HAKIKAT BIOKIMIA
karbohidrat,
lipid,
protein dan asam amino,
KARBOHIDRAT
Pembagian karbohidrat
Stereokimia
Proyeksi Fisher
CHO CHO
H OH HO H
D-Gliseraldehida
L-Gliseraldehida
Proyeksi Haworth CH2OH CH2OH
1
2
3
4
5
6
D -Glukosa
Langkah 2 : Gambar cincin piranosa beranggota enam dalam bentuk singkat.
C O O
5 5
C 4 1 C 4 1
3 2 3 2
C C
CH2OH
O
5
4 1
3 2
6
CH2OH
O
5
4 1
OH
3 2
HO
OH
6
CH2OH
O
5
4 1
OH
3 2
HO
Glikosida OH
Ikatan glikosida :
6
CH2OH 6
CH2OH
O
O
- H 2O
OH + CH 3OH
OH OH
HO OCH3
HO
OH
OH
Bila gugus OH- anomer dari gula terikat sebagai asetal, senyawa ini tidak lagi
bebas berubah bentuk dari rantai tertutup menjadi ranati terbuka. Ikatan
glikosida adalah ikatan eter kovalen diantara hidroksil gula dengan alcohol.
Contohnya:
Gugus hidroksil beta pada C-1 suatu heksosa berhubungan melalui ikatan
glikosida dengan C-4 dari heksosa lain, disebut ikatan glikosida (1-4). Ikatan
lainnya yaitu: (1-4), (1-6), dan (1-6).
Hidrolisis ikatan glikosida oleh molekul air, sehingga ikatan glikosida putus.
Jika molekul terbelah, hidrogen dari air melekat pada salah satu produk, dan –OH
pada produk lainnya. Kita amati ikatan glikosida (1-4) di antara dua heksosa :
H+
a. Gula pereduksi, jenis gula yang memberikan uji positif untuk pereaksi
Benedict dengan membentuk endapan merah bata dan membentuk cermin
perak untuk pereaksi Tollens.
Contoh : monosakarida dan disakarida kecuali sukrosa.
Semua monosakarida adalah zat padat yang mudah larut dalam air.
Larutannya bersifat optis aktif. Larutan monosakarida yang baru dibuat
mengalami perubahan sudut putaran hingga akhirnya dicapai sudut putaran yang
tetap. Perubahan sudut putaran ini disebut mutarotasi. Semua monosakarida, baik
aldosa maupun ketosa, dalah gula pereduksi. Larutan monosakarida bereaksi
positif dengan pereaksi Fehling atau pereaksi Benedict maupun dengan pereaksi
Toll.
DISAKARIDA
Laktosa terdapat dalam susu sehingga disebut juga gula susu. Maltosa dan
laktosa adalah gula pereduksi, pereaksi positif dengan pereaksi Fehling, Benedict
dan Tolles.
Laktosa; banyak terdapat pada hewan mamalia, ada dalam susu. Dihidrolisis
menjadi glukosa dan galaktosa.
Laktosa + H2O ----- glukosa + galaktosa
Sukrosa adalah gula tebu, gula yang kita konsumsi dalam kehidupan sehari-
hari. Larutan sukrosa memutar bidang polarisasi kekanan (putaran jenis =+66,53).
Sukrosa tidak mereduksi pereaksi fehling, Benedict, dan pereaksi Tollens.
POLISAKARIDA
Glikogen terbentuk dalam tubuh hewan dan manusia yang disimpan dalam
hati dan jaringan otot sebagai cadangan makanan. Pembentuk glikogen dari
glukosa diatur oleh insulin. Glikogen juga membentuk koloid dalam air, dan
dengan iodin memberi warna merah cokelat.
BAB III
LIPID
Lemak atau Lipid tidak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak
secara khusus bagi minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu
ruang. Lemak juga biasanya disebutkan kepada berbagai minyak yang dihasilkan
oleh hewan, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair. 1 gram lemak
menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcal. Lemak terdiri atas unsur-unsur karbon,
hidrogen, dan oksigen
1 Penyimpan Energie
3 Sumber zat untuk sintese bagi hormon, kelenjar empedu serta menunjang proses
pemberian signal Signal transducing.
4 Struktur dasar atau komponen utama dari membran semua jenis sel.
Klassifikasi
Komponen dari
Cholesterin Cholesterin, Cholesterinester
membran
Lipid adalah segolongan besar senyawa tak larut air yang terdapat di alam.
Lipid cenderung larut dalam peralut organik seperti ester dan kloroform. Sifat
inilah yang menbedakan dari karbohidrat, protein, asam nukleat, dan kebanyakan
molekul hayati lainya. Struktur molekul lipid sangat beragam sehingga kita dapat
meninjaunya.
Lilin merupakan ester dari asam lemak berantai panjang dan alkohol
berantai panjang. Rantai hidrokarbon pada asam maupun alkohol berkisar dari 10
sampai 30 karbon. Lilin adalah padatan mantap bertitik leleh rendah yang
dijumpai pada tumbuhan dan hewan. Lilin juga melapisi kulit, rambut, dan bulu
unggas menjaganya agar tetap lentur dan kedap air. Struktur asam lemak:
CH3(CH2)14-C-O-(CH2)29CH3
Trigliseral alami adalah triester dari asam lemak berantai panjang ( C12
sampai dengan C24 ) dan gliserol merupakan penyusun utama utama lemak
hewan dan minyak. Trigliserida termasuk lipid yang sederhana dan juga
merupakan bentuk cadangan lemak dalam tubuh manusia. Persamaan umum
pembentukan trigliserida :
Trigliserida sederhana adalah triester yang terbuat dari gliserol dan tiga
molekul asam lemak yang sama. Trigliseral sederhana jarang ditemukan,
kebanyakan trigliseral alami adalah trigliserida campuran yaitu triester dengan
komponen asam lemak yang berbeda.
Trigliserida cepat menjadi tengik, menimbulkan baut dan citra rasa tak
enak bila dibiarkan pada udara lembab suhu kamar. Lepasnya asam lemak yang
mudah menguap dari lemak mentega menyebabkan bau mentega tengik. Asam-
asam ini terbentuk melalui ikatan ester atau oksidasi ikatan ganda dua. Hidsrolisis
lemak atau minyak sering dikatalis oleh enzim bernama lipase. Ketengikan
hidrolitik dapat dicegah atau ditundah dengan menyimpan bahan pangan dalam
lemari pendingin. Bau keringat timbul apabila lipase bakteri mengkatalisis
hidrolisis minyak dan lemak pada kulit.
Pada ketengikan oksidatif ikatan ganda dua dalam ikatan komponen asam
lemak tak jenuh dari trigliseral terputus membentuk aldehida berbobot molekul
rendah dengan bau tak sedap. Dua senyawa alami yang sering digunakan sebagai
antioksidasi ialah asam askorbat ( vitamin C ) dan α-tokoferol ( vitamin E ).
ASAM AMINO
Semua asam amino yang ditemukan pada protein mempunyai ciri sama,
gugus karboksil dan gugus amino diikat pada atom karbon yang sama (Gambar 5 -
2). Masing-masing berbeda satu dengan yang lain pada rantai sampingnya, atau
gugus R, yang bervariasi dalam struktur, ukuran, muat listrik dan kelarutan di
dalam air. Ke-20 asam amino pada protein sering kali dipandang sebagai asam
amino baku, utama, atau normal. Untuk membedakan molekul-molekul ini dari
jenis-jenis asam amino lain yang ada pada organisme hidup, tetapi tidak terdapat
dalam protein.
25C
rotasi yang diamati (derajat )
D panjang tabung (dm) x konsentrasi, gr / mL
Tabel. Rotasi Spesifik Beberapa Asam Amino yang diisolasi dari protein.
L-Alanin + 1.8
L-Arginin + 12.5
L-Isoleusin + 12.4
L-Penilalanin - 34.5
L-Glutamat + 12.0
L-Histidin - 38.5
L-Lisin + 13.5
L-Serin - 7.5
L-Prolin - 86.2
L-Treonin - 28.5
R – C – COO- R – C – COO- + H+
NH3 NH2
H H
R – C – COO- + H+ R – C – COOH
NH3 NH3
N H+ N H+ NH2
Reaksi kedua dari asam amino yang banyak dipakai adalah reaksi dengan
I-floroamino menghasilkan turunan 2,4-dinitrofenil, yang baik digunakan untuk
identifikasi asam amino.
BAB V
ENZIM, KOENZIM, DAN ANTIBODI
Enzim ialah protein yang bertindak sebagai mangkin organik yang dapat
mengawal atur serta mempercepatkan tindak balas biokimia dalam sel. Substrat
ialah bahan yang ditindak balas oleh enzim.Kofaktor ialah bahan bukan protein
dalam bentuk ion logam (contoh: magnesium dan kalium) atau molekul organik
(contoh: koenzim A) yang diperlukan bagi pengaktfan enzim tertentu..
Suatu reaksi kimia, khususnya antara senyawa organik, yang dilakukan
dalam laboratorium memerlukan kondisi yang ditentukan oleh beberapa faktor
seperti suhu, tekanan, waktu dan lain - lain. Pengetahuan tentang katalis telah
dirintis oleh Barzelius pada tahun 1873. ia mengusulkan nama "katalis" untuk zat
- zat yang dapat mempercepat reaksi tetapi zat itu sendiri tidak ikut bereaksi.
Proses kimia yang terjadi dengan pertolongan enzim telah dikenal sejak zaman
dahulu misalnya pembuatan anggur dengan cara permentasi atau peragian.
Enzim dikenal untuk pertama kalinya sebagai protein oleh Sumner pada
tahun 1926 yang telah berhasil mengisolasi urease dari 'kara pedang' (jack bean).
Urease adalah enzim yang dapat menguraikan urea menjadi CO2 dan NH3.
Fungsi suatu enzim ialah sebagai ktalis untuk proses biokimia yang terjadi
dalam sel maupun luar sel. Suatu enzim dapat mempercepat reaksi 108 sampai
1011 kali lebih cepat daripada pabila reaksi tersebut dilakukan tanpa ktalis. Jadi
enzim dapat berfungsi sebagai katalis yang sangat efisien disamping itu
mempunyai derajat kekhasan yang tinggi.
Misalkan pembentukan ikatan antara senyawa a dengan senyawa B
menjadi senyawa AB akan mengeluarkan energi. Terjadinya senyawa AB dari A
dan B membutuhkan energi sebesar P, yaitu selisih energi antara A dan B dengan
AB. Sebaliknya penguraian senyawa AB menjadi A dan B mengeluarkan energi
sebesar P pula. Terurainya senyawa AB tidak dapat berjalan dengan sendirinya,
tetapi harus terbentuk lebih dahulu senyawa AB aktif. Untuk pembentukkan AB
aktif ini dibutuhkan energi sebesar a, yang disebut energi aktivitas. Makin besar
harga a, makin sukar terjadinya suatu reaksi. Dengan adanya katalis atau enzim,
harga energi aktivitas akan dapat memudahkan dan mempercepat terjadinya suatu
reaksi.
Kompleks enzim-substrat
Suatu enzim mempunyai kekhasan tertentu yaitu hanya bekerja pada satu
reaksi saja.suatu enzim mempunyai suatu ukuran yang lebih besar daripada
substrat. Oleh karena itu tidak seluruh bagian enzim dapat berhubungan dengan
substrst. Hubungan antara substrat dengan enzim hanya terjadi pada bagian atau
pada tempat tertentu saja. Tempat atau bagian enzim yang mengadakan hubungan
atau kontak dengan substrat dinamai bagian aktif (active site). Hubungan hanya
mungkin terjadi apabila bagian aktif mempunyai ruang yang tepat yang dapat
menampung substrat. Hubungan atau kontak enzim dengan substrat menyebabkan
terjadinya kompleks
Enzim-substrat. Secara sederhana sekali penguraian suatu senyawa atau substrat
oleh suatu enzim dapat dijelaskan sebagai berikut :
E + S ↔ ES → E + P
E = enzim S = substrat ES = kompleks enzim-substrat
P = hasil reaksi
Persamaan Michaelis-Menten
Suhu enzim
Nilai pH
Setiap enzim bertindak paling cekap pada nilai pH tertentu yang disebut
sebagai pH optimum.
pH optimum bagi kebanyakan enzim ialah pH 7.
Terdapat beberapa pengecualian, misalnya enzim pepsin di dalam perut
bertindak balas paling cekap pada pH 2, sementara enzim tripsin di dalam
usus kecil bertindak paling cekap pada pH 8.
Kepekatan substrat
Kepekatan enzim
Hambatan Reversibel
Hambatan alosterik
Golongan I. oksidoreduktase
Enzim yang termasuk golongan ini bekerja sebagai katalis pada reaksi
pemindahan suatu gugus dari suatu enzim kepada senyawa lain.contoh enzim
yang termasuk golongan ini yaitu metiltransferase, hidroksimetiltransferase,
karboksiltransferase, asiltransferase dan amino transferase atau disebut juga
transaminase. Pembentukkan glisin dari serin merupkan reaksi pemindahan gugus
hidroksi metal. Gugus ini dilepaskan dari molekul serin dengan dibantu oleh
enzim hidroksimetil transferase.
Enzim yang termasuk dalam golongan ini bekerja sebagai katalis pada
reaksi hidrolisis. Ada tiga jenis hidrolase yaitu yang memecah ikatan ester,
memecah glikosida dan yang memecah ikatan peptida.
Contohnya :
Esterase ialah enzim yang memecahkan ikatan ester dengan cara hidrolisis
Lipase yaitu enzim yang memecahkan ikatan ester pada lemak sehingga terjadi
asam lemak dan gliserol. Fosfatase ialah enzim yang dapat memecahkan ikatan
fosfat pada suatu senyawa. Amilase dapat memecah ikatan-ikatan pada amilum
hingga terbentuk maltosa. Tiga macam jenis enzim amylase yaitu α amilase, β
amilase, γ amilase.
Enzim yang termasuk dalam golongan ini memiliki peranan penting dalam
reaksi pemisahan suatu gugus dri suatu substrat atu sebaliknya. Contoh yitu
dekarboksilase, aldolase dan hidratase.
Piruvat dekarboksilase adalah enzim yang bekerja pada reaksi
dekarboksilasi asam piruvat dan menghasilkan aldehida.
adapun enzim fumarat hidratase berperan dalam reaksi penggabungan satu
molekul H2O kepada molekul asam fumarat dan membentuk asam malat.
Golongan V. Isomerase
Enzim yang termasuk dalam golongan ini bekerja pada reaksi perubahan
intramolekuler misalnya reaksi perubahan glukosa menjadi fruktosa. Perubahan
senyawa L menjadi senyawa D, senyawa sis menjadi senyawa trans dan lain-lain
Contoh enzim ribulosafosft epimerase dan glukosafosfat isomerase.enzim ribulosa
epimerase merupakan katalis bagi reaksi epimerase ribulosa
1. gugus prostetik
2. koenzim
3. aktivator
gugus prostetik adalah kelompok kofaktor yang terikat pada enzim dan tidak
mudah terlepas dari enzimnya. Koenzim adalah molekul organic kecil, tahan
terhadap panas, yang mudah terdisosiasi dan dapat dipisahkan dari enzimnya
dengan cara dialisis. Dan activator adalah ion-ion logam yang dapat terikat atau
mudah terlepas dari enzim. Dari tiga kelompok kofaktor diatas peranan koenzim
dn gugus prostetik serta hubungannya dengan vitamin akan dibahas lebih lanjut
dengan beberapa contoh. Vitamin ialah golongan senyawa kimia yang terdapat
dalam jumlah kecil makanan tetapi mempunyai arti yang penting.
Hubungan antara vitamin dan koenzim tampak pada contoh berikut ini :
niasin adalah nama vitamin yang berupa molekul nikotinamida atau asam
nikotinat. Niasin terdapat dalam jaringan hewan dan tumbuhan.
Molekul riboflavin atau vitamin B2 terdiri atas D ribitol yang terikat pada cincin
isoalloksazin yang tersubstitusi vitmin ini dikenal dengan factor pertumbuhan.
Asam lipoat adalah suatu vitamin yang juga merupakan factor pertumbuhan dan
terdapat dalam hati. Sam ini terdapat dalam dua bentuk yaitu teroksidasi dan
bentuk tereduksi, berfungsi sebagai kofaktor pada enzim piruvat dehidrogenase
dan ketoglutarat dehidrogenase yang berperan dalam reaksi pemisahan gugus asli.
Biotin adalah vitamin yang terdapat banyak dalam hati dan berikatan dengan suatu
protein. Biositin adalah senyawa yang terdiri atas biotin yang berikatan dengan
lisin dan dapat diperoleh dri hidrolisis protein yang mengandung biotin. Biotin
berfungsi sebagai koenzim pada reaksi karboksilasi.
Tiamin atau vitamin B1 umumnya terdpat dalam keadaan bebas dalam beras atau
gandum. Kekurangan vitamin ini akan mengakibatkan penyakit beri-beri
Vitamin B6 terdiri dari tiga senyawa yaitu piridoksal, piridoksin dan piridoksamin
ketiga bentuk vitamin ini terdapat pada tumbuhan maupun hewan, terutama pada
beras dan gandum.kekurangan vitamin ini mengakibatkan penyakit dermatitis dan
gangguan pada system saraf pusat.koenzim pada vitamin ini adalah
piridoksalfosfat dan piridoksaminfosfat. Piridoksalfosfat berfungsi sebagai
koenzim reaksi-reaksi metabolisme asam aminio, seperti transaminasi,
dekrboksilase dan rasemisasi.
Asm folat dan derivatnya terdapat banyak dalam alam.bakteri dalam usus
memproduksi asam folat dalam jumlah cecil. Koenzim yang berasal dari vitamin
ini ialah asam tetrahidrofolat
Vitamin B-12 sebagaimana diisolasi dari hati adalah sianokobalamina. Vitamin ini
merupakan bagian dari koenzim B-12 yang relative tidak stabil dan bila dikenai
cahaya terurai menjadi hidroksikobalamin sedangkan dengan sianida koenzim B-
12 terurai menjadi sianokobalamin atau vitamin B-12. fungsinya adalh bekerja
pada beberapa reaksi antara lain reaksi pemecahan ikatan C-C ikatan C-O dan
ikatan C-N dengan enzim mutase dan dehidrase
Asam pantotenat terdapat dalam alam sebagai komponen dalam molekul koenzim
A. vitamin ini diperlukan oleh tubuh sebagai faktor pertumbuhan.
O H CH3
║ │ │
HO2C – CH2 – CH2 – N – C – C – C – CH2OH
N │ │
OH CH3
asam pantotenat
Antibodi
Antibodi adalah protein yang dapat ditemukan pada darah atau kelenjar
tubuhvertebrata lainnya, dan digunakan oleh sistem kekebalan tubuh untuk
mengidentifikasikan dan menetralisasikan benda asing seperti bakteri dan virus.
Mereka terbuat dari sedikit struktur dasar yang disebut rantai. Tiap antibodi
memiliki dua rantai berat besar dan dua [[rantai ringan]. Antibodi diproduksi oleh
tipe sel darah yang disebut sel B. Terdapat beberapa tiper yang berbeda dari rantai
berat antibodi, dan beberapa tipe antibodi yang berbeda, yang dimasukan kedalam
isotype yang berbeda berdasarkan pada tiap rantai berat mereka masuki. Lima
isotype antibodi yang berbeda diketahui berada pada tubuh mamalia, yang
memainkan peran yang berbeda dan menolong mengarahkan respon imun yang
tepat untuk tiap tipe benda asing yang berbeda yang ditemui.
BAB VI
ASAM NUKLEAT
A.Pengertian Asam Nukleat
Ada dua macam asam nukleat yaitu Asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam
ribonukleat (RNA). Dilihat dari strukturnya kedua asam nukleat ini mempunyai
perbedaan terutama terletak pada komponen gula pentosanya. Pada RNA gula
pentosanya adalah ribosa, sedangkan pada DNA gula pentosanya mengalami
kehilangan satu atom O pada posisi C nomor 2, sehingga dinamakan gula 2
deoksiribosa.
RNA dan DNA keduanya memiliki 4 basa (2 purin dan 2 pirimidin) pada rantai
nukleutidanya. Pada RNA terdiri dari:
Purin : adenin dan guanin
Pirimidin : sitosin dan urasil
Basa pada DNA sama dengan RNA, yang berbeda hanya pada
pirimidinnya. Pada RNA, pada pirimidinya memiliki sitosin dan urasil sedangkan
pada DNA urasilnya diganti dengan timin. Jadi pirimidin pada DNA terdiri dari:
Sitosin dan Timin. Timin berbeda dengan urasil hanya karena adanya gugus metal
pada posisi nomor 5 timin dapat juga dikatakan sebagai 5 metilurasil
Komponen nukleotida ini ada 3: phospat, gula, dan basa DNA/RNA
Ujung phospat dari nukleotida itu bersifat (-) sehingga ia bersifat asam. Sementara
basa-basa tersebut dibagi menjadi golongan pirimidin dan purin.
Guanin Sitosin
RNA Adenin Urasil
1. DNA
DNA pertama kali diisolasi dan dipelajari secara intensif oleh Friendrich
Miescher, orang swiss, dalam serangkaian penelitian yang luar biasa mulai pada
tahun 1896. Dia menamakannya "nuklein" karena lokasinya di dalam inti sel.
DNA diisolasi dari organisme dan virus yang berbeda, biasanya memiliki dua
untai komplementer dalam pengaturan heliks ganda. kebanyakan sel molekul
DNA sangat besar sehingga tidak mudah diisolasi dalam bentuk utuh.
Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan DNA, adalah sejenis asam nukleat
yang tergolong biomolekul utama penyusun berat kering setiap organisme. Di
dalam sel, DNA umumnya terletak di dalam inti sel.
Secara garis besar, peran DNA di dalam sebuah sel adalah sebagai materi
genetik; artinya, DNA menyimpan cetak biru bagi segala aktivitas sel. Ini berlaku
umum bagi setiap organisme. Di antara perkecualian yang menonjol adalah
beberapa jenis virus (dan virus tidak termasuk organisme) seperti HIV (Human
Immunodeficiency Virus).
DNA merupakan polimer yang terdiri dari tiga komponen utama,
gugus fosfat
gula deoksiribosa
basa nitrogen, yang terdiri dari:
Adenina (A)
Adenina adalah salah satu dari dua basa N purina yang digunakan dalam
membentuk nukleotida dari asam nukleat DNA dan RNA. Pada DNA, adenina (A)
berikatan dengan timina (T) melalui dua ikatan hidrogen untuk membantu
menstabilkan struktur asam nukleat. Pada RNA berberkas ganda (dsRNA), adenin
berikatan dengan urasil (U).
Bersama dengan gula ribosa adenin membentuk nukleosida yang disebut
adenosina, sementara bersama dengan deoksiribosa adenin membentuk
deoksiadenosina. Adenosina dapat berikatan dengan gugus fosfat anorganik
(PO43-). Jika mengikat satu gugus fosfat dinamakan adenosina monofosfat
(AMP), dua gugus fosfat dinamakan adenosina difosfat (ADP), dan tiga gugus
fosfat dinamakan adenosina trifosfat (ATP). ATP merupakan salah satu senyawa
penting dalam metabolisme semua organisme hidup sebagai pembawa energi
kimia untuk berbagai reaksi biokimiawi. Pada teknik PCR, deoksiadenosina
trifosfat (dATP) merupakan satu dari empat nukleotida bebas yang perlu
disediakan sebelum proses dimulai.
Guanina (G)
Guanina merupakan satu dari dua basa N purina yang menyusun DNA dan
RNA. Dalam DNA pilin ganda, guanina berikatan dengan sitosina melalui tiga
ikatan hidrogen. Guanina membentuk nukleosida bersama dengan gula ribosa
yang dinamakan guanosina. Bentuk deoksiguanosina yang berikatan dengan tiga
gugus fosfat anorganik (dGTP) merupakan salah satu bahan baku dalam teknik
PCR.
Secara kimiawi, guanina dapat berada pada dua bentuk tautomer yang
dinamakan tautomerisme keto-enol.
Nama guanina diambil dari guano karena pertama kali diisolasi dari guano
(pupuk kotoran burung).
Sitosina (C)
Sitosina merupakan satu dari dua basa N pirimidina yang dimiliki DNA
dan RNA. Nukleosida ribosanya dinamakan sitidina dan nukleosida
deoksiribosanya dinamakan deoksisitidina. Sitosina berikatan dengan guanina
pada DNA pilin ganda melalui tiga ikatan hidrogen.
Sitidina dapat membentuk nukleotida bila mengikat satu, dua, atau tiga gugus
fosfat anorganik (PO43-) membentuk CMP, CDP, dan CTP (masing-masing
dinamakan sitidina mono-, di-, atau trifosfat). CTP dapat menjadi kofaktor dalam
reaksi enzimatik biokimiawi dan mentransfer satu gugus fosfat bagi ADP untuk
membentuk ATP. Deoksisitidina trifosfat (dCTP) diperlukan dalam PCR sebagai
bahan baku sintesis DNA.
Pada keadaan tertentu, sitosina dapat mengalami deaminasi menjadi urasil.
Mutasi ini biasanya dapat dikenali oleh enzim-enzim yang terlibat dalam reparasi
DNA. Sebagaimana pada urasil, metilasi juga dapat terjadi pada sitosin dengan
bantuan enzim DNA-metil-transferase.
Timina (T)
Timina atau 5-metilurasil merupakan salah satu dari dua basa N pirimidina
yang menyusun DNA. RNA tidak memiliki timina dan, dengan sedikit
perkecualian, urasil menggantikan posisinya. Pada DNA berpilin ganda, timina
akan berikatan dengan adenina melalui dua ikatan hidrogen untuk membentuk
struktur yang stabil.
Timina bersama dengan gula deoksiribosa membentuk nukleosida yang
disebut deoksitimidina atau timidina. Timidina dapat membentuk nukleotida
apabila mengalami fosforilasi menjadi dTMP, dTDP, atau dTTP (deoksitimidina
mono-, di-, atau trifosfat). dTTP diperlukan dalam PCR sebagai salah satu bahan
baku nukleotida.Sebuah unit monomer DNA yang terdiri dari ketiga komponen
tersebut dinamakan nukleotida, sehingga DNA tergolong sebagai polinukleotida.
Rantai DNA memiliki lebar 22-24 Å, sementara panjang satu unit
nukleotida 3,3 Å. Walaupun unit monomer ini sangatlah kecil, DNA dapat
memiliki jutaan nukleotida yang terangkai seperti rantai. Misalnya, kromosom
terbesar pada manusia terdiri atas 220 juta nukleotida.
Rangka utama untai DNA terdiri dari gugus fosfat dan gula yang
berselang-seling. Gula pada DNA adalah gula pentosa (berkarbon lima), yaitu 2-
deoksiribosa. Dua gugus gula terhubung dengan fosfat melalui ikatan fosfodiester
antara atom karbon ketiga pada cincin satu gula dan atom karbon kelima pada
gula lainnya. Salah satu perbedaan utama DNA dan RNA adalah gula
penyusunnya; gula RNA adalah ribosa.
DNA terdiri atas dua untai yang berpilin membentuk struktur heliks ganda.
Pada struktur heliks ganda, orientasi rantai nukleotida pada satu untai berlawanan
dengan orientasi nukleotida untai lainnya. Hal ini disebut sebagai antiparalel.
Masing-masing untai terdiri dari rangka utama, sebagai struktur utama, dan basa
nitrogen, yang berinteraksi dengan untai DNA satunya pada heliks. Kedua untai
pada heliks ganda DNA disatukan oleh ikatan hidrogen antara basa-basa yang
terdapat pada kedua untai tersebut. Empat basa yang ditemukan pada DNA adalah
adenina (dilambangkan A), sitosina (C, dari cytosine), guanina (G), dan timina
(T). Adenina berikatan hidrogen dengan timina, sedangkan guanina berikatan
dengan sitosina. Segmen polipeptida dari DNA disebut gen, biasanya merupakan
molekul RNA
Molekul DNA merupakan molekul double-helix yang memiliki dua untai
polinukleutida (double-stranded). Setiap polinukleutida dari DNA terdiri atas
nukletida-nukleutida yang dihubungkan oleh ikatan phospodiester. Nukleutida
pada molekul DNA mengandung tiga komponen penting, yaitu :
Gula pentosa yang disebut deoxyribose (gula ribosa yang kehilangan atom
oksigen pada atom C nomor 2)
Gugus fosfat, menyusun struktur nukleutida (nukleusida monofosfat)
Basa nitrogen berupa basa purin (adenine dan guanin) dan basa pirimidin (timin
dan sitosin). Basa adenine dari untai yang satu akan berpasangan dengan basa
timin dari untai yang lainnya. Sedangkan basa guanine dari untai yang satu akan
berpasangan dengan basa sitosin dari untai lainnya.
RNA
Pada sel bakteri, sebagian besar RNA ditemukan di sitoplasma, meskipun
beberapa diantaranya bukan berupa ikatan kovalen pada DNA selama
pembentukannya dalan proses transkripsi. Dalam sel eukariotik berbagai bentuk
RNA memiliki distribusi intraselular kusus. Pada sel hati sekitar 11 persen dari
total RNA dalam nukleus, sekitar 15 persen dalam DNA mitokondria, lebih dari
50 persen dalam ribosom, dan sekitar 24 persen dalam sitosol
Asam ribonukleat terdiri dari dari benang panjang ribonukleotida molekul ini
lebih pendek dari DNA dan ditemukan dalam jumlah yang jauh lebih banyak
didalam kebanyakan sel. Pada sel bakteri, sebagian besar RNA ditemukan di
sitoplasma..
Macam-macam RNA
RNA dapat dibedakan menjadi dua kelompok utama, yaitu RNA genetik dan
RNA non-genetik.
RNA genetik
RNA genetik memiliki fungsi yang sama dengan DNA, yaitu sebagai
pembawa keterangan genetik. RNA genetik hanya ditemukan pada makhluk hidup
tertentu yang tidak memiliki DNA, misalnya virus. Dalam hal ini fungsi RNA
menjadi sama dengan DNA, baik sebagai materi genetik maupun dalam mengatur
aktivitas sel.
RNA non-genetik
RNA messenger berisi empat basa utama. RNA ini disintesis di dalam nukleus
selama proses transkripsi, di mana urutan basa di salah satu rantai DNA
kromosom ini ditranskripsi secara enzimatik dalam bentuk rantai tunggal mRNA,
beberapa mRNA juga dibuat dalam mitokondria. Urutan basa dari rantai mRNA
juga terbentuk komplementer dari rantai DNA yang ditranskripsi. Setelah
transkripsi, mRNA masuk ke dalam sitoplasma dan kemudian ke ribosom, di
mana ia berfungsi sebagai alat untuk memesan asam amino selama biosintesis
protein. Fungsi utama mRNA adalah membawa kode-kode genetik dari DNA di
inti sel menuju ke ribosom di sitoplasma.Meskipun mRNA tembentuk hanya
sebagian kecil dari total sel RNA, namun terjadi banyak bentuk khusus yang
sangat bervariasi dalam berat molekul dan urutan dasar. Masing-masing dari
ribuan protein yang berbeda disintesis oleh sel dikodekan oleh mRNA tertentu
atau bagian dari sebuah molekul mRNA.
- sintesis RNA
Dipengaruhi
sintesis protein.
Tidak dipengaruhi sintesis protein.
Letak basa nitrogen dari kedua pita ADN saling Macam ARN :
- berhadapan dengan pasangan yang tetap yaitu
Kadarnya Adenin selalu berpasangan dengan Timin, ARN duta
Cytosin dengan Guanin. Kedua pita itu diikatkan
oleh ikatan hidrogen. ARN ribosom
ARN transfer
BAB VII
SISNTESIS PROTEIN
Kemudian terjadi proses replikasi. Karena arah DNA anti parallel maka
perlu Leading-strand dan lagging strand. Dari ORI didapatkan 2 replication
fork.Ada ORI dan helikase yang membuka pilinan terus sampai terbentuk
replication bubble.
1. ORI
2. Helikase
3. Replication bubble
Selanjutnya perlu primase untuk membuka primary. Merah RNA, Biru DNA.
Bubble semakin besar, replikasi berlanjut dan 1 ORI akan membentuk 2
replication fork.
Pada leading strand karena arahnya sudah dari 5’-3’ maka tinggal
menambah saja. Sedangkan pasangannya (lagging strain) karena arahnya 3’-5’
maka hanya diam, tetapi pada titik tertentu akan ditambahkan primase lagi dan
akan mensintesis lagi dari arah 5’-3’ (okazaki fragmen: fragmen2 potongan kecil
yang terjadi pada saat replikasi pada lagging strain)-> Pada lagging strand arahnya
dari 3’-5’..
Chromosome end:
Gen memberi perintah untuk membuat protein tertentu. Tetapi gen tidak
membangun protein secara langsung. Jembatan antara DNA dan sintesis protein
adalah RNA. RNA secara kimiawi serupa dengan DNA, terkecuali bahwa RNA
mengandung ribose, bukan deoksiribosa, sebagai gulanya dan memiliki basa
nitrogen urasil, dan bukan timin.
Pitalin (amilase ludah) misalnya bekerja hanya atas gula dan tepung,
sedangkan pepsin hanya atas protein. Satu jenis cairan pencerna, misalnya cairan
pankreas, dapat mengandung beberapa enzim dan setiap enzim bekerja hanya atas
satu jenis makanan. (Pearce Evelin C. 2009)
Enzim ialah zat kimia yang menimbulkan perubahan susunan kimia
terhadap zat lain tanpa enzim itu sendiri mengalami suatu perubahan. Untuk dapat
bekerja secara baik, berbagai enzim tergantung adanya garam mineral dan kadar
asam atau kadar alkali yang tepat. (Pearce Evelin C. 2009)
1. Motilitas
3. Pencernaan
a. Karbohidrat
Kebanyakan makanan yang kita makan adalah karbohidrat dalam bentuk
polisakarida, misalnya tepung kanji , daging (glikogen), atau tumbuhan (selulosa)
.Bentuk karbohidrat yang paling sederhana adalah monosakarida seperti glukosa,
fruktosa, dan galaktosa.
b. Lemak
Protein terdiri dari kombinasi asam amino yang disatukan oleh ikatan
peptida. Protein akan diuraikan menjadi asam amino serta beberapa polipeptida
kecil yang dapat diserap dalam saluran pencernaan.
c. Protein
Sebagian besar lemak dalam makanan berada dalam bentuk trigelsida. Produk
akhir pencernaan lemak adalah monogliserida dan asam lemak.
Terdapat empat faktor yang berperan dalam pengaturan fungsi pencernaan, yaitu:
a. Mulut
Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada
hewan. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal
dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus. (Abadi. 2010)
b.Tenggorokan ( Faring)
a. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui
sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan
berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. (Drs.H.
Syaifudin.AMK. 2006)
b. Lambung
Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang
keledai. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot
berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan
normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam
kerongkongan. (Drs. Irianto Kus. 2004)
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap
kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah
kepada terbentuknya tukak lambung.
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh
pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan
sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.
(Drs. Irianto Kus. 2004)
d. Usus besar
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi
mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di
dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.
Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta
antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar.
Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air,
dan terjadilah diare. (Drs. Irianto Kus. 2004)
e. Usus Buntu (sekum)
Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, “buta”) dalam istilah
anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian
kolon menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan
beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar,
sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau
seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.
f. Umbai Cacing (Appendix)
Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu.
Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis
yang parah dapat menyebabkan apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam
rongga abdomen atau peritonitis (infeksi rongga abdomen). (Drs. Irianto Kus.
2004)
i. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan
memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan
pencernaan.Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki
beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein
plasma, dan penetralan obat. (Drs. Irianto Kus. 2004)
D.Proses Pencernaan
e. Penyangga bikarbonat di air liur menetralkan asam di makanan serta asam yang
dihasilkan bakteri di mulut sehingga membantu mencegah karies.
a. Tahap orofaring: berlangsung sekitar satu detik. Pada tahap ini bolusdiarahkan
ke dalam esofagus dan dicegah untuk masuk ke saluran lain yang berhubungan
dengan faring.
b. Tahap esofagus: pada tahap ini, pusat menelan memulai gerakan peristaltik
primer yang mendorong bolus menuju lambung. Gelombang peristaltik
berlangsung sekitar 5-9 detik untuk mencapai ujung esofagus.
Selanjutnya, makanan akan mengalami pencernaan di lambung. Di lambung
terjadi proses motilita. Terdapat empat aspek proses motilitas di lambung, yaitu:
1) HCL: sel-sel partikel secara aktif mengeluarkan HCL ke dalam lumen lambung.
Fungsi HCL dalam proses pencernaan adalah (1) mengaktifkan prekusor enzim
pepsinogen menjadi pepsin dan membentuk lingkungan asam untuk aktivitas
pepsin; (2) membantu penguraian serat otot dan jaringan ikat; (3) bersama dengan
lisozim bertugas mematikan mikroorganisme dalam makanan.
4) Faktor intrinsik: faktor intrinsik sangat penting dalam penyerapan vitamin B12.
vitamin B12 penting dalam pembentukan eritrosit. Apabila tidak ada faktor
intrinsik, maka vitamin B12 tidak dapat diserap.
5) Sekresi Gastrin: Di daerah kelenjar pilorus (PGA) lambung terdapat sel G yang
mensekresikan gastrin. (Drs.H. Syaifudin.AMK. 2006)
a. Duodenum (20 cm/ 8 inci): pencernaan di lumen duodenum di bantu oleh enzim-
enzim pankreas. Garam-garam empedu mempermudah pencernaan dan
penyerapan lemak.
Komplek motilitas migratif: jika sebagian makanan sudah diserap maka proses
segmentasi akan berhenti dan digantikan oleh komplek motilitas migratif yang
akan “menyapu” bersih usus diantara waktu makan. (Abadi. 2010)
2) Usus halus mensekresikan 1,5 liter larutan garam dan mukus cair yang disebut
sukus enterikus ke dalam lumen yang fungsinya adalah (1) mukus menghasilkan
proteksi dan limbrikasi; (2) sekresi encer ini menghasilkan H2O untuk ikut serta
dalam pencernaan makanan secara enzimatik. Proses pencernaan di usus halus
dilakukan oleh enzim-enzim pankreas. Dalam keadaan normal, semua produk
pencernaan karbohidrat, protein dan lemak serta sebagian besar elektrolit, vitamin,
dan air diserap oleh usus halus. Sebagian besar penyerapan terjadi di duodenum
dan jejenum.
Organ pencernaan yang terakhir adalah usus besar yang terdiri dari kolon,
sekum, apendiks, dan rektum. Dalam keadaan normal kolon menerima 500 ml
kimus dari usus halus setiap hari. Isi usus yang disalurkan ke kolon terdiri dari
residu makanan yang tidak dapat dicerna, komponen empedu yang tidak diserap,
dan sisa cairan. Zat-zat yang tersisa untuk dieliminasi merupakan feses. Fungsi
utama usus besar adalah untuk menyimpan feses sebelum defekasi. (Drs.H.
Syaifudin.AMK. 2006)
Feses akan dikeluarkan oleh refleks defekasi yang disebabkan oleh sfingter anus
internus (terdiri dari otot polos) untuk melemas dan rektum serta kolon sigmoid
untuk berkontraksi lebih kuat. Apabila sfingter anus eksternus (terdiri dari otot
rangka) juga melemas maka akan terjadi defekasi. Peregangan awal di dinding
rektum menimbulkan rasa ingin buang air besar. Ketika terjaid defekasi biasanya
dibantu oleh mengejan volunter yang melibatkan kontraksi simultan otot-otot
abdomen dan ekspirasi paksa dengan glotis dalam posisi tertutup sehingga
meningkatkan tekanan intra-abdomen yang membantu pengeluaran feses.