Anda di halaman 1dari 18

EVALUASI PROYEK BIDANG KESEHATAN

PRAKTIK FISIOTERAPI “MENTARI FAJAR”

Di susun oleh:

Yuani Trisan 1707511038

PROGRAM REGULER EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas paper ini yang berjudul “Evaluasi Proyek Bidang
Kesehatan Praktik FISIOTERAPI “MENTARI FAJAR”. Adapun di dalam pembuatan paper
ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak,
sehingga dapat memperlancar pembuatan paper ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan paper ini.
Namun tidak lepas dari itu, kami menyadari bahwa di dalam pembuatan paper ini masih
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap
adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga dengan disusunnya paper ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya paper ini dapat berguna bagi kami sendiri dan bagi orang yang
membacanya. Kami mohon maaf jika di dalam penyusun makalah ini terdapat kesalahan-
kesalahan yang tidak sengaja kami perbuat. Demikian yang dapat kami sampaikan semoga
paper ini dapat memberikan manfaat.

Jimbaran, 26 MEI 2019

Penyusun

i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang........................................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................................3
1.3. Tujuan Penulisan....................................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................................4
2.1. Pengertian Evaluasi Proyek....................................................................................................4
2.2. Jenis Evaluasi Proyek..............................................................................................................4
2.3. Hal-hal yang Perlu Diketahui Dalam Evalusai Proyek..............................................................4
2.4. Keputusan yang Dihasilkan Dalam Evaluasi Proyek................................................................5
2.5. Keuntungan Membuka Praktik Fisioterapi.............................................................................5
BAB III....................................................................................................................................................7
3.1. Waktu dan Tempat.................................................................................................................7
3.2. Sumber Data..........................................................................................................................7
3.3. Metode Pengambilan Data....................................................................................................7
3.4. Analisis Data...........................................................................................................................7
BAB IV....................................................................................................................................................9
4.1. Kondisi Umum Masyarakat....................................................................................................9
4.2. Strategi Pemasaran..............................................................................................................11
4.3. Analisis Aspek Finansial.......................................................................................................12
4.4. Analisa Beneefit Cost...........................................................................................................13
BAB V...................................................................................................................................................18
5.1. Kesimpulan..........................................................................................................................18
5.2. Saran....................................................................................................................................18
Daftar Pustaka.....................................................................................................................................19

ii
BAB I
PENNDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Fisioterapi merupakan salah satu tenaga kesehatan yang ikut berperan
dalam proses pembangunan di bidang kesehatan. Menurut UU Kesehatan No.
36 tahun 2009, pembangunan kesehatan merupakan salah satu dari upaya
pembangunan nasional yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemajuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan yang optimal. Fisioterapi merupakan pelayanannya ditujukan
kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan
memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan
menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik,
elektro terapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi, komunikasi (KepMenKes
No.1363, 2001, dikutip oleh Majalah Fisioterapi Indonesia, 2006)
Peran dan fungsi fisioterapi dalam pembangunan kesehatan adalah
mengetahui permasalahan kesehatan masyarakat yang terjadi saat ini sehingga
dapat berperan dan berfungsi dalam kesehatan masyarakat serta harus
memiliki kemampuan sesuai dengan profesinya sebagai fisioterapi.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana bentuk evaluasi proyek pada bidang kesehatan Praktik
Fisioterapi “Mentari Fajar” ?
2. Agar mengetahui apa saja yang menjadi kelemahan dan kelebihan dari
usaha Praktik Fisioterapi “Mentari Fajar” ?
1.3. Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui bagaimana system evaluasi proyek pada bidang
kesehatan khususnya pada Praktik Fisioterapi “Mentari Fajar” ?
2. Agar mengetahui apa saja yang menjadi kelemahan dan kelebihan dari
usaha Praktik Fisioterapi “Mentari Fajar” ?

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Evaluasi Proyek


Evaluasi adalah penilaian dan analisis, apakah pekerjaan atau proyek dapat
dilaksanakan atau tidak. Proyek adalah segala kegiatan atau aktivitas yang
diharapkan memperoleh keuntungan atau kegunaan dalam waktu tertentu.
Sehingga, Evaluasi proyek merupakan kegiatan penilaian dan analisis, apakah
suatu kegiatan pekerjaan atau proyek yang dilaksanakan dapat memperoleh
kegunaan atau keuntungan dalam suatu waktu tertentu atau dalam waktu yang
di rencanakan. Evaluasi proyek dilakukan untuk mengetahui apakah suatu
proyek dapat dilaksanakan dengan berhasil, sehingga dapat menghindari
keterlanjuran investasi modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata
tidak menguntungkan
2.2. Jenis Evaluasi Proyek
Evaluasi proyek terdiri atas beberepa jenis, yaitu:
1. Evaluasi terhadap usulan proyek yang akan didirikan (pre-project
evaluation);
2. Evaluasi terhadap proyek yang sedang dibangun (on-construction project
evaluation);
3. Evaluasi terhadap proyek yang telah dioperasionalisasikan (on-going
project evaluation).
4. Evaluasi terhadap proyek yang telah berakhir (post-project evalution
study).
2.3. Hal-hal yang Perlu Diketahui Dalam Evalusai Proyek
Sebelum dilakukan suatu evaluasi proyek, perlu diidentifikasikan hal-hal
berikut:
1. Ruang Lingkup Kegiatan Proyek, yakni pada bidang-bidang apa saja
proyek akan beroperasi (mission statement of business).
2. Cara kegiatan proyek dilakukan, yakni apakah proyek akan ditangani
sendiri, atau ditangani juga oleh (beberapa) pihak lain?
3. Evaluasi terhadap aspek-aspek yang menentukan keberhasilan seluruh
proyek, yakni mengidentifikasi faktor-faktor kunci keberhasilan proyek.

4
4. Sarana yang diperlukan oleh proyek, menyangkut bukan hanya kebutuhan
seperti: material, tenaga kerja, dan sebagainya, tetapi juga fasilitas-fasilitas
pendukung seperti jalan raya, transportasi, dan sebagainya.
5. Hasil kegiatan proyek tersebut serta biaya-biaya yang harus ditanggung
untuk memperoleh hasil tersebut.
6. Akibat-akibat yang bermanfaat ataupun yang tidak dari adanya proyek
tersebut.
7. Langkah-langkah rencana untuk mendirikan proyek, beserta jadwal
masing-masing kegiatan tersebut.
2.4. Keputusan yang Dihasilkan Dalam Evaluasi Proyek
Adapun keputusan yang dihasilkan dalam evaluasi proyek adalah sebagai
berikut :
1. Menerima atau menolak seluruh proyek tersebut.
2. Memilih satu atau beberapa proyek yang memungkinkan menghasilkan
laba dan sesuai dengan dana yang tersedia.
3. Memilih skala prioritas, dari beberapa proyek yang layak.
2.5. Keuntungan Membuka Praktik Fisioterapi
1. Dilihat dari tujuan fisioterapi untuk mengembalikan fungsi tubuh dan
gerakan tubuh setelah terkena cedera atau penyakit. Jika seseorang
mengalami cedera atau penyakit permanen, fisioterapi dilakukan untuk
mengurangi dampaknya. Fisioterapi banyak dilakukan pada orang
yang mengalami cedera sendi, radang sendi (arthritis), osteoporosis,
sindrom carpal tunnel, masalah pada punggung, masalah fleksibilitas,
sulit menahan buang air (inkontinensia), sakit leher, sakit kepala, serta
gangguan muskuloskeletal dan multiple sclerosis.
2. Praktik Fisioterapi lebih praktis dan lebih menghemat waktu pasien
untuk terapi karena antriannya tidak sepanjang di rumah sakit pada
umumnya. Oleh karena itu praktik Fisioterapi lebih di pilih pasien
untuk melakukan terapi dibandingkan dengan pergi ke rumah sakit.
3. Dengan adanya usaha praktik Fisioterapi ini, maka akan dapat
menyerap banyak tenaga kerja medis maupun non medis.

5
BAB III
METODOLOGI PRAKTEK

3.1. Waktu dan Tempat


Praktik lapangan Evaluasi Proyek Kesehatan diadakan pada hari Senin, 24 29
April 2019 di Praktik Fisioterapi “Mentari Fajar” Jl. Goa Gong No. 6,
Jimbaran, kuta Selatan, Kab. Badung, Bali.
3.2. Sumber Data
Sumber data pada Praktik lapang Evaluasi Proyek Pendidikan yaitu :
1. Data primer (menggunakan kuisioner), merupakan data yang diperoleh
secara langsung di lapangan melalui wawancara dan observasi.
2. Studi pustaka, merupakan data yang diperoleh dari literatur.
3.3. Metode Pengambilan Data
1. Observasi, yaitu teknik penelitian dengan melihat langsung dan
kondisi daerah sekitar.
2. Wawancara, yaitu teknik penelitian dengan wawancara langsung
kepada pemilik/pengurus Praktik Fisioterapi.
3.4. Analisis Data
Analisis Kriteria Investasi yang akan digunakan dalam Evaluasi Proyek ada 5
yaitu :
1. Net Present Value (NPV)
Adapun rumus NPV adalah:
NPV = Σ{(Bt – Ct) / (1 – i)t}atauNPV = Σ{(Bt – Ct) x DF}
Dimana:
Bt = Benefit (manfaat) pada tahun ke-t
Ct = Cost (biaya) pada tahun ke-t
N = Jangka waktu umur proyek (tahun)
DF atau i = discount Faktor ( bunga yang berlaku)
Kriteria:
NPV > 0, maka proyek suatu usaha menguntungkan
NPV = 0, maka proyek tidak untung dan tidak rugi
NPV < 0, maka proyek suatu usaha merugikan
2. Analisis Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)
Rumus analisis Net Benefit Cost Ratio adalah :
Dimana:
NPV (+) = Total nilai PV of Net Benefit yang berjumlah positif
NPV (-) = Total nilai PV of Net Benefit yang berjumlah negatif

6
Kriteria:
Net B/C > 1, maka usaha layak untuk di lanjutkan
Net B/C = 1, maka usaha impas
Net B/C < 1, maka usaha tidak layak untuk dikembangkan.
3. Analisis Internal Rate of Return (IRR)
Adapun formulasi dari analisis IRR adalah sebagai berikut :
Dimana : i’ adalah DF dengan NPV positif
“i” adalah DF dengan NPV negatif
NPV’ adalah nilai NPV positif
NPV” adalah nilai NPV negatif
Bt = Benefit (manfaat) pada tahun ke-t
Ct = Cost (biaya) pada tahun ke-t
n = Jangka waktu umur proyek (tahun)
DF atau i = discount Faktor ( bunga yang berlaku)
Kriteria:
IRR > tingkat suku bunga yang berlaku, maka usaha layak untuk di
kembangkan
IRR < tingkat suku bunga yang berlaku, maka usaha tidak layak untuk
dikembangkan.

BAB IV
ANALISIS

4.1. Kondisi Umum Masyarakat


Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.778 Tahun
2008 tentang Pedoman Pelayanan Fisioterapi di Sarana Kesehatan, fisioterapi
adalah suatu pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk individu dan atau
kelompok dalam upaya mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak
dan fungsi sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan modalitas fisik,
agen fisik, mekanis, gerak, dan komunikasi. Fisioterapi dapat melatih pasien
dengan olahraga khusus, penguluran dan bermacam-macam teknik dan
menggunakan beberapa alat khusus untuk mengatasi masalah yang dihadapi
pasien yang tidak dapat diatasi dengan latihan–latihan fisioterapi.

7
Orang yang menjalankan pelayanan Fisioterapi disebut Fisioterapis.
Fisioterapis adalah seseorang yang telah lulus pendidikan fisioterapi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dimensi Pelayanan
Fisioterapi meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,
penyembuhan dan pemulihan gangguan sistem gerak dan fungsi dalam
rentang kehidupan dari praseminasi sampai ajal, yang terdiri dari upaya-
upaya:

a. Peningkatan dan pencegahan (promotif dan preventif), Pelayanan


fisioterapi dapat dilakukan pada pusat kebugaran, pusat kesehatan
kerja, sekolah, kantor, pusat panti usia lanjut, pusat olahraga, tempat
kerja/industri dan pada pusat-pusat pelayanan umum.

b. Penyembuhan dan pemulihan (Kuratif dan Rehabilitatif), pelayanan


fisioterapi dapat dilakukan pada rumah sakit, rumah perawatan, panti
asuhan, pusat rehabilitasi, tempat praktik, klinik privat, klinik rawat
jalan, puskesmas, rumah tempat tinggal, pusat pendidikan dan
penelitian.

Berdasarkan ruang lingkup pelayanan fisioterapi dan tuntutan kebutuhan


masyarakat, dibagi menjadi:

1. Fisioterapi Kesehatan Wanita

2. Fisioterapi Tumbuh Kembang Anak

3. Fisioterapi Kesehatan dan Keselamatan Kerja

4. Fisioterapi Usia Lanjut

5. Fisioterapi Olahraga

6. Fisioterapi Kesehatan Masyarakat

7. Fisioterapi Pelayanan Medik: pengembangan pelayanan fisioterapi


pelayanan medik didasari pada spesifikasi problem kesehatan pasien,

8
seperti fisioterapi Muskuloskeletal (penyembuhan dan pemulihan
gangguan anggota gerak tubuh terdiri dari otot, tulang, sendi, jaringan
ikat), Fisioterapi Kardiovaskulopulmonal (penyembuhan dan
pemulihan pada gangguan jantung, pembuluh darah, dan paru),
Fisioterapi Neuromuskular (penyembuhan dan pemulihan pada
gangguan sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi), Fisioterapi
Integument (penyembuhan dan pemulihan pada kecacatan fisik dan
kulit).

Fisioterapi dalam melaksanakan praktik fisioterapi berwenang untuk


melakukan:

1. Asesment Fisioterapi.

2. Diagnosa Fisioterapi.

3. Perencanaan Fisioterapi.

4. Intervensi Fisioterapi.

5. Evaluasi/re-evaluasi/re-asesmen.

Fisioterapi dapat melaksanakan praktik Fisioterapi pada saranan


kesehatan, praktik perseorangan dan/atau berkelompok. Fisioterapi dalam
melakukan praktik Fisioterapi dapat menerima pasien/klien dengan atau tanpa
rujukan.

4.2. Strategi Pemasaran


1. Tempat

Tempat merupakan komponen yang memunculkan pertimbangan


tentang dimana dan kapan kelompok sasaran akan melakukan perilaku
yang diinginkan. Seperti contoh, intervensi dapat mencakup
penawaran pemeriksaan tekanan darah dan pemberian intervensi IR
saat bakti sosial.

.a Harga

9
Merupakan komponen yang memunculkan perencanaan intervensi
dengan metode insentif maupun non-insentif (dapat bersifat moneter
seperti adanya diskon atau non-moneter yaitu penghargaan sesuai
standar yang ada) untuk meminimalisir hambatan masyarakat dalam
perubahan perilaku.

.b Produk

Merupakan komponen yang mencakup intervensi, obyek, atau


pelayanan yang mendukung atau memfasilitasi perubahan sikap
masyarakat yang diharapkan (Gerardi, 2003). Menurut Bryant et all,
product dibedakan lagi menjadi dua yaitu the core product (apa yang
akan didapatkan masyarakat ketika mereka merubah perilaku) dan the
actual product (apa perubahan perilaku yang diinginkan) (2005).
.c Policy

Komponen ini memunculkan pertimbangan untuk mendorong


perubahan kebijakan dan aturan sebagai komponen dari rencana
pemasaran (misalnya adanya tujuan untuk mengubah lingkungan yang
mendukung perubahan masyarakatnya).

4.3. Analisis Aspek Finansial


Analisis aspek finansial adalah analisis untuk mengukur kelayakan suatu
proyek dari sisi finansial. Analisis ini juga untuk mengukur parameter biaya
dan pendapatan dari proyek yang akan dilaksanakan.
.d Modal Awal

10
Perhitungan laba/rugi pertahun
 Pendapatan Pertahun = Rp. 37.500.000,00 x 12 bulan
= Rp. 450.000.000,00
 Laba/Rugi Bersih = Pendapatan – Biaya
= Rp. 450.000.000,00 – Rp. 333.411.500,00
= Rp. 116.588.500,00

b. Anggaran Biaya

11
4.4. Analisa Beneefit Cost
Berikut ini adalah perhitungan PV benefit dan biaya proyek Praktik Fisioterapi
“Mentari Fajar” dalam kurun waktu 19 tahun dengan Social Discount Rate =
15% per tahun.

12
Setelah dilakukan perhitungan PV benefit dan biaya proyek pada social
discount rate = 15% dapat diasumsikan jumlah benefit yang diterima selama 19
tahun kedepan kurang lebih adalah dan Rp9,700,841,639.64 jumlah biaya yang
dikeluarkan adalah kurang lebih Rp8,649,755,260.83 Dengan begitu, dapat
dilakukan perhitungan mengenai net present value dari arus benefit dan biaya
(NPV) dan Internal Rate of Return (IRR).
Net Present Value dari arus benefit dan biaya sampai tahun 2027 (NPV)
Dengan jumlah nilai sekarang dari benefit sebesar Rp9,700,841,639.64
dan jumlah nilai sekarang dari biaya sebesar Rp8,649,755,260.83 . maka, NPV
sebesar Rp9,700,841,639.64 – Rp8,649,755,260.83 . = Rp1,051,086,378.81.
Jadi, hasil net present value dalam jangka waktu 19 tahun sebesar
Rp1,051,086,378.81.

Dengan demikian dapat dilakukan perhitungan mengenai Net Present


Value dari arus benefit dan biaya (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR) dan
Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C) guna menentukan apakah proyek tersebut layak
atau tidak. Namun untuk menghitung Internal Rate of Return (IRR) diperlukan
lebih dari satu discount rate, yang pada kesempatan ini menggunakan i1 = 15%
dan i2 = 50% untuk perhitungan sampai tahun 2028.
Tabel Perhitungan PV Benefit dan Biaya Proyek Praktik Fisioterapi
“Mentari Fajar” pada Social Discount Rate = 50%.

13
Dengan perhitungan Present Value biaya dan benefit pada social discount
rate (i2) sampai tahun 2028 sebesar 50% maka dapat diasumsikan bahwa jumlah
benefit yang diterima selama 19 tahun kurang lebih adalah sebesar
Rp34,575,612,372.11 dengan jumlah biaya yang dikeluarkan kurang lebih sebesar
Rp41,597,168,049.98 sehingga diperoleh Net Present Value (NPV2) sebesar
Rp34,575,612,372.11 - Rp41,597,168,049.98 = -Rp 7,021,555,677.87

Berdasarkan perhitungan diatas sampai tahun 2028 dalam bentuk table


maka dapat ditentukan antara lain:

1. Net Present Value dari Arus Benefit dan Biaya (NPV)


Dengan jumlah nilai sekarang dari benefit sebesar Rp9,700,841,639.64
dan jumlah nilai sekarang dari biaya sebesar Rp8,649,755,260.83 .
maka, NPV sebesar Rp9,700,841,639.64 – Rp8,649,755,260.83 . =
Rp1,051,086,378.81. Jadi, hasil net present value pada tingkat suku
bunga 15% dalam jangka waktu pertahun sebesar Rp1,051,086,378.81
(lebih besar dari nol).
2. Internal Rate Return (IRR) per-tahun

Dari data table diatas maka didapat:

i1 = 15% dengan NPV1 = Rp1,051,086,378.81

i2 = 50% dengan NPV2 = -Rp 7,021,555,677.87

Maka dapat dihitung IRR dengan:

IRR = 0,15 + 0,045

IRR = 0,195

14
IRR sebesar 0,195 lebih besar dari social discount rate 15% (0,15)

3. Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C)


Tahun Present Value
(t) Jumlah Biaya (Ct) Jumlah Benefit (Bt) Bt - Ct
-9 Rp1,462,261,567 Rp0 -Rp1,462,261,567
-8 Rp1,019,913,401 Rp1,376,560,288 Rp356,646,887
-7 Rp886,881,218 Rp1,197,008,946 Rp310,127,728
-6 Rp771,201,059 Rp1,040,877,345 Rp269,676,285
-5 Rp670,609,617 Rp905,110,734 Rp234,501,117
-4 Rp583,138,797 Rp787,052,813 Rp203,914,015
-3 Rp507,077,215 Rp684,393,750 Rp177,316,535
-2 Rp440,936,709 Rp595,125,000 Rp154,188,291
-1 Rp383,423,225 Rp517,500,000 Rp134,076,775
0 Rp333,411,500 Rp450,000,000 Rp116,588,500
1 Rp289,923,043 Rp391,304,348 Rp101,381,304
2 Rp252,106,994 Rp340,264,650 Rp88,157,656
3 Rp219,223,473 Rp295,882,305 Rp76,658,831
4 Rp190,629,107 Rp257,288,961 Rp66,659,853
5 Rp165,764,441 Rp223,729,531 Rp57,965,090
6 Rp144,142,992 Rp194,547,418 Rp50,404,426
7 Rp125,341,732 Rp169,171,668 Rp43,829,936
8 Rp108,992,811 Rp147,105,798 Rp38,112,987
9 Rp94,776,357 Rp127,918,085 Rp33,141,728

Dengan data diatas dapat menghitung Net B/C sebagai berikut:

Net B/C = 1,7188


Net B/C Sebesar 1,7188 (lebih besar dari 1)

Net B/C Ratio 1,7188 (lebih besar dari 1) memiliki arti setiap
penambahan biaya Rp 1,00 maka akan menambah net benefit sebesar Rp
1,7188 dan karena B/C > 1, maka usaha ini layak untuk
diusahakan/dikembangkan.

15
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis proyek yang telah dibahas dapat diketahui bahwa
hasil dari NPV dan IRR pada tingkat suku bunga 15% sampai tahun 2028 adalah
sebagai berikut:
NPV = Rp1,051,086,378.81 (lebih besar dari 0)
IRR = 0,195 (lebih besar dari tingkat suku bunga 15%)
Net B/C = 1,7188 > 1
Ini berarti bahwa proyek Praktik Fisioterapi “Mentari Fajar” ini layak
untuk dikembangkan. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil NPV lebih besar
daripada 0 dan hasil IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku yang
berarti bahwa jika proyek ini dikembangkan maka penerimaan yang akan dicapai
akan sesuai dengan biaya yang telah dikeluarkan.

5.2. Saran
Akhirnya makalah yang berjudul Evaluasi Proyek Bidang Kesehatan
Praktik Fisioterapi “Mentari Fajar” dapat kami selesaikan dengan baik. Kami
menyadari masih terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan adanya kritik maupun saran demi makalah yang
lebih baik kedepannya. Kami juga berharap makalah ini dapat bermanfaat dan
berguna sebagai sarana belajar.

16
Daftar Pustaka

1. Wikipedia. fisioterapi. https://id.wikipedia.org/wiki/Fisioterapi. (diakses pada 8


Mei 2019)

17

Anda mungkin juga menyukai