Anda di halaman 1dari 6

Nama : Selly Darma Putri

Nim :18130026
Prodi : Teknik Elektro Industry (D4)
Tugas :Sistem Pengaturan
UNIVERSITAS NEGRI PADANG
2020

1. peralatan –peralatan yang termasuk sensor, actuator, dan transduser.


Dalam berbagai hal, sensor dan transduser merupakan peralatan yang sama;
sebagai contoh, suatu saklar batas (limit switch) yang mengkonversikan pergerakan
mekanik suatu tuas (lever) kehubungan tertutup kontak listrik.
Sensormendeteksi variabel fisik yang diinginkan (seperti temperatur, gaya, atau
tekanan);
Transdusermenkonversikan variabel fisik ke suatu besaran alternatif (biasanya
tegangan listrik) yang dapat diinterpretasikan sebagai nilai variabel yang terukur.
1.) peralatan-peralatan / komponen-komponen sebagai sensor:

Secara umum berdasarkan fungsi dan penggunaannya sensor dapat dikelompokan


menjadi 3 bagian yaitu:
a) sensor thermal (panas)
adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi gejala perubahan
panas/temperature/suhu pada suatu dimensi benda atau dimensi ruang tertentu.
Contohnya; bimetal, termistor, termokopel, RTD, photo transistor, photo dioda,
photo multiplier, photovoltaik, infrared pyrometer, hygrometer, dsb.
b) sensor mekanis
adalah sensor yang mendeteksi perubahan gerak mekanis, seperti perpindahan
atau pergeseran atau posisi, gerak lurus dan melingkar, tekanan, aliran, level dsb.
Contoh; strain gage, linear variable deferential transformer (LVDT), proximity,
potensiometer, load cell, bourdon tube, dsb.
c) sensor optik (cahaya)
adalah sensor yang mendeteksi perubahan cahaya dari sumber cahaya, pantulan
cahaya ataupun bias cahaya yang mengernai benda atau ruangan. Contoh; photo
cell, photo transistor, photo diode, photo voltaic, photo multiplier, pyrometer
optic, dsb.
Peralatan ukur yang umum digunakan dalam otomasi :
a. Aselerometer (accelerometer), peralatan analog yang digunakan untuk mengukur
vibrasi dan kejut (shock);
b. Ammeter, peralatan analog yang digunakan untuk mengukur arus listrik;
c. Saklar bimetal, saklar biner yang menggunakan kumparan bimetal untuk
membuka dan menutup kontak listrik sebagai hasil dari perubahan tempe-ratur;
d. DC tachometer, peralatan analog yang terdiri dari generator dc yang
menghasilkan tegangan listrik yang berbanding lurus dengan kecepatan rotasi;
e. Dinamometer, peralatan analog yang digunakan untuk mengukur gaya, daya, atau
torsi, berbasis pada berbagai fenomena fisik (mis. strain gage, efek pisoelektrik);
f. Transduser pelampung (float transducer), pelam-pung yang diikatkan pada lengan
tuas; Gerakan poros lengan tuas dapat digunakan untuk mengukur ketinggian
cairan dalam bejana (peralatan analog) atau mengaktifkan saklar kontak
(peralatan biner);
g. Sensor aliran fluida (fluid flow sensor), peralatan analog untuk mengukur aliran
fluida, biasanya berbasis pada perbedaan tekanan aliran fluida dalam dua pipa
dengan diameter yang berbeda;
h. Saklar aliran fluida (fluid flow switch), saklar biner sejenis dengan saklar batas
tetapi diaktifkan oleh peningkatan tekanan fluida;
i. Ohmmeter, peralatan analog untuk mengukur tahanan listrik;
j. Enkoder optik (optical encoder), peralatan digital yang digunakan untuk
mengukur posisi dan/atau kecepatan, terdiri dari piringan slot yang memisah-kan
sumber cahaya dari fotosel.

2.) peralatan-peralatan / komponen-komponen yang merupakan actuator;


 Motor dc, motor elektromagnetik putar dengan catu daya arus searah (dc),
banyak digunakan sebagai servomotor dalam sistem kendali. Gerakan memu-tar
dapat dikonversikan ke dalam gerakan linear dengan menggunakan ulir
pengarah.
• Piston hidrolik, piston didalam silinder mendesak-kan gaya dan menghasilkan
gerakan linear sebagai respon dari tekanan hidrolik. Digunakan untuk gaya yang
besar.
• Motor induksi rotari, motor elektromagnetik putar dengan catu daya arus bolak-
balik (ac). Dibanding-kan dengan motor dc memiliki beberapa kelebihan, yaitu :
lebih murah, konstruksi lebih sederhana, dan catu daya ac lebih mudah diperoleh.
• Motor induksi linear, motor elektromagnetik gerak-kan lurus dengan catu daya
arus bolak-balik (ac). Kelebihannya : lebih cepat, akurasi penempatan lebih baik,
dan kapasitas pukulan lebih panjang. Silinder peneumatik, piston didalam silinder
mende-sakkan gaya dan menghasilkan gerakan linear sebagai respon tekanan
udara.
• Saklar relai (relay switch), saklar on/off membuka atau menutup rangkaian listrik
sebagai respon suatu gaya elektromagnitik.
• Solenoid, rakitan elektromagnetik dengan dua posisi, terdiri dari inti di dalam
kumparan kawat. Inti pada umumnya ditahan pada satu posisi dengan
menggunakan per, tetapi bila kumparan diberi catu daya, inti ditekan ke posisi
yang lain. Solenoid linear lebih banyak digunakan daripada solenoid putar.
• Motor langkah (stepping motor), merupakan motor elektromagnetik putar.
Putaran jarum output berbanding lurus dengan pulsa yang diterima. Keunggulan
dari peralatan ini adalah akurasinya tinggi dan implementasinya mudah.
Kelemahannya torsinya lebih rendah dibandingkan dengan motor dc, dan
kecepatannya terbatas.

3.) peralatan-peralatan / komponen-komponen yang merupakan transduser:

Transducer (Transduser) adalah suatu alat yang dapat mengubah suatu bentuk
energi ke bentuk energi lainnya. Bentuk-bentuk energi tersebut diantaranya seperti
Energi Listrik, Energi Mekanikal, Energi Elektromagnetik, Energi Cahaya, Energi
Kimia, Energi Akustik (bunyi) dan Energi Panas. Pada umumnya, semua alat yang
dapat mengubah atau mengkonversi suatu energi ke energi lainnya dapat disebut
sebagai Transduser (Transducer).
Berdasarkan Fungsinya, Transduser terbagi menjadi 2 jenis yaitu Transduser Input
dan Transder Output. Hampir semua perangkat Elektronika terdapat kedua jenis
Transduser tersebut. Berikut ini adalah Blok Diagram sederhana dari Transduser
Input ke Transduser Output.

Transduser Input (Input Transducer)

Transduser Input merupakan Transduser yang dapat mengubah energi fisik


(physical energy) menjadi sinyal listrik ataupun Resistansi (yang kemudian juga
dikonversikan ke tegangan atau sinyal listrik). Energi fisik tersebut dapat berbentuk
Cahaya, Tekanan, Suhu maupun gelombang suara. Seperti contohnya Mikropon
(Microphone), Mikropon dapat mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik
yang dapat dihantarkan melalui kabel listrik. Transduser Input sering disebut juga
dengan Sensor.

Berikut ini beberapa Komponen Elektronika ataupun perangkat Elektronika


yang digolongkan sebagai Transduser Input.

– LDR (Light Dependent Resistor) mengubah Cahaya menjadi Resistansi


(Hambatan)
– Thermistor (NTC/PTC) mengubah suhu menjadi Resistansi (Hambatan)
– Variable Resistor (Potensiometer) mengubah posisi menjadi Resistansi
(Hambatan)
– Mikropon (Microphone) mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik

Transduser Output (Output Transducer)

Transduser Output merupakan Transduser yang dapat mengubah sinyal listrik


menjadi bentuk energi fisik (Physical Energy). Seperti contohnya Loudspeaker,
Loudspeaker mengubah sinyal listrik menjadi Suara yang dapat di dengar oleh
manusia. Transduser Output sering disebut juga dengan istilah Actuator.

Beberapa Komponen Elektronika atau Perangkat Elektronika yang digolongkan


sebagai Transduser Output diantaranya adalah sebagai berikut :

– LED (Light Emitting Diode) mengubah listrik menjadi Energi Cahaya


– Lampu mengubah listrik menjadi Energi Cahaya
– Motor mengubah listrik menjadi Gerakan (motion)
– Heater mengubah listrik menjadi Panas
– Loudspeaker mengubah sinyal listrik menjadi Suara

Penggabungan Transduser Input dan Output Penggabungan


Transduser Input dan Output

Banyak Perangkat Elektronika yang kita pergunakan saat ini adalah


gabungan dari Transduser Input dan Transduser Output. Dalam Perangkat
Elektronika yang dimaksud ini terdiri dari Sensor (Transduser Input) dan Actuator
(Transduser Output) yang mengubah suatu bentuk Energi menjadi bentuk energi
lainnya dan kemudian mengubahnya lagi menjadi bentuk energi yang lain. Seperti
contohnya Pengukur Suhu Badan (Termometer) yang mengkonversikan atau
mengubah suhu badan kita menjadi sinyal listrik (Transduser input = Sensor Suhu)
kemudian diproses oleh Rangkaian Elektronika tertentu menjadi Angka atau
Display yang dapat dibaca oleh kita (Transduser Output = Display).

Aplikasi Transduser

Berdasarkan Aplikasinya, Transduser dapat dibagi menjadi beberapa jenis,


diantaranya adalah :

1. Transducer Electromagnetic, seperti Antenna, Tape Head/Disk Head,


Magnetic Cartridge.
2. Transducer Electrochemical, seperti Hydrogen Sensor, pH Probes.
3. Transducer Electromechanical, seperti Rotary Motor, Potensiometer, Air
flow sensor, Load cell.
4. Transducer Electroacoustic, seperti Loadspeaker, Earphone,
Microphone, Ultrasonic Transceiver.
5. Transducer Electro-optical, seperti Lampu LED, Dioda Laser, Lampu
Pijar, Tabung CRT.
6. Transducer Thermoelectric, seperti komponen NTC dan PTC,
Thermocouple

2. contoh sistem kendali lup terbuka dan tertutup:


1. Automatic Traffic Light Control System (Loop Tertutup)
Sistem ATCS dapat bekerja menentukan lama penyalaan lampu hijau secara otomatis
berdasarkan distribusi kepadatan. Sistem ini mengontrol lampu Lalu Lintas otomatis dengan
menggunakan kamera berbasis mikrokontroller. Kamera digunakan sebagai pengamat
kepadatan kendaraan pada suatu persimpangan. Hasil pengamatan diolah PC sehingga
diperoleh persentase kepadatan pada tiap-tiap jalur. Mikrokontroller bekerja menyalakan
lampu lalu lintas secara default kontrol yaitu searah dengan arah jarum jam. Jika PC
terkoneksi dengan mikrokontroller maka mikrokontroller mengirimkan informasi jalur mana
yang lampu hijaunya akan menyala.
Kemudian PC mengolah gambar persimpangan dan menentukan besarnya persentase
kepadatan serta lama penyalaan lampu hijau untuk jalur yang telah ditentukan. Apabila tidak
ada koneksi antara PC dan mikrokontroller maka lama penyalaan lampu hijau adalah 6 detik.

set time
(6 sekon)
microcontroler timer
lamp
ee light

camera

2. Toaster (Loop Terbuka)


Toastermerupakan salah satu alat rumah tangga yang digunakan untuk memanaskan
roti. Toasterini sangat sederhana dan mudah untuk dioperasikan. Toaster atau pemanggang
rotimemiliki sistem yang sederhana. Pemanggang menggunakan radiasi infra merah
untukmemanaskan sekerat roti. Saat sekerat roti diletakkan di dalam pemanggang, dan
setelahdihubungkan dengan sumber, sebuah kumparan akan menjadi kemerahan dan
memproduksikawat nikrom. Radiasi ini akan mengeringkan dan membakar permukaan
roti.Pada umumnya, pemanggang menggunakan kawat nikrom untuk memproduksi radiasi
ini,dan kawat nikrom ini membalut suatu lembaran yang terbuat dari mika.

set Heat infrared


Controller Coil
Element

Anda mungkin juga menyukai