Anda di halaman 1dari 5

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN

NOMOR : 264/Kpts/OT.140/4/2006

TENTANG

PENETAPAN FOCAL FOINT ORGANISASI PERLINDUNGAN


TUMBUHAN NASIONAL (NASIONAL PLANT PROTECTION
ORGANIZATION)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERTANIAN,

Menimbang : a. bahwa Indonesia sebagai salah satu negara yang


terikat dengan konvensi perlindungan tumbuhan
internasional (international Plant Protection
Convention), memiliki komitmen melaksanakan
ketentuan yang tercantum di dalam konvensi
tersebut;
b. bahwa untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Focal
Point organisasi perlindungan tumbuhan nasional
(National Plant Protection Organization);

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang


Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara
Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran negara
Nomor 3478);
2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang
Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Lembaran
Negara Tahun 1992 Nomor 56, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 482);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 tentang
Perlindungan Tanaman (Lembaran Negara Tahun
1995 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3586);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002
tentang Karantina Tumbuhan (Lembaran Negara
Tahun 2002 Nomor 35, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4196);
5. Keputusan Presiden Nomor 2 Tahun 1977 tentang
Retifikasi Amandemen International Plant
Protection Convention;
6. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang
Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
Belanja Negara (Lembaran Negara Tahun 2002
Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4212);
7. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004
tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu;
8. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi,
dan Tata Kerja Kementerian Republik Indonesia
juncto Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005;
9. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang
Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian
Negara Republik Indonesia;
10. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 299/Kpts/-
OT.140/7/2005 tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Departemen Pertanian;
11. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 341/Kpts/-
OT.140/9/2005 tentang Kelengkapan Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Pertanian;
12. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 887/Kpts/-
OT.210/9/1997 tentang Pedoman Pengendalian
Organisme Pengganggu Tumbuhan;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU : Menunjuk Badan Karantina Pertanian sebagai Focal


Point Organisasi Perlindungan Tumbuhan Nasional
(Nasional Plant Protection Organization).

KEDUA : Organisasi Perlindungan Tumbuhan Nasional


sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU,
terdiri atas :
1. Badan Karantina Pertanian;
2. Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan,
Direktorat Jenderal Tnaman Pangan;
3. Direktorat Perlindungan Tanaman Perkebunan,
Direktorat Jenderal Perkebunan;
4. Direktorat Perlindungan Tanaman Hortikultura,
Direktorat Jenderal Hortikultura.
KETIGA : Badan Karantina Pertanian sebagai Focal Point
mmempunyai tugas mengkoordinasikan organisasi
sebagaimana dimaksud dalam diktum KEDUA
dalam pelaksanaan ketentuan Konvensi
Perlindungan Tumbuhan Internasional yang
meliputi:
1. Penerbitan sertifikat yang berkaitan dengan
ketentuan fitosanitari negara penginpor untuk
mengiriman tumbuhan, produk tumbuhan dan
barang yang diatur lainnya;
2. Survelians terhadap Organisme Pengganggu
Tumbuhan pada tumbuhan dan produk
tumbuhan yang disimpan atau dilalulintaskan
terutama yang berkaitan dengan keberadaan,
eksplosi dan penyebaran Organisme Penganggu
Tumbuhan, serta upaya pengendaliannya,
termasuk kewajiban untuk memberitahukan
kepada negara lain.
3. Pemeriksaan terhadap tumbuhan dan produk
tumbuhan maupun media penyebaran Organisme
Pengganggu Tumbuhan lainnya yang dilalu-
lintaskan secara internasional untuk mencegah
introduksi/pemasukan dan penyebaran
Organisme Pengganggu Tumbuhan.
4. Disinfestasi atau disinfeksi terhadap kiriman
tumbuhan dan produk tumbuhan serta media
penyebaran Organisme Pengganggu Tumbuhan
lainnya yang dilalu-lintaskan secara
internasional untuk memenuhi persyaratan
fitosanitari;
5. Perlindungan terhadap area yang terancam,
menetapkan, mempertahankan dan melakukan
surveilans terhadap area bebas dan area yang
mempunyai prevalensi Organisme Pengganggu
tumbuhan rendah;
6. Analisis Resiko Organisme Pengganggu
tumbuhan (AROPT);
7. Penjaminan terhadap keamanan barang kiriman
yang telah disertifikasi melalui prosedur yang
tepat, sehingga tidak terjadi perubahan
komposisi, pengantian dan reinfestasi Organisme
Pengganggu Tumbuhan sebelum diekspor;
8. Pelatihan dan pengembangan sumberdaya
manusia.

KEEMPAT : Badan Karantina Pertanian sebagai Focal Point


Organisasi Perlindungan Tumbuhan Nasional
bertanggungjawab dan wajib menyampaikan laporan
kepada Menteri Pertanian.

KELIMA : Untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya, Badan


Karantina Pertanian dibantu oleh Sekretariat yang
berkedudukan di Pusat karantina Tumbuhan Badan
Karantina Pertanian, Jl. Harsono RM. No. 3-5
Ragunan, Pasar Minggu-Jakarta Selatan.

KEENAM : Susunan Keanggotaan dan tata kerja secretariat


sebagaimana dimaksud dalam diktum KELIMA,
ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala Badan
Karantina Pertanian.

KETUJUH : Biaya yang diperlukan untuk kegiatan Organisasi


Perlindungan Tumbuhan Nasional dibebankan pada
anggaran instansi masing-masing.

KEDELAPAN : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 4 April 2006

MENTERI PERTANIAN,
ttd
ANTON APRIYANTONO

SALINAN Keputusan ini disampaikan Kepada Yth, :


1. Ketua Badan Pemeriksa Keunagan;
2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;
3. Menteri Luar Negeri;
4. Menteri Dalam Negeri;
5. Menteri Keuangan;
6. Menteri Perhubungan;
7. Menteri Perdagangan;
8. Menteri Kehutanan;
9. Menteri Kelautan dan Perikanan;
10. Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Departemen Keuangan;
11. Para Pejabat Eselon I lingkup Departemen Pertanian;
12. Para Gubernur Propinsi di seluruh Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai