Downloads »
Praktikum »
Kesehatan
Karya ilmiah »
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kemiskinan
Dalam kamus ilmiah populer, kata “Miskin” mengandung arti tidak berharta (harta yang ada
tidak mencukupi kebutuhan) atau bokek. Adapun kata “fakir” diartikan sebagai orang yang
sangat miskin. Secara Etimologi makna yang terkandung yaitu bahwa kemiskinan sarat dengan
masalah konsumsi. Hal ini bermula sejak masa neo-klasik di mana kemiskinan hanya dilihat dari
interaksi negatif (ketidakseimbangan) antara pekerja dan upah yang diperoleh.
Kemiskinan juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tersebut tidak
dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari atau bisa dikatakan dengan suatu kondisi serba
kekurangan dalam arti minimnya materi yang dimana mereka ini tidak dapat menikmati fasilitas
pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kemudahan-kemudahan lainnya yang tersedia pada jaman
modern.
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka perkembangan arti definitif
dari pada kemiskinan adalah sebuah keniscayaan. Berawal dari sekedar ketidakmampuan
memenuhi kebutuhan konsumsi dasar dan memperbaiki keadaan hingga pengertian yang lebih
luas yang memasukkan komponen-komponen sosial dan moral. Misal, pendapat yang diutarakan
oleh Ali Khomsan bahwa kemiskinan timbul oleh karena minimnya penyediaan lapangan kerja
di berbagai sektor, baik sektor industri maupun pembangunan. Senada dengan pendapat di atas
adalah bahwasanya kemiskinan ditimbulkan oleh ketidakadilan faktor produksi, atau kemiskinan
adalah ketidakberdayaan masyarakat terhadap sistem yang diterapkan oleh pemerintah sehingga
mereka berada pada posisi yang sangat lemah dan tereksploitasi. Arti definitif ini lebih dikenal
dengan kemiskinan struktural.
Kemiskinan dapat dibedakan menjadi tiga pengertian: kemiskinan absolut, kemiskinan relatif
dan kemiskinan kultural. Seseorang termasuk golongan miskin absolut apabila hasil
pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup
minimum: pangan, sandang, kesehatan, papan, pendidikan. Seseorang yang tergolong miskin
relatif sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan namun masih berada di bawah
kemampuan masyarakat sekitarnya. Sedang miskin kultural berkaitan erat dengan sikap
seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat
kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya.
B. Indikator-Indikator Kemiskinan
Untuk menuju solusi kemiskinan penting bagi kita untuk menelusuri secara detail indikator-
indikator kemiskinan tersebut. Adapun indikator-indikator kemiskinan sebagaimana di kutip dari
Badan Pusat Statistika, antara lain sebagai berikut :
1. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (sandang, pangan dan papan).
2. Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan, pendidikan, sanitasi, air
bersih, dan transportasi).
3. Tidak adanya jaminan masa depan (karena tiadanya investasi untuk pendidikan dan keluarga).
4. Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun massa.
5. Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan terbatasnya sumber daya alam.
6. Kurangnya apresiasi dalam kegiatan sosial masyarakat.
7. Tidak adanya akses dalam lapangan kerja dan mata pencaharian yang berkesinambungan.
8. Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental.
9. Ketidakmampuan dan ketidaktergantungan sosial (anak-anak terlantar, wanita korban kekerasan
rumah tangga, janda miskin, kelompok marginal dan terpencil).
C. Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan
Ada dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yaitu kemiskinan alami dan
kemiskinan buatan. Kemiskinan alami terjadi akibat sumber daya alam (SDA) yang terbatas,
penggunaan teknologi yang rendah dan bencana alam. Kemiskinan buatan diakibatkan oleh
imbas dari para birokrat kurang berkompeten dalam penguasaan ekonomi dan berbagai fasilitas
yang tersedia, sehingga mengakibatkan susahnya untuk keluar dari kemelut kemiskinan tersebut.
Dampaknya, para ekonom selalu gencar mengkritik kebijakan pembangunan yang
mengedepankan pertumbuhan ketimbang dari pemerataan.
Di bawah ini beberapa penyebab kemiskinan menurut pendapat Karimah Kuraiyyim, yang
antara lain adalah:
1. Merosotnya standar perkembangan pendapatan per-kapita secara global.
Yang penting digaris bawahi di sini adalah bahwa standar pendapatan per-kapita bergerak
seimbang dengan produktivitas yang ada pada suatu sistem. Jikalau produktivitas berangsur
meningkat maka pendapatan per-kapita pun akan naik. Begitu pula sebaliknya, seandainya
produktivitas menyusut maka pendapatan per-kapita akan turun beriringan. Berikut beberapa
faktor yang mempengaruhi kemerosotan standar perkembangan pendapatan per-kapita:
Naiknya standar perkembangan suatu daerah.
Politik ekonomi yang tidak sehat.
Faktor-faktor luar negeri, diantaranya:
1) Rusaknya syarat-syarat perdagangan
2) Beban hutang
3) Kurangnya bantuan luar negeri, dan
4) Perang
2. Menurunnya etos kerja dan produktivitas masyarakat.
Terlihat jelas faktor ini sangat urgent dalam pengaruhnya terhadap kemiskinan. Oleh
karena itu, untuk menaikkan etos kerja dan produktivitas masyarakat harus didukung dengan
SDA dan SDM yang bagus, serta jaminan kesehatan dan pendidikan yang bisa
dipertanggungjawabkan dengan maksimal
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, dapat
disimpulkan bahwa masalah dasar pengentasan kemiskinan bermula dari sikap pemaknaan kita
terhadap kemiskinan. Kemiskinan adalah suatu hal yang alami dalam kehidupan. Dalam artian
bahwa semakin meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka kebutuhan pun
akan semakin banyak. Pengentasan masalah kemiskinan ini bukan hanya kewajiban dari
pemerintah, melainkan masyarakat pun harus menyadari bahwa penyakit sosial ini adalah tugas
dan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah:
1. Pemerintah sebaiknya menjalankan program terpadu secara serius dan bertanggung jawab agar
dapat segera mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia
2. Sebagai warga negara Indonesia yang baik, mari kita dukung semua program pemerintah dengan
sungguh-sungguh demi masa depan bangsa dan negara Indonesia terbebas dari kemiskinan.
3. Marilah kita tingkatkan kepedulian dan kepekaan sosial untuk membantu saudara kita yang
masih mengalami kemiskinan.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://litamardiana.blogspot.com/2012/11/masalah-kemiskinan-di-indonesia.html
2. http://yulliasurriaunnes.blogspot.com/2012/07/permasalahan-sosial-makalah-kemiskinan.html
3. http://lasonearth.wordpress.com/makalah/makalah-kewarganegaraan-kemiskinan/
4. http://appifrend.wordpress.com/2011/12/25/makalah-masalah-kemiskinan-dan-
penanggulangannya/