukan oleh pihak lain berupa bahan tulisan yang menunjang dan berhubungan
dengan penelitian ini. Adapun sumber data yang diperoleh dari Statistik Indonesia
terbitan BPS.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Secara ekonomi, kemiskinan dapat didefinisikan sebagai kekurangan
sumberdaya yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan
meningkatkan kesejahteraan sekelompok orang. Sumberdaya dalam konteks ini
menyangkut tidak hanya aspek finansial, melainkan pula semua jenis kekayaan
(wealth) yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam arti luas.
Berdasarkan konsepsi ini, maka kemiskinan dapat diukur secara langsung dengan
menetapkan persediaan sumberdaya yang dimiliki melalui penggunaan standar
baku yang dikenal dengan garis kemiskinan (poverty line).
Hidup miskin bukan hanya berarti hidup di dalam kondisi kekurangan
sandang, pangan, dan papan. Akan tetapi, kemiskinan juga berarti akses yang
rendah dalam sumber daya dan aset produktif untuk memperoleh kebutuhan-
kebutuhan hidup, antara lain: ilmu pengetahuan, informasi, teknologi, dan modal.

Gambar 1

Tingkat Kemiskinan di
Indonesia

Sumber: Data BPS

Secara umum, tingkat kemiskinan Indonesia pada bulan Maret 2019


memang turun 0,25 persen poin dibanding September 2018. Sementara jumlah
penduduk miskin berkurang 530 ribu jiwa pada periode yang sama.
Akan tetapi faktanya, penurunan tingkat kemiskinan tidak dialami oleh
seluruh daerah pelisok tanah air. Penurunan tingkat kemiskinan hanya terjadi di
28 provinsi saja. Sementara 6 provinsi lainnya mengalami kenaikan tingkat
kemiskinan.
Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari
pekerjaan atau sedang mempersiapkan suatu usaha atau penduduk yang tidak
mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan atau
yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum memulai bekerja (BPS:2010).
Efek buruk dari pengangguran adalah mengurangi pendapatan masyarakat
yang pada akhirnya mengurangi tingkat kemakmuran yang telah dicapai
seseorang. Semakin turunnya kesejahteraan masyarakat karena menganggur
tentunya akan meningkatkan peluang mereka terjebak dalam kemiskinan karena
tidak memiliki pendapatan. Apabila pengangguran di suatu negara sangat buruk,
kekacauan politik dan sosial selalu berlaku dan menimbulkan efek yang buruk
bagi kesejahteraan masyarakat dan prospek pembangunan ekonomi dalam jangka
panjang.
Pengangguran di Indonesia terjadi di sebabkan antara lain yaitu karena
jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari pencari kerja. Fenomena
pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja
disebabkan antara lain: perusahaan menutup atau mengurangi bidang usahanya
akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif, peraturan yang
menghambat investasi, hambatan dalam proses ekspor impor.
Gambar 2

Tingkat Pengangguran
di Indonesia

Sumber: Data BPS


Jika ditinjau dari sisi Provinsi, Banten menjadi daerah dengan angka
pengangguran tertinggi. Tingkat pengangguran di Banten mencapai 8,52%.
Sementara Bali, menjadi daerah dengan angka pengangguran terendah, yakni
1,37%.
Jika dilihat, sebagai Ibu Kota Negara, DKI Jakarta menduduki posisi ke-9
dari 10 Provinsi dengan angka pengangguran tertinggi. Namun, menurut data TPT
BPS ini, jika dibandingkan dengan Agustus tahun lalu, DKI Jakarta justru
menunjukkan penurunan angka tingkat pengangguran tertinggi, yakni 0,9%.
Berdasarkan tabel hasil analisis diatas, pengaruh tingkat pengangguran
hanya memiliki pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap kemiskinan
di Indonesia. Karena pengangguran hanya menjadi salah satu faktor penyebab
kemiskinan.
Banyak program yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah
perekonomian yakni mengenai masalah kemiskinan dan pengangguran namun
pada kenyataannya hasil yang dicapai tidak sesuai yang diharapkan, dan juga
banyak pengangguran yang ada di Indonesia karena kurangnya lapangan
pekerjaan yang ada dan ketidaksesuaian antara tingkat pendidikan yang
dibutuhkan dan yang tersedia yang menyebabkan bertambahnya kemiskinan di
Indonesia.
KESIMPULAN
Secara ekonomi, kemiskinan dapat didefinisikan sebagai kekurangan
sumberdaya yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan
meningkatkan kesejahteraan sekelompok orang.
Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari
pekerjaan atau sedang mempersiapkan suatu usaha atau penduduk yang tidak
mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan atau
yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum memulai bekerja (BPS:2010).
Kondisi kemiskinan di Indonesia sangat memprihatinkan. Hal ini ditandai
dengan rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu
pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan
rendahnya mutu layanan pendidikan. Oleh karena itu, perlu mendapat penanganan
khusus dan terpadu dari pemerintah bersama-sama dengan masyarakat.

Berdasarkan tabel hasil analisis diatas, pengaruh tingkat pengangguran hanya


memiliki pengaruh yang sangat kecil terhadap kemiskinan di Indonesia. Karena
pengangguran hanya menjadi salah satu faktor penyebab kemiskinan.
UCAPAN TERIMAKASIH
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan
yang begitu luar biasa, yakni Nikmat Iman, Islam dan Nikmat sehat walafiat.
Tidak lupa Shalawat beserta salam semoga terlimpahkan pada Nabi Muhammad
SAW. kepada keluarganya, para sahabatnya, pengikutnya, dan kepada kita selaku
umatnya, Aamiin.
Sehingga penulis dapat menyusun karya tulis ilmiah yang berjudul
PENGARUH TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI
INDONESIA.
Kendala penulis dalam menyusun karya tulis ilmiah ini diantaranya yaitu:
kendala paling besar dan utama yaitu melawan rasa malas penulis untuk
mengerjakan karya tulis ilmiah, kesulitan dalam menentukan judul, mencari serta
menganalisis data terpercaya. Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis
mendapat banyak bantuan, masukan, bimbingan dan dukungan dari berbagai
pihak. Untuk itu, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
yang tulus kepada:

1. Kedua orang tua saya, Ibu Ratna dan Bapak Rosadi yang senantiasa
memberikan dukungan, semangat dan kasih sayang.
2. Ibu DR. ASNITA FRIDA B. R. SEBAYANG,S.E.,M.SI. sebagai
dosen Perekonomian Indonesia yang senantiasa memberikan
bimbingan bagi karya tulis ilmiah ini.
3. Teman-teman saya, Rianisa Agustia, Sonya Suci Putri, Aghnia Shidqi,
Tania Nurfauzia, dan Ine Kurnia Anjani yang telah memberikan
dukungan dan membantu memberikan masukan terhadap karya tulis
ilmiah ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih belum
sempurna, maka kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan karya
tulis ilmiah selanjutnya. Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini
bermanfaat.
Wassalam
Bandung, 30 Desember 2019

Penulis
DAFTAR PUSTAKA
Franita, Riska. 2016. Nusantara (Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial) Volume 1 :
Analisa Pengangguran di Indonesia
Jonaidi, Arius. 2012. Jurnal Kajian Ekonomi: Analisis Pertumbuhan ekonomi dan
kemiskinan di Indonesia.
Ryan Pranata Yuda, Okta. 2013. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah
Minimum, Tingkat Pengangguran Terbuka, Dan Inflasi Terhadap
Kemiskinan Di Indonesia Tahun 2009-2011.
Zuhdiyaty, Noor. 2017. JIBEKA: Analisis Faktor Yang Mempengaruhi
Kemiskinan di Indonesia Selama Lima Tahun Terakhir (Studi Kasus Pada
33 Provinsi)
Badan Pusat Statistik
Khomarudin, Ari. Academia: Contoh Makalah Tentang Pengangguran dan
Kemiskinan di Indonesia.
Sari Fatma, Fahma. 2005. Depok. Pengaruh Inflasi dan pengangguran terhadap
kemiskinan di Indonesia
Yacoub,Yarlina. 2012. Pontianak. Pengaruh Tingkat Pengangguran terhadap
Tingkat Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat
Irhamni. 2017. Yogyakarta. Pengaruh Jumlah Penduduk, Pengangguran, dan
Pengeluaran Pemerintah Terhadap Kemiskinan di Indonesia.
Arka, Sudarsa. 2018. Bali. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana
Vol.7 No.3: Analisis Pengaruh Tingkat Pengangguran Terbuka,
Kesempatan Kerja, Dan Tingkat Pendidikan Terhadap Tingkat
Kemiskinan Pada Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali
Rafani, Yudi. 2016. Pangkal Pinang. Jurnal Ilmiah Progresif Manajemen Bisnis
(Jipmb), Volume 14, Nomor 2: Analisis Pengaruh Inflasi, Pertumbuhan
Ekonomi, Dan Tingkat Pengangguran Terhadap Kemiskinan Di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai