Anda di halaman 1dari 8

SISTEM HEMATOLOGI

A. DARAH
Merupakan medium transport tubuh 7-10 BB normal. Pada orang dewasa
lebih kurang 5liter.
Keadaan dan jumlah darah pada setiap orang tidak sama, tergantung usia,
pekerjaan, kondidi jantung dan pembuluh darah.
Fungsi :
1. Sebagai pembawa zat makanan.
2. Mengangkut oksigen dan CO2.
3. Mengangkut hormon.
4. Menjaga keseimbangan cairan tubuh.
5. Pengatur suhu tubuh.

Komponen Utama Darah

Plasma Darah

Plasma Darah adalah bagian cair darah yang terdiri atas air, elektrolit dan
protein darah (Fibrinogen, globulin, albumin dan lipprotein).

Fungsi :

1. Sebagai pelarut
2. Membawa mineral
3. Menyebabkan panas
4. Keseimbangan cairan
Fungsi :
Mengangkut CO2 dari paru-paru ke
seluruh tubuh

Sel Darah
Merah

Anatomi :
1. Berbentuk biokonkaf
2. Diameter 7 mikron Mengandung
3. Warnanya merah Hemoglobin
kekuningan karena
mengandung hemoglobin

Hemoglobin

Hemoglobin terdiri dari :


1. Heme : Gabungan protoporfirin dengan besi
2. Globin : Bagian protein yang terdiri atas 2 rantai alfa dan 2 rantai beta

Terdapat 300 molekul Hb dalam setiap sel darah merah. Berfungsi untuk
mengikat oksigen, juga menyerap CO2 dan ion hidrogen untuk dilepaskan di
paru. Oksigen hemoglobin merupakan hemoglobin yang berikatan dengan
O2.

Sel Darah Merah/Eritrosit

1. Pembentukan (eritropoesis) disumsun tulang


2. Pada produksi eritrosit sum-sum tulang memerlukan besi, vit B12, asam
folat, pridoksin (B6), koba;, asam amino dan tembaga.
3. Eritrosit hidup lebih kurang 120 hari, setelah itu eritrosit akan hancur
4. Normal Hb
Wanita : 12-16 gr/dl
Pria : 14-18 gr/dl
Sel Darah Putih/Leukosit

Fungsi sebagai pertahanan tubuh.

Normal : 4000-10.000 /mm3

 Neutrofil 3-5% (Batang) 50-70% (Segmen)


 Eusinofil 1-4% (600-300 sel/mm3)
 Basofil 0-1% (20-100 sel/mm3)
 Limfosit 20-35% (1750-3500 sel/mm3)
 Monosit 2-8% (200-600 sel/mm3)

Anatomi

 Bentuknya dapat berubah-rubah


 Dibentuk disusmsum tulang
 Tidak berwarna (bening)
 Yang bergranula : limfosit T dan B dan monosit
 Tidak bergranula/agra nulosit : eosinofil, basofil dan neutrofil.

Trombosit

Anatomi

 Berbentuk cakran bulat, oval, bikonveks, tidak berinti dan hidup


sekitar 10 hari
 Jumlah trombosit 150.000 – 400.000 /ml)
 30-40% terkonsentrasi dilimpa dan sisaya bersirkulasi dalam darah.

Fungsi

 Berperan dalam pembentukan bekuan darah


 Trombosit akan menjadi lengket dan menggumpal bersama
membentuk sumbat trombosit (platelet plug) yang akan menambal
daerah yang luka.
Plasma Darah

Plasma darah adalah bagian darah yang encer tanpa sel-sel darah. Warnanya
bening kekuningan, hampir 90% dari plasma terdiri atas air. Plasma diperoleh
dengan sel darah, plasma diberikan secara intra vena untuk :

1. Mengembalikan volume darah


2. Menyediakan substansi yang hilang dari darah klien. Misalnya fakator
pembekuan darah, I, VIII dan IX

Zat yang tekandung dalam plasma darah

1. Fibrinogen
2. Garam-garam mineral
3. Albumin, globulin
4. Asam amino, glukosa, lemak, mineral dan vitamin
5. Hormon
6. Antibody

B. Sumsum Tulang
Sumsum tulang sebagai tempat pembentuk sel darah
Pada orang dewsa normal menghasilkan dan melepaskan kurang lebih 2,5
juta sel darah merah, 2.5 juta trombosit dan satu juta granulosit per kg BB
C. Limpa
Fungsi :
1. Pembentukan eritrosit (hanya pada janin)
2. Destruksi sel erittrosit tua
3. Penyimpanan zat besi dari seal yang dihancurkan
4. Produksi bilirubin
5. Pembentukan limfosit
6. Pembentukan imunoglobulin
7. Pembuangan partikel asing dari darah
PENGKAJIAN

A. DATA SUBJEKTIF

1. Riwayat kesehatan lalu

Anamnessa riwayat

 Anemia
 Leukemia
 Gangguan liver
 Gangguan limpa
2. Persepsi Sehat - Pola Penanganan Kesehatan : kelemahan, riw. tranfusi
3. Kesehatan Keluarga: anemia, leukemia, perdarahan, masalah pembekuan.
4. Pola Metabolisme-Nutrisi : kesulitan makan, pembengkakan pada lipatan
ketiak, leher, lipatan paha
5. Pola Eliminasi : BAB berwarna hitam kencing berdarah, urine output
berkurang

6. Pola Latihan-Aktifitas : rasa lelahan yang berlebihan, bernafas pendek-


pendek,
perdarahan dan/atau memar setelah beraktifitas

7. Pola Istirahat-Tidur : rasa lelahan dan/atau kelelahan yang lebih dari


biasanya, merasa baik setelah beristirahat.

8. Pola Persepsi-Kognitif : masalah penglihatan, pendengaran, pengecapan,


perubahan fungsi mental
9. Pola Berhubungan-Peran

10. Pola Reproduksi-Seksual : masalah hematology yang menyebabkan


masalah seksual.

11. Pola Toleransi Stres-Koping: system dukungan (lingkungan)


12. Pola Keyakinan-Nilai : konflik antara rencana terapi dan sisteem
keyakinannilai yang di anut
13. Obat-obatan : Riwayat menggunakan obat-obatan

B. Data Objektif

Pemeriksaan Fisik

1. Kulit : pucat, kemerah-merahan (polisitemia), jaundis karena


penumpukan pigmen empedu
2. Kuku : teraba rigid memanjang, datar dan cekung
3. Mata : jaundis pada sclera, pucat pada konjungtiva, dilatasi vena-vena
akibat polisitema
4. Mulut : pucat, ulserasi gusi dan mukosa, infiltrasi pada gusi
5. Kelenjar getah bening : pembesaran akibat infeksi
6. Dada : pelebaran mediastinum, takikardia, murmur, angina pectoris
7. Abdomen : hepatomegali akibat dari leukemia, sirosis atau fibrosis
sekunder terhadap kelebihan zat besi
8. Punggung dan ekstremitas : Nyeri
PEMERIKASAAN DIAGNOSTIK

LABORATORIUM

1. PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP

 Jenis pemeriksaan

 HB, Mengukur kapasitas pengangkutan gas oleh sel darah merah

 HCT, Mengukur volume sel dari darah merah yang diekspresikan sebagai
persentasi dari volume darah total

 TOTAL RBC, Hitung jumlah sel darah merah dalam sirkulasi

 WBC, Mengukur jumlah total leukosit

 Platelet, Mengukur jumlah platelet untuk mempertahankan fungsi


pembekuan (tidak mengukur kualitas fungsi platelet)
2. PEMERIKSAAN FAKTOR PEMBEKUAN

 Jumlah platelet, Hitung jumlah dari platelet dalam sirkulasi

 Protrhrombin time (PT), Pengkajian koagulasi ekstrinsik dengan


mengukur factor I, II, V, VII, X
 Activated partial thromboplastin time (APTT), Pengkajian koagulasi
inntrinsik dengan mengukur factor I, II, V, VIII, IX, X, XI, XII;
memanjang bila menggunakan heparin

3. BERBAGAI PEMERIKSAAN DARAH


o Billirubin, Mengukur tingkat hemolisis sel darah merah atau
ketidakmampuan liver untuk mengekskresikan jumlah normal
bilirubin; meningginya bilirubin indirek dengan masalah hemolitik
 Iron Serum, Refleksi dari jumlah iron dikombinasi dengan protein dalam
serum; akurat mengindikasikan status penyimpanan iron dan
penggunaannya

4. PEMERIKSAAN SISTEM HEMATOLOGI


 Pemeriksaan Urine, Pengukuran menggunakan elektroporetik untuk
medeteksi adanya protein Bence Jones, yang dapat terjadi pada kondisi
multiple myeloma, hasil negative mengindikasikan pasien normal

 Radiology Lymphangiograp raphy, Tujuannya adalah untuk mengevaluasi


nodus lymph secara cermat. Radiopaque zat kontras berupa minyak di
infuskan perlahan ke dalam pembuluh lymph melalui jarum kecil pada
dorsal kaki.
 Radioghraph segera diambil dan juga pada hari berikutnya.

 Computed tomography (CT), Pemeriksaan radiology noninvasive


menggunakan computer dan sinar –x mengevaluasi limpa, liver atau nodus
lymph

 Magnetic resonance imaging (MRI), Prosedur noninvasive memberikan


gambaran sensitive dari jaringan lunak tanpa menggunakan zat kontras.
Tanpa ionisasi radiasi. Teknik ini digunakan untuk mengevaluasi limpa,
liver, dan nodus lymph

 Biopsy Bone marrow, Dengan teknik mengeluarkan sumsum tulang


melalui area anestesi local untuk mengevaluasi status jaringan
pembentukan darah. Digunakan untuk mendiagnosa multiple myeloma,
semua tipe leukemia, dan beberapa limpoma dan tumor (misalnya tumor
payudara). Juga untuk mengkaji kemanjuran terapi leukemia

 Lymp node biopsy, Tujuan untuk pemeriksaan histology lymph untuk


menentukan diagnosis dan terapi

Anda mungkin juga menyukai