Anda di halaman 1dari 4

KONSEP DASAR

MIOMA UTERI

A. Pengertian
Menurut Manuaba (2010), mioma uteri merupakan tumor jinak otot rahim, disertai jaringan
ikatnya sehingga dapat dalam bentuk padat, karena jaringan ikat ototnya dominan dan lunak.
Menurut Prawirohardjo (2011), mioma uteri merupakan tumor jinak yang strukturnya
adalah otot polos rahim. Mioma uteri terjadi pada 20%-25% perempuan diusia reproduktif,
tetapi oleh faktor yang diketahui secara pasti.

B. Etiologi
Menurut Prawirohardjo (2011), etiologi yang pasti terjadinya mioma uteri sampai saat ini
belum diketahui. Stimulasi estrogen diduga sangat berperan pada terjadinya mioma uteri. Hal
ini didukung oleh adanya mioma uteri yang banyak ditemukan pada usia reproduksi dan
kejadiannya rendah pada usia menopause. Namun diduga ada beberapa faktor yang
berhubungan dengan pertumbuhan mioma dirahim seperti pengaruh pada hormon, kelainan
genetik, makanan, umur, haid pada umur yang terlalu muda, dan juga riwayat kesehatan
keluarga.
Pada kehamilan pertumbuhan mioma uteri ini makin besar, tetapi menurun setelah
menopause. Perempuan nulipara mempunyai resiko yang tinggi untuk terjadinya mioma uteri,
sedangkan perempuan multipara mempunyai risiko relatif menurun untuk terjadinya mioma
uteri.

C. Klasifikasi
Menurut Manuaba (2010), klasifikasi mioma uteri adalah sebagai berikut :
1. Mioma submukosa
Mioma submukosa menempati lapisan dibawah endometrium, menonjol kedalam (kavum
uteri), memperluas permukaan ruangan rahim bertangkai dan dapat dikeluarkan melalui
kanalis servikalis. Pengaruhnya pada vaskularisasi dan luas permukaan endometrium
menyebabkan terjadinya perdarahan ireguler.
2. Mioma intramural
Mioma intramural berkembang diantara myometrium (otot rahim), dapat besar, padat
(jaringan ikat dominan), lunak (jaringan otot rahim dominan).
3. Mioma subserosa
Mioma subserosa tumbuh dibawah lapisan peritoneum, dapat bertangkai dan melayang
dalam kavum abdomen.
4. Mioma servikal
Mioma yang tumbuh di daerah serviks uteri.
Menurut Prawirohardjo (2011), mioma submukos dapat tumbuh bertangkai menjadi
polip kemudian dilahirkan melalui saluran serviks (mioma geburt).
Tempat tumbuh mioma dapat menjadi nekrosis dan infeksi yang diperkirakan karena
gangguan sirkulasi darah. Misalnya terjadi pada mioma yang dilahirkan hingga perdarahan
berupa metroragia atau menoragia disertai leukore dan gangguan-gangguan yang disebabkan
oleh infeksi dari uterus sendiri.

D. Tanda dan Gejala


Menurut Manuaba (2010), gejala klinik mioma uteri yakni :
1. Perdarahan tidak normal
a. Hipermenorea atau perdarahan banyak saat menstruasi, karena meluasnya permukaan
endometrium dalam proses menstruasi.
b. Gangguan kontraksi otot rahim.
c. Perdarahan berkepanjangan berakibat pada penderita mengeluh anemis karena kurang
darah, pusing, cepat lelah, dan mudah terjadi infeksi.
2. Penekanan rahim yang membesar
Penekanan rahim karena pembesaran mioma uteri dapat, yakni :
a. Terasa berat di abdomen bagian bawah.
b. Sukar miksi atau defekasi.
c. Terasa nyeri karena tertekan urat saraf.
3. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan kehamilan
a. Kehamilan dapat mengalami keguguran.
b. Persalinan prematuritas.
c. Gangguan saat proses persalinan.
d. Tertutupnya saluran indung telur menimbulkan infertilitas.
e. Kala ketiga terjadi gangguan pelepasan plasenta dan perdarahan.
4. Nyeri
Menurut Prawirohardjo (2011), mioma tidak menyebabkan nyeri dalam pada uterus
kecuali apabila kemudian terjadi gangguan vaskuler. Nyeri lebih banyak terkait dengan
proses degenerasi akibat oklusi pembuluh darah, infeksi, torsi tangkai mioma atau
kontraksi uterus sebagai upaya untuk mengeluarkan mioma subserosa dari kavum uteri.
Gejala abdomen akut dapat terjadi bila torsi berlanjut dengan terjadinya infark atau
degenarasi merah yang mengiritasi selaput peritoneum (seperti, peritonitis).

E. Diagnosis
Dengan berkembangnya ultrasonografi, baik abdominal maupun transvaginal, diagnosis
mioma uteri sangat dipermudah. MRI (magnetic resonance imaging) juga dapat dipergunakan
dalam kehamilan karena MRI tidak memakai radiasi ionisasi. CT-scan merupakan
kontraindikasi karena radiasi.

F. Penatalaksanaan
Menurut Saifuddin (2013), pilihan pengobatan mioma tergantung umur pasien, paritas,
status kehamilan, keinginan untuk mendapatkan keturunan lagi, keadaan umum dan gejala
serta ukuran lokasi jenis mioma uteri itu sendiri, tidak semua mioma uteri memerlukan
pengobatan bedah ataupun medikamentosa terumata bila mioma itu masih kecil dan tidak
menimbulkan gangguan atau keluhan. Walaupun demikian mioma uteri memerlukan
pengamatan 3-6 bulan, maksudnya setiap 3-6 bulan pemeriksaan pelvic atau USG pelvic
seharusnya diulang.
Dalam menopause dapat terhenti pertumbuhannya atau menjadi lisut. Apabila terlihat
adanya suatu perubahan yang berbahaya dapat terdeteksi dengan cepat agar dapat diadakan
tindakan segera. Apabila ukuran mioma uteri masih <5cm, maka bisa dilakukan terapi
konservatif yaitu penderita mioma uteri dilakukan pengawasan 3-6 bulan kedepan untuk
mengetahui perkembangan mioma. Sedangkan bila ukuran mioma >5 cm, maka akan
dilakukan terapi operatif.
Tindakan dalam penanganan mioma uteri, yakni :
1. Terapi Operatif
Miomektomi adalah pengambilan tempat tumbuhnya mioma saja tanpa pengangkatan
uterus.Miomektomi dilakukan bila masih mengingatkan keturunan dan syaratnya harus
dilakukan dilatasi kuretase dulu untuk menghilangkan kemungkinan keganasan
miomektomi cukup berhasil untuk mengontrol perdarahan kronik akibat mioma. Apabila
miomektomi ini dikerjakan karena keinginan memperoleh anak, maka kemungkinan akan
terjadi kehamilan dalam 30-50%. Perlu disadari bahwa 25-35% dari penderita tersebut
akan masih memerlukan histerektomi. Histerektomi adalah pengangkatan uterus yang
umumnya merupakan tindakan terpilih.Histerektomi dapat dilaksanakan perabdominal
atau pervaginam.
2. Radioterapi
Tindakan ini betujuan agar ovarium tidak berfungsi lagi sehingga penderita mengalami
menopause dan diharapkan akan menghentikan perdarahan nantinya. Radioterapi ini
umumnya hanya dikerjakan kalau terdapat kontraindikasi tersebut makin berkurang.
Radioterapi hendaknya hanya dikerjakan apabila tidak ada keganasan pada uterus.

Anda mungkin juga menyukai