DISUSUN OLEH:
KELOMPOK I
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karna berkat
Rahmat dan Karunianya kami bisa menyelesaikan tugas mata kuliah “Kajian
Kurikilum Fisika” dengan pokok pembahasan “Konsepsi Kurikulum dan Fisika”.
Dalam penyusan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kami mengharapkann Kritik dan Saran
untuk kesempurnaan makalah yang berikutnya. Semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
Sampul......................................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar isi.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................4
1.3 Tujuan...............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................6
3.1 Kesimpulan...................................................................................................16
Daftar Pustaka........................................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
Makna akhir dari hasil pendidikan seseorang individu terletak pada sejauh
mana hal yang telah dipelajari dapat membantunya dalam menyesuaikan diri
dengan kebutuhan-kebutuhan hidupnya dan pada tuntutan masyarakat. Berdasarkan
pengalaman-pengalaman yang didapat di sekolah dan di luar sekolah ia memiliki
sejumlah pengetahuan, kecakapan, minat-minat, dan sikap-sikap. Dengan
pengalaman-pengalaman itu ia secara berkesinambungan dibentuk menjadi seorang
pribadi seperti apa yang dia miliki sekarang dan menjadi seorang pribadi tertentu di
masa mendatang.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2.2 Konsepsi-Konsepsi Kurikulum
1. Kurikulum Humanistik
Kurikulum humanistik bertolak dari asumsi bahwa anak adalah pertama dan
utama dalam proses pendidikan.anak adalah subjek yang menjadi sentral aktivitas
pendidikan. Anak memiliki sejumlah potensi, kemampuan, dan kekuatan untuk
berkembang sendiri. Para pendidik humanis juga berpegang pada konsep Gestalt.
Artinya, anak merupakan satu kesatuan yang menyeluru.
a. Tujuan
7
Para ahli kurikulum humanistik mempercayai bahwa fungsi kurikulum
memberikan pengalaman kepada setiap siswa untuk menunjang secara intrinsik
tercapainya perkembangan dan kemerdekaan pribadi. Mereka memandang tujuan
pendidikan sebagai proses perkembangann pribadai yang dinamis dan diarahkan
kepada pertumbuhan, integrasi, otonomi kepribadian,,sikap sehat terhadap diri
sendiri, orang lain, dan belajar. Aktualisasi diri merupakan inti kurikulum
humanistik, artinya perwujudan diri yang ideal sebagai suatu kebutuhan. Dengan
demikian anak tidak saja bertambah pengetahuannya, tetapi berkembang dalam segi
estetika maupun moralnya.
b. Metode
c. Organisasi
d. Evaluasi
8
2. Kurikulum rekontruksi sosial
a) Tujuan
b) Metode
Guru dapat membantu anak didik menemukan minatnya dan para pembuat
kurikulum bisa menghubungkan tujuan nasional dengan tujuan ank didik. Jika
demikian, anak didik dapat menggunakan minatnya untuk memecahkan masalah-
maslah sosial. Karena itu, dalam proses belajar mengajar dibutuhkan kerja sama
yang erat antara lembaga pendidikan dengan kemasyarakatan.
c) Evaluasi
9
Evaluasi ditujukan kepada penilaian kecakapan anak didik dalam
menghadapi tujuan-tujuan kualitatif kurikulum rekorntruksi sosial. Bentuk evaluasi
yang lebih ketat diadakan pada akhir tahun ajaran, berupa ujian kmprehensif.
Evaluasi tidak hanya menilai apa yang dikuasai oleh siswa, tetapi juga menilai
pengaruh kegiatan-kegiatan sekolah terhadap masyarakat.
3. Kurikulum teknologi
1. Tujuan
Lebih menekankan pada segi perilaku dan empirik. Hasil dan proses belajar
dijabarkan dalam bentuk-bentuk yang dapat diukur atau diamati.perilaku yang
diinginkan tersebut dirumuskan dalam tujuan spesifik dan operasional yang lazim
dikenal dengan tujuan instruksional khusus (TIK).
2. Metode
10
yang telah dirumuskan sebelummya.pemahaman intruksional mengikuti langkah
berikut:
Pemahaman tujuan
Kegiatan
Pengetahuan tentang hasil
Organisasi
Evaluasi
Model pengembangan kurikulum
Ini merupakan tipe tertua, sejak adanya sekolah hingga sekarang. Tipe
kurikulum ini sangat praktis, mudah disusun, mudah dilaksanakan, dan dievaluasi,
serta mudah digabungkan dengan tipe kurikulum lain.
11
2. Metode
Kedua metode ini sering digunakan dalam kurikulum akademis. Setiap ide
dijelaskan dan diuraikan sehingga dapat dimengerti. Masalah yang timbul di antara
berbagai disiplin dirumuskan dan disesuaikan, bahkan diajarkan pula metode untuk
memeriksa suatu kebenaran disiplin.
Organisasi
2. Integrated
12
Dalam organisasi ini dipelajari bagaimana konsep dalamsuatu disiplin ilmu
dihubungkan dengan konsep-konsep disiplin ilmu lain. Disiplin-disiplin itu
tetap dipertahankan identitasnya yang terpisah. Misalnya, sejarah, geografi,
dan bahasa inggris dapat diajarkan sehingga saling menunjang.
Comprehensive problem solving
Subjek matter tetap ada, permasalahan diambil dari permasalahan sosial sehari-
hari. Misalnya, riset, transportasi, rekreasi, dan konsumen. Anak didik harus
mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam ilmu sosial, matematika dan
seni dalam usahanya untuk memecahkan permasalahan secara optimal.
13
subjektif yang jujur, disamping standart keindahan dan cita rasa. Begitu juga, dalam
bidang matematika, nilai tertinggi yang diberikan kepada siswa, jika siswa
menguasai landasan aksiomanya, serta benar dalam perhitungannya. Dalam ilmu
kealaman, penilaian tertinggi bukan hanya diberikan kepada penilaian yang benar,
tetapi juga kepada proses berfikir yang siswa lakukan.
Fisika berasal dari bahasa Yunani yang berarti “alam”. Fisika adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari sifat dan gejala pada benda-benda di alam. Gejala-
gejala ini pada mulanya adalah apa yang dialami oleh indra kita, misalnya
penglihatan menemukan optika atau cahaya, pendengaran menemukan pelajaran
tentang bunyi, dan indra peraba yang dapat merasakan panas.1
Menurut sejarah, fisika adalah bidang ilmu yang tertua, karena dimulai dengan
pengamatan-pengamatan dari gerakan benda-benda langit, bagaimana lintasannya,
periodenya, usianya, dan lain-lain. Bidang ilmu ini telah dimulai berabad-abad yang
lalu, dan berkembang pada zaman Galileo dan Newton. Galileo merumuskan
hukum-hukum mengenai benda yang jatuh, sedangkan Newton mempelajari gerak
pada umumnya, termasuk gerak planet-planet pada sistem tata surya.
Awal mula adanya ilmu fisika ini lebih pada berbagai macam pertanyaan
yang timbul dalam benak manusia mengenai segala apa yang ada dan terjadi di alam
ini yang membuat manusia melakukan berbagai upaya guna mencari jawabannya.
Salah satunya adalah dengan melakukan pengamatan yang dilanjutkan dengan
penelitian yang akhirnya akan mendapatkan suatu hasil sebagai jawaban berupa
teori mengenai fenomena alam yang ada dalam hukum-hukum fisika.
14
Menurut KBBI, fisika yaitu ilmu tentang zat dan energi seperti panas,
bunyi, cahaya dan sebagainya.
Hough D Young yang mengatakan bahwa fisika adalah suatu ilmu yang
sangat dasar dari berbagai ilmu pengetahuan lain.
Menurut ensiklopedia, fisika adalah ilmu yang didalamnya mempelajari
benda dan gerakannya serta manfaatnya bagi kehidupan manusia.
Berdasarkan sejarah, fisika adalah ilmu tertua karena ilmu ini diawali
dengan kegiatan mengamati benda-benda yang ada di langit,
periodenya, bagaimana usianya dan lintasannya. Oleh sebab itu, fisika
merupakan salah satu ilmu pengetahuan alam yang paling dasar dan
banyak digunakan sebagai dasar untuk ilmu-ilmu lain yang berkaitan
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fisika berasal dari bahasa Yunani yang berarti “alam”. Fisika adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari sifat dan gejala pada benda-benda di alam. Gejala-
gejala ini pada mulanya adalah apa yang dialami oleh indra kita, misalnya
penglihatan menemukan optika atau cahaya, pendengaran menemukan pelajaran
tentang bunyi, dan indra peraba yang dapat merasakan panas.
16
Daftar Pustaka
Rosdakarya Offset.
Prof. Dr. Nana Syaodih S., pengembangan kurikulum teori dan praktek,
17