Glaukoma
Glaukoma
PENDAHULUAN
hilangnya serat saraf optic. Pada glaukoma akan terdapat kelemahan fungsi mata
dengan terjadinya cacat lapangan pandang dan kerusakan anatomi berupa ekskavasi
serta degenerasi papil saraf optik, yang dapat berakhir dengan kebutaan. Glaukoma
dapat disebabkan bertambahnya produksi cairan mata oleh badan siliar atau karena
berkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik mata atau di celah pupil.1
aliran keluar aqueous humor akibat kelainan sistem drainase sudut bilik mata depan
(glaukoma sudut terbuka) atau gangguan akses aqueous humor ke sistem drainase
Glaukoma adalah salah satu penyebab utama kebutaan pada orang dewasa yang
lebih tua, terutama pada pasien keturunan Afrika-Amerika. Hampir 60 juta orang
dan di antara kasus-kasus tersebut, sekitar 50% tidak terdiagnosis. Sekitar 6 juta
menjadikan penyakit ini sebagai penyebab utama kebutaan yang dapat dicegah di
Amerika Serikat.2,3
1
mempertahankan fungsi visual selama masa hidup pasien. Glaukoma adalah penyakit
dari 10 tahun, bahkan pada pasien yang tidak diobati. Mengingat perkembangannya
yang lambat dan fakta bahwa kehilangan penglihatan sentral terjadi pada penyakit
yang terlambat, sebagian besar pasien berhasil dengan diagnosis dan pengobatan dini.
Pengobatan lebih sulit pada penyakit lanjut karena tingkat perkembangan penyakit
dan kerusakan visual dipercepat, kadang-kadang meskipun kontrol TIO yang baik. 3
penatalaksanaan glaukoma.2
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. ANATOMI
Sudut bilik mata depan terletak pada pertautan antara kornea perifer dan
pangkal iris. Ciri-ciri anatomis utama sudut ini adalah garis Schwalbe, anyaman
trabekula (yang terletak di atas kanal Schlemm), dan taji sklera (scleral spur). Bilik
tekanan intraokuler. Hal ini disebabkan karena pengaliran cairan aquos harus melalui
Bagian mata yang penting dalam glaukoma adalah sudut filtrasi. Sudut filtrasi
ini berada dalam limbus kornea. Limbus adalah bagian yang dibatasi oleh garis yang
posterior 0,75 mm, kemudian ke dalam mengelilingi kanal schlem dan trabekula
sampai ke COA. Limbus terdiri dari dua lapisan epitel dan stroma. Epitelnya dua kali
setebal epitel kornea. Di dalam stroma terdapat serat – serat saraf dan cabang akhir
persimpangan korneosklera yang terdiri atas otot dan pembuluh darah. Korpus siliaris
perlekatan dari lensa. Kontraksi dan relaksasi dari otot polos korpus siliaris mengatur
ketebalan serta mengatur fokus lensa. Lapisan pada permukaan dalam korpus siliaris
3
yaitu prosesus siliaris memiliki lapisan berpigmen dan tidak berpigmen. Lapisan
dalam epitel yang tidak berpigmen diduga berfungsi sebagai tempat produksi aqueous
humor.5
berbentuk segitiga pada potongan melintang, dengan dasar yang mengarah ke korpus
siliaris. Anyaman ini tersusun atas lembar-lembar berlubang jaringan kolagen dan
elastik, yang membentuk suatu filter dengan pori yang semakin mengecil ketika
mata depan, dikenal sebagai anyaman uvea; bagian luar, yang berada dekat kanal
ke arah dalam di antara korpus siliaris dan kanal Schlemm, tempat iris dan korpus
siliaris menempel. Saluran-saluran eferen dari kanal Schlemm (sekitar 300 saluran
4
B. FISIOLOGI AQUEOUS HUMOR
produksi aqueous dan alirannya, dan terkait dengan faktor-faktor yang termasuk
resistensi yang ditemui dalam trabekulum dan tingkat tekanan vena episcleral.6
Humor aqueous dihasilkan dari plasma oleh epitel siliaris dari badan ciliar pars
plicata, menggunakan kombinasi sekresi aktif dan pasif. Humoral aqueous okular
diproduksi terus menerus oleh proses siliaris dari tubuh siliaris untuk memasok
nutrisi ke lensa, kornea, dan jaringan avaskular dari sudut ruang anterior dan
okular. 6,7
Aqueous humor adalah suatu cairan jernih yang mengisi bilik mata depan dan
belakang. Volumenya adalah sekitar 250 1tL, dan kecepatan pembentukannya, yang
memiliki variasi diurnal, adalah 2,5 1:,L/mnt. Tekanan osmotiknya sedikit lebih
tinggi dibandingkan plasma. Komposisi aqueous humor berbeda dari plasma sebagai
hasil dari dua karakteristik fisiologis penting dari segmen anterior: penghalang epitel /
endotelial mekanik aqueous, dan transpor aktif berbagai zat organik dan anorganik
oleh epitel siliaris. Perbedaan terbesar adalah rendahnya protein dan konsentrasi
askorbat tinggi dalam aqueous terhadap plasma. Konsentrasi protein di bagian perifer
dari bilik anterior, dekat dengan meshwork, mungkin jauh lebih tinggi daripada di
bagian tengah karena masuknya protein langsung dari iris perifer. 2,8
5
Komposisi aqueous humor serupa dengan plasma, kecuali bahwa cairan ini
memiliki konsentrasi askorbat piruvat, dan laktat yang lebih tinggi; protein, urea, dan
glukosa yang lebih rendah. Konsentrasi askorbat yang tinggi dapat membantu
melindungi struktur okular anterior dari kerusakan oksidatif imbas sinar ultraviolet.
biasanya berlebihan dalam air, mungkin sebagai akibat dari aktivitas glikolitik lensa,
kornea, dan struktur okular lainnya. Senyawa atau ion lain yang berlebihan dalam
relatif berair terhadap plasma adalah Cl - dan asam amino tertentu. Konsentrasi
nitrogen glukosa, urea, dan non-protein sedikit lebih rendah daripada dalam plasma.
Oksigen juga ada dalam aqueous humor, pada tegangan yang ditentukan untuk
dari humor aqueous : difusi, ultrafiltrasi (dan yang berhubungan dengan dialisis), dan
"reservoir" dari ultrafiltrasi plasma dalam stroma, dari posterior chamber aqueous,
oleh fungsi sawar dan prosesus sekretorius epitel siliaris. Setelah masuk ke bilik mata
depan, aqueous humor mengalir melalui pupil ke bilik mata depan lalu ke anyaman
trabekular di sudut bilik mata depan. Selama itu, terjadi pertukaran dilerensial
komponen- komponen aqueous dengan darah di iris. Transpor aktif (sekresi) adalah
6
proses yang bergantung pada energi yang secara selektif menggerakkan suatu zat
terhadap gradien elektrokimia melintasi membran sel. Difusi adalah gerakan suatu zat
dari ruang posterior ke kanal Schlemm, ia berkontak dengan ciliary body, iris, lensa,
yang dibungkus oleh sel-sel trabekular, membentuk suatu saringan dengan ukuran
pori pori yang semakin mengecil sewaktu mendekati kanal Schlemrn. Kontraksi otot.
pembentukan saluran saluran transelular siklik di lapisan endotel. Saluran eferen dari
cairan ke dalam system vena. Sejumlah kecil aqueous humor keluar dari mata antara
berkas otot siliaris ke ruang suprakoroid dan ke dalam sistem vena corpus ciliare,
tonus otot siliaris dan fungsi sel trabekuler. Otot siliaris terhubung ke daerah
Tahanan utama aliran keluar aqueous humor dari bilik mata depan adalah
7
dan bukan sistem vena. Namun, tekanan di jaringan vena episklera menentukan nilai
minimum tekanan intraokular yang dapat dicapai oleh terapi medis. Pada manusia
sehat tekanan pada vena episcleral berkisar 7-14mmHg, dengan nilai antara 9 dan
2,7
10mmHg yang paling sering dilaporkan
C. DEFINISI
gangguan yang ditandai oleh Optic neuropathy progressive ditandai gambaran optic
disc dan pola spesifik dari defek lapangan pandang yang irreversible tetapi tidak
8
Glaukoma berasal dari kata Yunani glaukos yang berarti hijau kebiruan, yang
diskus optikus dan penyempitan lapang pandang yang disertai dengan peningkatan
D. ETIOLOGI
aqueous humor. Beberapa faktor risiko dapat memicu terjadinya glaukoma. Faktor
risiko yang kuat untuk memicu terjadinya glaukoma adalah riwayat peningkatan
tekanan intraokular dan riwayat keluarga yang pernah menderita glaukoma. Faktor
risiko yang mungkin untuk memicu terjadinya suatu glaukoma adalah penyakit
vasospasme.12
- Berkurangnnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik mata atau celah
9
E. EPIDEMIOLOGI
Amerika Serikat terkena glaukoma, dan di antara kasus-kasus tersebut, sekitar 50%
orang di atas usia 40 tahun; 50% mungkin tidak terdiagnosis. Glaukoma sudut
terbuka primer (POAG) adalah bentuk yang paling umum pada orang kulit putih,
Hispanik / Latin dan hitam; prevalensinya sangat tinggi pada yang terakhir. Di
seluruh dunia, primary angle closure (PAC) mencakup hingga setengah dari kasus,
dan memiliki prevalensi yang sangat tinggi pada individu keturunan Asia. 2,3,6
F. PATOFISIOLOGI
aliran keluar terjadi di daerah juxtacanalicular dari trabecular meshwork (TM) dan
berhubungan dengan hilangnya sel TM, deposisi bahan plak, dan perubahan
10
Mekanisme utama penurunan penglihatan pada glaukoma adalah apoptosis sel
ganglion retina yang akan menyebabkan penipisan lapisan fiber dari nervus-nervus
dan lapisan inti bagian dalam retina dan juga berkurangnya akson di nervus optikus.
Akibatnya nervus optikus menjadi atrofik dan disertai pembesaran cawan optik. 2
Keseimbangan antara sekresi humor aqueous oleh korpus ciliaris dan drainase
intraokular mencapai 60-80 mmHg yang akan menimbulkan kerusakan iskemik yang
mendadak pada iris yang diikuti edema kornea dan kerusakan nervus optikus. Pada
glaukoma sudut terbuka primer, tekanan intraokular biasanya tidak meningkat lebih
dari 30 mmHg dan biasanya kerusakan dari sel ganglion terjadi dalam jangka waktu
G. KLASIFIKASI GLAUKOMA
aliran keluar aqueous humor akibat kelainan sistem drainase sudut bilik mata
depan (glaukoma sudut terbuka) atau gangguan akses aqueous humor ke sistem
1. Glaukoma primer
11
Glaukoma dengan etiologi tidak pasti, dimana tidak di dapatkan kelainan yang
Glaucoma ini di dapatkan pada orang yang telah memiliki bakat bawaan
glaucoma, seperti :
goniodisgenesis.1
Schlemm. Hal ini berbeda dari proses penuaan normal. Akibatnya ialah
12
penurunan drainase aqueous humor yang menyebabkan peningkatan
tekanan intraokular.2
13
Gambar 4. Glaukoma sudut tertutup6
melalui pupil dan keluar dari bilik anterior melalui meshwork trabecular
yang terletak di antara iris dan kornea. Blok pupil terjadi ketika iris
Glaukoma sudut tertutup akut terjadi bila terbentuk iris bombe yang
menyebabkan oklusi sudut bilik mata depan oleh iris perifer sehingga
mendadak yang disertai dengan nyeri hebat, muntah, mual disertai halo
14
bilik mata depan dangkal, kornea berkabut, pupil berdilatasi dan injeksi
Glaukoma sudut tertutup subakut hampir sama dengan tipe akut kecuali
tekanan intraokular, sudut bilik mata depan yang sempit disertai sinekia
anterior perifer dalam berbagai tingkat serta kelainan diskus optikus dan
lapangan pandang. 2
2. Glaukoma kongenital
Glaukoma kongenital biasanya sudah ada sejak lahir dan terjadi akibat
15
kelainan lain (dapat berupa aniridia, sindrom Lowe, sindom Sturge-Weber dan
3. Glaucoma sekunder
manifestasi dari penyakit lain dapat berupa peradangan, trauma bola mata dan
4. Glaukoma absolut: Hasil akhir semua glaukoma yang tidak terkontrol adalah
H. DIAGNOSIS
Pasien dengan glaucoma primer sudut terbuka biasanya terbuka biasanya tidak
bergejala. Pada kasus yang jarang, pasien dengan tekanan bola mata yang meningkat
akan mengeluhkan nyeri disekitar alis mata, melihat “halo” jika melihat cahaya, hal
ini di akibatkan edema epitel kornea. Gangguan penglihatan biasanya terjadi pada
pasien dengan kerusakan tahap lanjut, atau terdapat scotoma. Gejala pada glaucoma
kronik (sudut terbuka primer) adalah kehilangan lapang pandang perifer secara
medis dan riwayat pasien sebelumnya serta pemeriksaan mata yang komprehensif
16
informasi yang diperoleh selama pemeriksaan klinis, tes diagnostik tambahan juga
dapat membantu dokter menilai integritas struktural dan fungsional saraf optik.15
dipertahankan dan mungkin tetap utuh bahkan sampai tahap terakhir penyakit.
Namun demikian, dalam kasus glaukoma yang sangat maju ketajaman visual
kelainan tertentu dari jalur aferen dari jalur refleks pupil pupil dan mungkin
3. Pemeriksaan Slit-lamp
integritas jaringan ini. Pembuluh darah yang melebar harus mendorong dokter
17
Pemeriksaan lima lapisan kornea harus dilakukan dengan hati-hati untuk
anterior menggunakan metode Van Herick 81 Kehadiran sel dan flare harus
4. Pemeriksaan Tonometri
18
aplanasi Goldmann yang dilekatkan ke slitlamp dan mengukur gaya yang
tekanan intraokular adalah 10-21 mmHg tetapi pada orang tua rata-rata
5. Pemeriksaan Gonioskopi
Lebar sudut bilik mata depan dapat diperkirakan dengan pencahayaan oblik
anyaman trabekular, taji sklera dan processus iris dapat terlihat, sudut
dinyatakan terbuka. Apabila hanya garis Schwalbe atau sebagian kecil dari
6. Penilaian Diskus
nervus optikus terhadap ukuran lubang sklera yang harus dilewati oleh serat-
19
dengan pemucatan diskus di daerah cawan. Pada glaukoma mungkin terdapat
inferior dan disertai pembentukan takik (notching) fokal di tepi diskus optikus
tepinya.2,15
Cara yang berguna untuk mencatat ukuran diskus optikus pada pasien
lebih dari 0,5 atau terdapat asimetri yang bermakna antara kedua mata sangat
Perubahan paling dini adalah semakin nyatanya bintik buta. Perluasan yang
20
Bjerrum dikenal sebagai skotoma Seidel. Skotoma arkuata ganda di atas dan
di bawah meridian horizontal sering disertai oleh nasal step (Roenne) karena
perifer berasal di perifer nasal sebagai konstriksi isopter dan mungkin terdapat
pandang perifer temporal dan 5-10 derajat sentral baru terpengaruh pada
21
Gambar 5. Kelainan Lapangan Pandang pada Glaukoma. 2
I. PENATALAKSANAAN
1. Terapi Medikamentosa
22
dengan topi kuning. Mereka diberikan satu atau dua kali sehari dan
sebagai terapi inisial baik secara tunggal atau kombinasi terapi dengan
Golongan α2-adrenergik
yang cepat paling sedikit 20% dari tekanan intraokuler awal. Efek
23
obat ini apabila pasien dengan mono amin oksidase (MAO) dan trisiklik
pada glaukoma kronik bila terapi topikal kurang memuaskan serta pada
glaukoma akut dengan tekanan intraokular yang sangat tinggi dan perlu
dosis 125-250 mg sampai empat kali sehari atau sebagai Diamox Sequels
500 mg sekali atau dua kali sehari,'atau dapat diberikan secara infravena
panjang.2,16
24
b. Fasilitasi Aliran Keluar Humor Aqueus
Parasimpatomimetik
tetapi dapat bermanfaat pada sejumlah pasien. Obat ini diberikan dalam
Analog prostaglandin
diberi kode warna dengan topi biru. Mereka diberikan sekali pada waktu
tidur tetapi dapat diberikan sekali setiap saat selama hari untuk
25
iris. Obat ini diindikasikan pada glaukoma sudut terbuka, hipertensi
sekunder ).2
tertutup akut primer dan pendesakan sudut pada iris plateau. Dilatasi
26
Tabel 2. Oral and Intravenous Glaucoma Medication3
akibat sinekia luas. Iridotomi laser YAG adalah terapi pencegahan yang
b. Trabekuloplasti Laser
karena efek luka bakar tersebut pada jalinan trabekular dan kanalis
27
Schlemm serta terjadinya proses-proses selular yang meningkatkan fungsi
episklera.2
d. Tindakan Siklodestruktif
28
mempertimbangkan tindakan destruksi korpus siliaris dengan laser atau
J. KOMPLIKASI
K. PROGNOSIS
kehilangan penglihatan yang ireversibel pada 100% kasus dan kebutaan total dalam
banyak kasus. Jika glaukoma ditangani lebih awal untuk mengurangi tekanan
intraokular dengan obat-obatan dan operasi, dapat dipertahankan tanpa batas, dan
tekanan intraokular.20
29
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas S, Yuliant SR. Ilmu Penyakit Mata Edisi Kelima. 2014. Jakarta: Badan
3. Lin AP, Biggerstaff KS. Glaucoma. In : Kellerman RD, Bope ET. Conn’s
Jakarta 2006;1-17
5. Moore KL, Dalley AF, Agur AMR. Clinical Oriented Anatomy. 6th ed.
2016. Elsevier
8. Gabelt BT, Kaufman PL. Production and Flow of Aqueous Humor. In Levin
LA, Nilsson SFE, Hoeve JV, Wu SM, Kaufman PL, Alm A. Adler’s
30
9. Stamper RL, Lieberman MF, Dr ake MV Aqueous humor formation. In :
2009. Elsevier
10. Buku Ajar Bagian Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran UMI. 2017
11. Bruce James, Chris Chew, Anthony Brown. Oftalmologi. Jakarta: Erlangga.
2006. Edisi 9.
http://emedicine.medscape.com/article/1206147-overview
13. Tsai JC. Pressure-Induced optic nerve damage. In : Levin LA, Albert DM.
14. Sciscione A. Glaucoma, Open Angle. In : Ferri FF. Ferri’s Clinical Advisor.
16. Rhee DJ. Which Therapy to Use in Glaucoma. In : Yanoff M, Duker JS.
18. 18. Katzung G Bertram. Farmakologi Dasar Dan Klinik. Jakarta : EGC. 2012.
Edisi 10.
31
20. Clinical Overview Glaucoma. Update May 22, 2016. Available at :
https://www.clinicalkey.com/#!/content/clinical_overview/67-s2.0-22e60aba-
4a55-4032-bdcb-1669e4f28f8e?scrollTo=%23toc-19
32