v in C v out
⎛ 1MHz ⎞
⎜ f ⎟ = 9999
2
⎝ C ⎠
1 −4
artinya = 10 Æ
1 + (1MHz f C )
2
G(dB)
vin
R vout
fc log f
Vout RI jω RC ω 2 R 2C 2 + jω RC
G= = = =
Vin (R + 1 jωC )I 1 + jω RC 1+ ω 2 R 2C 2
ω RC
atau dalam satuan dB, G = 20log
1 + ω 2C 2 R 2
1
dengan fC = Æ frequency cut-off
2π RC
Untuk filter lolos tinggi:
• frekuensi tinggi (f >> ) Gain = 1 G = 0 dB
• frekuensi rendah ( f << ) Gain = ωRC , atau G = -20 log ωRC
• slopenya (untuk f << ) adalah -6 dB/oktaf ( - 20 dB/dekade)
Contoh:
Sinyal pulsa yang diberikan ke motor stepper adalah sebesar 2000 Hz.
Rancanglah sebuah filter yang mereduksi noise 50 Hz, namun sinyal
pulsa itu tidak boleh direduksi lebih besar dari 3 dB.
Jawab:
⎛V ⎞ ⎛ Vout ⎞
Agar reduksi dayanya tidak lebih besar dari 3 dB, maka
AP (dB) = 20log ⎜ out ⎟ = - 3dB, sehingga ⎜ V ⎟ = 10
⎝ Vin ⎠ ⎝ in ⎠
−3 / 20
= 0,707 .
Hasil ini menunjukkan bahwa hanya tinggal 2,5% noise 50Hz yang
masih ada dalam sistem itu.
Perubahan Fasa
Beda fasa antara arus dengan tegangan dapat dicari dari impedansi
kompleks. Sudut pada bidang kompleks menunjukkan beda fasanya,
yaitu:
Y ω RC 1
tan φ = = 2=
X (ω RC ) ω RC
1
atau φ = tan −1
ω RC
Seperti ditunjukkan pada gambar berikut.
ω RC
Y=
1+ (ω RC )
2
φ
(ω RC )
2
X =
1+ (ω RC )
2
frekuensi cut-off ( ωc = 1 RC ), φ = 45
Pembebanan
R1
R2
RL
Gambar 4, Pembebanan pada rangkaian hambatan
Untuk melihat pengaruh penguatan (Gain) akibat adanya beban RL
perhatikan gambar di atas. Perubahan penguatan akibat pembebanan
diberikan berikut ini.
R2
Pada gambar di atas, jika tanpa beban RL , diperoleh Gain =
R1 + R2
R1 R1 R1//RL
(RL/R1+RL) Vi
Vi C RL Vi RL C C
Sebaliknya untuk filter, misalnya untuk filter lolos rendah, jika ada
beban, maka :
V 1
out
=
)
RL
V 1+ ω2 C 2 ( RRLL+R
R 2
R1 +RL in
Vout RL 1
atau Gain ' = =
Vin R + RL 1+ ω 2C 2 RL R 2
( RL +R)
RL 1
G' = 20log + 20log
R + RL 1+ ω 2C 2 ( RRLL+R)
2
R
1
Frekuensi cut-off menjadi f C ' =
2π RRLL+R
R
C
Misalnya kita hendak mengkaskade dua buah filter yaitu filter LP dengan
filter HP dengan frekuensi cut-offnya sebesar ωcLP = 10 rad/s dan ωcHP =
1 rad/s, seperti ditunjukkan pada gambar. Dengan kaskade ini akan
menghasilkan filter BP dengan rentang ωlow = 1 rad/s dan ωup = 10 rad/s.
R1 = 1 Ω; C1 = 0,1 F; C2 = 1 F dan R2 = 1Ω.
Jawab:
Dari loop 1: V1 + i1 R1 + i1 1/jωC1 – i2 1/jωC1 = 0
loop 2: i2 1/jωC1 + i2 1/jωC2 + i2 R2 - i1 1/jωC1 = 0
Kedua pers. di atas dapat disederhanakan sebagai:
(R1 + 1 )i1 − 1 i 2 = V1
jω C1 jω C 2
1 1 1
− i1 + (R2 + + )i 2 = 0
jω C1 jω C1 jω C 2
⎧ 1 ⎛ 1 ⎞ ⎛ 1 ⎞⎫
i2 ⎨ − ⎜ R2 + ⎟ × ⎜ R1 + ⎟ ⎬ = −V1 ×
1 1 1
⎩ jω C 2 jω C1 ⎝ jω C1 jω C 2 ⎠ ⎝ jω C1 ⎠⎭
× +
jω C1
atau:
⎟ + j⎜ ⎟ = j 1
1 R1 R2 R1 V
⎛ ⎞ ⎛ ⎞
i −R R + +
⎨⎜ ⎬
2 ⎜
⎩⎪⎝ ω 2C 1 ⎟⎠ ⎜
⎝ ω C1 ω C 2 ⎟⎠⎭⎪ ω C1
1 2
V4 i2 R2
Sehingga Gain filter ini diperoleh dari G = =
V1 V1
Diperoleh : xxxxxxxxxxxx
G = xxxxx
Jika diperhatikan bahwa gain ini lebih kecil dibandingkan kalau dihitung
berupa perkalian gain Æ G ≠ (Gainlowpass * Gainhighpass).
RESONANSI
Rangkaian RLC seri
Perhatikan rangkaian RLC seri seperti gambar berikut ini:
Z LC
vout = vin
R + Z LC
1 1 − ω 2 LC
dengan Z LC = + jω L =
jωC jωC
vout 1− ω 2 LC
Sehingga penguatannya adalah G = =
vin jω RC +1 − ω 2 LC
Y
Beda fasa antara arus dan tegangan dicari dari tan φ =
X
1− ω 2 LC − j j(ω 2 LC −1)
dengan jY = × =
jωC −j ωC
X =R
ω 2 LC −1
Y=
ωC
φ
X =R
ω=
2
−1LC
Sehingga beda fasanya adalah φ = tan
ω RC
Hal ini berarti bahwa:
o Pada frekuensi rendah ( f << ), φ > −90
o Pada frekuensi resonansi ( ω = LC ), φ = 0
o Pada frekuensi tinggi (f >> ), φ > +90
jω L jωC jω L
dengan Z LC = =
1 jωC + jω L 1− ω LC
2
vout jω L ω 2 L2
G= = =
vin R(1− ω 2 LC) + jω L R 2 (1− ω 2 LC)2 + ω 2 L2
ωL
atau 1− ω LC =
2
R
R 1 R
Untuk , solusi dapat didekati dengan ω = ±
L LC 2L
R ωo
atau ω = ωo ± ωo = ωo ±
2ωo L 2Q
dengan Q adalah faktor kualitas seperti yang didefinisikan di atas.
Contoh
Buatlah sebuah filter yang akan meng-atenuasi sinyal input yang
memiliki ripple pada frekuensi 50 Hz.
Jawab:
Untuk meng-atenuasi sinyal input yang memiliki ripple pada frekuensi
50 Hz harus dilakukan dengan memberikan komponen yang
impedansinya sangat rendah pada frekuensi tsb. Contoh rangkaian
sederhana untuk maksud itu adalah seperti ditunjukkan gambar.
⎛ 1 ⎞
Sehingga diperoleh: LC = 2 = ⎜ ⎟ = 1,0132 x 10-5
2
1
⎝ ⎠
ω 100π
Contoh
Tentukan jenis filter dari rangkaian berikut ini dan tentukan nilai
komponen agar dapat beroperasi dengan frekuensi cut-off ωo = 106
rad/s dan faktor dampingnya ς =0,5.
Jawab:
Fungsi transfer (fungsi yang menggambarkan hubungan antara tegangan
output terhadap tegangan input) dari rangkaian ini adalah
v2 Ls s2
G(s) = = G(s) = atau G(s) = 2 ,
v1 R + Ls +1/ Cs s + sR / L + 1/ LC
dengan s = jω .
Terlihat bahwa |G(∞)| = 1 Æ ciri dari filter lolos tinggi, dengan frekuensi
1
naturalnya adalah ωo = dan 2ζωo = R/L,
LC
Sehingga pemilihan komponen yang memiliki constraint seperti diminta
dalam soal:
Untuk ωo = 106 rad/s Æ LC = 10-12
Faktor damping ζ = 0,5 Æ R/L = 106
Pilihannya banyak sekali, andaikan memilih C = 0,001 μF, maka L = 1
mH dan R = 1 kΩ .
Contoh:
Tiga buah filter dengan pole tunggal (slope-nya -6 dB/oktaf)
dipertimbangkan untuk digunakan untuk aplikasi digital kecepatan
rendah, yaitu untuk menghilangkan noise frekuensi tinggi Æ LPF.
Tabel kebutuhan
Karakteristik Kebutuhan
Tegangan output steady state 2 hingga 7 V
untuk input 5 V-DC
Rise time untuk tegangan input < 1ms,
step input
Penguatan pada f = 5 kHz < 10 % dari penguatan pass
bandnya.
Jawab:
a. Dari karakteristik Bode-plot tsb dibuat fungsi transfernya, sbb:
1
filter 1 : H (s) = 4
−4 , Æ bandwidth = 10 rad/s Æ terlalu lebar
1 +10 s
Æ tidak cocok
0, 4
filter 3: H (s) = 3
−3 , Æ bandwidth = 10 rad/s Æ terlalu sempit
1 +10 s
Æ tidak cocok
0, 6
filter 2: H (s) = , Æ pilihan terbaik dari tuntutan design
1 + s / 3000
Æ bandwidth = 3000 rad/s.
LATIHAN
1. Sebuah beban Rl = 10 kΩ ihubungkan dengan sumber tegangan Vs
melewati rangkaian LPF (filter lolos rendah) dengan R = 10 kΩ
dan C = 0,1 μF seperti ditujukkan pada gambar berikut.
R
10 k
Vs C RL
0,1
F