Nim : A1D117045 Ruang : 002 UTS : METODOLOGI PENELITIAN
1. Tuliskan kendala anda dalam mengerjakan proposal mini ?
Dalam mengerjakan proposal mini kendala saya yang pertama yaitu membuat struktur empiris terkadang terjadi kekeliruan terhadap jenis penelitian yang di gunakan, kedua dalam membuat kerangka berfikir, ketiga yaitu kesulitan dalam mecari sumber referensi terbaru (minimal 9 tahun terakhir) yang banyak saya temukan sumber referensi 15-20 tahun atau tahun 1990 an yang lalu, keempat kesulitan saya dalam membuat sumber APA6 di dalam pendapat seseorang dengan cara otomatis sehingga saya melakukannya dengan mengetik secara manual. 2. Tuliskan kesan, pesan,saran dan kritik selama perkuliahan mk metodologi penelitian Kesan : Selama perkuliahan metodologi penelitian saya mendapatkan sesuatu pengetahuan awal yang baru yang dapat membuat jalan pemikiran saya terbuka tentang laporan akhir (skripsi) yang akan di gunakan ataupun tiket dalam menempuh pendidikan S1. Pesan : Semoga ibu selalu dalam lindungan Allah SWT serta di berikan kesehatan selalu agar tetap bisa mengajar dan semoga ibu bisa menjadi dosen pengampu mata kuliah metodologi semester selanjutnya maupun mengajar adik tingkat esok karena dalam menyampaikan materi sangat mudah di mengerti dan membuat kami berfikir serta selalu fokus dalam apa yang ibu sampaikan sehingga saya memahami dan paham dengan penjelasan ibu Saran : Pada saat melakukan revisi kiranya ibu menjelaskan kembali point-point secara jelas yang harus di benarkan memang harus di ganti ataupun ada penambahan. Agar saya dapat lebih mengerti dimana letak kesalahan dan dapat memahami untuk tugas selanjutnya. Kritik : Tidak ada 3. Buatlah rancangan proposal penelitian Proposal mini berjudul “Strategi guru dalam mengembangkan kreativitas peserta didik pada pembelajaran tematik terpadu di kelas VC SD Negeri 64/I Muara Bulian” BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kreativitas merupakan hal yang sangat diperlukan dalam kehidupan. Kreativitas dapat membantu seseorang dalam mengembangkan bakat yang dimilikinya untuk meraih prestasi dalam hidupnya. Kreativitas adalah ciri-ciri khas yang dimiliki oleh individu yang ditandai dengan adanya kemampuan untuk menciptakan sesuatu dari kombinasi karya-karya yang telah ada sebelumnya, menjadi suatu karya baru yang berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya dan dilakukan melalui interaksi dengan lingkungannya untuk menghadapi permasalahan, dan mencari alternatif pemecahannya dengan cara berpikir divergen (Mohammad Ali dan Mohammad Asrori 2012: 42-43). Kreativitas sering digambarkan dengan kemampuan berpikir kritis, mempunyai banyak ide, mampu menggabungkan sesuatu gagasan yang belum pernah tergabung sebelumnya dan kemampuan untuk menemukan ide untuk memecahkan permasalahan. (Hamzah & Nurdin 2011: 154). Guru dapat menumbuhkan sikap kreatif pada siswanya, dengan memberikan kesempatan pada siswa untuk dapat beraktifitas melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran yang sifatnya bermain yang memungkinkan munculnya ide-ide kreatif siswa. Pembelajaran tematik terpadu (integratif) adalah pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran untuk mengembangkan aspek afektif, kongnitif, dan psikomotorik peserta didik agar dapat memberikan pembelajaran yang bermakna. Istilah tematik digunakan karena pembelajaran tersebut menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran, sedangkan istilah terpadu (integratif) merujuk pada pengembangan seluruh totalitas diri anak yang mencakup aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik. Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan pada hari senin tanggal 21 oktober 2019 di kelas VC SD Negeri 64/I Muara Bulian, fenomena yang tampak di hadapan penulis adalah guru mengajar di kelas dengan kondisi kelas baik sehingga kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik.peserta didik di bentuk kedalam beberapa kelompok . Dalam pembelajaran peserta didik di berikan bahan media mentah yang kemudian akan di susun sesuai dengan materi yang di ajarkan di dalam buku siswa. Ide-ide itu digunakan dalam desain media mereka sesuai keinginan dan kemauan peserta didik tanpa di batasi. Dalam konteks pembelajaran tematik terpadu membuat peserta didik dapat berimajinasi dan mengekspresikan pikiran kreatif serta memacu rasa ingin tahu peserta didik secara lebih mendalam. Sesuai dengan permasalahan di atas, menumbuhkan keinginan dan rasa ingin tahu peneliti untuk mengetahui lebih jauh tentang strategi guru dalam mengembangkan kreatifitas peserta didik pada pembelajaran tematik terpadu. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti budaya gemar membaca melalui peneitian yang berjudul “strategi guru dalam mengembangkan kreativitas peserta didik pada pembelajaran tematik terpadu di kelas VC SD Negeri 64/I Muara Bulian” yaitu mengamati peserta didik di dalam kelas.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana strategi guru dalam mengembangkan kreativitas peserta didik pada pembelajaran tematik terpadu di kelas VC SD Negeri 64/I muara bulian ?” BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan di SDN 64/I muara bulian selama semester satu tahun ajaran 2019/2020. 3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Jenis penelitian kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan pada obyek alamiah. Obyek alamiah adalah obyek yang berkembang apa adanya, tidak di manipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak begitu mempengaruhi dinamika obyek tersebut. Dalam penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumentasi pribadi, catatan memo dan dokumen resmi lainnya. Dimana penelitian ini memiliki ciri khas yang terletak pada tujuannya yakni mendeskripsikan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan realita yang ada di lapangan tentang pentingnya. 3.3 Data dan Sumber Data 3.3.1 Data Data yang di ambil adalah data strategi guru dalam mengembangkan kreatifitas peserta didik pada pembelajaran tematik terpadu di kelas VC SD Negeri 64/1 muara bulian kabupaten Batanghari. 3.3.2 Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan peserta didik kelas VC SD Negeri 64/I muara bulian kabupaten Batanghari. 3.4. Teknik Sampling Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling yang artinya dalam pengambilan sumber data di lakukan pertimbangan tertentu. 3.5 Teknik Pengumpulan Data 3.5.1 Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dantanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Seiring perkembangan teknologi, metode wawancara dapat pula dilakukan melalui media-media tertentu, misalnya telepon, emil, pesan singkat dan teknologi lainnya.Teknik wawancara akan di peroleh ketika kita telah melakukan observasi. 3.5.2 Observasi Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan berbagaifaktor dalam pelaksanaannya. Metode pengumpulan data observasi tidak hanya mengukur sikapdari responden, namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi. Menurut Munandar (Hamzah B. Uno dan nurdin Mohamad, 2011: 252), berpendapat bahwa indikator kreativitas sebagai berikut: “ 1) Memiliki rasa ingin tahu yang besar. 2) Sering mengajukan pertanyaan yang berbobot. 3) Memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah 4) Mampu menyatakan pendapat secara spontan dan tidak malu-malu; 5) Mempunyai atau menghargai rasa keindahan; 6) Mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya, tidak mudah terpengaruh oleh orang lain; 7) Memiliki rasa humor yang tinggi; 8) Mempunyai daya imajinasi yang kuat; 9) Mampu mengajukan pemikiran, gagasan pemecahan masalah yang berbeda dari orang lain (orisinal); 10) Dapat bekerja sendiri; 11) Senang mencoba hal-hal baru; 12) Mampu mengembangkan atau merinci suatu gagasan (kemampuan elaborasi). 3.6 Uji Validasi Data Uji validitas adalah ketepatan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang di teliti. Triangulasi pada hakikatnya merupakan pendekatan multimetode yang dilakukan peneliti pada saat mengumpulkan dan menganalisis data. Penggunaan multimetode (triangulasi) pada keilmuan sosial-humaniora sebagaimana dikatakan Olsen (2004: 3; Yeasmin & Rahman, 2012), dengan syarat tertentu dapat dilakukan dengan penggabungan antara metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Teknik uji yang digunakan adalah triangulasi melalui triangulasi sumber. 3.6.1 Triangulasi sumber Triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran informai tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data. Misalnya, selain melalui wawancara dan observasi, peneliti bisa menggunakan observasi terlibat , dokumen tertulis, arsif, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan pribadi dan gambar atau foto 3.6.2 Triangulasi teknik Triangulasi teknik, menguji kredibilitas (kualitas) data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. 3.6.3 Triangulasi waktu Triangulasi waktu, waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Pengambilan data harus disesusikan dengan kondisi narasumber 3.7 Teknik analisi data Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan tempat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Analisis data juga berarti Mencatat data responden dengan berbagai teknik pengumpulan data. Langkah-langkah teknik analisis data meliputi : 1) Pengumpulan data (collecting) 2) Reduksi data(memilih dan memilah data) 3) Penyajian data 4) Penarikan kesimpulan (menyimpulkan) 3.8 Prosedur Penelitian Tahap penelitian kualitatif (Moleong, 2014) terdiri dari tiga tahapan, yaitu: tahap pra lapangan, tahap lapangan, dan tahap analisis data. 1. Tahap pra lapangan Pada tahap pra lapangan ini, peneliti melakukan beberapa langkah untuk mempersiapkan penelitian. Adapun langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut. 1) Menyusun rancangan penelitian, yaitu latar belakang diadakannya penelitian, fokus penelitian, rancangan pengumpulan data, rancangan analisis data dan rancangan pengecekan keabsahan data. 2) Menyusun instrumen tes dan wawancara. 3) Validasi instrument tes dan wawancara kepada ahli. 4) Mengurus surat ijin untuk melakukan penelitian. 5) Mengajukan surat permohonan izin penelitian. 6) Konsultasi dengan guru matematika terkait waktu pelaksanaan penelitian. 7) Menentukan subjek penelitian. 8) Menyiapkan perlengkapan penelitian. 2. Tahap lapangan Adapun langkah yang dilakukan oleh peneliti pada tahap lapangan ini adalah sebagai berikut. 1) Melaksanakan pengumpulan data dengan memberikan tes yang sudah disiapkan kepada siswa. 2) Melakukan pengamatan pada saat tes berlangsung. 3) Mengklasifikasi hasil tes berdasarkan pencapaian indikator komponen berpikir kreatif. 4) Melakukan wawancara kepada siswa. 3. Tahap analisis data Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti pada tahap analisis data adalah sebagai berikut. 1) Menganalisis hasil observasi, hasil tes siswa, dan hasil wawancara dengan siswa. 2) Menafsirkan dan membahas hasil analisis data. 3) Menarik kesimpulan dari hasil penelitian dan menuliskan laporannya.
LAMPIRAN INSTRUMEN
Lembar observasi untuk siswa
No Indikator Sub Indikator Deskripsi 1. Rasa ingin tahu Memiliki rasa ingin tahu yang besar. Sering mengajukan pertanyaan yang berbobot. Mampu menyatakan pendapat secara spontan dan tidak malu- malu. 2. Keterampilan Mengajukan banyak pertanyaan. berpikir lancar Menjawab dengan sejumlah jawaban jika ada pertanyaan. Lancar mengemukakan gagasannya Bekerja lebih cepat dan melakukan banyak daripada anak-anak lainnya. Dapat dengan cepat melihat kesalahan atau kekurangan pada suatu objek atau situasi.
Lembar observasi untuk guru
No Indikator Sub Indikator Deskrisi 1. Waktu dan Guru memberikan siswa waktu untuk kesempatan mengungkapkan ide-idenya Guru membuat program mewajibkan siswa untuk menciptakan keterampilan yang dimiliki Guru memberi waktu siswa untuk dapat berfiki kreatif dalam setiap ide yang dimiliki 2. Motivasi Guru memberikan apresiasi kepada siswa terhadap ide-ide yang di miliki . Guru memberikan stimulus (dorongan) untuk peserta didik agar termotivasi dalam mengeluarkan ide (Artikel Safitri, 2014: 29)