Adi Perwira
Adi Perwira
Penilaian potensi wawancara dengan atasan membandingkan profil individu dengan pekerjaan.
Istilah orang yang tepat pada posisinya, memiliki motivasi prestasi untuk membimbing
ketidakmampuan menjadi seorang atasan. Penilaian potensi wawancara berisikan pertanyaan
standar.
Contoh pertanyaan yang memfokuskan satu kriteria, mengembangkan yang lain adalah sebagai
berikut.
a) Apa pekerjaan yang dilakukannya?
b) Seberapa sering dia melakukan diskusi dengan timnya?
c) Apa rencana pengembangan personal untuk tiap anggota tim?
d) Apa perkembangan yang diperlihatkan anggota tim dalam waktu beberapa bulan terakhir?
Atasan ditanya untuk memberikan contoh tentang kegagalan untuk mendukung jawaban mereka
untuk setiap pertanyaan. Contoh ini memberi masukan yang berharga untuk langkah berikutnya.
5) Langkah 5: Hasil dokumentasi Hasil yang didokumentasikan dari diskusi panel terdiri dari:
a) daftar potensi yang memberikan hasil survei terperinci tentang manajemen dengan potensi yang
besar, juga menunjukkan jurang pemisah antara persyaratan kerja dan potensi individu.
b) informasi yang terperinci tentang potensi tiap manajer menangani rangkaian pekerjaan.
c) informasi yang berhubungan dengan berkesinambungan rencana.
d) informasi berhubungan dengan pengembangan yang tepat yang terjadi di organisasi.
e) kekuatan khusus dan perkembangan yang dibutuhkan manajer untuk membentuk dasar rencana
pengembangan individu.
6) Langkah 6: Action plan Hasil penilaian yang potensial memberikan informasi yang berguna dalam
perencanaan berikut. Peranan data sangat membantu menentukan karyawan yang baru diterima
yang diperlukan untuk pekerjaan tertentu dan profil yang diperlukan untuk pekerjaan manajerial
dalam organisasi ini. Perusahaan mampu menentukan individu yang berpotensi dan tepat untuk
profil yang diperlukan.
Tiap nilai telah diterjemahkan ke deskripsi perilaku dan elemen utama rencana kinerja individual
lihat pada tabel berikut ini.
d. Bauran Model Manajemen Kinerja
Kecenderungan yang dominan dari pelaksanaan manajemen adalah dengan membayar pelaksanaan
tersebut, meskipun secara luas dirasakan seperti sebuah rencana yang sulit untuk dilaksanakan dan jarang
berhasil dalam mempertemukan tujuan mereka. Belakangan ini terdapat sebuah perubahan melawan
sistem pembayaran pelaksanaan murni sebagai hasil dari keragu-raguan tentang keefektifan mereka dan
kemampuan mereka untuk mengubah secara drastis, lingkungan bisnis yang berorientasi tim di masa yang
akan datang. Apa yang muncul adalah model campuran proses yang terfokus pada kompetensi
(karakteristik pokok seorang individu untuk memperkirakan keefektifan atau keunggulan sebuah
pelaksanaan kerja). Organisasi yang berorientasi untuk masa depan akan bergerak setara seimbang antara
pembayaran pelaksanaan dengan pembayaran kompetensi.
Saat organisasi mendapat pengalaman dengan manajemen kinerja. Pada level individual ditandai
dengan rencana model campuran. Masalah utama dengan formula ini adalah pernyataan visi dan misi
beberapa organisasi telah mengenal proses manajemen kinerja yang memberikan alat untuk
mengomunikasikan pernyataan misi, mengubahnya menjadi sasaran yang realistik dan dapat dicapai,
melihat kemajuan dan menilai prestasi.
e. Pelaksanaan Manajemen Kinerja Total
Semakin bertambah pekerjaan, sebagai organisasi yang berpengalaman dan kinerja manajemen, ini
dikenal sebagai sebuah proses peringkasan dari organisasi untuk memperbaiki kinerjanya dan individu
untuk memperbaiki kinerja mereka. Menggabungkan kedua hal tersebUt, dalam hal hubungan karyawan
adalah inti dari total pelaksanaan manajemen. Ini semua merupakan proses penyatuan dengan pendekatan
holistik yang berperan sebagai mesin untuk mengimplementasikan strategi, dan perubahan budaya. Pada
level individu, ini dikarakteristikkan dengan model rencana campuran, memadukan antara apa dan
bagaimana pelaksanaan, sebagai contoh, tujuan bisnis atau pekerjaan dan pembangunan tujuan.
Sasaran yang ditata mencakup usaha dan sasaran perangai yang mendukung tujuan perusahaan.
1) Hubungan inisiatif mutu total
Beberapa organisasi yang terfokus pada proses manajemen kinerja, seperti: komitmen akan ,mutu
pelayanan, kinerja proses manajemen seperti merencanakan, melatih memberi penghargaan haruslah
meyakinkan mutu.tujuan yang dijelaskan. Sekarang sangat dikenal inisiatif mutu yang diperlukan:
a) Pendekatan pihak perusahaan
b) Integrasi keseluruhan bisnis
C) Perubahan budaya
Ini adalah elemen yang difokuskan proses kinerja total/