Anda di halaman 1dari 35

PDH dan SDH serta perbedaannya

Pusdrianto Wibowo
wibowobowman@gmail.com
http://pusdrianto.blogspot.com

Lisensi Dokumen:
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan,
dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan
bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak

PDH atau hirarki digital Plesiochronous adalah teknologi populer


yang banyak digunakan dalam jaringan telekomunikasi untuk
mengangkut sejumlah besar data melalui peralatan digital untuk
transportasi seperti radio microwave atau sistem serat optik. The
Plesiochronous panjang telah berasal dari karya Yunani 'Plesio'
yang berarti 'dekat' dan waktu yang berarti 'chronos'. Ini berarti
bahwa PDH bekerja dalam keadaan ketika bagian yang berbeda

1
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
dari jaringan jelas disinkronkan. Tetapi dengan perubahan
teknologi, PDH yang sekarang sedang digantikan oleh SDH atau
apa yang populer disebut sebagai hirarki digital sinkron. SDH
merupakan peralatan yang berguna yang digunakan di sebagian
besar jaringan telekomunikasi.

PDH ini membantu dalam transmisi yang tepat dari data yang
umumnya berjalan pada tingkat yang sama, tetapi memungkinkan
beberapa variasi kecil dalam kecepatan dari tingkat
nominal. Transfer rate data dasar adalah 2048 kilobit per
detik. Misalnya, dalam setiap transmisi pidato, istirahat tingkat
normal menjadi berbeda tiga puluh saluran dari 64 kilobit per
detik bersama dengan dua yang berbeda 64 kilobit per detik untuk
melakukan tugas sinkronisasi dan sinyal. Tingkat khas transmisi
data melalui sistem serat optik adalah 565 Mbit / detik untuk
mengangkut data dalam jarak jauh. Tetapi karena teknologi telah
membaik dengan berjalannya waktu, kini perusahaan
telekomunikasi telah menggantikan peralatan PDH dengan dari
peralatan SDH, yang memiliki kemampuan transmisi data pada
tingkat yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan sistem PDH.

2
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
SDH adalah standar internasional yang sangat populer dan
digunakan untuk kecepatan tinggi transfer data telekomunikasi
dan sinyal digital. Sistem sinkron telah dirancang khusus untuk
menyediakan infrastruktur jaringan yang sederhana dan
fleksibel. Sistem ini telah membawa cukup banyak perubahan
dalam jaringan telekomunikasi yang didasarkan pada serat optik
sejauh kinerja dan biaya yang bersangkutan.

Kelemahan yang dihadapi PDH membuka jalan untuk pengenalan


dan penggunaan sistem SDH. Meskipun PDH terbukti menjadi
terobosan dalam bidang transmisi digital, kelemahan yang
membuatnya kurang menuntut meliputi:

1. Asynchronous struktur yang kaku.


2. Dibatasi kapasitas manajemen.
3. Non ketersediaan standar dunia pada format digital.
4. Tidak antarmuka optik standar dunia dan tanpa tingkat
optik, jaringan tidak mungkin.

Tetapi jika kita membandingkan sistem PDH dengan dari sistem


SDH, yang terakhir memiliki sejumlah besar

3
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
keuntungan. Beberapa keuntungan yang paling umum dinikmati
oleh penggunaan SDH meliputi:

1. optik antarmuka
2. kemampuan manajemen yang kuat
3. standar dunia digital format
4. Struktur sinkron fleksibel
5. biaya lalu lintas yang efektif dan mudah kapasitas lintas
koneksi dan menambah dan drop fasilitas
6. mengurangi biaya jaringan karena kompatibilitas transversal
7. maju dan mundur kompatibilitas

Terlepas dari semua keuntungan yang disebutkan di atas, SDH


juga memiliki kemampuan manajemen berbagai seperti
manajemen kinerja, keamanan dan manajemen akses, manajemen
konfigurasi dan acara atau manajemen alarm. Jadi, kita dengan
jelas dapat membuat perbedaan antara PDH dan sistem SDH
sehingga sesuai kebutuhan telekomunikasi, sistem transmisi yang
sesuai dapat digunakan.

Perlu diketahui juga, bahwa PDH, jika kita bicara sebagai nx

4
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
G.703 garis E1 untuk ditransmisikan, dapat dikembangkan hanya
sampai 16 baris E1 - 34 Mbit / s. Tapi SDH - bisa mencapai 155
Mbit / s, yang sesuai dengan STM-1, dapat mencapai 622 Mbit / s
- STM-4.

Namun, itu harus dicatat. bahwa AD-net telah melakukan


pekerjaan besar menjembatani kesenjangan antara SDH dan PDH
sistem, menawarkan pelanggan sistem SDH - khususnya
dari miniSDH dan microSDH jangkauan, dan - dekat dengan
PDH harga! Sebagai contoh, sebagian besar pemasok, jika kita
berbicara tentang lebih dari 16E1 - tidak dapat menawarkan unit
dengan harga yang wajar dan masih 1U 2U atau bahkan
tinggi. AD-net memiliki unit terobosan yang disebut AN-SDH63 ,
yang hanya 1U tinggi, dan dapat mengirim 63E1 atas serat yang
sama.

1. WHAT SDH AND PDH


-. SDH ( Synchronous optical networking ) = protokol
standar yang mentransfer beberapa digital bit stream
serentak lebih dari serat optik menggunakan laser atau

5
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
sangat koheren cahaya dari dioda pemancar
cahaya (LED). Pada tingkat transmisi rendah Data juga
dapat ditransfer melalui sebuah antarmuka
listrik. Metode ini dikembangkan untuk
menggantikan hirarki digital Plesiochronous (PDH)
sistem untuk mengangkut sejumlah
besar telepon panggilan dan data yang lalu lintas
melalui serat yang sama tanpa masalah
sinkronisasi. SONET kriteria generik yang rinci
dalam Telecordia Technologies Generik Persyaratan
dokumen GR-253-CORE. [1] kriteria Generik berlaku
untuk SONET dan sistem transmisi lainnya (misalnya,
sistem serat optik asynchronous atau sistem radio
digital) ditemukan di Telecordia GR-499-CORE

SONET dan SDH, yang pada dasarnya sama, awalnya


dirancang untuk mengangkut modus
sirkuit komunikasi (misalnya, DS1 , DS3 ) dari berbagai
sumber yang berbeda, tetapi mereka terutama

6
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
dirancang untuk mendukung real-time, tidak
dikompresi, circuit-switched suara dikodekan
di PCM format yang. [3] kesulitan utama dalam
melakukan ini sebelum SONET / SDH adalah bahwa
sumber sinkronisasi berbagai sirkuit yang berbeda. Ini
berarti bahwa setiap sirkuit sebenarnya beroperasi
pada tingkat yang sedikit berbeda dan dengan fase
yang berbeda. SONET / SDH memungkinkan untuk
transportasi simultan banyak sirkuit yang berbeda dari
yang berbeda asal dalam sebuah protokol framing
tunggal. SONET / SDH bukan protokol komunikasi
dalam dirinya sendiri, tetapi protokol transport.

Karena netralitas protokol penting SONET / SDH dan


fitur transportasi berorientasi, SONET / SDH adalah
pilihan yang jelas untuk mengangkut panjang
tetap Asynchronous Transfer Mode (ATM) frame juga
dikenal sebagai sel. Dengan cepat berkembang
struktur pemetaan dan kontainer payload bersambung

7
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
untuk mengangkut koneksi ATM. Dengan kata lain,
untuk ATM (dan protokol akhirnya lain
seperti Ethernet ), struktur kompleks internal yang
sebelumnya digunakan untuk mengangkut koneksi
sirkuit berorientasi telah dihapus dan diganti dengan
bingkai besar dan bersambung (seperti STS-3c) dimana
sel-sel ATM, paket IP, atau frame Ethernet ditempatkan.

gambar : SDH

2. Teknologi Microwave Point to Point Pada


Jaringan Telekomunikasi Bergerak

8
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
9 Votes

Teknologi Microwave Point to Point Pada Jaringan


Telekomunikasi Bergerak

Jika kita melihat ke menara atau tower BTS para operator,


akan terlihat dua buah macam antena berbentuk bulat dan
persegi panjang. Antena yang berbentuk bulat, dari yang
kecil sampai yang super besar, disebut juga dengan antena
parabola. Antena parabola ini memiliki radiasi gelombang

9
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
elektromagnetik yang runcing sehingga bisa menjangkau
jarak yang jauh. Karena kelebihan ini antena parabola
sering dipakai untuk menghubungkan tower seolah-olah
seperti kabel yang tak terlihat. Antena ini memiliki berbagai
ukuran. Parabola yang kecil berdiameter 0.2 m – 3.0 m dan
yang besar berdiameter 3.7 m bahkan sampai 4.5 m. Makin
besar antena makin runcing radiasinya, sehingga makin
jauh jangkauannya. Istilahnya dalam telekomunikasi adalah
makin besar antenna makin tinggi gain (p). Namun,
penggunaan antena besar perlu memperhatikan kecukupan
ruang di tower dan juga kekuatan tower menahan beban
beratnya.

Dalam dunia telekomunikasi bergerak, antena yang bundar


ini dan sering disebut sebagai antena parabola ini dipakai
oleh perangkat yang dinamai perangkat transmisi
radio microwave (gelombang mikro) point to point. Jangan
dibayangkan ya kalau ini perangkat untuk memasak atau
memanaskan makanan. Kenapa disebut
microwave/gelombang mikro? Karena frekuensi yang
10
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
dipakai cukup tinggi dimulai dari 3 GHz sampai 80 GHz.
Radio microwave point to point mempunyai beberapa
keuntungan dibandingkan jaringan optikal dan copper,
yaitu cepatnya instalasi, harga perangkat dan instalasi yang
lebih murah, berguna untuk daerah yang bergambut, antar
pulau, pegunungan, pedesaan, padat penduduk, dan masih
banyak lagi.

Sedangkan antena yang berbentuk persegi panjang disebut


antenna sektoral. Karakteristik antena ini memiliki radiasi
yang lebih lebar yang berguna untuk menangkap sinyal dari
hand phone di sekitar tower. Antena jenis ini yang dipakai
oleh perangkat yang disebut sebagai Base Transceiver
Station (BTS) (2nd generation (2G)), NodeB (3rd
generation (3G)), maupun eNodeB (LTE). Jadi dengan
antenna sektoral yang memilik beamwidth 120 derajat,
maka dengan 3 sektor akan tercover area disekitar tower.

Arsitektur Radio Micowave Point to Point Network

11
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
Radio microwave point to point pada tahun 2004 terdiri
dari dua teknologi yaitu Plesiochronous Digital
Hierarchy (PDH) dan Synchronous Digital
Hierarchy (SDH). Radio microwave point to point ini
merupakan bagian dari mobile backhaul bersama dengan
jaringan optikal dan jaringan copper (kabel tembaga).
Radio PDH pada waktu itu biasanya digunakan
untuk backhaul jarak pendek yang menghubungkan BTS
beberapa hop ke Base Station Controller (BSC) untuk
teknologi generasi kedua (2G), yaitu Global System for
Mobile communication (GSM). Radio PDH biasanya
memiliki kapasitas yang lebih kecil dari pada kapasitas
SDH, sehingga radio PDH pun lebih murah daripada radio
SDH. Pada tahun 2004 akhir, radio PDH yang paling kecil
berkapasitas 4 E1, di mana satu E1 itu memiliki kecepatan
yang besarnya sekitar 2 Mbps (Mega bit per second),
sedangkan kapasitas yang paling besar adalah 16 E1. Untuk

12
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
mendapatkan 1 E1 sebesar 2 Mbps atau tepatnya 2,042
Mbps ini adalah dari 32 time slot (slot waktu), sebuah time
slot memiliki kecepatan 64 Kbps (Kilo bit per second).
Untuk mendapatkan kapasitas 16 E1 ini diperlukan
bandwidth sebesar 28 MHz (Mega Hertz) dengan modulasi
QPSK (Quadrature Phase Shift Keying). Sedangkan untuk
mendapatkan 4 E1 berarti kita butuh sekitar 7 MHz
bandwidth. QPSK adalah sistem pemetaan pada
komunikasi digital yang menggunakan bilangan biner nol
(0) dan satu (1) sebagai data. Dengan menggunakan QPSK
kita bisa memetakan satu pasang bilangan biner yaitu 00,
01, 10 dan 11 dalam masing-masing sebuah simbol
tegangan.

Biasanya radio PDH ini menggunakan pemetaan konstelasi


QPSK untuk mendapatkan kecepatan maksimal sampai 16
E1 dengan bandwidth 28 MHz. Seiring dengan
perkembangan zaman radio PDH ini mulai meningkat
kapasitasnya dengan menggunakan modulasi yang lebih
tinggi seperti 16 Quadrature Amplitude Modulation (QAM)
13
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
yang mengirimkan 4 bit sekaligus dalam satu simbol, dan
juga 64 QAM yang mengirimkan 6 bit sekaligus dalam satu
simbol. Pada tahun 2010 radio PDH yang sampai 64 QAM
ini dengan kecepatan transfer data sebesar 75 E1 atau 150
Mbps dalam satu modem dan radio

SDH lebih sering dipakai untuk backbone pada mobile


communication. Istilah backbone (tulang punggung atau
tulang belakang) ini sering dipakai karena biasanya
menghubungkan antar BSC, BSC ke Mobile Services
Switching Center (MSC), dan antar MSC, yang berisi
komunikasi banyak sekali pengguna jasa telekomunikasi.
Jadi backbone ini sangat vital sekali, sekali putus, bisa
banyak sekali pelanggan yang tidak bisa melakukan
komunikasi. Pada tahun 2005 awal, jika satu site radio SDH
ini di pulau Sumatera mengalami kerusakan di daerah
tengah seperti kebakaran, atau kejadian lainnya, maka bisa
mengakibatkan setengah Pulau Sumatera tidak akan bisa
berkomunikasi. SDH ini menggunakan satuan
kapasitas Synchronous Transfer Module (STM), biasanya
14
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
kelipatan 4 ditulis setelah tulisan STM yaitu STM-1, STM-4,
STM-16, dan seterusnya. SDH juga teknologi yang biasa
dipakai pada jaringan optikal. Untuk mendapatkan STM-1
ini dibutuhkan bandwidth 28 MHz dengan modulasi 64
QAM.

Dari 64 QAM ini kita mendapatkan bahwa 64 merupakan


2^6 yang memiliki arti setiap 6 pasang data biner yang
akan kita transmisikan kita petakan ke sebuah simbol
pasangan tegangan I dan Q. Jadi dengan 28 MHz pada 64
QAM bisa didapatkan STM-1 atau sebesar 155 Mbps. Jika
kita jadikan E1, maka kita akan mendapatkan total 64 E1,
atau sebesar 64 x 2 Mbps = 128 Mbps. Selisih dari 155 Mbps
dengan 128 Mbps ini yaitu sebesar 27 Mbps adalah
overhead untuk sinkronisasi, dll, dalam membentuk sebuah
STM-1.

Ada tiga macam model Radio microwave point to


point dalam segi arsitektur. Yang pertama adalah Split
15
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
Radio, Fully Indoor Radio, dan Fully Outdoor Radio.
Untuk yang split radio, maka Radio microwave point to
point ini dibagi menjadi Indoor Unit (IDU) dan Outdoor
Unit (ODU). Indoor Unit terdiri dari perangkat yang
menjalankan fungsi menerima input data berupa E1 untuk
dimodulasi dengan QPSK maupun QAM, dan kemudian
keluar dalam bentuk Intermediate Frequency (IF) melalui
kabel Coax menuju Outdoor Unit yang memodulasi IF
menjadi gelombang radio frekuensi tinggi untuk disalurkan
ke antenna dan dipancarkan menuju antenna di tower
seberang. Cable Coax ini biasanya paling kecil berdiameter
7.6 mm untuk panjang sekitar 100 meter. Sedangkan kabel
dengan diameter 10 mm digunakan untuk mendapatkan
performansi bagus untuk jangkauan sampai 200 m.

Pada Indoor Unit untuk radio tipe lama ada Multiplexer


Modem Unit (MMU). Card MMU ini menggabungkan
beberapa E1 dari interface masukan oleh multipexer,
kemudian dimodulasi QAM atau QPSK oleh Modulator
Demodulator (Modem) sebelum dikirimkan ke Radio
16
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
Unit (RAU) pada ODU. Interface masukan E1 menuju MMU
melalui bus di backplane megazine IDU. Perkembangan
lebih lanjut Radio microwave point to
point memperkenalkan Node Processor Unit (NPU) yang
memiliki Ethernet Swicthing untuk memproses Ethernet
data.

Contoh konfigurasi fully indoor microwave point to point


radio. Radio unit dan modem terletak di dalam ruangan.
Antena dihubungkan ke filter melalui waveguide.

Sedangkan untuk fully indoor radio, semua proses ada di


dalam shelter. Yang keluar shelter sudah dalam bentuk
sinyal radio frekuensi tinggi dibawa oleh wave guide
menuju antenna bundar yang ada di bagian atas menempel
pada tiang-tiang tower. Frequensi yang dipakai pada
Microwave ini dari sekitar 3 GHz – 23 GHz. Biasanya yang
radio split untuk access memakai 7 GHz, 15 GHz, 18 GHz,
dan 23 GHz. Konfigurasi ketiga adalaha fully outdoor unit,

17
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
di mana modem, radio, dan antenna ditaruh di atas tower,
dan interface yang keluar langsung Ethernet interface
berupa kabel optik maupun kabel LAN.

Pada tahun 2010 dikembangkan teknologi


radio microwave yang menggunakan frekuensi 70/80 GHz,
disebut juga pencil beam karena kecilnya beam bagaikan
pensil. Kebanyakan regulasi di beberapa negara ada yang
membebaskan biaya izin pemakaian frekuensi ini karena
kemungkinan interferensi kecil yang diatasi dengan
mengatur ketinggian antenna.

Dikembangkan juga teknologi adaptive modulation pada


radio microwave point to point, dengan cara kerja yaitu jika
ada fading yang cukup besar redamannya seperti hujan
yang mengakibatkan kuat sinyal yang diterima kecil sekali
misalnya -70 dBm, sehingga orde modulasi yang tinggi
secara otomatis langsung berkurang menjadi orde modulasi
kecil, misalnya dari 64 QAM berubah menjadi 4 QAM,

18
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
akibatnya batas ambang kuat sinyal yang diterima bisa
makin sensitif untuk menerima kuat sinyal yang kecil
sebagai data. Apabila batas ambang kuat sinyal yang
diterima tidak diturunkan dengan cara mengurangi orde
modulasi tersebut, maka sinyal yang diterima akan
dianggap sebagai noise. Teknologi lain yang dikembangkan
dalam beberapa tahun terakhir ini adalah Cross-
Polarization Interference Cancelers (XPIC) yang dipakai
agar bisa menggunakan polarisasi horizontal dan vertikal
pada kanal bandwidth yang sama. XPIC pada sisi
menambah peredaman sinyal salah satu polarisasi sehingga
bisa dianggap sebagai noise karena kurang dari batas
ambang.

Seiring mulai dipasangnya teknologi telekomunikasi


bergerak 3G dengan basis Wideband Code Division
Multiple Access (WCDMA) di berbagai tempat,
teknologi radio access yang disebut Node-B mulai
mengeluarkan data Ethernet/IP interface menuju
radio microwave point to point. Oleh karena itu,
19
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
radio microwave point to point ini pun mulai berkembang
menjadi radio Ethernet/IP yang mengakibatkan migrasi
cukup masif dari tekologi PDH dan SDH menuju teknologi
Paket Ethernet/IP. Proses migrasi ini menggabungkan
dalam satu casing modem PDH, SDH, dan Ethernet. Pada
awalnya Ethernet ini masih dibungkus dalam PDH. Jika
ingin dilalui menggunakan SDH, maka Ethernet ini
dibungkus PDH kemudian dibungkus lagi dengan SDH.
Ethernet juga bisa dibungkus langsung per Virtual
Container (VC)-12 atau VC-4 untuk mengurangi overhead
PD. Setelah itu perkembangannya mulailah Ethernet murni
di modulasi QAM maupun QPSK untuk dikirimkan
langsung ke radio unit dan disalurkan ke antenna parabola
yang mirip gendang.

Perkembangan modulasi pun begitu pesat, dari tadinya


QPSK, 16 QAM, 128 QAM. Perkembangan berikutnya 64
QAM, 256 QAM. Pada tahun 2010 pertama kali di
dunia demo pada suatu operator di Indonesia yaitu 512
QAM dengan bandwidth 56 MHz untuk Ethernet murni.
20
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
Dengan menggunakan dua unit radio 512 QAM, didapatkan
total kecepatan sekitar 1 Gbps dalam mentransmisikan
data. Sampai sekarang ini pertengahan tahun 2014,
modulasi pada radio microwave point to point terus
dikembangkan hingga 1024 QAM untuk meningkatkan
kecepatan data. Perkembangan teknologi radio microwave
point to point ini terus berkompetisi dengan perkembangan
radio akses seperti LTE Advance dengan bandwidth 100
MHz 4×4 MIMO secara teori bisa mencapai lebih dari 3
Gbps.

Foto split microwave point to point radio. Radio unit


menempel langsung pada antenna dan dihubungkan
dengan modem melalui coax cable
Share this:

2.1. Synchronous Digital Hierarchy


Synchronous Digital Hierarchy (SDH) merupakan hirarki pemultiplekan yang
berbasis pada transmisi sinkron yang telah ditetapkan oleh CCITT (ITU-T).
Dalam dunia telekomunikasi, rentetan pemultiplekan sinyal-sinyal dalam
transmisi menimbulkan masalah dalam hal pencabangan dan penyisipan (drop

21
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
and insert) yang tidak mudah serta keterbatasan untuk memonitor dan
mengendalikan jaringan transmisinya.

Sebelum kemunculan SDH, standar transmisi yang ada dikenal dengan PDH
(Plesiochronous Digital Hierarchi) yang sudah lama ditetapkan oleh CCITT.
Suatu jaringan plesiochronous tidak menyinkronkan jaringan tetapi hanya
menggunakan pulsa-pulsa detak (clock) yang sangat akurat di seluruh simpul
penyakelarnya (switching node) sehingga laju slip di antara berbagai simpul
tersebut cukup kecil dan masih bisa diterima (misalnya plus/minus 50 bit atau
5x10-5 untuk jaringan/kanal 2,048 atau 1,544 Mbps). Mode operasi seperti ini
barangkali memang merupakan suatu implementasi yang paling sederhana
karena bersifat menghindari pendistribusian pewaktuan di seluruh jaringan.

Ternyata bahwa PDH tidak begitu cocok untuk mendukung perkembangan


teknik pengendalian dan pemrosesan sinyal untuk masa kini yang makin
banyak dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan penyedia layanan
telekomunikasi. Dalam PDH, sebuah peralatan transmisi tertentu umumnya
hanya menangani dengan baik satu fungsi tertentu saja dalam jaringan,
sementara dalam SDH, ada integrasi dari berbagai tipe peralatan yang
berbeda-beda yang mampu memberikan kebebasan baru dalam perancangan
jaringan. Sudah bukan merupakan berita baru bahwa SDH dapat dipergunakan
untuk transmisi optik kapasitas besar, pengaturan lalu lintas komunikasi dan
restorasi jaringan.

SDH memiliki dua keuntungan pokok : fleksibilitas yang demikian tinggi


dalam hal konfigurasi-konfigurasi kanal pada simpul-simpul jaringan dan
meningkatkan kemampuan-kemampuan manajemen jaringan baik
untuk payload trafic-nya maupun elemen-elemen jaringan. Secara bersama-
sama, kondisi ini akan memungkinkan jaringannya untuk dikembangkan dari
struktur transport yang bersifat pasif pada PDH ke dalam jaringan lain yang
secara aktif mentransportasikan dan mengatur informasi.

Tawaran-tawaran spesifik yang diciptakan oleh SDH diantaranya termasuk:

 Self-healing; yakni pengarahan ulang (rerouting) lalu lintas komunikasi


secara otomatis tanpa interupsi layanan.

22
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
 Service on demand; provisi yang cepat end-to-end customer services on
demand.
 Akses yang fleksibel; manajemen yang fleksibel dari berbagai lebarpita
tetap ke tempat-tempat pelanggan.

Standar SDH juga membantu kreasi struktur jaringan yang terbuka, sangat
dibutuhkan dalam lingkup yang kompetitif sekarang ini bagi perusahaan-
perusahaan penyedia layanan telekomunikasi.

Hirarki dan Komponen pada SDH


Sebelum munculnya SDH, hirarki pemultiplekan sinyal digital untuk
Amerika/Kanada, Jepang dan Eropa berbeda-beda seperti dinyatakan pada
tabel 1. Dengan adanya SDH, hirarkinya diseragamkan menjadi seperti
terlihat pada Gambar 1.

Tabel 1. Hirarki sinyal digital di Amerika, Jepang dan


Eropa
Level Amerika/kanada Jepang Eropa
hirarki ke: (Mbps) (Mbps) (Mbps)
1 1,544 1,544 2,048
2 6,312 6,312 2,442
3 44,736 32,064 34,368
4 274,176 97,728 139,264
5 - 397,200 560,840
Dari Gambar
1 tersebut terlihat
bahwa pada level
atau tingkat yang
paling tinggi,
jaringan transport
SDH adalah
jaringan n x STM-
1 (n x 155 Mbps).
23
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
STM-1 (Synchronous Transport Module) adalah modul transport sinkron
level-1 . Sebuah frame tunggal STM-1 dinyatakan dengan sebuah matriks
yang terdiri dari sembilan baris dan 270 kolom. Frame ini dibentuk dari 2430
byte, setiap byte terdiri dari 8 bit. Frame STM-1 berisi dua bagian, bagian
SOH (Section Overhead) dan bagian VC (Virtual Container) yang
merupakan payload-nya. Gambar 2 menyatakan struktur frame STM-
1, Gambar 3 menyatakan struktur VC-nya, sedang Gambar 4 menyatakan
alokasi byte pada SOH.

SOH menyediakan informasi antara dua


buah LTE (Line Terminating Equipment)
tentang frame alignment, pemonitoran BER
(Bit Error Rate) dan transfer informasi
antara dua buah LTE dan sebagainya.
Sedangkan VC digunakan untuk
mentransportasikan
sinyal-
sinyal tributary-nya
(sinyal masukan
individual yang
diumpankan ke
multiplekser) melalui sebuah jalur. Setiap VC terdiri
dari sebuah POH (Path Overhead) dan sebuah
Container. POH seperti tercantum dalam Gambar 2
membawa informasi antara titik-
titik asembly dan disasembly seperti pemeriksaan
paritas, pelabelan jalur, pemonitoran alarm, dan
monitoring kinerja. Sebuah Container membawa sinyal tributary, sedang

24
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
pointer menunjukkan lokasi dari bit pertama pada VC-nya.

Arsitektur umum Jaringan SDH

25
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
Arsitektur jaringan SDH secara umum adalah seperti terlihat pada Gambar 5.
Level yang paling tinggi, jaringan transport SDH adalah n x STM-1 (n x 155
Mbps), yang dihubungkan secara bersilangan oleh peralatan DXC 4/4 (Digital
Cross Connect ). Penjelasan singkat mengenai DXC ini adalah sebagai
berikut; pada telekomunikasi digital, sinyal-sinyal digital diarahkan atau
dirutekan ke lokasi sentral-sentral telepon yang disebut DXC ini. DXC ini
berfungsi untuk menyediakan tempat bagi interkoneksi hubungan-hubungan
jalur kawatnya (hardwire) serta pemeliharaan rutin maupun troubleshooting-
nya. Setiap tipe sinyal digital ini memiliki penyakelar digitalnya sendiri-
sendiri, misalnya pada sinyal digital DS-1 pada 1,544 Mbps disebut DXC-1,
DS-4 pada 274,176 Mbps disebut DXC-4. DXC 4/4 berarti merupakan
penghubung antar sesama jaringan pada pemultiplekan hirarki ke 4.

Tugas utama
jaringannya adalah
menyediakan trunk kap
asitas besar antara
sentral-sentral telepon
dengan DXC 4/4 untuk
memungkinkan
restorasi yang cepat
terhadap koneksi-
koneksi jika sebuah
simpul jatuh atau gagal
berfungsi (mengalami
gangguan).

Dengan menggunakan
DXC 4/4 dan peralatan
terminal jalur untuk n x STM-1 (n x 155 Mbps), lebarpita yang paling kecil
ditangani oleh jaringan transport, granularitasnya (salah satu bagian kanal
sebelum pemultiplekan) adalah STM-1 (ekivalen dengan kanal-kanal 63 x 2
Mbps atau 1890 x 64 kbps). Hirarki jaringan turun lebih bawah, DXC 4/1
(penghubung hirarki ke 4 dengan hirarki ke 1) memecah lebarpita STM-1
menjadi level VC-12 (yang membawa E1). Setiap VC-12 dapat dirutekan
secara individual ke simpul DXC 4/1 lainnya atau ke dalam jaringan akses.
26
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
Melalui suatu kombinasi DXC 4/4 dan 4/1, granularitas dari jaringan transport
menjadi E1 atau 2 Mbps (untuk Amerika T1 = 1,544Mbps). Sebuah DXC 4/1
digunakan untuk menyediakan granularitas VC-12 (E1) di antara lapisan-
lapisan transport dan lapisan akses.

Jaringan akses SDH umumnya tersusun dalam ring-ring (bentuk-bentuk


cincin) STM-1. ADM 4/1 (Add and Drop Multiplexer) untuk mendemultiplek
aliran STM-1 ke aliran E1, atau memultiplek aliran E1 ke dalam aliran STM-1
(hirarki ke 4 dengan hirarki ke 1). Sedang aliran-aliran E1 disediakan bagi
para pengguna akhir melalui antarmuka standar G.703.

Mengacu pada gambar 5 tersebut, seperti telah disinggung di atas, jaringan


SDH dibagi menjadi dua lapisan (layer); lapisan transport dan lapisan akses.
Lapisan transport terdiri dari peralatan-peralatan DXC yang berlokasi di
sentral-sentral telepon serta koneksi-koneksi kapasitas tinggi di antara sentral-
sentral telepon. Sedang lapisan akses terdiri dari peralatan ADM yang
berlokasi di sentral-sentral telepon atau kabinet-kabinet di jalanan, yang
merupakan penyedia lebarpita saluran bagi para pengguna akhir.

Evolusi Jaringan PDH ke SDH


Karena format transmisi SDH dirancang untuk mengatasi keterbatasan PDH,
maka semua perusahaan telekomunikasi memang ditantang untuk
memperkenalkan transmisi SDH ke dalam jaringan-jaringan PDH yang sudah
mereka bangun lebih dulu. Isu yang penting adalah masalah keseimbangan
antara keuntungan-keuntungan yang ditawarkan oleh SDH dan hambatan
biaya dalam investasi jaringan. Untuk itu diperlukan strategi mengenai evolusi
jaringan dari PDH ke SDH.

Ada tiga alternatif utama, yang masing-masing memiliki keuntungan dan


kerugian. Perusahaan telekomunikasi mungkin perlu untuk mengadopsi suatu
strategi campuran sebagai jawaban yang terbaik bagi kondisi lingkungannya
masing-masing.

Tiga alternatif tersebut adalah :

 Top-down (metode level atau layer)

27
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
 Bottom-up (metode pulau atau branch)
 Paralel (Metode overlay)

Metode lapisan teristimewa relevan dengan perusahaan layanan


telekomunikasi yang masih memperkenalkan digitalisasi pada level trunk dari
jaringan yang dimilikinya atau bagi yang membutuhkan untuk mendukung
layanan-layanan baru pada lapisan-lapisan yang lebih atas dari jaringan-
jaringan antar urban (sebagai contoh untuk koneksi MAN-MAN)

Tujuan pokoknya adalah penghematan biaya untuk transportasi kapasitas


besar dalam menangani pertumbuhan lalu lintas komunikasi. Dalam strategi
ini introduksi untuk SDH dimulai pada level tulangpunggung/supernode
level dengan sedikit simpul-simpul yang dihubungkan dengan sistem-sistem
STM-16 atau STM-4 SDH. Interkoneksi ke suatu jaringan PDH adalah
dengan sebuah gateway (gerbang penghubung), umumnya pada port-
port cross connect dan persediaan port-port cross connect yang memadai
untuk mendukung semua fungsionalitas PDH dan SDH yang diperlukan. Ini
merupakan suatu aspek yang penting dari perencanaan jaringan.

Langkah berikut adalah mengubah lapisan-lapisan berikutnya yang lebih


rendah ke SDH, dan memindahkan gateway-nya ke titik dimana keuntungan-
keuntungan SDH paling dapat dijamin. Dengan demikian SDH memberikan
keuntungan secara penuh bagi lapisan-lapisan yang lebih tinggi dan secara
selektif pada lapisan-lapisan yang lebih rendah.

Strategi dengan metode pulau adalah memasang SDH pada simpul-simpul


jaringan pada level tengahan maupun level bawah, yakni menyediakan pulau-
pulau SDH untuk komunitas tertentu (sebagai contoh pusat-pusat perdagangan
dan finansial). Dengan pendekatan lapisan, dibutuhkan gateway-
gateway untuk jaringan PDH.

Pada level ini, beberapa cross-connect utamanya akan menjadi produk-produk


pitalebar (wideband), menginterkoneksi sistem-sistem transport STM-1
melalui antarmuka-antarmuka 155 Mbps (atau 140 Mbps melalui sebuah
antarmuka gateway), dengan menyalurkan dan memadukan fasilitas pada VC
level 1, 2 dan 3 yang dibawa dalam kecepatan 2 Mbps atau 1,5 Mbps.

28
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
Melalui metode paralel, SDH diinstalasi dalam sebuah jaringan overlay (yang
ditumpang-tindihkan) di samping jaringan PDH nya dalam beberapa simpul.
Tujuannya adalah untuk mengimplementasikan layanan-layanan baru tertentu
(seperti videoconferencing dan interkoneksi LAN/LAN) serta memperoleh
keuntungan dari semua fungsi SDH sesegera mungkin, dan menyediakan
perbaikan-perbaikan dalam hal kualitasnya.

Gateway bagi jaringan PDH masih dibutuhkan, meskipun ada segregasi


(pemisahan) antara layanan-layanan lama dan baru antara fasilitas-fasilitas
SDH dan PDH. Penting juga bahwa semua peralatan yang diperlukan untuk
menyediakan fungsionalitas SDH secara penuh dalam SDH yang ditumpang-
tindihkan ini sudah dipasang.

Strategi ini menarik bagi perusahaan telekomunikasi dengan pertumbuhan lalu


lintas komunikasi yang cepat, dan bagi yang berharap untuk menambahkan
fungsionalitas SDH (sebagai contoh, untuk menawarkan premium services;
yakni pemanggil/penelpon yang ditarik biaya pulsa dengan tarif khusus, yang
biasanya diterapkan pada layanan-layanan informasi) selagi mereka
menambah kapasitas jaringannya.

Implikasi Layanan
Untuk memaksimumkan keuntungan-keuntungan teknologi SDH yang dapat
diraih, sangatlah perlu untuk mempertimbangkan lapisan-lapisan yang
berbeda yang ada dalam suatu jaringan telekomunikasi. Ada dua lapisan
jaringan layanan di atas jaringan transport multiguna, yang mana SDH
menyediakan suatu layanan transportasi aliran bit yang sifatnya transparan.
Artinya bahwa jaringan transport itu sendiri tidak menyadari isi
dari payload yang dibawa dari A ke B (sebagai contoh, apakah suatu jalur
telekomunikasi sedang membawa suara atau data).

Aplikasi-aplikasi pelanggan yang baru dan layanan-layanan dengan nilai


tambah muncul pada lapisan jaringan layanan pada level yang lebih tinggi dan
dapat mengambil bentuk yang sulit untuk diramalkan (seperti aplikasi-aplikasi
multimedia). Bagian bawah dari kedua lapisan layanan ini umumnya
mencakup jaringan-jaringan layanan dasar dan jaringan-
jaringan overlay layanan khusus. jaringan-jaringan layanan-merupakan suatu

29
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
area dari evolusi yang lebih dapat diprediksi. Jaringan-jaringan layanan dasar
mencakup aplikasi-aplikasi suara, ISDN dan radio bergerak (mobile), seperti
GSM, mengingat jaringan-jaringan overlay untuk layanan-layanan khusus
(sebagai contoh jalur sewa 64 kbps yang disediakan untuk pelanggan-
pelanggan kelompok perusahaan/industri). Pola-pola pertumbuhan lalu lintas
suara (telepon) umumnya stabil, tetapi layanan-layanan yang berkembang
dengan pesat seperti GSM dalam beberapa kasus mengharuskan pembangunan
dari jaringan transport overlay sepanjang maupun di atas jaringan multiguna.
Dalam kondisi normal, karakteristik yang memang sudah menjadi sifat dari
suatu jaringan yang sudah ada seyogyanya harus membuat overlay ini, yang
sifatnya lebih merupakan suatu perkecualian daripada suatu keharusan.

Ketika sebuah layanan baru diperkenalkan melalui area geografis yang luas,
hal ini tentunya tidak diperlukan untuk menggandakan jaringan-
jaringan overlay untuk dirancang dan diimplementasikan. Perencanaan
jaringan yang tepat pada tingkat-tingkat awal dari suatu proyek dapat
menjamin bahwa jaringan transport multiguna dari awalnya akan dapat
menghubungkan sebagian besar pelanggan-pelanggan potensial.

Layanan-layanan barunya dapat juga dikaitkan dengan aplikasi-aplikasi


jaringan cerdas (IN; Intelligent Network), jaringan data atau jaringan bergerak
(mobile). Tak seperti lapisan-lapisan layanan, evolusi dari lapisan jaringan
transport agak sulit diprediksi, tetapi umumnya dapat dicirikan dengan kondisi
pertumbuhan keseluruhan yang perlahan-lahan, dengan fase yang bersifat
periodik terhadap pertumbuhan yang cepat.

Akses dalam Kenyataan


Untuk menyediakan lebarpita tingkat bawah sub-2Mbps dalam lingkup SDH,
beberapa pabrik menyediakan akses frekuensi suara pada ADM 4/1 mereka
untuk memultipleks dan mendemultipleks aliran E1. Ini bukan merupakan
bagian dari hirarki SDH dan sifatnya memang tidak berbeda dengan
pemultiplekan dan pendemultiplekan suatu aliran E1 yang diberikan oleh
peralatan PDH.

Jika diinginkan adanya pemultiplekan orde pertama untuk membuat kanal 64


kbps selalu tersedia bagi penggunanya, beberapa ADM 4/1 sebenarnya

30
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
mempunyai keterbatasan kemampuan cross connect 1/0 (hubungan hirarki ke
0 atau 64 kbps ke hirarki pertama atau E1) untuk menyalurkan dan
memadukan kanal-kanal ke dalam aliran-aliran E1 sebelum mengemasnya ke
dalam struktur VC-12.

Banyak rekayasawan (engineer) jaringan menganggap bahwa DXC-DXC 1/0


tidak lagi dibutuhkan, bila cross connection 1/0 dapat dibuat dalam ADM-nya.
Jika ADM-ADM nya dimungkinkan dapat memenuhi dalam skala kecil
provisi rangkaian 64 kbps, sedang mereka tidak mempunyai kemampuan cross
connection maupun pengaturan terhadap DXC 1/0, maka ketergantungan
semata-mata pada ADM-ADM untuk cross connection dapat menimbulkan
banyak masalah bagi para operator jaringan SDH yang menyediaan layanan-
layanan sub E-1.

Dalam merencanakan migrasi ke SDH secara penuh, para operator jaringan


harus mempertimbangkan dua peran yang dibawa oleh DXC 1/0 dalam
memberikan layanan n x64 kbps secara efisien sepanjang jaringan campuran
SDH/PDH: yakni menyalurkan dan memadukan layanan n x 64 kbps tersebut
ke dalam akses jaringan dan memusatkannya (hubbing) ke dalam jaringan
transportasi inti.

Kapasitas tinggi yang dimiliki DXC 1/0 membuatnya sangat efisien untuk
menyalurkan dan memadukan lalu lintas komunikasi 64 kbps maupun n x 64
kbps sebelum menuju ke jaringan SDH. Hubbing dengan DXC -DXC 1/0
dalam jaringan transport meniadakan kebutuhan untuk suatu meshing yang
lengkap di jalur highway E1 melalui transport jaringan SDH untuk
memberikan layanan-layanan sub-E1. DXC 1/0 dapat digunakan untuk
memecah-mecah fasilitas E1 menjadi sebuah level 64 kbps DXC dan
mengemas kembali mereka untuk transmisi berikutnya. Strategi penyebaran
DXC 1/0 dengan cara ini juga akan memungkinkan suatu sistem manajemen
jaringan "sub-E1" yang dihamparkan secara paralel dengan keseluruhan
sistem manajemen SDH.

Hubungan ADM secara ring (bentuk cincin) pada lapisan akses SDH dapat
dipandang sebagai suatu entiti dengan antarmuka antara E1 dengan saluran 64

31
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
kbps dengan kemampuan cross connect, namun demikian dapatkah cincin
ADM ini dipandang sebagai sebuah DXC 1/0?

Betapapun kunci perbedaan antara cincin ADM yang memiliki kemampuan


1/0 dan sebuah DXC 1/0 yang benar adalah dalam hal kapasitas maksimum.
Antarmuka STM-1 (atau STM-4, jika tersedia) akan membentuk hambatan
yang bersifat bottle neck untuk mentransportasikan kanal-kanal 64 kbps
melalui ring atau cincin tersebut. Batasannya adalah 1890 kanal atau 63 E1.
Selagi cincinnya bersifat unidirectional, kondisi ini tidak dapat dibuat untuk
yang keduakalinya.

Bagaimana jika sebuah flexmux dengan kemampuan terintegrasi 1/0


digunakan dalam kombinasi dengan sebuah ADM 4/1?
Sebuah flexmux umumnya memultipleks laju bit rendah dan kanal-kanal
frekuensi suara ke dalam beberapa aliran E1 dan mungkin juga dihubungkan
dengan port-port E1 dari sebuah ADM 4/1. Selama sejumlah saluran keluar
(outgoing) E1 dalam sebuah flexmux dibatasi pada dua atau tiga, mereka harus
diisi selengkap mungkin. Pemaduan ini mungkin dibentuk dengan
menggunakan kemampuan cross connection dari flexmux-nya, yakni sebuah
kanal masuk (frekuensi suara) ditempatkan ke dalam aliran E1 yang diberikan
ke ADM 4/1.

Kemampuan 1/0 dalam ADM 4/1 dan flexmuxnya digunakan untuk


memadukan lalu lintas komunikasi menuju sisi high end jaringannya. Namun
demikian, ring ADM 4/1 akan bertindak sebagai sebuah DXC 1/0 hanya
dalam kasus berikut ini:

 ADM 4/1 mempunyai kemampuan DXC 1/0 non-blocking antara


tributary E1 dan aliran 63 E1 yang dikemas dalam aliran STM-1 yang
dikerjakan melalui ADM 4/1-nya.
 Sejumlah tributary E1 dalam virtual cross connect tidak melampaui 63.
 Kemampuan 1/0 digunakan untuk memadukan lalu lintas pada level
akses ditinjau dari arah jaringannya.

Radio Gelombang Mikro SDH

32
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
Walaupun optik fiber secara prinsip telah menjadi medium pilihan untuk
transmisi long-haul maupun dari sudut pandang kapasitasnya, radio
gelombang mikro SDH masih dibutuhkan oleh banyak perencana jaringan.
Alasan pokoknya adalah berkaitan dengan masalah ekonomi, kecepatan
penyebaran dan keamanannya.

Dari segi ekonomi, radio SDH menyediakan solusi yang paling ekonomis bagi
para perencana jaringan jika infratruktur yang ada (sebagai contoh menara,
shelter, power-plant dan sistem-sistem pengumpan antena) yang sudah ada
dapat dimanfaatkan lagi ketika ijin melintasi suatu daerah memang telah
dimiliki lebih dulu. Juga daerah yang tidak cocok medannya (seperti
bergunung-gunung atau melintasi bangunan-bangunan air/bendungan)
membuat penyebaran fiber sangatlah mahal. Pertimbangannya adalah bahwa
untuk implementasi sebuah jaringan fiber, bagian terbesar pengeluaran modal
awalnya untuk intalasi kabel-kabel fiber, yang sifatnya tidak tergantung pada
kapasitasnya.

Hasil studi ekonomi gabungan yang dilakukan oleh Northern Telecom (Nortel)
dan Stentor (aliansi dari perusahaan-perusahaan operator telepon di Kanada),
yang bertujuan menentukan perancangan jaringan transmisi paling hemat
biaya untuk pemasangan rute sepanjang 2000 km, yang berbasis pada
kapasitas yang dibutuhkan maupun kondisi-kondisi lapangan, menunjukkan
bahwa untuk kondisi lingkungan yang sulit, radio lebih hemat biaya untuk
kapasitas sampai 2,5 Gbps (setara dengan 16 x STM-1). Untuk kondisi
lingkungan medan yang tidak berat, jaringan fiber menjadi lebih hemat biaya
untuk kapasitas yang lebih besar daripada 310 Mbps (setara dengan 2 x STM-
1). Berdasar pada studi ini, Stentor dapat mengoptimalkan perancangannya
sepanjang 6500 km jaringan sinkron kapasitas besar Trans Canadian secara
ekonomis dengan penyebaran baik melalui fiber maupun radio.

Yang perlu dicatat di sini ialah bahwa studi perbandingan biaya tersebut
berbasis pada rute fiber dan radio yang bersifat tunggal. Betapapun untuk
memenuhi tujuan-tujuan ketersediaan yang bersifat long-haul dari ITU-T,
sebuah rute ganda (dual) fiber (yang berarti difersitas rute) dibutuhkan, yang
umumnya untuk mengkompensasi penyusutan/pengurangan kabel, yang
terjadi secara rata-rata dua sampai tiga kali pertahun per rute sepanjang 1000

33
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
km. Harap dicatat bahwa dalam mendesain jaringan telekomunikasi selalu ada
istilah degradasi/penurunan kualitas kerja kabel maupun berbagai
peralatannya karena faktor usia, tak terkecuali pada optik fiber. Setiap
pemotongan kabel dapat membutuhkan sampai 12 jam untuk reparasi.
Dibanding dengan rute-rute radio long-haul yang dapat dirancang sebesar
99,98 persen ketersediannya untuk jarak sampai dengan 6500 km, yang jika
dikonversikan menjadi kurang dari dua jam down time per tahun dengan
menggunakan sebuah rute tunggal. Oleh sebab itu, jika studi ini diperuntukkan
bagi perbandingan rute radio tunggal versus rute fiber ganda, yang
memberikan ketersediaan jaringan yang sama, radio akan memiliki
keuntungan dalam hal biaya bahkan dalam kapasitas yang lebih besar maupun
kondisi-kondisi lingkungan yang disebutkan di atas.

Dari segi kecepatan penyebaran, radio SDH menawarkan penyebaran yang


lebih cepat dan menghasilkan pendapatan yang lebih cepat pula daripada fiber,
terutama ketika infrastruktur yang ada dapat digunakan kembali.

Konsekuensinya, strategi penyebaran yang praktis bagi para perencana


jaringan adalah menyebarkan jaringan radio SDH pada awalnya. Kemudian,
ketika pendapatan/pemasukan bagi perusahaan telah diperoleh, dan kapasitas
yang dibutuhkan naik, sebuah rute fiber lalu disebarkan supaya diperoleh
bermacam-macam rute dan media jaringan maupun untuk mendudukkan fiber
bagi kapasitas yang lebih tinggi yang bersifat potensial (sekitar 10 Gbps) jika
memang dikehendaki dan memungkinkan.

Dari segi keamanan, jaringan radio, yang terdiri dari sheltered radio site yang
berjarak setiap 40 sampai 60 km, adalah lebih mudah untuk diamankan
daripada jaringan fiber. Jaringan-jaringan fiber lebih sulit untuk diamankan
karena keseluruhan rute fiber memang harus dilindungi dari berbagai macam
gangguan alam dan tangan usil.

Integrasi Radio SDH dengan Elemen-elemen Jaringan Fiber


Untuk memaksimumkan keuntungan-keuntungan radio SDH, radio harus
dapat berfungsi sebagai pelengkap bagi suatu jaringan fiber sinkron.
Betapapun, supaya radio SDH dapat diinteroperasikan dan diintegrasikan

34
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
dengan elemen-elemen jaringan optik fiber, rancangannya harus mengarah
pada beberapa parameter, termasuk kapasitas dan pertumbuhannya,
manajemen jaringan, penyesuaian terhadap evolusi standar-standar SDH,
antarmuka dan kinerjanya.

35
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com

Anda mungkin juga menyukai