PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP) yang bertanggungjawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya
pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas berfungsi
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perseorangan (UKP) tingkat pertama. Agar Puskesmas dapat mengelola upaya kesehatan
dengan baik maka Puskesmas harus menyusun rencana kegiatan yang tertuang dalam rencana
tahunan. Perencanaan ini harus disusun dengan mempertimbangkan hasil analisa dari sisi
pandang masyarakat yang dilakukan melalui Survey Mawas Diri (SMD).
Survei Mawas Diri (SMD) adalah kegiatan untuk mengenali keadaan dan masalah
yang dihadapi masyarakat, serta potensi yang dimiliki masyarakat untuk mengatasi masalah
tersebut. Potensi yang dimiliki antara lain ketersediaan sumber daya, serta peluang – peluang
yang dapat dimobilisasi. Hal ini penting untuk diidentifikasi oelh masyarakat sendiri, agar
selanjutnya masyarakat dapat digerakkan untuk berperan serta aktif memperkuat upaya –
upaya perbaikkannya, sesuai batas kewenangannya.
Hasil Survey Mawas Diri (SMD) yang sudah dilakukan bersama masyarakat ini
selanjutnya dibahas bersama dengan perwakilan warga Kelurahan dan masyarakat untuk
selanjutnya dilakukan kegiatan perumusan dan penentuan prioritas masalah dalam sebuah
forum Musyawarah Masyarakat Desa/ Kelurahan (MMD). Ini merupakan sebuah forum
pertemuan perwakilan warga Kelurahan untuk membahas Survei Mawas Diri (SMD) dan
merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang diperoleh dari hasil SMD.
Kegiatan MMD sangat penting untuk dilaksanakan dalam rangka menyusun
perencanaan kegiatan Puskesmas agar sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh
masyarakat di wilayah kerja.
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah pertemuan seluruh warga desa untuk
membahas hasil Survei Mawas Diri (SMD) dan merencanakan penanggulangan masalah
kesehatan yang diperoleh dari Survei Mawas Diri (SMD) (Depkes RI, 2007).
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan MMD adalah sebagai berikut :
1. Musyawarah masyarakat Desa harus dihadiri oleh pemuka masyarakat desa, petugas
Puskesmas, dan sector terkait kecamatan (seksi pemerintahan dan pembangunan,
BKKBN, pertanian, agama, dll).
2. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) dilaksanakan di balai desa atau tempat pertemuan
lain yang ada di desa.
3. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) dilaksanakan segera setelah SMD dilaksanakan.
1. Pembukaan dilakukan oleh Kepala Desa dengan menguraikan tujuan MMD dan
menghimbau seluruh peserta agar aktif mengemukakan pendapat dan pengalaman
sehingga membantu pemecahan masalah yang dihadapi bersama.
2. Perkenalan peserta yang dipimpin oleh Kader untuk menimbulkan suasana keakraban.
3. Penyajian hasil survey oleh kader selaku pelaksana SMD.
4. Perumusan dan penentuan prioritas masalah kesehatan atas dasar pengenalan masalah
kesehatan dan hasil SMD dilanjutkan dengan rekomendasi teknis dari petugas kesehatan
di Desa/ Bidan di Desa.
5. Menggali potensi dan mengenali potensi yang ada di masyarakat untuk memecahkan
masalah yang dihadapi.
6. Penyusunan rencana kerja penanggulanan masalah kesehatan yang dipimpin oleh Kepala
Desa.
7. Menyimpulkan hasil MMD berupa penegasan tentang rencana kerja oleh Kepala Desa.
8. Penutup.
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Kelurahan Nagrikidul 3
Tindak lanjut Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah kader/ tokoh
masyarakat membantu Kepala Desa menyebarkan hasil musyawarah/ MMD berupa rencana
kerja penanggulangan masalah kesehatan dan membantu menindaklanjuti untuk kegiatan –
kegiatan selanjutnya.
C. PESERTA MMD
Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa di Kelurahan Nagrikidul dihadiri oleh :
1. Kepala Kelurahan Nagrikidur beserta jajarannya
2. Perwakilan dari Dinas Kesehatan
3. Kepala UPTD Puskesmas DTP Purwakarta
4. BABINKAMTIBMAS
5. Penanggung jawab UKM UPTD Puskesmas DTP Purwakarta
6. Bidan Wilayah Kelurahan Nagrikidul
7. RW, RT dan Kader wilayah Kelurahan Nagrikidul
8. PLKB dari BKBPIA
9. LPM
NO KEGIATAN MASALAH
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hasil dari Musyawarah Masyarakat Desa/ Kelurahan diperoleh kesimpulan :
1. Terdapat hari khusus untuk pemeriksaan ibu hamil wilayah Nagrikidul di Puskesmas
Purwakarta agar ibu hamil tidak mengantri lama.
2. Kerjasama semua pihak di lingkungan posyandu untuk mensosialisasikan untu dating ke
posyandu.
3. Administrasi KTP KK untuk ibu hamil yang di bawah umur akan dipermudah (jika
belum mempunyai)
4. Akan diadakan Posyandu Remaja di RW 07 Kelurahan Nagrikidul.
B. SARAN
Beberapa saran yang dianggap perlu dan berguna menurut penulis adalah sebagai berikut :
1. Agar masyarakat dapat membantu dalam menanggulangi maslah yang ada, selain itu agar
masyarakat bisa sadar akan kesehatan diri dan kebersihan lingkungan
2. Diharapkan Kepala Kelurahan untuk meningkatkan perannya dalam pelaksanaan tindak
lanjut masalah yang telah disepakati, sehingga tujuan dari pelaksanaan program ini akan
tercapai sesuai dengan target yang diharapkan.