Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN

“LEASING (SEWA GUNA USAHA)”

KELOMPOK 3 :

Widya Anjani Anwar


Hermi
Aditya Abdul Wahab
Ardiyani Husain Umar
Cindy Lifania Ambar
Indriyani Syamsi
Natalia s Muhidin
Rathi Nuryani Achmad
Indrawati Jain
Najamudin Umasugi
Amelia A. Gamtohe

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani serta petunjuk dan kekuatan kepada
kami sehingga makalah yang diberi judul “ Leasing (Sewa Guna Usaha)” bisa
diselesaikan.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih ada kekurangan.
Maka dari itu, kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan oleh kami agar
dapat lebih baik lagi dikemudian hari.

Ternate, 26 Oktober 2019


DAFTAR ISI

Katar pengantar ........................................................................................................

Daftar Isi ....................................................................................................................

BAB 1 Pendahuluan

Latar Belakang ..................................................................................................

Rumusan Masalah ............................................................................................

Tujuan Penulisan ..............................................................................................

BAB 2 Pembahasan

Pengertian Leasing ...........................................................................................

Ciri-ciri dan Jenis Leasing .................................................................................

Manfaat Leasing ...............................................................................................

Elemen-elemen Leasing ...................................................................................

Contoh dan Tata cara Leasing..........................................................................

Aplikasi Leasing ................................................................................................

BAB 3 Penutup

Kesimpulan .......................................................................................................

Daftar Pustaka ..........................................................................................................


BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Untuk menjalankan suatu usaha maka kita memerlukan modal yang tidak sedikit.
Apalagi kita juga membutuhkan barang-barang modal untuk menjalankan suatu
usaha tersebut, agar kita dapat menjalankan suatu usaha dengan lancar maka kita
membutuhkan suatu lembaga untuk memperoleh suatu dana usaha, lembaga ini
dinamakan leasing.
Leasing atau sewa-guna-usaha adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan
dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu
perusahaan untuk jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran-pembayaran
secara berkala disertai dengan hak pilih bagi perusahaan tersebut untuk membeli
barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu
leasing berdasarkan nilai sisa uang yang telah disepakati bersama. Dengan
melakukan leasing perusahaan dapat memperoleh barang modal dengan jalan sewa
beli untuk dapat langsung digunakan berproduksi, yang dapat diangsur setiap bulan,
triwulan atau enam bulan sekali kepada pihak lessor.

Rumusan Masalah
1. Apa itu Leasing (Sewa Guna Usaha)?
2. Apa ciri-ciri serta jenis leasing ?
3. Apa manfaat Leasing?
4. Apa elemen-elemen dari leasing?
5. Bagaimana tata cara dalam leasing?
6. Apa contoh aplikasi Leasing?

Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu Leasing (Sewa Guna Usaha)
2. Untuk mengetahui ciri-ciri serta jenis leasing
3. Untuk mengetahui manfaat Leasing
4. Untuk mengetahui elemen-elemen dari leasing
5. Untuk mengetahui tata cara dalam leasing
6. Untuk mengetahui aplikasi untuk leasing
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Leasing (Sewa Guna Usaha)


Leasing adalah pembelian secara angsuran. Namun, sebelum
angsurannya selesai (lunas), hak barang yang diperjualbelikan masih dimiliki
oleh penjual. Namun demikian, begitu kontrak leasing ditandatangani,
segala fasilitas dan kegunaan barang tersebut boleh digunakan oleh pembeli.
Menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991
tertanggal 21 November 1991 tentang Kegiatan Leasing atau Sewa Guna
Usaha, leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan
barang-barang modal, baik secara leasing dengan hak opsi maupun leasing
tanpa hak opsi untuk digunakan oleh lessee (pihak yang memperoleh
pembiayaan barang modal dari lessor pemberi jasa pembiayaan) selama
jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran berkala.
B. Ciri-ciri dan jenis Leasing
Ciri-ciri leasing adalah sebagai berikut:
1. Umumnya terdapat keterkaitan antara jangka waktu lease dengan
masa kegunaan barang lease.
2. Hak milik dari barang lease tersebut terdapat pada pihak lessor
3. Barang yang menjadi objek leasing adalah barang-barang yang
digunakan untuk keperluan suatu perusahaan.
Adapun jenis-jenis leasing ditawarkan kepada masyarakat, diantaranya
adalah:
1. Finance Leasing (Sewa Guna Usaha Pembiayaan)
Pada jenis ini, pihak penyewa (lessee) akan memilih barang
modal yang dibutuhkan oleh perusahaannya. Ia melakukan sebuah
pemesanan dan pemeriksaan untuk barang modal yang menjadi
objek transaksi leasing tersebut. Kemudian yang membayar adalah
pihak lessor dan barang kemudian diberikan kepada pihak lessee.
Kemudian sebagai imbalannya pihak lessee harus memberikan
pembayaran ke pihak leassor secara berkala sesuai dengan
kesepakatan bersama. Umumnya jumlah yang harus dibayar
berupa harga barang yang dipesan ditambah bunga dan
keuntungan untuk pihak lessor.
Adapun jenis ini dibagi lagi menjadi dua, yakni:
 Direct Finance Lease
Artinya barang yang dijadikan objek lease adalah
barang yang baru. Barang ini dibeli oleh pihak lessor atas
permintaan lessee dan akan digunakan oleh
keperluan pihak lessee.
 Sale and Lease Back
Artinya pihak lessee menjual barang miliknya pada
lessor. Mereka kemudian mengadakan kontrak leasing
atas objek tersebut. Kemudian pihak lessee akan
mendapatkan cash sesuai dengan nilai dari objek barang
lease, yang bisa digunakan untuk menambah modal
ataupun kepentingan lainnya.

2. Operating Lease ( Sewa Menyewa Biasa)


Operating lease adalah pihak lessor membeli barang modal dan
menyewakannya kepada pihak lessee. Perbedaannya dengan jenis
leasing lain adalah sistem perhitungan jumlah pembayaran yang
harus dibayar oleh pihak leassee. Pada jenis leasing ini jumlah
pembayarannya tidak mencakup bunga.
Sebab perusahaan akan berharap mendapatkan laba dari
penjualan barang modal yang disewagunakan atau melalui kontrak
leasing lainnya. Perusahaan leasing juga umumnya bertanggung
jawab untuk biaya asuransi, pajak, ataupun biaya pemeliharaan
dari barang modal yang disewagunakan.
3. Sales – Typed Lease ( Sewa Guna Usaha Penjualan )
Pada jenis leasing ini, produsen barang (pabrik) ikut berperan
sebagai perusahaan leasing. Sehingga tak heran jika total transaksi
dan juga jumlah laba ditentukan oleh pihak produsen (pabrik).
4. Leveraged Lease
Pada jenis leasing leveraged lease ini tak hanya melibatkan
pihak lessor dan pihak lessee. Akan tetapi juga melibatkan bank
sebagai pihak yang membiayai sebagian besar transaksi.
5. Cross Border Lease
Jenis leasing yang terakhir ini dilakukan melewati batas
sebuahy suatu negara. Dengan kata lain, pihak lessor dan pihak
lessee berada di dua negara yang berbeda.
C. Manfaat Leasing
Beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari proses pembiayaan
leasing antara lain adalah :
1. Penghematan modal
Melalui proses pembiayaan leasing memungkinkan adanya
penghematan modal dari pihak lesse (nasabah). Hal ini dikarenakan
manfaat leasing bagi lesse tidak harus menyediakan dana yang besar
untuk dapat memulai produksinya, yaitu untuk membeli mesin-mesin,
maupun perlengkapan lainnya. Sisa dana bisa dipergunakan untuk
keperluan lainnya.
2. Dapat menciptakan keuntungan dari pengaruh inflasi
Pada saat terjadi inflasi dalam sistem perekonomian suatu
negara, hal ini juga sangat berpengaruh pada nilai riil sewa yang harus
dibayarkan oleh pihak lesse pada pihak lessor, dimana akan ada
penurunan nilai sewa sesuai dengan pegaruh dari inflasi tersebut.
3. Sebagai sarana perkreditan jangka menegah dan jangka panjang
Manfaat leasing bagi masyarakat merupakan salah satu
alternative pembiayaan yang sangat marak akhir-akhir ini. Hal ini
terjadi karena belakangan ini sangat sulit mencari sistem perkreditan
jangka menengah maupun jangka panjang.
4. Kemudahan dalam proses dokumentasi
Dengan adanya persyaratan-persyaratan yang relatif mudah
dan tidak terlalu ketat (tanpa memerlukan adanya jaminan),
menjadikan proses pengadaan dokumentasi menjadi lebih standar.
Hal tersebut menjadikan leasing sebagai suatu badan yang fleksibel.
5. Menguntungkan arus kas
Pada saat barang-barang yang dileasingkan dipergunakan
sebagai modal dalam sebuah usaha, memungkinkan bagi pihak lesse
untuk membayar uang sewa dari hasil yang diperoleh atas
penggunaan barang tersebut. Misalnya saja barang yang dileasingkan
adalah sebuah mobil yang nantinya dapat dipergunakan sebagai alat
transportasi umum. Pihak lesse dapat membayar angsuran sewa mobil
tersebut dari hasil pemanfaatan alat tersebut.
6. Pembiayaan proyek dalam skala yang besar
Untuk melakukan suatu usaha, biasanya seseorang akan
membutuhkan biaya yang cukup mahal hanya untuk membeli
peralatan atau perlengkapan usaha. Dengan mengikuti leasing,
masalah dana tersebut bisa teratasi, karena ia tidak memerlukan dana
sekaligus hanya untuk membeli perlengkapan. Ia bisa memanfaatkan
sisa dana yang ada untuk lebih mengembangkan usahanya tersebut.
D. Elemen-elemen Leasing
Elemen-elemen dari suatu leasing adalah sebagai berikut :
a. Suatu pembiayaan perusahan Awal mulanya leasing memang
dimaksudkan sebagai usaha memberikan Kemudahan
pembiyaan kepada perusahaan tertentu yang memerlukannya.
Tetapi dalam perkembangan kemudian. Bahkan leasing dapat
juga diberikan kepada individu dengan peruntukkan barang
belum tentu untuk kegiatan usaha.
b. Penyediaan barang modal Unsur selanjutnya dari leasing
adalah adanya penyediaan barang modal, biasanya oleh pihak
supplier atas biaya dari lessor. Barang modal tersebut akan
dipergunakan oeh lessee umumnya untuk kepentingan
bisnisnya. Barang modal ini sangat bervariasi. Dapat misalnya
berupa mesin- mesin, pesawat terbang, peralatan kantor seperti
computer, mesin foto copy, kendaraan bermotor dan
sebagainya.
c. Keterbatasan jangka waktu Salah satu unsur penting dari
lembaga leasing adalah adanya jangka waktu yang terbatas.
Sehingga , apabila ada deal-deal yang tidak terbatas jangka
waktunya, ini belumlah di katakana leasing. Melainkan sewa
menyewa biasa. Biasanya dalam kontrak leasing ditentukan
untuk berapa tahun leasing tersebut dilakukan. Selanjutnya
setelah jangka waktu tertentu tersebut berakhir, ditentukan pula
bagaimana status kepemilikan dari barang tersebut. Misalnya
pada saat itu kepada lessee diberikan “hak opsi” yakni pilihan
apakah lessee akan membeli barang tersebut pada harga yang
terlebih dahulu disepakati bersama, atau lessee tetap
menyewa,ataupun mengembalikan barang kepada pihak lessor.
d. Pembayaran kembali secara berkala Karena lessor telah
membayar lunas harga barang modal kepada pihak
penjual/supplier,maka adalah kewajiban lessee kemudian untuk
mengangsur pembayaran kembali harga barang modal kepada
lessor. Besarnya dan lamanya angsuran sesuai dengan
angsuran pembayaran ini, maka leasing mirip dengan suatu
kredit bank, dengan barang itu sendiri sebagai angunanya.
e. Hak opsi untuk membeli barang modal Hak opsi yang dimiliki
oleh lessee untuk membeli barang modal pada saat tertentu
pada syarat tertentu pula, juga merupakan salah satu unsur dari
leasing. Artinya, di akhir masa leasing, diberikan hak (bukan
kewajiban) kepada lessee untuk apakah membeli barang modal
tersebut dengan harga yang bersangkutan. Sungguhpun diakui
pula bahwa tidak semua jenis leasing memberikan hak opsi ini.
Karena ada juga jenis leasing yang sama sekali tidak
memberikan hak opsi tersebut kepada lessee, melainkan harus
menyerahkan kembali barang modal tersebut kepada pihak
lessornya di akhir masa leasing. Tetapi ada juga leasing yang
justru memberi hak kepemilikan kepada pihak lessee diakhir
masa leasing tanpa perlu memberikan hak opsinya.
f. Nilai Sisa (Residu) Nilai sisa merupakan besarnya jumlah uang
yang harus dibayar kembali kepada lessor oleh lessee diakhir
masa berlakunya leasing atau pada saat lessee mempunyai hak
opsi. Nilai sisa biasanya sudah terlebih dahulu ditentukan
bersama dalam kontrak leasing.
E. Contoh dan tata cara Leasing
Perusahaan bisnis pasti membutuhkan alat berat untuk menunjang
operasional. Sayangnya pengadaan atau membeli alat berat tersebut tidak
semudah yang dibayangkan dikarenakan harganya yang mahal sehingga jika
dibeli dengan cara kontan dikhawatirkan akan mengganggu keuangan
perusahaan. Oleh sebab itulah leasing menjadi solusi bagi perusahaan yang
membutuhkan alat berat tersebut. Alat berat yang bisa di leasing pun
beraneka ragam mulai dari excavator, bulldozer, crane, forklift, dan lain
sebagainya. Bagi anda yang ingin mengajukan leasing alat berat bisa
melakukan cara atau langkah-langkah seperti berikut :
a. Menentukan Alat Berat
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah dengan
menentukan alat berat yang akan di leasing. Tentukan alat apa
yang Anda butuhkan untuk perusahaan Anda. Alat berat yang Anda
butuhkan ini juga harus spesifik misalnya saja alat berat yang Anda
butuhkan adalah forklift maka forklift seperti apa yang Anda
butuhkan seperti sumber energinya, kapasitasnya, dan lain
sebagainya. Pahami secara detail alat yang Anda butuhkan
tersebut supaya tidak menyesal ke depannya.
b. Baru atau Bekas
Setelah Anda menemukan seperti apa alat yang dibutuhkan
secara spesifik langkah selanjutnya yang perlu Anda lakukan
adalah Anda harus menentukan apakah alat yang akan Anda
leasing tersebut baru atau bekas. Ada banyak perbedaan yang
membedakan antara alat yang baru dengan yang bekas. Untuk
leasing alat berat kondisi baru tentu performanya jauh lebih bagus
jika dibandingkan dengan yang bekas. Dengan membeli alat berat
yang baru Anda akan diuntungkan dengan beberapa hal seperti
suku bunga yang rendah, uang muka yang ringan, dan juga uang
setoran pertama ke pihak lessor yang lebih ringan. Oleh sebab itu
meski Anda akan diuntungkan dengan harga alat berat bekas yang
murah tetap saja cicilan yang harus Anda tanggung ini jauh lebih
besar.
c. Cari Dealer Penjualan Alat Berat
Carilah dealer yang terpercaya dan tentunya memberikan
penawaran yang menarik. Untuk menarik konsumen banyak dealer
memberikan penawaran yang menguntungkan bagi konsumen,
sehingga Anda harus lebih cermat dalam memilihnya. Anda harus
membandingkan antara satu dealer dengan yang lainnya supaya
tidak terfokus pada satu dealer saja.
d. Mengajukan Pembiayaan Alat Berat
Setelah Anda menemukan dealer yang menawarkan penjualan
alat berat bekas maupun baru Anda bisa mengajukan pembiayaan
pinjaman ke lessor. Gunakanlah lessor yang kredibel dan juga
terpercaya seperti CSUL. Leasing terpercaya memiliki legalitas
yang tidak perlu diragukan lagi. Selain itu memiliki sistem yang jelas
sehingga Anda akan paham dengan kredit yang Anda ajukan.
Selain itu layanan yang diberikan oleh jasa leasing terpercaya ini
beragam dimana tidak hanya untuk membiayai alat berat saja
namun juga bisa digunakan pembiayaan multi guna dan lain
sebagainya.
e. Siapkan Dokumen Administrasi
Saat akan mengajukan leasing alat berat ke lessor Anda harus
menyiapkan beberapa dokumen yang dijadikan sebagai syarat
administrasi. Jika dokumen atau syarat administrasi tidak lengkap
akan menyebabkan proses pembiayaan alat berat tersebut menjadi
tidak bisa dikabulkan. Beberapa syarat yang harus Anda fotokopi
KTP bersama dengan pasangan, fotokopi akta nikah jika sudah
memiliki keluarga, fotokopi kartu keluarga, fotokopi NPWP, fotokopi
PBB 2 tahun terakhir, rekening tabungan, slip gaji selama 3 bulan
terakhir, dan lain sebagainya. Syarat untuk melengkapi dokumen
administrasi yang lengkap Anda bisa bertanya ke pihak yang
bersangkutan secara langsung karena ada syaratnya berbeda-
beda.
f. Konfirmasi
Jika Anda sudah melengkapi dokumen yang diperlukan, Anda
akan mendapatkan konfirmasi dari lessor apakah pengajuan
pembiayaan Anda diterima atau tidak. Jika iya Anda akan
melanjutkan ke proses selanjutnya jika tidak maka proses
pengajuan leasing Anda akan berhenti di sini.
g. Survei Alat Berat
Setelah di konfirmasi oleh pihak leasing, pihak lessor akan
melakukan survei alat berat. Saat melakukan survei ini bisa
bersama Anda atau sendirian. Pihak lessor juga tidak keberatan
untuk mengurus syarat-syarat di bagian dealer sehingga Anda
hanya terima jadi saja. Oleh sebab itu pembiayaan leasing ini
sangat praktis bagi Anda yang tidak memiliki banyak waktu untuk
mengajukan pembiayaan.
h. Membayar Setoran Awal
Setelah Anda melakukan survei langkah terakhir adalah Anda
harus menandatangani surat perjanjian yang mengikat antara Anda
dengan lessor. Tidak hanya itu saja Anda juga harus membayar
setoran awal yaitu uang muka dan juga suku bunganya.

F. Aplikasi Leasing
Aplikasi Leasing Multifinance adalah aplikasi untuk mempermudah user
dalam melalukan kegiatan pada administrasi leasing. Dimana pada aplikasi ini
menyediakan Fitur Jenis Transaksi (Sale And Lease Back) dan Jenis
Transaksi (Direct Finance Lease).
Pada Aplikasi ini memiliki beberapa Fitur, yaitu :
1. Data Informasi Nasabah
2. Data Informasi Supplier
3. Data Informasi Premi Asuransi Kendaraan Motor/Mobil
4. Data Informasi Pembiyaan Kendaraan Motor/Mobil
5. Data Master Barang/Kendaraan :
 Terdiri Dari Daftar barang/Kendaraan
 Terdiri Dari Daftar Jaminan Dokumen leasing
6. Data Master Pegawai
7. Data Master Golongan Pinjaman/Setup Pinjaman Nasabah terdiri dari :
 Setup Master Notifikasi/Pop Up/Reminder by sistem
sebelum jatuh tempo berakhir
 Setup Master Denda keterlambatan pembayaran setelah
terbitnya Tanggal Jatuh Tempo berdasarkan Percent(%) /
Rupiah
 Setup Master Denda keterlambatan pembayaran setelah
terbitnya Tanggal Jatuh Tempo berdasarkan Cutt Off
(Day/Weekly/Monthly/Yearly)
 Setup Master Menetapkan Persentase (%) Nominal
Pinjaman berdasarkan Dari Taksiran Harga
Barang/Kendaraan
 Setup Master Menetapkan Persentase (%) Down
Payment (DP) berdasarkan Dari Taksiran Harga
Barang/Kendaraan
 Setup Master Premi Asuransi dibayar didepan (Front
Payment Ass) atau dibayar secara dicicil/diangsur (Midle
Payment Ass)
 Setup Master Premi Asuransi dibayar dengan Rupiah
atau Persentase (%) Dari (Taksiran Harga
Barang/Kendaraan atau Total Nominal Pinjaman atau
selisih pinjaman)
 Setup Master Jangka Waktu PInjaman
(Day/Weekly/Monthly/Yearly)
 Setup Master Metode Perhitungan Bunga Pinjaman
Dengan Metode Bunga Flat/Efektif dan Jenis Bunga
Fixed/Floating
 Setup Master Cicilan Angsuran Pinjaman
(Day/Weekly/Monthly/Yearly)
 Setup Master Denda Sitaan barang/kendaraan setelah
terbitnyaTanggal Sitaan Barang/Kendaraan berdasarkan
Percent(%) / Rupiah
 Setup Master Denda Sitaan barang/kendaraan setelah
terbitnyaTanggal Sitaan Barang/Kendaraan berdasarkan
Cutt Off (Day/Weekly/Monthly/Yearly)
 Setup Master Penghapusan Tunggakan berdasarkan
Percent(%) / Rupiah Pada Masa Sitaan
Barang/Kendaraan
 Setup Master Penghapusan Tunggakan berdasarkan
(Total Angsuran atau Total Profit atau Sisa pinjaman)
Pada Masa Sitaan Barang/Kendaraan
 Setup Master Diskon Pelunasan berdasarkan Percent(%)
/ Rupiah Pada Masa Pembayaran Angsuran
 Setup Master Diskon Pelunasan berdasarkan (Total
Angsuran atau Total Profit atau Sisa pinjaman) Pada
Masa Pembayaran Angsuran
8. Data Master Secure Group User & Personal User
9. Data Transaksi Awal Leasing - Finance Lease :
 Jenis Transaksi (Sale And Lease Back)
 Jenis Transaksi (Direct Finance Lease)
 Penyimpanan Arsip Dokumen berupa Foto / File .pdf
 Print Bukti Transaksi Leasing
10. Data Transaksi Angsuran Leasing - Finance Lease :
 Pembayaran Angsuran / Transfer Via Bank
 Riwayat Pembayaran Detail yang diantaranya :
o Total Tagihan berdasarkan (Tagihan Pokok Angsuran)
Dan (Tagihan Denda Angsuran)
o Total yang dibayar berdasarkan (Angsuran Pokok Yang
Dibayar) dan (Denda Yang Dibayar)
o Total Selisih Bayar berdasarkan (Total Tagihan) - (Total
yang dibayar)
o Hutang Angsuran Pokok berdasarkan (Tagihan Pokok
Angsuran) - (Angsuran Pokok Yang Dibayar)
o Hutang Denda berdasarkan (Tagihan Denda Angsuran) -
(Denda Yang Dibayar)
o Lebih bayar berdasarkan (Total yang dibayar) - (Total
Tagihan)
 Print Bukti Transaksi Angsuran Leasing
11. Data Transaksi Penyitaan Barang/Kendaraan Leasing :
 Pada Masa Sitaan Barang/Kendaraan Proses Penyitaan
Barang/Kendaraan dimana Posisi barang/kendaraan akan
berpindah dari Masih Di Nasabah yang kemudian berpindah ke
Gudang Leasing
 Print Bukti Transaksi Penyitaan Barang/Kendaraan Leasing
12. Data Transaksi Pengembalian Jaminan Dokumen Barang/kendaraan
 Pada Masa Pelunasan Barang/Kendaraan Proses
Pengembalian Jaminan Dokumen Barang/kendaraan dimana
Posisi Dokumen akan berpindah dari Gudang Leasing yang
kemudian berpindah Nasabah
 Print Bukti Transaksi Pengembalian Jaminan Leasing
13. Daftar Audit Trial
14. Data Transaksi Pelunasan Awal / Lebih Cepat
15. Data Transaksi Penghapusan / Keringanan Tunggakan
16. Data Transaksi Pemutihan Pelunasan
17. Data Transaksi Jual/Lelang
18. Laporan Transaksi :
 Laporan Leasing Barang/Kendaraan
 Laporan Tunggakan Pembayaran
 Laporan Pembayaran Angsuran
 Laporan Jual/Lelang Barang/Kendaraan
 Laporan Laba/Rugi Leasing
19. Unlimite User Access
20. Unlimited Group/Area Outlet & Detal Outlet
BAB 3
PENUTUP

Kesimpulan
Leasing atau sewa-guna-usaha adalah setiap kegiatan pembiayaan
perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh
suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran-
pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih bagi perusahaan tersebut
untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang
jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa uang yang telah disepakati bersama.
Dengan melakukan leasing perusahaan dapat memperoleh barang modal dengan
jalan sewa beli untuk dapat langsung digunakan berproduksi, yang dapat diangsur
setiap bulan, triwulan atau enam bulan sekali kepada pihak lessor.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Thamrin. 2014. Lembaga Keuangan.

Sholihah, Ashihatus (2019, 20 Januari). Pengertian Leasing, Ciri, Pihak & Jenisnya
(Pembahasan Lengkap). Studinews : https://www.studinews.co.id/pengertian-
leasing-ciri-pihak-jenisnya/

Ana, Chy (2015, 22 Juni). 6 Manfaat Leasing Bagi Masyarakat. Manfaat :


https://manfaat.co.id/manfaat-leasing

Anonim. 6 elemen elemen leasing elemen elemen dari suatu. Coursehero :


https://www.coursehero.com/file/p19609a/6-Elemen-Elemen-Leasing-Elemen-
elemen-dari-suatu-leasing-adalah-sebagai-berikut/

Anonim (2019, 27 April). 8 Cara Mengajukan Leasing Alat Berat yang Baik dan
Benar. csulfinance : https://www.csulfinance.com/id/edukasi/read/8-cara-
mengajukan-leasing-alat-berat-yang-baik-dan-benar

Anda mungkin juga menyukai