Anda di halaman 1dari 2

Nama : Salma Salsabiela Humaedi

NPM : 1810631210060

Kelas : 4B Farmasi

Mata Kuliah : Biologi Molekuler

Protein mempunyai struktur yang sangat kompleks. Struktur protein


memegang peranan penting dalam menentukan aktivitas biologisnya. Struktur
protein dapat dibedakan ke dalam 4 tingkatan, yaitu struktur primer, sekunder,
tersier dan kuartener.

Struktur primer adalah urut-urutan asam amino dalam rantai polipeptida yang
menyusun protein. Protein pertama yang berhasil ditentukan struktur primernya
adalah insulin, yaitu hormon yang berfungsi mengatur kadar gula darah.

Sebagai contoh insulin sapi terdiri dari dua rantai polipeptida, yang ditandai
dengan rantai A (terdiri dari 21 asam amino) dan rantai B (terdiri dari 30 asam
amino). Kedua rantai disatukan oleh ikatan silang disulfida (-S-S-) yang berasal dari
unit sistein (Cys). Selama bertahun-tahun, insulin yang diekstraksi dari pankreas
sapi digunakan untuk terapi bagi orang-orang yang menderita kekurangan insulin
(Diabetes). Kini insulin manusia telah dapat diproduksi melalui industri genetika.

Struktur sekunder berkaitan dengan bentuk dari suatu rantai polipeptida. Oleh
karena gaya-gaya nonkovalen, seperti ikatan hidrogen atau gaya dispersi, suatu
rantai polipeptida menggulung seperti spiral (alfa heliks) atau lembaran kertas
continues from (beta-pleated sheet), atau bentuk triple heliks.

Struktur tersier protein merupakan bentuk tiga dimensi dari suatu protein.
Bagaikan seutas mie yang diletakkan di dalam cawan, suatu rantai polipeptida dapat
melipat atau menggulung sehingga mempunya bentuk tiga dimensi tertentu. Struktur
tersier protein dikukuhkan oleh berbagai macam gaya, seperti ikatan hidrogen,
ikatan silang disulfida, interaksi hidrofobik atau hidrofilik, serta jembatan garam.

Setiap protein mempunyai bentuk tiga dimensi tertentu. Jadi semua molekul
hemoglobin sebagai contoh, mempunyai bentuk tiga dimensi yang sama. Bentuk tiga
dimensi protein sangat berperan dalam menentukan fungsi biologis protein tersebut.
Sering kali suatu molekul organik bukan protein terikat pada rantai polipeptida dalam
struktur tersiernya.

Sebagian protein hanya mengandung rantai tunggal polipeptida, tetapi yang


lain, yang disebut protein oligomer, terdiri dari dua atau lebih rantai. Sebagai contoh,
hemoglobin mempunyai empat rantai. Masing-maisng rantai merupakan subunit
protein. Susunan subunit-subunit dalam protein oligomer disebut struktur kuartener

Sumber :

 Sumardi, Yosaphat and Rosana, Dadan (2008) Biofisika. In: Struktur dan
Fungsi Sel. Jakarta: Universitas Terbuka
 Yuwono, Triwibowo. Biologi Molekuler. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai